Kamis, 10 Juli 2014

Your eyes speak to Me



Fanfiction
Cast :
Donghae_Sungmin_Zhoumi_Heechul_Hankyung_(Henry)
Sumary :
Dengan mata barunya ia bisa melihat lagi. namun mata itu menyiksanya saat ia berhadapan dengan Zhoumi, namja tinggi dengan kulit putih dan berwajah tampan itu. mereka sama-sama namja tapi perasaan aneh tak bisa dihindarinya. Lebih tersiksa lagi saat sang umma menikah dengan appa Zhoumi.
*************************
            Heechul memperkenalkan calon suami dan Appa bagi kedua putranya, Sungmin dan Donghae. malam itu mereka sepakat untuk makan malam bersama di restoran ayam kesukaan Donghae. Heechul sudah berdandan cantik namun sederhana mengingat usianya bukan muda lagi. Sungmin mengenakan setelah tuxedo tanpa dasi di kemejanya dan membiarkannya terbuka. Donghae, sejak awal dia malas bertemu dengan mereka. Ada keraguan di hatinya untuk menerima Appa baru. Ia hanya memakai kemeja bermotif kotak-kotak warna biru tua yang dibiarkan tanpa mengancingkannya hingga kaos warna putihnya terlihat. namja manis ini mengerucutkan bibir sejak tadi sebelum berangkat.
            “jangan seperti itu Hae, kau ingin melihat Umma bahagia kan?” bisik Sungmin membujuk adiknya. Donghae hanya diam, tentu saja Ia ingin keluarganya bahagia.
            “kau bisa memiliki Appa lagi, kau bahkan punya satu hyung lagi.. bukankah itu menyenangkan?? Ada yang akan mengantarmu sekolah.. menemanimu bermain..” kembali kata Sungmin. Heechul hanya tersenyum mendengar penuturannya. Ia bangga pada Sungmin yang mampu berpikir dewasa itu. Sungmin memang pandai dalam hal mengatasi kelakuan adiknya. Namja 25 tahun itu mengusap kepala Donghae yang 7 tahun lebih muda darinya.
Sesaat orang yang mereka tunggu tiba. Dua orang namja keturuan Cina itu nampak elegan. Hangeng, mengubah namanya menjadi Hankyung saat ia di Korea. Di sampingnya, Zhoumi, namja tinggi dan putih itu begitu sangat tampan.
            “maaf, kalian menunggu lama?”
            “aniyo.. kami baru saja sampai..” papar Heechul.
            “kau cantik malam ini..” puji Hankyung “ahh.. aku sampai lupa mengenalkan putraku…”
            “Zhoumi imnida…”
            “ooh, kau juga bisa berbahasa Korea??”
            “ne, Umma dulu seorang Korea jadi kami belajar darinya..”
            “gurrae… ah, Zhoumi-ya.. ini Sungmin dan Donghae..” perkenal Heechul.
Mereka saling menatap. Sungmin tersenyum senang melihat Zoumi, artinya dia memiliki teman yang sepadan sekarang. Ya, jarak usia Sungmin dan Zhoumi tidak terlalu jauh. Mereka lahir di tahun yang sama hanya beda bulan saja.
            “jadi, kau bisa memanggil Sungmin dengat sebutan hyung..”
            “umma.. tapi aku lebih suka kalau dia memanggil namaku saja, jarak usia kami tidak jauh..” protes Sungmin.
            “OMO, tetap saja dia dongsaengmu Sungmin-ah..”
            “ahh.. arra..”
            “Hae, kau tidak menyapa Hyung dan Appa barumu??”
Donghae menunduk, bukan ia tak mau atau takut tapi ada perasaan aneh saat melihat mereka berdua. Terutama menatap Zhoumi, rasanya ia ingin sekali menangis saat ini..
            “waeyo??” Sungmin membaca ada yang aneh dengan dongsaengnya “gwaenchana??”
            “hyung…. Aku pusing..”
            “Mwo?? kau sakit??” sontak Sungmin dan Heechul panik. Donghae baik-baik saja tadi tapi tiba-tiba mengeluh pusing. Bahkan kini namja itu meletakkan kepalanya di bahu Sungmin sambil memejamkan mata.
Donghae sendiri tak tahu apa yang terjadi padanya. Tubuhnya melemas seketika, ia tak kuat lagi menahan berat tubuhnya sendiri.
            “sebaiknya kita bawa Donghae pulang.. Zhoumi, kau bisa memeriksanya kan??”
Zhoumi mengangguk namun dipandang heran oleh Sungmin.
            “jangan kuatir, Zhoumi baru saja lulus dari kuliah kedokterannya, ia tahu apa yang harus dilakukan..” kata Hankyung, ia tahu persis pandangan mata Sungmin yang penuh tanya itu.
Akhirnya mereka menggendong Donghae. Namja itu benar-benar lemas sekarang.
********************
            Tangannya terasa berat saat ia ingin bangun, ada seseorang di sana yang menggunakan lengannya untuk tidur.
            “hyung….. kenapa kau tidur di sini?”
            “Hae?? kau sudah bangun?? Kau baik-baik saja?? katakan kalau ada yang sakit..”
            “naneun gwaenchana hyung..”
Sungmin tak percaya, ia menyentuh kening Donghae memastikan suhu tubuhnya tidak panas. Akhirnya ia lega setelah merasakan adiknya baik-baik saja.
            “aku mengacaukan acara tadi malam ya??” sesalnya “mianhae.. tapi aku tidak tahu hyung tiba-tiba saja kepalaku pusing…”
            “semua baik-baik saja.. kau tidak mengacaukannya.. malah semalam, Zhoumi yang memeriksamu.. kau tahu? Dia seorang dokter muda…” cerita Sungmin.
            “benarkah???”
            “ne,..”
            “aku tidak tahu hyung.. saat aku melihat Zhoumi Ge.. rasanya aku ingin menangis.. aku ingin sekali memeluknya..”
            “kalau begitu lakukan.. lakukan apa yang ingin kau lakukan padanya Hae..”
            “waeyo??”
            “kau ingin tahu kenapa kau merasakan itu kan? Jadi lakukan agar kau mendapat jawabannya..”
***************************
            Donghae ragu-ragu saat melihat Zhoumi dan Hankyung berada di dalam rumahnya. Hankyung dan Heechul sepertinya sibuk mempersiapkan pernikahan mereka yang walaupun sederhana namun tetap ingin menjadi moment membahagiakan.
            “Hae.. kenapa diam saja di situ? Kemarilah.. duduklah..” ajak Heechul.
Donghae akhirnya mendekat, duduk di samping Zhoumi sekalipun masih tak berani menatapnya.
            “bagaimana keadaanmu Hae?” tanya Zhoumi.
            “na?? eoohh.. aku baik-baik saja..”
            “ehm, boleh aku memeriksamu?? Terakhir kali kau sakit tanpa sebab..” tangan Zhoumi menyentuh tangan Donghae.
            “ge…..” Donghae akhirnya menatap wajah Zhoumi “Zhoumi Ge…”
            “kau boleh memanggilku hyung, bukankah aku juga akan menjadi orang korea sekarang??”
            “akkh……” lagi lagi.. Donghae merasakan kepalanya sakit seketika. Zhoumi menangkap tubuhnya dan memeluknya.
Seketika, semua diam..
Donghae juga diam… ia merasakan kehangat saat berada di pelukan Zhoumi. Seakan pelukan itu sudah sangat lama tak dirasakannya.. hatinya juga sangat nyaman..
Perasaan apa itu?? Donghae masih bingung…
            “rasanya aku sudah mengenal Zhoumi hyung… apa kita pernah bertemu sebelumnya hyung??” tanya Donghae dalam pejaman matanya.
Zhoumi menggeleng “aniyo Hae.. memangnya kapan kita bertemu?? Aku saja baru beberapa minggu di sini..”
Zhoumi bermaksud melepaskan pelukannya, namun Donghae menahan.. ia menangis..
            “andwae hyung… bogoshipoyo..”
Sungmin kaget mendengarnya. Bagaimana mungkin Donghae merindukan orang yang belum pernah ia kenal??
            “ada apa sebenarnya??” tanya Heechul.
            “Zhoumi.. apa mungkin??” giliran Hankyung.
            “Hae.. sudah, hyung ada di sini.. akan menemanimu selalu.. kalau kau lelah tidurlah sekarang, hyung akan memelukmu seperti ini sampai kau tidur..”
Dan benar, Donghae tertidur pulas setelah beberapa menit.. Sungmin menggantikan Zhoumi memeluk Donghae.
            “sebenarnya apa yang terjadi??” kembali tanya Heechul.
Zhoumi….. “aku melihat mata yang sama…”
8 oktober… sebelas tahun silam..
Henry sedang berjalan bersama Leeteuk sang umma. Di tengah jalan tanpa sepengetahuan Leeteuk, seseorang tak sengaja menabrak Henry hingga rubik yang di pegangnya jatuh hingga sedikit ke tengah jalan raya. Melihat hal itu, namja kecil 8 tahun itu segera mengambilnya. Namun naas.. ia tak tahu kalau lampu  sedang hijau.. hampir saja ia tertabrak mobil pengankut barang kalau Leeteuk tidak menyelamatkannya. Kejadian begitu cepat.. Henry terlempar ke pinggir jalan dan kepalanya terbentur jalanan. Leeteuk?? Dia mengorbankan nyawanya demi Henry..
            “8 oktober?? Depan toko roti di perempatan jalan Jinan??” tanya Heechul
            “ne.. kau tahu kejadian itu??”
            “dulu kami tinggal di Jinan… hari itu…”
Donghae pergi bersama Kangin, appanya.. kami tidak tahu apa yang terjadi.. yang kami dengar, mereka mengalami kecelakaan beruntun. Kangin terlempar hingga keluar mobil menyisahkan Donghae yang akhirnya selamat.. walau setelah itu dia buta.. Donghae tidak pernah bercerita bagaimana kejadian waktu itu, dia selalu histeris saat mereka menyakannya. Itu membuat mereka takut dan memilih diam. Membiarkan Donghae hidup dengan kehilangan ingatan tentang Appanya. Walau mata Donghae bisa sembuh karena ada pendonor waktu itu, tapi ia belum sembuh dari ketakutannya.
            “jadi… waktu itu….”
            “mata Henry ada di tubuh Donghae sekarang.. itu kenapa dia merasa begitu dekat denganku??” Zhoumi memandang Donghae yang terlelap. Ia menyentuh pipi dongsaengnya dengan kebahagiaan di sana “Henry mengidap penyakit kanker, itu kenapa aku ingin jadi seorang dokter untuk menyembuhkannya.. tapi Tuhan berkata lain. Setelah kecelakaan itu.. ada pendarahan di kepalanya.. dokter  tidak bisa menyelamatkannya..”
            “lalu soal mata itu??” Sungmin penasaran.
            “Choi Uisanim.. memberitahu kami bahwa ada seorang anak yang membutuhkan donor mata, ia meminta persetujuan kami untuk mendonorkan mata Henry… kami setuju, karena sebelumnya Henry mengatakan ia ingin menolong seseorang sebelum ia pergi.. rupanya takdir menjawab permintaannya..”
            “aku tahu sekarang… Choi Uisanim juga yang merawat Donghae waktu itu…”
Kini terjawab sudah pertanyaan mereka, mengapa Donghae merasa mengenal Zhoumi. Karena mata itu milik Henry yang dulunya juga di gunakannya untuk memandang Zhoumi. Sudah lama bukan mata itu tidak melihat Zhoumi.. artinya, kerinduan Donghae terjawab.
            “jadi mata yang kulihat adalah mata yang sama….” Guman Zhoumi.
Hankyung dan Heechul saling pandang “aku tidak menyangka Tuhan mempertemukan kita seperti ini.. bahkan sekarang rasanya aku benar-benar bahagia..” ungkap Hankyung “paling tidak aku masih melihat mata Henry di dalam Donghae, tapi Donghae tetap Donghae.. bukan Henry.. aku akan menyayanginya sebagai Donghae..”
Heechul tersentuh “gumapta.. jongmal gumapta…”
            “Appa benar, Donghae dan Henry dua orang yang berbeda.. lihat saja, dia bahkan sangat manja.. Henry bukan anak yang manja..” tawa Zhoumi. Sungmin dan Heechul mengangguk. Tentu saja mereka setuju akan hal itu.
            “dia kelewat manja..” sambung Sungmin “tapi percayalah, kalau dia tidak manja.. dunia akan terasa aneh, itu kenapa aku menyayanginya yang manja ini..”
            “benarkah?? Kalau begitu aku juga akan merasakan sikap manja kelewat batasnya?? Aahh.. bisakah aku mengatasi ini nanti??”
Dan pecahlah tawa mereka.. mereka tak mau melihat kebelakang lagi, masa depan mereka ada di hadapan bukan di belakang. Biarlah yang lalu menjadi kenangan dan bagian hidup yang lain. mereka percaya di sana Leeteuk, Henry dan Kangin akan bahagia juga melihat keluarga mereka disatukan seperti ini.
**********************
            Donghae mengusap pipinya yang basah oleh air matanya sendiri. Matanya sayu, tangannya menyentuh fotonya bersama dengan Kangin.
            “Hae-ya..” panggil Sungmin.
            “hyunggg… aku merindukan Appa..”
Sungmin tahu, iapun juga merindukan Appanya. Untungnya keberadaan sosok Appa tergantikan oleh kehadiran Hankyung yang beberpa hari lalu resmi menjadi Appa mereka.
            “Appa belum menepati janjinya hyung…” isak Donghae.
            “katakan… apa yang dijanjikan Kangin Appa?” Sungmin merasa ini saatnya Donghae menceritakan kejadian itu.
            “Appa bilang akan mengajak kita ke Sea World.. waktu itu.. aku mendapat kupon potongan harga ke Sea World.. kau tahu hyung, Appa tidak tahu tempat itu.. makanya ia ingin kita pergi ke sana hari minggu..” Sungmin masih mendengarkan sambil sesekali mengusap kepala Donghae.
            “Appa bilang aku harus menyayikan satu lagu dulu baru Appa akan benar-benar mengajakku ke sana.. ini salahku, aku belum menyelesaikan lagu itu.. tapi Appa sudah pergi.. mobil itu berhenti tanpa tanda, Appa kehilangan kendali.. dan lagi Appa lupa memasang sabuk pengamannya.. aku melihatnya terlempar keluar lewat kaca depan… aku.. aku..” isak Donghae meledak. Tubuhnya gemetar, ia masih sangat ketakutan mengingat kejadian itu.. Sungmin memeluknya erat. Mengusap punggungnya memberi ketengangan.
Hankyung, Heechul dan Siwon tak sengaja mereka mendengarkannya dari balik pintu.
            “dia pasti sangat ketakutan waktu itu..” bisik Hankyung.
            “ne…” air mata Heechul ikut keluar, ia tak menyangka Donghae mengalami hal buruk dalam hidupnya. “mata Donghae terkena pecahan kaca… dia pasti melihat semua kejadian itu..”
            “Appa.. ku rasa saatnya kita menyembuhkan trauma Donghae..” seru Zhoumi.
****************
            “ayo masuk Hae..” Donghae menggeleng.
            “Kau tidak perlu bernyanyi dulu untuk bisa masuk..”
            “ne??”
            “dengar Donghae-ya.. mulai sekarang, biarkan Kangin Appa tenang di sana dengan melihat senyummu.. dia pasti sedih saat kau melupakannya kemarin.. dia pasti sedih kalau kau juga sedih.. Kangin Appa sudah mengirim Hankyung Appa dan juga Zhoumi hyung untuk membantunya menepati janji…” jelas Sungmin.
            “dan Henry.. memintamu untuk menggunakan matanya dengan baik.. untuk menjadi dongsaeng yang baik untuk Zhoumi hyung.. juga untuk Sungmin..”
Deegg…
Donghae ingat, mata itu milik Henry.. dan semua yang dikatakan hyungnya juga benar.. ia punya kesempatan untuk hidup dengan baik, mereka mengirim orang-orang yang baik untuk menjaga keluarganya. Lalu untuk apa ia takut lagi? semuanya sudah terjawab kini.. inilah hidupnya dan keluarganya sekarang..
            “kajja Hae..” sambut Heechul “umma ingin tahu di dalam sana ada apa??”
            “kajja… kau tidak ingin menunggu lagi sampai besok kan??” goda Hankyung.
Donghae tersenyum dan mengangguk mantab.
            “KAJJJAA!! PALLII.. PAALLII..” teriaknya sambil menyeret Sungmin dan Zhoumi.
Heechul dan Hankyung tertawa melihatnya, terlebih saat Sungmin dan Zhoumi yang kualahan dengan sikap manja Donghae.
            “sepertinya ia sudah kembali menjadi Donghae..” guman Hankyung.
            “ne, lihat saja betapa repotnya Sungmin dan Zhoumi..”
            “apa kita perlu membuatkannya dongsaeng??”
            “Yak!! kau ini.. kita sudah sepakat akan merawat mereka bertiga saja..”
            “ne.. ne.. arraseo!! Tiga saja sudah merepotkan..”
            “sebenarnya bukan tiga.. tapi cuma satu yang merepotkan!!” dan Hankyung mengangguk, tentu ia tahu siapa yang dimaksud oleh Heechul.

Your eyes speak to me…
mata memang tak pernah bohong.. karena mata, hati bisa merasakan cinta.. karena mata adalah jendela hati.. satu-satunya organ tubuh manusia yang sulit untuk berbohong. 
_Final_

Selasa, 01 Juli 2014

My Love For You

Song by : Super Junior M
  
I don’t understand, I don’t think to much
Whether loving you was right or wrong
Please don’t listen to another
Cause you’re my everything

How I want to fly with you to meteors
Capture your beautiful expressions
take my hand, Baby I know

*♫* It doesn’t matter, it doesn’t matter
Whatever you want baby I’ll give
Wipe away your tears
It’ll never be dark
I’ll be by your side everyday
It doesn’t matter, it doesn’t matter
Other than you who can I love?
Just hoping for the day when you’ll see
My love for you
My love that I can’t take back

Showing true feelings, This isn’t a game
The love that I want
Can’t happen without you
Cause I want you girl, And I need your love
Listen to me tell you
****
Maybe one day you’ll say
That you’ll be by my side forever
Girl I still don’t understand
In my heart there’s only one line
I love you My baby
How I want to be together
****

My Love For You, Super Junior M, English Translation
In-Swing Album!

DESTINY LOVE - End ^_^

Aahh.. akhirnya selesai juga perjalanan panjang kisah ini.. walau akhirnya sedikit terlalu cepat dan terburu.. bukan maksud hati, hanya saja sudah lelah dengan cerita ini hehehe..
Ok, this is the last chapter..
See ya..

  ==Part 11==
     “kenapa kalian bertindak ceroboh??”
     “mianhamnida.. Ajjussi..” Sungmin dan Siwon menunduk. Mereka melakukan tindakan sedikit ceroboh. Tanpa menunggu perintah kedua namja itu bertekad menyelamatkan Donghae dan Eunhyuk sendiri.
     “jangan berteriak Appa.. kau bisa membangunkannya..” protes Eunhyuk. Ia masih setia menjaga dia yang terbaring sejak dua hari yang lalu. Uisa sudah memeriksanya, tidak ada luka serius di tubuhnya hanya kondisi tubuh Donghae yang memang sangat lemah hingga membuatnya harus di infuse. Selebihnya ia baik-baik saja.
Kangin, tersenyum bahagia melihat mereka yang dicarinya selama ini.
     “jadi sudah berapa lama Ajjussi bekerja di sini?”
     “sudah cukup lama.. kalau bukan karena Hyemi, mungkin kami tidak akan pindah ke sini..”
Hyemi tertawa sipu. Rambut ikal sebahu dengan poni tipisnya menambah kecantikkan yeoja itu. yeoja yang membuat Siwon tak bisa berpaling pada hati lain.
     “Kau tak berubah Hyemi-ya.. sama seperti hatiku yang tidak pernah berubah sedikitpun..”
     “Mwooo?? Kau masi mengejarnya??” seru Kangin.
     “tentu saja Ajjussi.. aku tidak akan menyerah..” jawabnya lantang “mohon doa restunya Ajjussi..” namja itu membungkukkan badan hingga 90o.
Kangin tertawa mendengar pengakuan Siwon. Ia tak mau ikut campur urusan putrinya dan lagipula ia menyukai Siwon sejak dulu. Kangin percaya Siwon namja yang bertanggungjawab.
     “kuserahkan putriku padamu..”
     “Appa.. ini belum pernikahan!!” protes Hyemi.
     “Mwo?? jadi kau mau menikah denganku?? Tapi.. maukah kau menunggu sampai kita lulus kuliah dan mempunyai pekerjaan??” tanya Siwon langsung.
     “Yak, apa-apaan kau ini??”
     “jawab saja!!”
     “bagaimana kalau tidak??”
     “aku akan terus memaksamu sampai kau mau!!”
     “aiisshh.. kau menyebalkan!!”
     “kau lebih menyebalkan..”
     “kenapa kau tak pernah mau mengalah eeooh??”
     “yak, kenapa harus selalu aku yang mengalah??”
Kangin kembali tertawa mendengar pertengkaran mereka “Donghae akan senang melihat kalian bertengkar…” masih ingat benar dalam ingatan Kangin sewaktu mereka masih sama-sama kecil dan bertengkar persis seperti ini didepan Donghae. melihat mereka bertengkar, Donghae dengan lantang berseru.. ‘HYUUNG..NOONA.. TERUSKAN!! OMMO!! KALIAN BENAR-BENAR SEPERTI SUAMI ISTERI!!’
Namun tak jauh dari mereka di balik selasar itu seorang lain tengah terluka melihat keakraban keduanya hingga matanya basah oleh peluhnya.
     “ternyata seperti itu? jadi aku tidak pernah ada di hatimu sedikitpun??”
Yoona, yeoja itu menyerah mengejar Siwon.
“tapi kenapa aku lega?? Kenapa rasanya tidak terlalu sakit?” gumannya “apa semua ini karena Eunhyuk?? OMO.. mengapa aku memikirkannya??”
………………………………

Tuan Lee nampak ragu saat tangannya ingin mengusap puncak kepala Donghae.
“Appa.. Donghae anak Appa… kenapa Appa ragu hanya untuk memegangnya??”
“Eunbi?? Appa.. hanya.. hanya belum siap menghadapinya nanti.. kesalahan Appa sangat besar.. Appa tidak membesarkannya..”
“kalau begitu mulai sekarang Appa harus selalu ada untuknya..” sahut Eunhyuk “ani.. tapi untuk kami semua..”
“gurrae..”
“Appa.. saranghae!!” Eunhyuk tiba-tiba memeluk Tuan Lee erat “jongmal saranghae Appa..”
Tuan Lee terisak, ia sungguh merasa bersalah pada anak-anaknya.
     “arrrghhh..”
     “Donghae-ya..”
     “Hae.. irroena..”
Putih. Itulah yang Donghae lihat disekitarnya. Kepalanya masih terasa pusing hingga ia mengerjabkan mata berulang kali. Samar-samar dilihatnya beberapa orang berdiri di sekitarnya.
     “hyuu..ungg..”
     “ne, aku di sini Hae..” sahut Eunhyuk
     “wooniie hyung…” panggil Donghae sekali lagi membuat Eunhyuk patah hati.
     “Yak, aku juga hyungmu.. panggilah namaku sekali saja” jengkel Eunhyuk.
Donghae membuka matanya lebar memastikan siapa saja yang ada di sampinya. Eunhyuk berdiri paling dekat dengannya. Di belakangnya ada Tuan Lee dan di sebelah yang lain ada Eunbi.
     “Hyukk..hyung??”
     “ne.. Hae..” Eunhyuk berbinar “kau memanggilku?? Gwaencana? Kau butuh sesuatu?? Katakan saja..”
     “Wonnie hyung.. Sora noona jebal, panggilkan mereka..”
Eunhyuk masih diam hingga kemudian..
     “hikss.. jebal hyung..” isak Donghae.
     “tunggu sebentar..” suara Tuan Lee, ia keluar kamar Donghae mencari Sora dan Siwon.
Donghae menyunggingkan senyum melihat hyung dan noonanya datang.
     “gwaenchana?” cemas Sora “kau mau membunuh kami seperti itu eeohh? Bukankah sudah kukatakan..”
     “pulang cepat setelah sekolah??” potong Donghae “aku lapar.. noona masak apa??” manjanya kambuh.
     “eeohh?? Yak, kau tidak bisa makan yang enak sekarang sampai kau keluar dari rumah sakit ini!!” marah Siwon
     “kau bukan uisa hyung!!”
     “tapi aku calon suami dari seorang dokter.. mertuaku juga dokter!!”
     “MWOO???”
     “tutup mulutmu!!” sinis Sora “lihat, kau tidak malu bertingkah seperti itu di depan Appa dan saudaramu??”
Donghae menegang seketika, ia menunduk dan menghindar.
     “Mianhata Hae..” pinta Tuan Lee “ini semua salah Appa.. mianhae.. jongmal mianhae..” isaknya “Appa memisahkanmu dengan hyung dan noonamu.. Appa membiarkanmu hidup menderita.. Appa membuangmu.. membuatmu menanggung semua ini..” Tuan Lee memegang lengan Donghae “apapun akan Appa lakukan untuk menebus kesalahan itu.. apapun..”
     “jongmal??”
     “ne..”
     “jangan suruh aku untuk meninggalkan hyung dan noona..”
     “mworago?? Tentu saja tidak.. Appa sangat beterimakasih pada mereka yang sudah merawatmu dengan baik..”
     “Appa..” Tuan Lee terkejut, ini pertama kalinya Donghae memanggilnya “kau akan mengajakku tinggal bersama??” Tuan Lee mengangguk cepat “boleh aku mengajak hyung dan noona??” kembali ia mengangguk.
     “kurasa tidak bisa Hae..” ujar Eunbi membuat Donghae kembali muram “bukankah sebentar lagi Sora akan menikah dengan Yesung oppa?? Artinya dia tidak bisa tinggal bersama kita..”
     “MWOO? Sincha?? Noona??”
     “Eunbi ssi…”
     “Sora-ya.. kau harus memanggilku unnie mulai sekarang!!”
     “aahh.. ne unnie..” disambut gelak tawa mereka semua.
     …………………………

     “Kau suka kamarmu??”
     “ini terlalu besar, apa kita tidak bisa tidur berdua saja?”
     “anii.. kau bisa ke kamarku kapan saja dan tidur di sana, tapi kamar ini tetap milikmu..”
     “gumawo Hyuk…”
     “kau tak memanggilku hyung?”
     “shirroo.. kau hanya berbeda beberapa menit saja dariku..”
     “tetap saja aku hyungmu Hae..”
     “mana ada hyung kekanakan sepertimu?”
     “YAK!! panggil aku HYUNG!!” teriak Eunhyuk dan Donghae tetap menolaknya. Ia suka menggoda Eunhyuk sekarang..
Diluar kamar itu, Tuan Lee mendengarkan pertengkaran mereka.
     “rumah ini menjadi hidup sejak kau datang.. tetaplah seperti ini Hae, Appa menyayangimu..” bisiknya sendiri.
……………………………………….

Sora menatap Yesung lembut.
     “gumawo Sora-ya.. saranghae..”
     “nado oppa.. tapi harusnya kita mengucapkan terimakasih pada Eunbi unnie..”
     “ne, nanti bagaimana kalau kita buat kejutan saat pernikahannya dengan Leeteuk hyung??” Sora mengangguk.
Ya, Eunbi sudah melepaskan Yesung untuk Sora. Ia sendiri menerima Leeteuk yang disadarinya bahwa selama ini namja itulah yang setia menemaninya.
Tak berbeda dengan keduanya, Yoona memberanikan diri untuk belajar menerima Eunhyuk. Dan Jihyung berhenti berharap pada Eunhyuk yang sudah mendapatkan Yoona noonanya. Ia memilih kehidupan baru dan mencoba membuka hati untuk Minho, sang ketua kelas. Agar Minho tak mengganggu Sang Hee dengan Kibum lagi.
Siwon, masih harus berjuang bersama Hyemi namun kepastian hubungan mereka tak perlu diragukan lagi. ia juga mengabulkan permintaan Donghae untuk menerima Ryeowook dan Hyorin sebagai peserta audisi di program yang dijalankannya bersama Shindong yang juga ditanyangkan di televisi Yesung, JYK.
Sungmin.. ia ingin serius dengan kuliahnya saat ini. ia ingin segera membantu Leeteuk, hyungnya.
Dan diantara semua kebahagiaan itu..
Donghae, menghabiskan waktunya dengan sang Appa. Bermanja-ria dan merajuk-ria tanpa merasa bersalah. Dan memang, wajah polos dan sikap lugunya mampu meluluhkan hati Tuan Lee.
     “Appa, saranghae..”
     “nado nae adeul.. jongmal saranghaeyo!!”
     “eooh, Appa.. Yunho hyung otte??”
     “kita tidak bisa menyelamatkannya.. tapi Appa berterimaksih padanya karena sudah mau membantu kalian.. dia sebenarnya anak yang baik.. hanya mungkin ini juga karena salah Appa hingga ia memiliki dendam yang..”
Sssttttttt….
Tuan Lee mengehentikan kalimatnya saat mendengar napas teratur Donghae. Ia sedikit geli dengan putra bungsunya ini. baru saja ia menemani Donghae berbaring di ranjangnya dan kini namja itu sudah tertidur pulas dengan polosnya.
     “kau tidur eeoh?? Dasar manja!!” sentilnya “jalja Hae-ya.. tidurlah dengan nyenyak, Appa akan menemanimu sampai kau bangun!!” janjinya.
…………………..The End…………………
 ^_^