Selasa, 01 Juli 2014

DESTINY LOVE -10-



==Part 10==
            “gwaenchana hyung, aku sudah tidak demam..” ucap Donghae yang kini sudah duduk di ruang makan bersama tas di punggungnya “aku akan masuk sekolah, rasanya sudah lama sekali..”
            “baru 2 hari Hae.. kau yakin akan masuk hari ini?”
            “tidak akan terjadi apapun, noona..” Donghe menenangkan Sora
            “arra.. selesai sekolah langsung pulang, noona akan membuatkan makanan untukmu.. kau juga Wonnie..”
            “mianhae noona, hari ini ada episode perdana.. mungkin aku akan pulang telat, tidak mungkin aku bisa meninggalkan Shindong hyung bekerja sendiri,,” sesalnya.
            “eooh, hyung.. apa Wookie boleh ikut acara itu?”
            “Ryeowook? Temanmu yang pandai menyanyi itu?” Donghae mengangguk “tentu saja boleh.. hyung pikir dia punya suara yang bagus..”
            “ne..”

Dari jauh ia melihatnya.. berjalan tertunduk sendirian.
            “kenapa tidak naik bis? Bukannya tadi ada halte?” gumannya sendiri “aaiissh.. apa kau harus menghampirinya?” keluhnya. Rambutnya yang sudah tertata rapi menjadi kacau saat ia mengoyaknya.
Namja yang di sampingnya hany tersenyum, melajukan mobilnya dan mendekat padanya.
            “turun dan ajak dia naik..”
            “hyung??” Hyukjae terkejut akan perintah Yunho.
            “kau akan membiarkan dongsaengmu berjalan kaki sampai sekolah? Ia bahkan tidak membawa sepeda seperti biasa..”
Eunhyuk ragu, tapi ia menuruti saran YunHo.
            “Donghae-ya..” namja yang di panggilnya menoleh “masuklah.. kita ke tujuan yang sama kan?”
Donhae membungkuk 90 derajat.. “gumawo, aku akan jalan kaki saja.. sekolah sudah dekat..” setelahnya ia kembali berjalan pelan meninggalkan Eunhyuk yang masih diam di sana.
            “dia menolaknya.. apa dia menghindariku?” guman Eunyuk
            “Donghae hanya belum bisa menerima keadaan Hyuk, bersabarlah, ia akan mengerti nantinya..”
Eunhyuk kembali masuk ke dalam mobil saat mendengar perkataan Yunho “aku hanya ingin mendengarnya memanggiku “hyung”.. aku tidak akan memaksanya hanya ingin dia mengakui kalau aku ini saudara kembarnya walau kami tak mirip..”
            “itu mungkin mudah bagimu.. tapi tidak untuk Donghae yang sudah mengalami banyak hal selama hidupnya.. ku harap kau mengerti..”
Tentu saja Eunhyuk mengerti posisi Donghae. perasaan kecewa dan marah pasti juga dirasakannya kalau ia di posisi itu.

