Ch.4a _Gaseumi Apha_
(It’s Hurt)
(It’s Hurt)
Donghae berlari menyusur lorong
rumah sakit, menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya. Ia ingin segera
tahu keadaan Halbae…
BRAAAAKKKK!!!
“Halbae…..!!”
napasnya terenggah tak beraturan..
“YAK!
Bisakah kau membedakan rumah sakit dengan rumah sendiri?” tegur Siwon..
“mianhae
hyung…..” sepertinya ia tahu kesalahannya… “Halbae… halbae…” selebihnya ia
mendekat pada kakeknya.. terbaring dengan alat bantu pernapasan dan berwaja
pucat..
“Halbae…”
“nan
gwaenchana… jangan cemas…”
“wae?
Bagaimana tidak cemas melihat Halbae seperti ini? isshhh…” Tuan Lee tersenyum,
rasanya ia sudah lebih sehat dari sebelumnya.
“Halbae
akan baik-baik saja…”
“jongmal??”
“ne…”
“baiklah,
sekarang Halbae istirahat saja..”
“kau
juga harus istirahat..”
“aku
tidak sakit Halbae…”
“Yak,
anak nakal!! Siwon-ah bawa anak ini pulang…”
“shierroo….
Aku akan menemani Halbae di sini..”
“aku
bisa tambah sakit jika kau di sini.. kau merusak mood-ku..”
“OMO!!
Halbae kau keren…”
“Yak…
aiiisshh… Sungmin, seret dia..”
Siwon, Sungmin dan Jongkook
tertawa mendengar perdebatan kecil itu.. setidaknya membuat keadaan Tuan Lee
sedikit lebih baik.
**waffle_macaroon**
Myungsoo
terburu masuk ke ruangan Yoonhae, “Tuan Lee masuk rumah sakit….”
“Harabeoji????”
“Ya…”
“kesempatan untuk kita mengambil
semuanya.. Harabeoji pasti akan menyerahkan perusahaan ini ke tangan Siwon
selama ia di rumah sakit, kalau kita bisa membuatnya kehilangan kepercayaan
dari Harabeoji.. maka… kau bisa tahu apa yang akan terjadi?”
“aku mengerti…”
“kalau begitu siapkan semuanya…”
**waffle_macaroon**
Donghae
memeluk gitarnya sambil ia berbaring.. tangan kanannya memegang ponsel dan
menatap wajah di layarnya. Wajah yang baru ia lihat tadi…
“ini
foto Haesung… kau bisa menyimpannya..” ujar Jitae
Donghae menerimanya, walau foto
itu terlihat sudah tua tapi masih jelas menampakkan wajah-wajah di sana.. ya,
itu foto Haesung bersama dengan Jitae..
“aku
akan menyimpannya di sini…” Donghae menyimpannya dalam kamera ponselnya..
“Abeoji….” Panggilnya kini “jadi
seperti ini wajahnya?? Aku mirip dengan Abeoji.. bahkan kita memiliki tatapan mata
yang sama.. Ah, apa di sana kau melihatku? Harusnya Abeoji bangga padaku
sekarang,, aku tumbuh dengan baik… aku tumbuh seperti Abeoji.. andai masih di
sini, pasti Abeoji akan mendukung keputusanku kan?? Iya kan??” lirihnya pedih.
“Dia akan bangga padamu….”
Donghae
menoleh, ada yang mengganggu kebersamaannya bersama Haesung… “Hyung….”
“Hah!!” Siwon mengeluh.. ia ikut
berbaring di samping Donghae “aku tidur di sini malam ini..”
“ada masalah??”
“wae?? Kau selalu bisa menebak kalau
aku ada masalah..” jengkel Siwon
“jadi benar ya?? Bukan soal Halbae?”
“bukan…”
“perusahaan? Noona bertingkah
lagi??”
“lebih dari itu… huuuff…” Siwon
memutar tubuhnya menatap Donghae “kalau aku kalah, kita tidak selamat Hae..”
“aku tidak yakin kau akan kalah
hyung…”
“wae?”
“kalau kita memulai sesuatu dengan
benar, maka kita akan bisa mengakhirinya dengan kemenangan..”
“OMO!! Darimana kau dapat kata-kata
itu?”
“Halbae mengajariku…”
“isshh.. ku pikir itu kau sendiri..”
“kau bilang aku masih di bawah umur,
mana ada anak di bawah umur berpikir seperti itu..”
“YAK!! KAU BILANG KAU CERDAS??”
“NE, SANGAT CERDAS!”
“TAPI RUPANYA KAU BABO!! JONGMAL
BABOYA…”
“YAAAAKK!! HYUNG, KENAPA KAU
TERIAK?”
“KAU JUGA IKUT TERIAK HAE..”
“ISSHHH….”
“ishh….”
Donghae
masih menggerutu “akan ku tendang kau dari sini hyung kalau masih mengataiku
babo..”
Siwon
tak mau kalah “akan ku ajak kau keluar juga dari tempat ini..”
“kau mengajakku? Ini kamarku..”
“siapa yang mengatakan ini kamarku?”
“aaiisshhh…” Donghae frustasi,
mengoyak rambutnya “arraa…. Tidurlah sekarang dan jangan memulai masalah.. aku mengantuk!!”
ia mengubur dirinya dalam selimut tebal hingga ujung kepala. Siwon gembira
merasa menang dari dongsaengnya..
**waffle_macaroon**
Keadaan
Tuan Lee tidak semakin membaik, sekalipun ia kelihatan baik-baik saja
kenyataannya ia belum bisa pulang dari rumah sakit.
“Jongkook….”
“ya, Tuan…” namja itu membungkukkan
badan.. menggeser sedikit posisinya untuk mendekat dengannya “ada yang harus
saya lakukan?”
“ne…. aku ingin kau membantu Siwon,
tolong lindungi dia untukku.. aku tidak bisa berbuat banyak untuknya karena
Siwon satu-satunya yang bisa menjaga Donghae..”
“akan saya lakukan…”
“bisa kau panggilkan Jitae??”
“Jitae?? Guru musik Tuan Muda
Kecil?”
“ne…”
“tentu saja…” ia membungkuk sekali
lagi memberi hormat sebelum pergi dan melakukan perintah Tuan Lee.
**waffle_macaroon**
“aku minta maaf atas kelakuan Jung
hyin padamu selama ini.. entah apa yang ada di dalam otaknya sampai dia serasa
tidak menggunakan perasaannya. Bahkan terhadap anaknya sendiri dia seakan
memelihara robot bukan manusia..” Tuan Lee memulai pembicaraannya dengan Jitae.
Ia merasa perlu untuk melakukan ini.
“aku boleh minta satu hal? Kuharap
kau tidak menolaknya Jitae Songsaenim..” suatu permohonan yang lebih kepada
keharusan “aku ingin kau menjaga Donghae seperti anakmu sendiri, jangan
pedulikan Jung hyin. Masa depan anak itu harus diperjuangkan oleh orang-orang
yang mengerti akan kehidupan bukan orang yang memaksa kehidupan…”
“maaf.. Tuan…”
“jangan meminta maaf..” Tuan Lee
memotong perkataan Jitae “harusnya aku yang berterima kasih padamu..
terimakasih telah memperhatikannya, terimakasih telah menepati janji pada
Haesung..”
“kami adalah sahabat… janji pada
Haesung harus di tepati.. dan Junghyin sebenarnya bukan orang yang arogan,
sejak dulu.. Junghyin selalu mendapat apa yang dia ingin, namun lupa satu hal
bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa dia miliki seluruhnya..”
Tuan
Lee tersenyum.. “aku percaya kau tahu banyak hal mengenai Junghyin..”
**waffle_macaroon**
“terimakasih atas kepercayaan anda
pada kami..” Myungsoo memberi salam hormat pada sekretaris Kim Group yang
membantunya sebelum ia pergi. Yoonhae bahkan hampir tak percaya Myungsoo mampu
melakukan kerjasama yang baik dan menarik semua perusahaan yang akan mendukung
proyek Siwon.
“kita akan berhasil…” ungkap
Myungsoo pada Yoonhae.
Yoonhae
tersenyum “benarkah ini akan berhasil??”
“kau meragukanku nona??”
“aku percaya…”
Myungsoo
bahagia bisa melihat Yoonhae tersenyum padanya. Itu yang menjadi alasan kenapa
selama ini ia bertahan di samping yeoja itu..
**waffle_macaroon**
“ANDWAEE!!! GOJIMAL!!” Donghae
terus berteriak di depan ruang rawat Tuan Lee. Sungmin dan Jongkook tak mampu
mencegahnya..
“Maaf.. Tuan Lee sudah…”
“DONGHAE!!” Siwon dan Sungmin
terkejut saat Donghae tiba-tiba pingsan sebelum uisa selesai memberinya kabar.
“bawa dia ke ruang rawat.. aku akan
memeriksanya..”
Sungmin
membantu Siwon membawa Donghae, Jongkook sendiri mengurus apa yang harus ia
urus segera..
Tuan
Lee, Halbae.. selama ini menyembunyikan penyakitnya dari semua orang. ia tidak
bisa bertahan lagi sekarang.. ia pergi begitu saja meninggalkan semuanya..
Berita
kematian Tuan Lee cukup mengejutkan banyak orang. Junghyin dan Yoonhae tak
kuasa menahan sedihnya. Bagaimanapun mereka menyayangi Tuan Lee kecuali
keputusannya untuk masalah Siwon.
“masih demam….” Gumam Sungmin
“Donghae belum bangun?”
“aku tidak yakin, kalau bangun nanti
keadaannya akan jauh lebih baik…” cemasnya
Siwon
tak kuasa menahan air matanya, ia kehilangan Halbae.. dan melihat keadaan
Donghae saat ini, hatinya semakin sakit.
***
Ada
apa ini? kenyataan macam apa yang menghancurkan hidupnya sedemikian? Donghae
seperti mayat hidup. Diam mematung tanpa ekspresi.. wajah datar dan pucat,
bibir terkunci rapat, mata yang tak dapat terpejam..
Tubuhnya
di tuntun kesana kemari oleh Sungmin dan seorang pengawalnya yang lain, ia
menurut namun tetap tak berkata. Ia melihat semuanya.. melihat hingga pemakaman
usai.
Setelah
ia tersadar dari pingsannya beberapa waktu yang lalu, Siwon menyuruh Sungmin
mengurus Donghae. Ia sendiri sibuk dengan orang-orang yang datang
berbelasungkawa. Junghyin dan Yoonhae tak kalah sedihnya namun kedua yeoja itu
lebih tegar daripada Donghae. Donghae yang hidupnya selalu dipenuhi oleh
Halbae.. Donghae yang paling dekat dengan Halbaenya.. Donghae cucu kesayangan
Tuan Lee..
Donghae
menatap nanar photo Halbae di meja duka..
“Halbae tidak menyayangiku lagi
hyung…” ungkapnya setelah kian lama bungkam
“aniyo Hae…”
“dia pergi meninggalkanku hyung…”
Sungmin
hampir saja ikut menangis melihat keadaannya yang sudah dianggap dongsaengnya
sendiri. Ia memeluk namja yang lebih kecil darinya itu erat…
“menangislah…” Sungmin merasa cemas
karena namja itu belum menangis sejak ia sadar dari pingsannya namun ia tak
kunjung menangis.
“tolong bawa Donghae ke kamarnya,
aku tidak bisa melihatnya seperti itu..” bisik Siwon pada Sungmin. Sungmin
mengangguk, ia membantu Donghae bangkit dari duduknya menuntun namja itu
perlahan ke kamarnya. Membaringkannya di sana dan menemaninya hingga Siwon
datang..
“dia masih seperti tadi..”
“biarkan kami berdua…” pinta Siwon
lagi. Sungmin mengerti, ia pergi meningalkan Donghae dan Siwon di kamar itu..
“kau bisa membantu Hyuk hyung di luar..” kata Siwon sebelum Sungmin benar-benar
pergi.
Siwon
membaringkan dirinya di samping Donghae kemudian merangkul namja yang sudah
menjadi adiknya itu bersandar di dada bidangnya. Tangannya mengusap lembut
kepala Donghae.. ia ingin berdua saja.. bahkan ia melupakan kalau ada Junghyin
dan Yoonhae.. ia juga menolak permintaan Jongsuk untuk membicarakan sesuatu..
“mulai sekarang aku yang akan
menjagamu Hae.. aku berjanji pada Halbae untuk selalu melindungimu tak peduli
apa yang akan terjadi, kau adalah satu-satunya alasanku untuk bertahan hidup..”
ungkapnya “kau boleh bersedih sekarang tapi jangan berlarut-larut karena itu
akan menyiksaku.. apa kau senang melihatku tersiksa??”
Hiks…
satu isakan kecil dari mulut Donghae.. hingga..
“Halbae….” Donghae meraung di
pelukan Siwon menumpahkan ganjalan hatinya yang ia tahan “hyung… Halbae pergi..
Halbae…”
Siwon
hanya mampu memeluk erat dongsaengnya tanpa berkata, itu akan lebih baik
daripada Donghae diam dan mematung..
**waffle_macaroon**
Siwon menerima pesan dari Eunhyuk…
“sudah
di mulai ya??” gumannya.. ia memandang Donghae, bernapas lega karena
dongsaengnya sudah lebih baik “mianhae Hae-ya.. hyung harus melakukan ini..
untuk menyelamatkan kita semua..”
=To_Be_Continue=
Y.Y.... #nangis bareng donghae (T.T) kenapaaa??? Kenapa ada cerita kayak giniiii... Iniii iniii iniiii sangat kerennnn..... Lanjutnya jangan lama-lamma yaaaa hiksss....
BalasHapusKeren chingu daebak.. lanjut yaa jangan lama2.. gomawoo..
BalasHapusHalbae, kenapa dia meninggal? :(
BalasHapusDonghae yg sabar ya..
jadi penasaran sma Siwon, gimana dia akan menghadapi semuanya setelah kepergian Halbae.
sabar yach... :)
BalasHapusibu dan kakak kandung sendiri yang jd musuh hanya demi harta dan kekuasaan mcmnya jd beban berat buat hae dan siwon,.,sekarang halbae udh gk ada,tanggung jawab siwon makin besar ,moga2 siwon dan hae berhasil mempertahankan apa yg dip[ercayakan halbae pd mereka..*pelukWonHae
BalasHapusHae jangan bersedih #pelukHae
BalasHapusIbu dan kakaknya pada gila harta....
Ga ngertiin kondisi Hae :O
lanjut ya chingu
Hae kasian.....
BalasHapusSiHae fighting tetep usaha buat nyadarin eomma & noona donghae.