==Part 9==
“waeyo? Aku
merasa ada yang aneh dengan Lee Ajjussi.. apa dia tahu sesuatu tentang aku?”
guman Donghae dalam pembaringannya. Matanya yang sudah sangat lelah bahkan
belum bisa terpejam kini. “ARGG!! Mengapa aku jadi memikirkannya?”
…………………………………………
“apa Lee
Ajjussi tahu soal keluargaku Hyuk?” tanya Donghae pagi itu. Eunhyuk menengadah
memandang Donghae, melepas earphonenya.
“kenapa kau
bertanya seperti itu?”
“karena aku
curiga..” akunya polos “kenapa ia begitu ingin tahu soal hidupku?”
‘karena kau.. kau adalah dongsaengku Hae..’ batin Eunhyuk
‘karena kau adalah Eunhae..’.
“HYUK!! Waeyo?
Kenapa dengan matamu? Kau menangis? Kau marah aku menanyakan itu padamu?”
nyatanya Eunhyuk memang sedang menahan air mata. Ia hanya menggeleng dan
mencoba mengalihkan Donghae.
“HAE-ya.. kau
sudah mengerjakannya?” teriak Kibum, penyelamat Eunhyuk.
Donghae menggerutu, ia ingat kalau belum mengerjakan tugasnya
hari itu. di belakang Kibum muncul Ryeowook dan Minho yang sudah pasti bersiap
mengejeknya.
“jangan katakan
apapun!” bentak Donghae pada Minho dan Ryeowook sebelum mereka bicara “Kibum,
berikan tugasmu padaku.. palli!!” pintanya pada Kibum. Namja itu menurut, ia
tak pernah menolak permintaan Donghae untuk menyalin tugasnya.
Minho dan Ryeowook beralih pada Eunhyuk, tatapan namja itu cukup
mencurigakan.
“kau mau
membuat masalah lagi Hyuk?” ujar sang ketua kelas, Minho
“jangan membuat
keributan di pagi hari, kau akan mengacaukan suasana..” sambung Ryeowook.
Eunhyuk hanya heran pada keduanya, apa selama ini dia memang sudah di cap
sebagai biang masalah?
“Eunhyuk tidak
melakukan apa-apa.. kalianlah yang memulai keributan di pagi hari..” bela
Donghae. Keduanya menggerutu bahkan saling menyalahkan kini antara Minho dan
Ryeowook..
………………………………………………………..
Sora menahan
langkahnya untuk pergi saat Eunbi berjalan mendekat ke arahnya. Setelah
menerima pesan, yeoja itu langsung pergi ke taman.
“Sora ssi..”
Eunbi menyapa
“Eunbi ssi..”
sahut Sora sambil menunduk, ia tahu bagaimana caranya memberi hormat pada yang
lebih tua.
“kau pasti
bertanya-tanya untuk apa aku mengajakmu bertemu bukan?” tebak Eunbi..
“duduklah..” ia duduk di bangku taman di bawah pohon sakura yang mulai semi.
Sora duduk di sampingnya dengan sedikit ragu, namun ia tetap tenang dalam diam.
“aku dan Yesung
oppa bertemu karena perjodohan yang dilakukan Appa kami.. tapi selama itu, dia
tidak pernah melihatku sedikitpun.. Yesung oppa mengatakan bahwa di hatinya
hanya ada seorang wanita..”
“mianhae..”
potong Sora
“setelah
Appanya meninggal, ia makin leluasa menolak perjodohan itu.. aku sudah berusaha untuk bisa dicintainya,
tapi itu tak mungkin..” Eunbi terdiam sejenak “aku sudah melepaskan Yesung
oppa.. aku rela kalau dia memang memilihmu.. tapi..”
Eunbi memainkan kedua jarinya, sepertinya ia berusaha untuk
tidak menangis lagi kini. Sora, yeoja itu bahkan tak berani menoleh ke arah
Eunbi.
“aku tidak akan
menyerah dan tidak akan pernah melepaskan Donghae..”
Sora mendengar nama dongsaengnya di sebut, ia tegak dan secepat
ia bisa menatap Eunbi. Kini keduanya bertatapan..