Eunhyuk membawa nampan makan siangnya dan duduk tepat di depan Donghae.
            “jangan pergi.. atau menyuruhku pergi.. bolehkah seperti ini sebentar saja?” pinta Eunyuk.
Kibum ingin menghampiri Donghae kalau tidak dicegah Ryeowook.
            “biarkan mereka menyelesaikan urusannya.. kau temani SangHee saja.. aku akan bersama Minho..”
            “apa maksudmu?” tanya Kibum heran.
            “Yak, selama ini mereka tidak akur.. melihat mereka seperti itu rasanya akan mengubah keadaan lebih baik bukan? Dan aku rasa memang ada masalah di antara mereka..” seru Ryeowook. Kibum hanya bergidik sambil berlalu menghampiri Sanghee.
Kembali pada dua namja yang masih saling diam itu..
            “aku tahu kau marah.. tapi apa kau juga menyalahkanku atas semua ini? aku bahkan baru tahu kalau aku punya dongsaeng kembar.. dan setelah mendengar itu akupun marah.. apalagi teryata itu kau.. tapi kini itu tidak lagi, aku senang kita bersaudara Hae..”
            “mworago??”
            “aku hanya ingin kau bisa memanggilku ‘hyung’..”
            “hyung? Bahkan kalaupun kita saudara kau hanya beda beberapa menit dariku, apa aku harus memanggilmu seperti itu?” datarnya
            “YAK!! tetap aku yang lebih tua darimu..” seru  Eunhyuk
            “Babo!!” guman Donghae “kau begitu membenciku kemarin.. sekarang kau mengatakan kalau menyayangiku?”
            “MWORAGO?? Kapan aku mengatakannya?”
            “hah.. sikapmu.. kata-katamu.. semuanya yang kau perlihatkan itu sudah menjadi buktinya sekalipun tidak terang-terangan..”
Eunhyuk mencibir, begitu mudah Donghae membaca pikirannya. Apa karena mereka kembar jadi saling tahu satu sama lain?
            “bagaimana sekarang?” tunduknya.
            “apa aku benar-benar dongsaengmu?”
            “lalu DNA itu??”
            “tapi aku tidak bisa meninggalkan hyung dan noona..”
            “siapa suruh kau meninggalkan mereka?”
            “lalu?”
            “aku hanya ingin kau mengakuiku sebagai hyung.. hanya itu sudah cukup buatku..” pintanya sekali lagi “aku akan menjagamu Hae, sebagai hyung.. aku tidak bisa melihatmu terluka lagi..”
            “kau sudah melakukannya dari dulu..” kata Donghae tenang “pussle itu.. mereka memang memisahkan kita, tapi Tuhan membuat kita tetap bersama.. hyung..”
Eunhyuk mendongak, ia benar-benar mendengar Donghae memanggilnya ‘hyung’.
            “aku akan memanggilmu hyung mulai sekarang..” senyumnya.
            “mworago??”
            “dalam hal ini bukan kita yang bersalah, bahkan kita tidak tahu apa-apa.. ini salahnya..”
            “Appa maksudmu?”
            “huh.. apa aku bisa memanggilnya Appa juga? Apa dia mengakui kalau aku anaknya? Dia masih menyalakanku atas kematian umma??” tanya Donghae bertubi “aku kehilangan umma dua kali.. dan sekarang aku mendengar bahwa umma kandungku sendiri meninggal karena melahirkanku.. apa itu karma??”
            “aniyo.. itu diluar kekuatan kita.. apa kau Tuhan sampai kau ingin menguasai takdirmu?”
Donghae tercekat, ia memang hanya manusia namun kesedihan dan luka yang begitu dalam di alaminya selama ini.
            “Hae-ya.. gumawo..”
            “jadi apa nama yang diberikan umma untukku??”
            “Eunhae…”
            “eoohh.. tidak masalah kalau aku tetap memakai nama Donghae.. tidak jauh berbeda..”
            “apapun namamu kau saudara kembarku..”
            “yogie..” Eunhyuk memberikan earpone pada Donghae “kita dengarkan lagu itu bersama.. noona mengatakan kalau umma selalu memperdengarkan itu sewaktu kita masih di kandungannya..”
            “gurrae… pantas saja kita punya lagu yang sama..” Donghae meraihnya, mereka duduk bersampingan mendegarkan lagu itu sekarang _destiny love_
            “kau menyukainya??”
            “nugu??”
            “tentu saja lagu ini..”
            “aku kira kau bertanya tentang seorang yeoja..”
            “apa sudah saatnya kita saling bercerita?”
            “kau ingin memulainya? Nuguya? Yoona Noona??” Donghae ingat Jihyun pernah bercerita mengenai perasaan Eunhyuk pada Yoona.
            “kau mengenalnya?” Eunhyuk heran.
            “tentu saja, dia adik dari namjachingu Sora noona.. adik dari atasan dan chingu Siwon hyung..” Eunhyuk tertawa mendengar penjelasan Donghae.
            “kalaupun kita bukan saudara kita tetap akan menjadi saudara..”
            “ne?”
            “Yesung hyung dengan Sora noona.. aku dengan Yoona noona.. dan kau.. kau dongsaengnya siapa??”
‘hahaha..’ Eunhyuk dan Donghae tertawa bersama. Sungguh rumit pertalian diantara mereka.
**********

            “sudah saatnya mereka merasakan pembalasan!!” seorang dalam mobil mengawasi dua namja yang sedang berjalan bersama di depannya.
            “hyung.. bagaimana??”
            “sesuai rencana!!”
            “arra..” angguk seorang yang duduk di sampingnya  “lakukan sekarang!!” perintahnya pada dua orang laian di kursi belakang.
Mereka keluar dan melakukan apa yang harus mereka lakukan.. menculik kedua namja itu. membekapnya dari belakang, membius mereka dan membawa mereka yang tak sadarkan diri.
            “aku mendapatkan kalian dengan mudah..” sengitnya saat melihat kedua namja berseragam itu pingsan di bangku belakang.
            “jadi mereka kembar?”
            “ne, Eunhyuk dan Donghae..” Yunho tersenyum saat menjelaskannya pada Kwang soo, orang yang di panggilnya hyung tadi.

