Kamis, 15 Januari 2015

Waffle&Macaroon Ch.4(a)



Ch.4a _Gaseumi Apha_
(It’s Hurt)
Donghae berlari menyusur lorong rumah sakit, menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya. Ia ingin segera tahu keadaan Halbae…
BRAAAAKKKK!!!
            “Halbae…..!!” napasnya terenggah tak beraturan..
            “YAK! Bisakah kau membedakan rumah sakit dengan rumah sendiri?” tegur Siwon..
            “mianhae hyung…..” sepertinya ia tahu kesalahannya… “Halbae… halbae…” selebihnya ia mendekat pada kakeknya.. terbaring dengan alat bantu pernapasan dan berwaja pucat..
            “Halbae…”         
            “nan gwaenchana… jangan cemas…”
            “wae? Bagaimana tidak cemas melihat Halbae seperti ini? isshhh…” Tuan Lee tersenyum, rasanya ia sudah lebih sehat dari sebelumnya.
            “Halbae akan baik-baik saja…”
            “jongmal??”
            “ne…”
            “baiklah, sekarang Halbae istirahat saja..”
            “kau juga harus istirahat..”
            “aku tidak sakit Halbae…”
            “Yak, anak nakal!! Siwon-ah bawa anak ini pulang…”
            “shierroo…. Aku akan menemani Halbae di sini..”
            “aku bisa tambah sakit jika kau di sini.. kau merusak mood-ku..”
            “OMO!! Halbae kau keren…”
            “Yak… aiiisshh… Sungmin, seret dia..”
Siwon, Sungmin dan Jongkook tertawa mendengar perdebatan kecil itu.. setidaknya membuat keadaan Tuan Lee sedikit lebih baik.
                                                               **waffle_macaroon**
Myungsoo terburu masuk ke ruangan Yoonhae, “Tuan Lee masuk rumah sakit….”
            “Harabeoji????”
            “Ya…”
            “kesempatan untuk kita mengambil semuanya.. Harabeoji pasti akan menyerahkan perusahaan ini ke tangan Siwon selama ia di rumah sakit, kalau kita bisa membuatnya kehilangan kepercayaan dari Harabeoji.. maka… kau bisa tahu apa yang akan terjadi?”
            “aku mengerti…”
            “kalau begitu siapkan semuanya…”
**waffle_macaroon**
Donghae memeluk gitarnya sambil ia berbaring.. tangan kanannya memegang ponsel dan menatap wajah di layarnya. Wajah yang baru ia lihat tadi…
            “ini foto Haesung… kau bisa menyimpannya..” ujar Jitae
Donghae menerimanya, walau foto itu terlihat sudah tua tapi masih jelas menampakkan wajah-wajah di sana.. ya, itu foto Haesung bersama dengan Jitae..
            “aku akan menyimpannya di sini…” Donghae menyimpannya dalam kamera ponselnya..
            “Abeoji….” Panggilnya kini “jadi seperti ini wajahnya?? Aku mirip dengan Abeoji.. bahkan kita memiliki tatapan mata yang sama.. Ah, apa di sana kau melihatku? Harusnya Abeoji bangga padaku sekarang,, aku tumbuh dengan baik… aku tumbuh seperti Abeoji.. andai masih di sini, pasti Abeoji akan mendukung keputusanku kan?? Iya kan??” lirihnya pedih.
            “Dia akan bangga padamu….”
Donghae menoleh, ada yang mengganggu kebersamaannya bersama Haesung… “Hyung….”
            “Hah!!” Siwon mengeluh.. ia ikut berbaring di samping Donghae “aku tidur di sini malam ini..”
            “ada masalah??”
            “wae?? Kau selalu bisa menebak kalau aku ada masalah..” jengkel Siwon
            “jadi benar ya?? Bukan soal Halbae?”
            “bukan…”
            “perusahaan? Noona bertingkah lagi??”
            “lebih dari itu… huuuff…” Siwon memutar tubuhnya menatap Donghae “kalau aku kalah, kita tidak selamat Hae..”
            “aku tidak yakin kau akan kalah hyung…”
            “wae?”
            “kalau kita memulai sesuatu dengan benar, maka kita akan bisa mengakhirinya dengan kemenangan..”
            “OMO!! Darimana kau dapat kata-kata itu?”
            “Halbae mengajariku…”
            “isshh.. ku pikir itu kau sendiri..”
            “kau bilang aku masih di bawah umur, mana ada anak di bawah umur berpikir seperti itu..”
            “YAK!! KAU BILANG KAU CERDAS??”
            “NE, SANGAT CERDAS!”
            “TAPI RUPANYA KAU BABO!! JONGMAL BABOYA…”
            “YAAAAKK!! HYUNG, KENAPA KAU TERIAK?”
            “KAU JUGA IKUT TERIAK HAE..”
            “ISSHHH….”
            “ishh….”
Donghae masih menggerutu “akan ku tendang kau dari sini hyung kalau masih mengataiku babo..”
Siwon tak mau kalah “akan ku ajak kau keluar juga dari tempat ini..”
            “kau mengajakku? Ini kamarku..”
            “siapa yang mengatakan ini kamarku?”
            “aaiisshhh…” Donghae frustasi, mengoyak rambutnya “arraa…. Tidurlah sekarang dan jangan memulai masalah.. aku mengantuk!!” ia mengubur dirinya dalam selimut tebal hingga ujung kepala. Siwon gembira merasa menang dari dongsaengnya..
                                                               **waffle_macaroon**
Keadaan Tuan Lee tidak semakin membaik, sekalipun ia kelihatan baik-baik saja kenyataannya ia belum bisa pulang dari rumah sakit.
            “Jongkook….”
            “ya, Tuan…” namja itu membungkukkan badan.. menggeser sedikit posisinya untuk mendekat dengannya “ada yang harus saya lakukan?”
            “ne…. aku ingin kau membantu Siwon, tolong lindungi dia untukku.. aku tidak bisa berbuat banyak untuknya karena Siwon satu-satunya yang bisa menjaga Donghae..”
            “akan saya lakukan…”
            “bisa kau panggilkan Jitae??”
            “Jitae?? Guru musik Tuan Muda Kecil?”
            “ne…”
            “tentu saja…” ia membungkuk sekali lagi memberi hormat sebelum pergi dan melakukan perintah Tuan Lee.
**waffle_macaroon**
            “aku minta maaf atas kelakuan Jung hyin padamu selama ini.. entah apa yang ada di dalam otaknya sampai dia serasa tidak menggunakan perasaannya. Bahkan terhadap anaknya sendiri dia seakan memelihara robot bukan manusia..” Tuan Lee memulai pembicaraannya dengan Jitae. Ia merasa perlu untuk melakukan ini.
            “aku boleh minta satu hal? Kuharap kau tidak menolaknya Jitae Songsaenim..” suatu permohonan yang lebih kepada keharusan “aku ingin kau menjaga Donghae seperti anakmu sendiri, jangan pedulikan Jung hyin. Masa depan anak itu harus diperjuangkan oleh orang-orang yang mengerti akan kehidupan bukan orang yang memaksa kehidupan…”
            “maaf.. Tuan…”
            “jangan meminta maaf..” Tuan Lee memotong perkataan Jitae “harusnya aku yang berterima kasih padamu.. terimakasih telah memperhatikannya, terimakasih telah menepati janji pada Haesung..”
            “kami adalah sahabat… janji pada Haesung harus di tepati.. dan Junghyin sebenarnya bukan orang yang arogan, sejak dulu.. Junghyin selalu mendapat apa yang dia ingin, namun lupa satu hal bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa dia miliki seluruhnya..”
Tuan Lee tersenyum.. “aku percaya kau tahu banyak hal mengenai Junghyin..”
**waffle_macaroon**
            “terimakasih atas kepercayaan anda pada kami..” Myungsoo memberi salam hormat pada sekretaris Kim Group yang membantunya sebelum ia pergi. Yoonhae bahkan hampir tak percaya Myungsoo mampu melakukan kerjasama yang baik dan menarik semua perusahaan yang akan mendukung proyek Siwon.
            “kita akan berhasil…” ungkap Myungsoo pada Yoonhae.
Yoonhae tersenyum “benarkah ini akan berhasil??”
            “kau meragukanku nona??”
            “aku percaya…”
Myungsoo bahagia bisa melihat Yoonhae tersenyum padanya. Itu yang menjadi alasan kenapa selama ini ia bertahan di samping yeoja itu..
**waffle_macaroon**
        “ANDWAEE!!! GOJIMAL!!” Donghae terus berteriak di depan ruang rawat Tuan Lee. Sungmin dan Jongkook tak mampu mencegahnya..
            “Maaf.. Tuan Lee sudah…”
            “DONGHAE!!” Siwon dan Sungmin terkejut saat Donghae tiba-tiba pingsan sebelum uisa selesai memberinya kabar.
            “bawa dia ke ruang rawat.. aku akan memeriksanya..”
Sungmin membantu Siwon membawa Donghae, Jongkook sendiri mengurus apa yang harus ia urus segera..
Tuan Lee, Halbae.. selama ini menyembunyikan penyakitnya dari semua orang. ia tidak bisa bertahan lagi sekarang.. ia pergi begitu saja meninggalkan semuanya..
Berita kematian Tuan Lee cukup mengejutkan banyak orang. Junghyin dan Yoonhae tak kuasa menahan sedihnya. Bagaimanapun mereka menyayangi Tuan Lee kecuali keputusannya untuk masalah Siwon.
            “masih demam….” Gumam Sungmin
            “Donghae belum bangun?”
            “aku tidak yakin, kalau bangun nanti keadaannya akan jauh lebih baik…” cemasnya
Siwon tak kuasa menahan air matanya, ia kehilangan Halbae.. dan melihat keadaan Donghae saat ini, hatinya semakin sakit.
***
Ada apa ini? kenyataan macam apa yang menghancurkan hidupnya sedemikian? Donghae seperti mayat hidup. Diam mematung tanpa ekspresi.. wajah datar dan pucat, bibir terkunci rapat, mata yang tak dapat terpejam..
Tubuhnya di tuntun kesana kemari oleh Sungmin dan seorang pengawalnya yang lain, ia menurut namun tetap tak berkata. Ia melihat semuanya.. melihat hingga pemakaman usai.
Setelah ia tersadar dari pingsannya beberapa waktu yang lalu, Siwon menyuruh Sungmin mengurus Donghae. Ia sendiri sibuk dengan orang-orang yang datang berbelasungkawa. Junghyin dan Yoonhae tak kalah sedihnya namun kedua yeoja itu lebih tegar daripada Donghae. Donghae yang hidupnya selalu dipenuhi oleh Halbae.. Donghae yang paling dekat dengan Halbaenya.. Donghae cucu kesayangan Tuan Lee..
Donghae menatap nanar photo Halbae di meja duka..
            “Halbae tidak menyayangiku lagi hyung…” ungkapnya setelah kian lama bungkam
            “aniyo Hae…”
            “dia pergi meninggalkanku hyung…”
Sungmin hampir saja ikut menangis melihat keadaannya yang sudah dianggap dongsaengnya sendiri. Ia memeluk namja yang lebih kecil darinya itu erat…
            “menangislah…” Sungmin merasa cemas karena namja itu belum menangis sejak ia sadar dari pingsannya namun ia tak kunjung menangis.
            “tolong bawa Donghae ke kamarnya, aku tidak bisa melihatnya seperti itu..” bisik Siwon pada Sungmin. Sungmin mengangguk, ia membantu Donghae bangkit dari duduknya menuntun namja itu perlahan ke kamarnya. Membaringkannya di sana dan menemaninya hingga Siwon datang..
            “dia masih seperti tadi..”
            “biarkan kami berdua…” pinta Siwon lagi. Sungmin mengerti, ia pergi meningalkan Donghae dan Siwon di kamar itu.. “kau bisa membantu Hyuk hyung di luar..” kata Siwon sebelum Sungmin benar-benar pergi.
Siwon membaringkan dirinya di samping Donghae kemudian merangkul namja yang sudah menjadi adiknya itu bersandar di dada bidangnya. Tangannya mengusap lembut kepala Donghae.. ia ingin berdua saja.. bahkan ia melupakan kalau ada Junghyin dan Yoonhae.. ia juga menolak permintaan Jongsuk untuk membicarakan sesuatu..
            “mulai sekarang aku yang akan menjagamu Hae.. aku berjanji pada Halbae untuk selalu melindungimu tak peduli apa yang akan terjadi, kau adalah satu-satunya alasanku untuk bertahan hidup..” ungkapnya “kau boleh bersedih sekarang tapi jangan berlarut-larut karena itu akan menyiksaku.. apa kau senang melihatku tersiksa??”
Hiks… satu isakan kecil dari mulut Donghae.. hingga..
            “Halbae….” Donghae meraung di pelukan Siwon menumpahkan ganjalan hatinya yang ia tahan “hyung… Halbae pergi.. Halbae…”
Siwon hanya mampu memeluk erat dongsaengnya tanpa berkata, itu akan lebih baik daripada Donghae diam dan mematung..
**waffle_macaroon**
Siwon menerima pesan dari Eunhyuk…
            “sudah di mulai ya??” gumannya.. ia memandang Donghae, bernapas lega karena dongsaengnya sudah lebih baik “mianhae Hae-ya.. hyung harus melakukan ini.. untuk menyelamatkan kita semua..”
=To_Be_Continue=

7 komentar:

  1. Y.Y.... #nangis bareng donghae (T.T) kenapaaa??? Kenapa ada cerita kayak giniiii... Iniii iniii iniiii sangat kerennnn..... Lanjutnya jangan lama-lamma yaaaa hiksss....

    BalasHapus
  2. Keren chingu daebak.. lanjut yaa jangan lama2.. gomawoo..

    BalasHapus
  3. Halbae, kenapa dia meninggal? :(
    Donghae yg sabar ya..
    jadi penasaran sma Siwon, gimana dia akan menghadapi semuanya setelah kepergian Halbae.

    BalasHapus
  4. ibu dan kakak kandung sendiri yang jd musuh hanya demi harta dan kekuasaan mcmnya jd beban berat buat hae dan siwon,.,sekarang halbae udh gk ada,tanggung jawab siwon makin besar ,moga2 siwon dan hae berhasil mempertahankan apa yg dip[ercayakan halbae pd mereka..*pelukWonHae

    BalasHapus
  5. Hae jangan bersedih #pelukHae

    Ibu dan kakaknya pada gila harta....
    Ga ngertiin kondisi Hae :O

    lanjut ya chingu

    BalasHapus
  6. Hae kasian.....
    SiHae fighting tetep usaha buat nyadarin eomma & noona donghae.

    BalasHapus