Selembar bagi Mawar
Cerdas,
dewasa dan suka tantangan. Mawar-lah orangnya. Menjadi seorang mahasiswa yang
sangat aktiv tidak membuatnya berhenti hanya pada kegiatan dan kesibukannya.
Talenta yang dimilikinya begitu sangat dikembangkan. Mulai dari menjadi teknisi
elektronik sampai menjadi makelar resmi. Mawar, cewek yang begitu berani dan
tangguh. Sekalipun ia tomboy bukan berarti ia sok jagoan. Ia juga bisa menangis
dan terluka sama seperti cewek yang lain, ia juga bisa rapuh dan butuh teman
untuk curhat.
Cinta..
lagi-lagi kata ini yang membuat manusia memiliki problem. Mawar adalah gadis
yang sangat setia, sekali ia mencintai seseorang ia tak kan bisa melupakannya
begitu saja sekalipun mereka tidak bisa bersama.
Setelah
lima belas tahun ia menjalani hubungan dengan Sandy, kini ia harus berani
mengambil keputusan yang tegas. Sandy membohoginya dalam banyak hal. Mawar
tidak pernah tahu bahwa cowok itu sudah menikah dan memiliki seorang anak
laki-laki usia balita. Ia memang kaya, sangat kaya dan ia bisa melakukan apapun
dengan uang-nya yang tidak akan habis tujuh turunan itu. Mawar memilih pergi
dari hidup Sandy.
Setelah
dua tahun mereka tidak bertemu bahkan berhubungan lagi, tiba-tiba Sandy datang
dengan sejuta cinta tulusnya untuk Mawar. Ia rela melakukan apapun untuk Mawar,
bahkan kini ia bercerai dengan isterinya. Mawar terlanjur sakit dan tahu mana
yang terbaik untuk semua. Sandy telah menyakiti banyak orang demi mengejar
cinta Mawar, dan bukan itu yang diinginkan Mawar. Ia tidak ingin berbahagia di
atas derita banyak orang.
“aku
bersyukur pernah mengenal kamu, aku bersyukur karena medapatkan cinta tulus
dari mu dan aku bersyukur sempat memilikimu.. tapi lebih baik kita sudahi semua
ini. Aku tidak bisa menerimamu lagi.. pengorbananmu.. aku tidak pernah minta
itu. Kalau kita lanjut, akan lebih banyak masalah dan orang yang akan terluka
karena kita..”
“aku
tidak akan memaksa lagi Mawar, malam ini aku beri kamu kesempatan untuk
terakhir kalinya sebelum aku mengambil keputusan setelah ini..”
“tidak
Sandy, jawabanku tetap tidak..”
“kalau
begitu, izinkan aku mencintaimu untuk terakhir kalinya.. malam ini..”
Dan
malam itu malam terakhir dimana mereka benar-benar saling mencintai.
Subuh
itu Mawar pergi dari hotel tempat Sandy menginap. Pagi nanti Sandy cekout dan
kembali ke Jakarta. Derai air mata Mawar tidak bisa dihentikannya, sampai sopir
taxi pun merasa bahwa penumpangnya sedang bersedih. Setelah pertemuan terakhir
tadi, Sandy memutuskan untuk pergi dari hidup Mawar, pergi dari kota itu dan
pergi dari Negara ini. Sandy akan pindah kewarganegaraan ke Australia beserta
anaknya, sopir dan pembantunya.
Mawar
berharap ini keputusan terbaik untuk mereka berdua. Sekalipun ia sadar bahwa
Sandy adalah cinta pertama dan terakhirnya, Sandy adalah orang yang di
takdirkan untuknya.. sayang ia sendiri yang menolak takdir itu.. karena ada
banyak orang yang lebih berharga dan membutuhkan mereka daripada mereka
memaksakan ego mereka untuk bersama..
like this
BalasHapusthx... :)
Hapus