Semua yang terjadi begitu sangat cepat, Eunhyuk dan Donghae tak menyadari akan bahaya yang mengancam mereka.
            “dimana ini? apa yang terjadi?? Yaa.. Donghae-ya.. irrona!!”
Donghae bergumam sedikit dan membuka mata malas “waeyo?”
            “irrona Hae.. kita di culik!!”
            “MWO??” kali ini ia sadar kalau kedua tangan dan kakinya terikat.
            “wae…”
            “ssttt.. diam!! Uljima…” Eunhyuk tahu kalau Donghae pasti akan ketakutan dan menangis.
            “Kalian sudah bangun??” seseorang muncul membuka pintu ruangan itu.
            “YUNHO HYUNG…” seru Donghae dan Eunhyuk bersama
            “kau yang melakukan ini?”
            “bukankah hyung harusnya menjaga Eunhyuk?” Tanya mereka bertubi.
            “stttt…. Aku sudah sangat lama merencakan ini, dan ide cemerlangku semakin nyata saat aku tahu Appa kalian mencarimu Hae.. aku membantunya menemukanmu.. tapi aku akan membuatnya menyesal karena akan kehilangan dua putranya..”
            “apa maksud hyung??”
            “kalian tidak perlu tahu..” datar Yunho “Changmin-ah.. tutup mulut dan mata mereka.. kita akan menyiksa mereka!”.
Changmin bergegas menghampiri dua bocah itu, menutup paksa mulut dan mata mereka hingga keduanya tak bisa berkutik.
Dalam keadaan seperti itu, Eunhyuk dan Donghae merasa ada orang yang mengangkat tubuh mereka. Mereka hanya bisa bergerak sedikit untuk memberontak tetapi tetap saja kalah, membiarkan mereka membawa tubuh mereka entah kemana.
************************

            “kemana anak itu?”
            “waeyo?”
            “Donghae belum pulang.. ponselnya tidak bisa kuhubungi..”
            “Kibum??”
            “dia tidak tahu, katanya Donghae pulang bersama Eunhyuk.. apa mereka membawa Donghae??”
            “cakkaman noona..”
Siwon menghubugi seseorang..
            “hyung… kau tahu dimana Eunhyuk??”
            “………………..”
            “mwo??”
            “………………..”
            “hyung!! Donghae juga bersama Eunhyuk..”
            “………………”
            “MWORAGO?? Aiisshh.. ne, kami akan kesana..”
Siwon menatap noonanya “kita ke Caffe sekarang noona..”
            “Donghae gwaenchana??”
            “akan ku ceritakan nanti.. kajja.. pallie..”

@Caffe
            “HYUNG”
            “Siwon-ah..” sambut Leeteuk.
            “waegurrae??”
            “Tuan Lee baru saja mendapat kabar kalau dua putranya di culik.. apa itu termasuk Donghae??”
Siwon mengerti sekarang.
            “MWORAGO??” bentak Sora “ada yang menculik Donghae??”
            “Aggassi.. tenanglah..”
            “Ra-ya..”
            “Oppa…” Sora memeluk Yesung yang baru saja datang, terisak di sana “Donghae..”
            “sstt.. tenanglah, Donghae akan baik-baik saja..”
            “dia masih sakit, apa kau masih akan mengatakan kalau dia baik-baik saja? sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa semua kejadian begitu cepat.. aku tidak ingin kehilangan Donghae..” rancaunya kacau.
Eunbi melihat dan mendengar semua itu. Donghae juga dongsaengnya tapi Sora begitu dalam menyayangi Donghae.
Mereka berkumpul di tempat itu. Sungmin, Jihyun, Leeteuk, Eunbi, Yesung juga Sora dan Siwon.
            “Oppa….” Yoona datang dengan panik “Eunhyuk.. Eunhyuk…”
Yesung harus menghadapi dua yeoja yang disayanginya kini. Dia tak ingin melihat keduanya menangis terus seperti ini.
            “Appa akan menemui penculik itu..” kata Eunbi.
            “apa yang mereka minta?” tanya Yesung.
            “surat perusahaan..”
            “aiisshh.. kita tidak bisa diam saja..”
            “hyung.. aku bisa membantu..” tawar Sungmin “aku bisa menghubungi teman-temanku..”
            “jadi ini perang??” ungkap Siwon
            “mereka akan melukai Eunhyuk dan Donghae?” kuatir Sora
            “Eunbi, hubungi Sook Jin ajjussi.. Sungmin, kau hubungi teman-temanmu.. setelah itu kita kesana..”
            “aku ikut..”
            “ani Yoona.. kau di sini dengan yang lain.. biarkan kami para namja yang menyelamatkan mereka..”
            “ne, arra..” sahut Sora dan Eunbi.
**********************

            Donghae kehilangan tenaga, mereka dibawa ke atas atap gedung kosong masih dalam keadaan terikat tangan dan kaki meski penutup mata sudah dibuka. Donghae takut ketinggian dan ia berada di ketinggian sekarang.
‘bertahanlah Hae.. jebal..’ batin Eunhyuk saat melihat wajah pucat dongsaengnya.
            “kalian akan bebas jika Appa kalian menerima tawaran kami.. menyerahkan 40% saham yang dimilikinya pada Wokyung Group..” jelas Kwang Soo, namja tinggi bermata dingin itu.
            “KAU BOHONG HYUNG!!” teriak Eunhyuk, penutup mulutnya sudah terlepas.
Yunhoo memandangnya tajam “Ya, aku memang bohong” ujarnya dingin. Matanya memancarkan kebencian mendalam yang sulit di artikan “itu hanya sebagai alasan agar aku bisa membalas dendam pada Appa kalian..”
            “apa maksudmu?”
            “Appa kalian.. kalau bukan karena dia, Noonaku masih hidup sampai sekarang..” Yunhoo histeris “hanya dia yang aku punya di dunia ini, tapi orang itu mengambil donor hati untuk noonaku.. orang itu memikirkan isterinya yang jelas-jelas tidak akan selamat.. bukankah dia sudah membunuh dua orang sekaligus? Umma kalian.. dialah yang membunuhnya!!”
            “Um..umma??” guman Donghae pelan.
            “ne, Hae.. Appamu yang membunuh Ummamu..”
            “ANI!! Appa tidak pernah melakukan itu.. kau salah hyung.. Umma meninggal karena sakit..” protes Eunhyuk.
Berbeda dengan Eunhyuk, Donghae merasa sakit hati. Apa yang harus ia dengar lagi sekarang? Rasanya dunianya lenyap dalam seketika.
            “Umma meninggal karena aku..”
            “ANI HAE!! KAU BUKAN PENYEBAB UMMA MENINGGAL!!” kembali teriak Eunhyuk “hidup manusia hanya Tuhan yang mengatur..” rendahnya.
            “ciihh.. persetan dengan semuanya.. Tuhan tidak pernah berpihak padaku, dia mengambil semua orang yang aku cintai..” Yunhoo marah, ia tak terima.
Zzztttttt…
Tubuhnya memutar dan menarik Donghae dari tangan Kwang soo ke pinggir atap itu. senyum iblis tersungging di bibirnya.
            “DONGHAE!!”
            “hyung……” rengek Donghae.
            “aku tahu kau takut ini kan?” Yunho mendongakkan kepala Donghae kebawah. Jelas wajah itu langsung pucat, ia melemas tak kuat menahan tubuhnya sendiri. Satu tangan Yunho memegang pisau yang hampir menyentuh leher Donghae.
Kwang soo tertawa melihat tindakan Yunho. Ia, sang pemilik Wokyung Group punya dendam tersendiri namun akhirnya lebih memilih memanfaatkan Yunho yang juga ingin menghancurkan De’ Wang Myeong. Kilasan ingatannya kembali pada 30tahun yang lalu saat ia mencintai sahabatnya sendiri. Kwang Soo sangat menderita saat tahu kalau yeoja itu lebih memilih Tuan.Lee. dendam puluhan tahun yang tak bisa dilupakannya sampai ia tahu kalau yeoja itu meninggal, benci dan kemarahannya memuncak.
            “hajima hyung…” isak Donghae “hajima.. hajimayo..”
            “kau takut?” sengit Yunhoo, ia mengalihkan pandanganya pada Eunhyuk yang belum bisa melepaskan diri dari dekapan dua orang anak buahnya.
Donghae benar-benar pasrah kini, ia tak bisa berbuat apapun.. ia menatap langit biru di atasnya.
‘Umma.. apa ini artinya aku akan bertemu dengan Umma?’ batin Donghae, entah pada umma yang mana. Pasalnya ia mengenal dua orang ibu dalam hidupnya tapi ia sadar ada ibu lain yang telah melahirkannya.
            “Hyukkie hyung…” panggilnya lemah “saranghae….”
Eunhyuk membeku “nado, Hae-ya.. saranghae..” jawabnya.
            “ooohh.. kalian sudah selelsai dengan kalimat perpisahan?” sindir Kwang soo “YUNHO-YA!! Lakukan sekarang…”
Yunho tak tahan dengan teriakan itu, teriakan dan perintah yang selalu ia dengar. Bentakan yang harus ia lakukan. Ia menunggu saat yang tepat agar hatinya terbebas dari perasaan benci itu. benci karena ia kehilangan orang yang disayanginya. Benci karena ia harus sendiri..
            “aku tahu hyung benci sendirian kan..” bisik Donghae “aku juga hyung…” hampir saja Yunho tidak mendengarnya “aku bukan hanya benci tapi aku sangat takut sendirian.. itu kenapa aku tidak bisa jauh dari hyung dan noona.. aku rasa kau juga seperti itukan hyung??” isaknya “tapi bukankah kau harusnya bahagia selama ini karena mereka sudah menganggapmu sebagai keluarga? Hubungan keluarga tidak harus ikatan darah.. aku juga seperti itu.. kadang aku berpikir kalau Siwon hyung dan Sora noona suatu hari akan meninggalkanku, tapi nyatanya aku salah.. mereka malah semakin dekat dan ada di sini..” napas Donghae tersengal, dadanya sesak dan sakit, kepalanya mulai pusing.
Yunho menatap wajah Donghae yang penuh keringat. Pucat tak berwarna bahkan kini ia harus menahan tubuh Donghae yang mulai melemah.
            “bertahanlah Hae..” bisik Yunho. Ia mencari kesempatan.. menyandarkan namja itu di pinggiran. Ia berlari cepat menarik Eunhyuk dari apitan dua orang namja berbadan sedang.
            “Bawa Donghae pergi dari sini Hyuk..!!” perintahnya.
Eunhyuk mengerti, ia berlari menghampiri Donghae. bersama denganya Kwang Soo menyadari bahwa Yunho menghianatinya. Namun terlambat, Yunho sudah menghampirinya dan siap menerjangnya. Kwang soo tak kalah cepat, ia menangkis serangan Yunho, mundur ke belakang dan mengarahkan pistol tepat di kening Yunho.
            “Apa yang kalian lihat? Cepat tangkap kembali dua bocah itu..” seru Kwang soo pada anak buahnya. Tepat saat itulah Sungmin dan Siwon muncul. Mereka tak membaca seluruhnya apa yang terjadi. Dalam benak mereka hanya Eunhyuk dan Donghae. mereka berusaha melindungi kedua namja itu. perkelahian tak bisa dihindari..
DOOORRRRRRR!! DOR!!
Sekujur tubuhnya penuh dengan darah segar, jatuh tersungkur menatap langit biru bagai kelabu. Bibirnya menyunggingkan senyum bahagia.
            “gumawoyo..” ucapnya terakhir kali.
Eunhyuk tak percaya, Yunho terbaring tak bernyawa di depannya bersama dengan Kwang soo. Mereka saling membunuh dan terbunuh.
            “Donghae, gwaenchana?” seru Siwon menghampiri dongsaengnya.
            “Eunhyuk-ah?? Kau terluka?” Sungmin menyelidik tubuh Eunhyuk.
            “gwaenchana hyung…..” senyumnya miris “Yunho hyung??” matanya berkaca-kaca.
            “Yunho melakukan tugasnya dengan baik..” ujar Sungmin “dia hebat bukan? Dia sudah menepati janjinya untuk menjagamu dengan nyawanya sendiri..”
            “arrgghhh…”
            “HAE!!” teriak Siwon “bangun saeng.. jangan bercanda!!”
Sungmin dan Eunhyuk mengerumuni Donghae yang terbaring di pangkuan Siwon setelah mendegar teriaknya.
            “Hae-ya…”
            “Hae.. bertahanlah..”
Kata-kata yang memberinya kekuatan sebelum akhirnya mata itu tertutup rapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar