Aahh.. akhirnya selesai juga perjalanan panjang kisah ini..
walau akhirnya sedikit terlalu cepat dan terburu.. bukan maksud hati, hanya
saja sudah lelah dengan cerita ini hehehe..
Ok, this is the last chapter..
See ya..
“kenapa kalian
bertindak ceroboh??”
“mianhamnida.. Ajjussi..” Sungmin dan Siwon
menunduk. Mereka melakukan tindakan sedikit ceroboh. Tanpa menunggu perintah
kedua namja itu bertekad menyelamatkan Donghae dan Eunhyuk sendiri.
“jangan berteriak Appa.. kau bisa
membangunkannya..” protes Eunhyuk. Ia masih setia menjaga dia yang terbaring
sejak dua hari yang lalu. Uisa sudah memeriksanya, tidak ada luka serius di
tubuhnya hanya kondisi tubuh Donghae yang memang sangat lemah hingga membuatnya
harus di infuse. Selebihnya ia baik-baik saja.
Kangin,
tersenyum bahagia melihat mereka yang dicarinya selama ini.
“jadi sudah berapa lama Ajjussi bekerja di
sini?”
“sudah cukup lama.. kalau bukan karena
Hyemi, mungkin kami tidak akan pindah ke sini..”
Hyemi
tertawa sipu. Rambut ikal sebahu dengan poni tipisnya menambah kecantikkan yeoja
itu. yeoja yang membuat Siwon tak bisa berpaling pada hati lain.
“Kau tak berubah Hyemi-ya.. sama seperti
hatiku yang tidak pernah berubah sedikitpun..”
“Mwooo?? Kau masi mengejarnya??” seru
Kangin.
“tentu saja Ajjussi.. aku tidak akan
menyerah..” jawabnya lantang “mohon doa restunya Ajjussi..” namja itu
membungkukkan badan hingga 90o.
Kangin
tertawa mendengar pengakuan Siwon. Ia tak mau ikut campur urusan putrinya dan
lagipula ia menyukai Siwon sejak dulu. Kangin percaya Siwon namja yang
bertanggungjawab.
“kuserahkan putriku padamu..”
“Appa.. ini belum pernikahan!!” protes
Hyemi.
“Mwo?? jadi kau mau menikah denganku??
Tapi.. maukah kau menunggu sampai kita lulus kuliah dan mempunyai pekerjaan??”
tanya Siwon langsung.
“Yak, apa-apaan kau ini??”
“jawab saja!!”
“bagaimana kalau tidak??”
“aku akan terus memaksamu sampai kau mau!!”
“aiisshh.. kau menyebalkan!!”
“kau lebih menyebalkan..”
“kenapa kau tak pernah mau mengalah
eeooh??”
“yak, kenapa harus selalu aku yang
mengalah??”
Kangin
kembali tertawa mendengar pertengkaran mereka “Donghae akan senang melihat
kalian bertengkar…” masih ingat benar dalam ingatan Kangin sewaktu mereka masih
sama-sama kecil dan bertengkar persis seperti ini didepan Donghae. melihat
mereka bertengkar, Donghae dengan lantang berseru.. ‘HYUUNG..NOONA.. TERUSKAN!!
OMMO!! KALIAN BENAR-BENAR SEPERTI SUAMI ISTERI!!’
Namun
tak jauh dari mereka di balik selasar itu seorang lain tengah terluka melihat
keakraban keduanya hingga matanya basah oleh peluhnya.
“ternyata seperti itu? jadi aku tidak
pernah ada di hatimu sedikitpun??”
Yoona,
yeoja itu menyerah mengejar Siwon.
“tapi kenapa aku lega?? Kenapa rasanya tidak terlalu
sakit?” gumannya “apa semua ini karena Eunhyuk?? OMO.. mengapa aku
memikirkannya??”
………………………………
Tuan
Lee nampak ragu saat tangannya ingin mengusap puncak kepala Donghae.
“Appa.. Donghae anak Appa… kenapa Appa ragu hanya untuk
memegangnya??”
“Eunbi?? Appa.. hanya.. hanya belum siap menghadapinya
nanti.. kesalahan Appa sangat besar.. Appa tidak membesarkannya..”
“kalau begitu mulai sekarang Appa harus selalu ada
untuknya..” sahut Eunhyuk “ani.. tapi untuk kami semua..”
“gurrae..”
“Appa.. saranghae!!” Eunhyuk tiba-tiba memeluk Tuan Lee
erat “jongmal saranghae Appa..”
Tuan
Lee terisak, ia sungguh merasa bersalah pada anak-anaknya.
“arrrghhh..”
“Donghae-ya..”
“Hae.. irroena..”
Putih.
Itulah yang Donghae lihat disekitarnya. Kepalanya masih terasa pusing hingga ia
mengerjabkan mata berulang kali. Samar-samar dilihatnya beberapa orang berdiri
di sekitarnya.
“hyuu..ungg..”
“ne, aku di sini Hae..” sahut Eunhyuk
“wooniie hyung…” panggil Donghae sekali
lagi membuat Eunhyuk patah hati.
“Yak, aku juga hyungmu.. panggilah namaku
sekali saja” jengkel Eunhyuk.
Donghae
membuka matanya lebar memastikan siapa saja yang ada di sampinya. Eunhyuk
berdiri paling dekat dengannya. Di belakangnya ada Tuan Lee dan di sebelah yang
lain ada Eunbi.
“Hyukk..hyung??”
“ne.. Hae..” Eunhyuk berbinar “kau
memanggilku?? Gwaencana? Kau butuh sesuatu?? Katakan saja..”
“Wonnie hyung.. Sora noona jebal,
panggilkan mereka..”
Eunhyuk
masih diam hingga kemudian..
“hikss.. jebal hyung..” isak Donghae.
“tunggu sebentar..” suara Tuan Lee, ia
keluar kamar Donghae mencari Sora dan Siwon.
Donghae
menyunggingkan senyum melihat hyung dan noonanya datang.
“gwaenchana?” cemas Sora “kau mau membunuh
kami seperti itu eeohh? Bukankah sudah kukatakan..”
“pulang cepat setelah sekolah??” potong
Donghae “aku lapar.. noona masak apa??” manjanya kambuh.
“eeohh?? Yak, kau tidak bisa makan yang
enak sekarang sampai kau keluar dari rumah sakit ini!!” marah Siwon
“kau bukan uisa hyung!!”
“tapi aku calon suami dari seorang dokter..
mertuaku juga dokter!!”
“MWOO???”
“tutup mulutmu!!” sinis Sora “lihat, kau
tidak malu bertingkah seperti itu di depan Appa dan saudaramu??”
Donghae
menegang seketika, ia menunduk dan menghindar.
“Mianhata Hae..” pinta Tuan Lee “ini semua
salah Appa.. mianhae.. jongmal mianhae..” isaknya “Appa memisahkanmu dengan
hyung dan noonamu.. Appa membiarkanmu hidup menderita.. Appa membuangmu..
membuatmu menanggung semua ini..” Tuan Lee memegang lengan Donghae “apapun akan
Appa lakukan untuk menebus kesalahan itu.. apapun..”
“jongmal??”
“ne..”
“jangan suruh aku untuk meninggalkan hyung
dan noona..”
“mworago?? Tentu saja tidak.. Appa sangat
beterimakasih pada mereka yang sudah merawatmu dengan baik..”
“Appa..” Tuan Lee terkejut, ini pertama
kalinya Donghae memanggilnya “kau akan mengajakku tinggal bersama??” Tuan Lee
mengangguk cepat “boleh aku mengajak hyung dan noona??” kembali ia mengangguk.
“kurasa tidak bisa Hae..” ujar Eunbi
membuat Donghae kembali muram “bukankah sebentar lagi Sora akan menikah dengan
Yesung oppa?? Artinya dia tidak bisa tinggal bersama kita..”
“MWOO? Sincha?? Noona??”
“Eunbi ssi…”
“Sora-ya.. kau harus memanggilku unnie
mulai sekarang!!”
“aahh.. ne unnie..” disambut gelak tawa
mereka semua.
…………………………
“Kau suka kamarmu??”
“ini terlalu besar, apa kita tidak bisa
tidur berdua saja?”
“anii.. kau bisa ke kamarku kapan saja dan
tidur di sana, tapi kamar ini tetap milikmu..”
“gumawo Hyuk…”
“kau tak memanggilku hyung?”
“shirroo.. kau hanya berbeda beberapa menit
saja dariku..”
“tetap saja aku hyungmu Hae..”
“mana ada hyung kekanakan sepertimu?”
“YAK!! panggil aku HYUNG!!” teriak Eunhyuk
dan Donghae tetap menolaknya. Ia suka menggoda Eunhyuk sekarang..
Diluar
kamar itu, Tuan Lee mendengarkan pertengkaran mereka.
“rumah ini menjadi hidup sejak kau datang..
tetaplah seperti ini Hae, Appa menyayangimu..” bisiknya sendiri.
……………………………………….
Sora
menatap Yesung lembut.
“gumawo Sora-ya.. saranghae..”
“nado oppa.. tapi harusnya kita mengucapkan
terimakasih pada Eunbi unnie..”
“ne, nanti bagaimana kalau kita buat
kejutan saat pernikahannya dengan Leeteuk hyung??” Sora mengangguk.
Ya,
Eunbi sudah melepaskan Yesung untuk Sora. Ia sendiri menerima Leeteuk yang
disadarinya bahwa selama ini namja itulah yang setia menemaninya.
Tak
berbeda dengan keduanya, Yoona memberanikan diri untuk belajar menerima
Eunhyuk. Dan Jihyung berhenti berharap pada Eunhyuk yang sudah mendapatkan
Yoona noonanya. Ia memilih kehidupan baru dan mencoba membuka hati untuk Minho,
sang ketua kelas. Agar Minho tak mengganggu Sang Hee dengan Kibum lagi.
Siwon,
masih harus berjuang bersama Hyemi namun kepastian hubungan mereka tak perlu
diragukan lagi. ia juga mengabulkan permintaan Donghae untuk menerima Ryeowook
dan Hyorin sebagai peserta audisi di program yang dijalankannya bersama
Shindong yang juga ditanyangkan di televisi Yesung, JYK.
Sungmin..
ia ingin serius dengan kuliahnya saat ini. ia ingin segera membantu Leeteuk,
hyungnya.
Dan
diantara semua kebahagiaan itu..
Donghae,
menghabiskan waktunya dengan sang Appa. Bermanja-ria dan merajuk-ria tanpa
merasa bersalah. Dan memang, wajah polos dan sikap lugunya mampu meluluhkan
hati Tuan Lee.
“Appa, saranghae..”
“nado nae adeul.. jongmal saranghaeyo!!”
“eooh, Appa.. Yunho hyung otte??”
“kita tidak bisa menyelamatkannya.. tapi
Appa berterimaksih padanya karena sudah mau membantu kalian.. dia sebenarnya
anak yang baik.. hanya mungkin ini juga karena salah Appa hingga ia memiliki
dendam yang..”
Sssttttttt….
Tuan
Lee mengehentikan kalimatnya saat mendengar napas teratur Donghae. Ia sedikit
geli dengan putra bungsunya ini. baru saja ia menemani Donghae berbaring di
ranjangnya dan kini namja itu sudah tertidur pulas dengan polosnya.
“kau tidur eeoh?? Dasar manja!!” sentilnya
“jalja Hae-ya.. tidurlah dengan nyenyak, Appa akan menemanimu sampai kau
bangun!!” janjinya.
…………………..The End…………………
^_^
minta seq destiny love ama we are brother wonhae dong chingu...
BalasHapuspurple blossom lanjut jg, oke??
hehe.. di usahakan ya permintaannya..
Hapus::purple blossom.. ndak berani lanjut.. hehe..::