“aku tahu, Donghae
bukan dongsaeng kandungmu.. karena dia adalah dongsaeng kandungku.. aku
kehilangannya 18 tahun ini..” lanjut Eunbi
“mworago??”
“Uri Appa..
selama ini diam-diam mencari dongsaeng kami.. saudara kembar Eunhyuk.. kau
pasti pernah mendengar nama itu dari Donghae kan? Appa meninggalkannya dirumah
sakit karena waktu itu dia marah, karena melahirkan Donghae.. umma meninggal..
Appa tidak terima dengan kenyataan itu.. tapi tidak ada seorang Appa yang tidak
mencintai anaknya.. Appa sudah berusaha mencarinya selama ini, dan sekarang..
kami menemukannya..”
Sora bergetar.. air matanya menetes begitu saja “kalian tidak
bisa begitu saja menganggapnya sebagai dongsaeng kalian.. sekalipun memang itu
benar.. tidak semudah itu kalian mengambilnya dari kami!!” geram Sora
“aku merelakan
Yesung Oppa.. tapi aku tidak bisa merelakannya.. selama 18 tahun kami selalu
memikirkannya, mencarinya.. kau tidak tahu betapa aku hidup dalam perasaan
bersalah.. aku sangat merindukannya.. kenapa kau tak mau mengerti??” seru
Eunbi.
Sora tak mau kalah “kau juga tak mau mengerti kami.. 18 tahun
kami merawatnya, kau tidak tahu perjuangan kami.. menjaganya, membuatnya tetap
tertawa.. lalu kau mengambilnya begitu saja? tentu saja Donghae berbeda dengan
Yesung Oppa.. kenapa kau menyamakan mereka?” bentak Sora “aku tidak peduli
dengan apapun, karena kami bertiga sudah berjanji untuk hidup bersama sampai
mati..” ujarnya kemudian meninggalkan Eunbi di taman itu sendiri.
Langkahnya terlalu cepat hingga ia hampir saja jatuh. Namun
rupanya airmatanya sudah lebih dulu jatuh. Ia bisa melepas semuanya yang
dimilikinya kecuali Donghae dan Siwon.. hanya mereka tujuan hidup Sora..
“Yak, kau baik-baik saja?” teriak Sora di
ujung ponselnya.. “Arra.. sepulang sekolah langsung pulang, noona akan
membuatkan masakan kesukaanmu..” dia berhenti sejenak.. “ani, hari ini ijinlah
dulu pada Heechul Ajjussi.. arrachi!!” ujarnya sebelum menutup telphonenya.
Sudah bisa di tebak, ia menghubungi Donghae.. rasa takut
menjalar tiba-tiba..
…………………………….
“untuk apa
hyung membawaku ke sini?” tanya Donghae pada Yunho.
“ada yang ingin
bertemu denganmu Hae..”
“ne?? waeyo?
Kenapa kita tidak mengajak Eunhyuk?” namja itu tak nyaman kalau ia harus pergi
dengan Yunho tanpa Eunhyuk. Ia takut Eunhyuk marah padanya karena pengawalnya
justru pergi dengan Donghae.
“aku sudah di
sini Hae..” sahut sebuah suara, rupanya itu Eunhyuk.. ia bersama dengan Tuan
Lee.
“duduklah..”
pinta Yunho. Donghae menurut, ia tak ingin banyak bertanya..
“yogie..” Tuan
Lee menyerahkan beberapa lembar yang tak di mengerti Donghae. “aku tidak ingin
menunggu lama lagi.. aku hanya ingin mengatakan sebuah kebenaran..” ungkapnya.
Donghae benar-benar penasaran “apa maksud Ajjussi?”
“seharusnya kau
tidak memanggilku dengan sebutan Ajjussi.. melainkan Appa..”
“MWO??”
“kau adalah
putraku, Hae.. dongsaeng kembar Eunhyuk.. aku sudah menyelidiki semuanya, dan
ini adalah bukti bahwa kau benar-benar putraku..”
Donghae terdiam, ia mencoba mencerna apa yang dikatakan Tuan Lee
padanya..
………………………..
Di tengah hujan malam itu, ia tak sanggup pulang ke rumahnya.
Berdirilah ia di sini sendiri menatap langit yang sepertinya memahami
perasaannya sekarang ini..
“kau adalah putraku, dongsaeng kembar
Eunhyuk..”
“mianhae, waktu itu aku sangat marah karena kematian
ummamu.. dan menyalahkanmu atas itu.. aku meninggalkanmu di rumah sakit.. aku
bermaksud membuangmu..”
“tapi aku benar-benar menyesal.. aku menyayangimu Hae..
bertahun-tahun Appa mencarimu.. Appa ingin menebus kesalahan Appa.. mianhae..
jongmal mianhae..”
Dan begitulah kebenaran itu terungkap.. selama ini ia tak pernah
tahu siapa Appanya, ia tak pernah tahu kalau ia bukan putra kandung ummanya..
ia tidak tahu kalau ia dibuang oleh Appanya sendiri..
Tetes hujan membuat sekujur tubuhnya basah. Ia menunduk..
tubuhnya kaku kedinginan tapi tak di rasakannya.. ia hanya bisa menangis..
berharap semua yang di dengarnya adalah mimpi..
…………………………
Siwon berlari menerjang hujan itu, ia tak tahu harus kemana lagi
mencari dongsaengnya. Semenjak Sora menghubunginya untuk mencari Donghae. sempat
ia bertemu dengan Eunhyuk dan ia menceritakan semuanya.. pertemuannya dengan
keluarganya.
“aiisshh..
dimana anak itu?”
“hyung…”
Eunhyuk bergetar “aku takut terjadi sesuatu padanya..” kuatirnya
Siwon hanya menghela, apakah ia harus menyalahkan Eunhyuk di
saat seperti ini? “sudahlah.. sebaiknya kita temukan dia dulu..” ajak Siwon.
Saat itulah…
BUUGGHHH!!
Sebuah benda terjatuh dari atas atap..
Tas.. itu hanya sebuah tas.. tapi.. Siwon tahu persis itu milik
Donghae. ia mendongak menatap atap sekolahnya.. samar ia melihat seseorang di
sana..
“OMO!!
DONGHAE!!” teriak Siwon sambil berlari. Ia tak ingin terjadi sesuatu pada
dongsaengnya. Ia tak ingin Donghae melakukan hal yang nekad.
Eunhyuk mengejar Siwon.. ia mengikuti namja itu hingga tiba di
atap..
“DONGHAE-YA!!”
teriak Siwon sekali lagi. namun namja yang di panggil hanya diam mematung..
Siwon tak tahan, ia menghampiri Donghae, menariknya dalam pelukan erat..
“apa yang kau
lakukan di sini eeooh? Lihat tubuhmu basah.. Kau membuat hyung takut.. kajja,,
kita pulang ne..” rancaunya.
Ia memandang wajah pucat dongsaengnya.. “kita pulang saengi..”
ucapnya lembut.
“hyung….”
Panggil Donghae lemah
“ne?”
“hiks..” bukan
jawaban yang ia dapat tapi isak tangis Donghae “hyung…”
“sudah..”
tenang Siwon. Ia menarik lengan Donghae berniat mengajaknya pergi dari tempat
itu.. namun,,
“HAE!! YAK..
CHOI DONGHAE.. gwaenchana? Hae-ya.. irroena!!” Donghae pingsan di pelukan Siwon
“Hae.. jangan buat hyung semakin takut..” cemasnya.
Eunhyuk menyaksikan semua itu.. kakinya kaku mendadak.. ada
perasaan aneh saat ia melihat keadaan Donghae.
Siwon membawa Donghae dalam gendongannya..
Eunhyuk.. masih berdiri di sana.. hingga ia sadar kalau ia
sendiri, Siwon sudah membawa Donghae..
……………………………….
“irroena
saeng..” usap Sora lembut pada keningnya. Terlihat jelas raut kecemasan di
wajahnya. Apalagi setelah ia mendengar cerita Siwon.. bertambah takutlah ia
pada Donghae. namja yang masih terlelap manis menutup erat matanya. Ia bahkan
tak tahu kalau saat ini ia sudah berbaring di kamarnya dengan selimut tebal
biru tua kesayangannya. Siwon, hyungnya membenahi letak handuk di kepalanya..
“noona, biarkan
dia istirahat dulu.. aku yakin dia terlalu memikirkan kebenaran itu hingga
seperti ini..”
“Ottoke?? Noona
takut kehilangan dia Siwon-ah.. noona akan melepaskan Yesung demi Donghae..”
“apa yang noona
katakan? Mereka tidak tahu perasaan kita noona.. tidak seharusnya mereka
melakukan itu..”
“kau tahu.. kau
dan Donghae adalah hidup noona, tanpa kalian noona tak sanggup hidup..”
Siwon mengerti dengan jelas perasaan Sora, ia pun demikian..
kalau ada yang bisa di lakukan, ia akan melakukannya asal Donghae tetap bersama
mereka.
“ketakutanku
selama ini terjadi..” lanjut Sora “dia benar-benar mengetahui kebenaran itu..
tapi kenapa bukan kita saja yang memberitahunya?”
“noona, kita
lebih tahu bagaimana Donghae.. aku yakin Donghae tahu apa yang harus di
lakukannya.. kita harus percaya padanya”
Sedikit melegakan hati Sora.. ia mengangguk setuju.. “Hae-ya..
noona dan hyung sangat menyayangimu.. berjanjilah untuk tetap di samping
kami..” bisiknya. Ia mengecup kening Donghae sebelum ia keluar dari kamar
dongsaengnya “tidurlah…”
Di kamar lain, seorang namja berusaha untuk memejamkan mata dan
tertidur. Namun nyatanya banyangan seseorang yang baru saja menjadi saudara
kembarnya masih jelas di sana. Bagaimana Donghae dengan wajah pucatnya,..
kecemasan mendalam di alaminya..
“apa yang harus
aku lakukan sekarang Hae? kau jelas-jelas saudara kembarku.. apa yang harus ku
lakukan?” Eunhyuk, namja itu mengoyak rambutnya.
“Eunhyuk-ah..
kau tidak sayang dengan rambutmu?” tegur Eunbi
“noona..?”
“waeyo?”
“kenapa
semuanya harus seperti ini? kenapa harus Donghae? kenapa harus ada kisah
seperti ini?” tanyanya bertubi.
Eunbi duduk di samping dongsaengnya.. ia juga tidak tahu mengapa
ini semua bisa terjadi.
“aku terlalu
kecil waktu itu untuk menyelamatkan Donghae..”
“kau tahu
noona.. aku senang aku punya saudara, tapi aku tidak bisa melihat Donghae
menderita..”
“bukankah dulu
kau membencinya?”
“aku
membencinya karena dia mirip denganku.. dia punya hobi.. punya kebiasaan yang
sama denganku, aku merasa tersaingi olehnya..”
“itu karena
kalian kembar.. terpisah oleh apapun kalian tetap saudara kembar..”
“noona, kita
harus bagaimana? Donghae sudah banyak menderita selama ini.. dan kau tahu,
hidup Donghae adalah Sora noona dan Siwon hyung.. ia akan mati tanpa mereka!”
serunya.
“tapi kita
saudara kandungnya Hyuk.. aku yakin Donghae akan mengerti..”
“MWO?? noona,
kau jangan memaksanya seperti Appa.. jangan hanya karena Yesung hyung kau
membalas Sora noona dan membuat Donghae terluka.. aku tidak akan membiarkan kau
menyakitinya.. itu akan membuatku sakit juga noona..” ketus Eunhyuk.
“Yak, apa kau
tak ingin dongsaeng kita kembali eeooh?? Aku melakukan ini demi kalian..”
Eunhyuk berdecih “kau sama saja seperti Appa.. kenapa kalian tak
memahami perasaannya? Jangan egois!!”
Eunbi marah, ia kesal karena Eunhyuk menyalahkannya.. Eunbi
keluar kamar Eunhyuk, membanting pintu kamar dongsaengnya keras-keras..
………………………………………………….
Minho, namja yang menjadi ketua kelas bingung saat Songsaenim
menanyakan keberadaan Donghae. jelas ia tidak tahu, ia melirik Kibum dan
mendapat gelengan kepala darinya. Pasalnya dia tidak pernah mendapati Donghae
membolos sekolah tanpa sebab.
“Donghae sakit
hari ini..” Jung Minjae mendongak, itu adalah suara Eunhyuk..
“Kau tahu?”
“ne, sam..”
ujarnya “kemarin aku melihat hyungnya menggendong Donghae dalam keadaan
pingsan.. jadi ku pikir ia sakit hari ini..”
“kenapa kau
tidak tahu Kibum-ah?” Minjae songsaenim beralih pada Kibum yang nampaknya
terkejut.
“tadi aku pikir
ia berangkat sekolah dulu, sam.. karena dia sempat mengatakan akan berangkat
sekolah sendiri..”
“bukan karena
ia tak ingin menganggumu yang sedang bersama dengan SangHee kan?” selidik Minho
“Yak, ketua
Kelas!! Kenapa kau mengatakan itu?” protes Kibum di sambut tawa ringan dari
Ryeowook..
Jung Minjae hanya menggeleng kecil, ia tak heran dengan sikap
murid-muridnya. Bahkan ia tahu persis satu persatu sifat mereka.
“sudah..
sekarang keluarkan buku tugas kalian.. dan ketua kelas akan mengumpulkannya..”
lanjutnya “Minho-ya.. nanti bawa tugas teman-temanmu ke meja guru..”
“ne, sam…”
Sementara di sudut lain.. Eunhyuk bahkan tak tahu kalau mereka
ada tugas.. ia hanya menatap keluar jendela dan bergumam kecil..
‘ku harap kau
baik-baik saja Hae..’batinya, ‘aiisshh.. kenapa aku memikirkanmu??’ umpatnya.
……………………………………………………
“YAK.. kau
tidak ingin menghabiskannya?” marah Sora pada Donghae yang masih berbaring di
ranjangnya, ia memaksa dongsaengnya untuk meminum habis susu yang dibuatnya
“aku sudah membuatkan ini untukmu dan kau tak menghabisakannya??” katanya masih
dengan nada kesal. Siwon yang mendengar keributan itu menghampiri mereka..
“waeyo?” Sora
memperlihatkan gelas di tangannya yang masih penuh dengan isinya.
“kau tak ingin
menghabiskannya?” kali ini Ia bertanya lembut pada Donghae dan hanya dibalas
anggukan ringan “kau ingin yang lain?” kembali Donghae menggeleng.. “lalu kau
mau apa?”
“aku.. aku mau
noona dan hyung tetap bersamaku..” ujarnya lemah.. matanya berbinar kaca..
Sora menghela nafas, ia meletakkan gelas itu di meja nakas lalu
ia duduk di samping tubuh dongsaengnya “Hae-ya.. noona dan hyung berjanji akan
selalu bersamamu..” ungkapnya, ia menangkupkan kedua tangannya di wajah Donghae.
namja itu menahan air matanya saat Sora memandangnya lekat.. tangannya meremas
piyama yang dikenakannya, kepalanya menelusup di bahu Sora dan kini ia menangis
di sana..
Sora mengusap pelan punggungnya. Siwon tersenyum lega..
setidaknya Donghae bisa meluapkan perasaannya saat itu daripada ia diam saja
dan menahan semuanya. Hanya seperti mayat hidup.
Namja itu terus terisak, Siwon yang tadinya hanya berdiri kini
ikut mengusap lembut kepalanya.. menandakan kalau mereka benar-benar saling
menyayangi dan membutuhkan satu sama lain.
“dia membuangku
noona.. tapi kenapa sekarang dia mau memisahkan aku dari noona dan hyung? Dia
jahat.. sangat jahat..” isak Donghae “aku membencinya..” ia makin meremas ujung
bajunya.
“uljima Hae..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar