Kamis, 18 Juli 2013

LOTUS (1)


TITTLE : LOTUS LOVE LOTUS

 하나 [hana]
Tank-top ungu gelap dengan cardigan abu-abu gelap serasi dengan rok selututnya yang juga berwarna abu-abu corak ungu sepadan dengan sepatu trepes warna gelapnya. Tas kecil tergantung dengan tali panjang diatas bahu kirinya. Dandanan yang tidak terlalu mewah tapi tidak juga norak. Langkahnya sedikit ragu hingga membawanya pada sebuah meja panjang dengan tempat duduk agak tinggi baginya berjejer sepanjang meja itu. Matanya tak berhenti memandangi setiap sudut ruang yang ada.
“mencariku?” suara bass seorang lelaki mengejutkannya. Tubuhnya ideal untuk ukuran cowok, rambutnya acak-acakan tapi itu style. Keterkejutannya langsung berubah menjadi kelegaan luar biasa baginya.
“jadi disini?” lelaki itu tersenyum tanpa menjawab, mengambil segelas sirup jeruk padanya.
“aku hanya ingin kau mengetahuinya.. hanya ingin ada kejujuran diantara kita.. hanya ingin kau melihat dengan apa adanya diriku..” bukan hanya mulutnya yang berbicara, mata tulusnya ikut menjelaskan sebuah kenyataan itu padanya.
“aku sudah mengetahuinya.. aku sudah melihatnya.. dan itu sedikitpun tak mengubah apapun yang ada dihatiku tentangmu..”
“benarkah?”
“apa aku salah?”
Lelaki itu menangkupkan kedua tangannya ke wajahnya “tidak.. kau selalu benar dimataku” kedua pasang mata polos itu bertemu pada satu titik yang cukup lama.
            “Kau sedang bekerja atau tidak?” tegur seorang yang lain.
            “ah.. iya..” suara itu membuat keduanya salah tingkah “baru datang? Tumben?” lelaki itu mengalihkan perhatiannya pada sosok lain yang baru datang.
            “tumben itu langkah bukan?” jawabnya enteng “dia pacarmu?” dikedipkannya sebelah mata ke arah gadis disebelahnya
            “kenalkan.. dia separuh hidupku..”
            “ah, Lintang..” ujarnya sambil mengulurkan tangan dan gadis itu menyambutnya “Hana..”
            “nama yang simple..” tanggapnya “Tara!! Aku mau minuman seperti dia..” kini beralih lagi pada lelaki yang tadi.
Tara, lelaki yang ditemuinya di bar ini. Tidak ada pekerjaan yang lebih baik dari ini, kantor dan gedung tinggi nan mewah tak cocok dengannya yang selalu pusing ketika harus bertemu dengan “meeting” atau “saham”. Pekerjaan yang tidak juga kotor kecuali kalau kau masuk dalam lingkaran transparannya.
            “ini..” disodorkannya segelas sama seperti yang diberikannya pada Hana “aku titip Hana ya.. masih ada yang harus ku kerjakan..”
Lintang hanya bergumam “hem.. kerjalah..” ia melirik Hana gadis yang menjadi kekasih temannya itu. Hana bukan cewek yang cantik yang akan langsung menjadi incaran banyak cowok ketika melihatnya. Lintang ingat Tara selalu bercerita soal Hana. Gadis simple dalam segala hal.. polos dan pengertian tapi ia dewasa. Bisa ditebaknya saat melihat wajah Hana kali ini, memang tidak ada yang menarik atau special dari gadis ini.
            “namamu Hana.. satu??”
            “kau tahu itu? Wah.. jarang sekali ada yang langsung tahu akan namaku. Bahkan Tara tidak tahu sampai sekarang..”
            “itu karena baginya kau memang sudah satu-satunya, jadi dia tidak perlu tahu akan arti nama yang kau punya itu..” Hana tersenyum mendengar jawaban Lintang.
            “bijaksana…” Hana mengangguk setuju. Kali ini bukan hanya bibirnya yang tersenyum tapi juga mata dan Lintang melihat jauh lebih dalam dari matanya.
‘nyaman.. hangat.. dan..’
            “Tara belum pernah bercerita tentangmu..”
Lintang sadar dari lamunannya “ah, benarkah? Mungkin aku tidak penting baginya.. hanya ada Hana seorang dipikirannya..”
Hana tertawa kecil mendengar jawaban Lintang “kurasa setelah ini kita juga bisa berteman baik..”
            “teman? Begitu mudahnya kau bilang berteman dengan orang yang baru kenal?”
            “mengapa tidak? Aku merasa Lintang menjadi bagian dari malam yang sendu.. menghiasinya dengan kehadirannya dan membuat penghuni malam itu terasa nyaman..”
Lintang, untuk pertama kalinya ia merasa bahwa senyumnya kali ini adalah yang paling tulus. Tak disangka bahwa pertemuannya dengan Hana membuatnya melihat sisih lain dari dirinya sendiri.
‡‡‡‡

            “Lintang itu.. bukan orang yang tidak baik menurutku..”
            “kenapa tiba-tiba membahas Lintang?”
            “dia bilang padaku tidak ada yang melihatnya sebagai orang baik diluar sana.. karena yang dilakukannya termasuk pelanggaran hukum..”
            “dia.. mencari dan menjual yang menurutnya bagus untuk dijual..”
            “apa itu perempuan?”
            “tapi aku sudah memintanya untuk tidak melihatmu sebagai perempuan.. kamu adalah seorang peri.. bukan malaikat bukan juga seorang dewi khayangan..”
Hana melirik Tara yang memeluknya dari belakang. Dieratkannya pelukan tara pada pinggangnya “aku percaya..” ia menyandarkan kepalanya di dada Tara.
Tara mengikuti jalan pikiran Hana, gadis yang selalu member warna dalam hidupnya sekalipun Hana sering mengatakan kalau cinta itu seringkali tanpa warna. Warna dapat dilihat dan dirasakan keindahannya, tapi cinta.. bagi Hana hanya ada cerita mereka berdua.. cinta tanpa warna yang tak boleh dilihat dan dirasakan oleh yang lain. Egois memang, tapi itulah dunia mereka.. orang lain cukup tahu tapi tidak boleh ikut dalam cerita cinta mereka. Hati Hana dan Tara hanya milik mereka berdua.

to be continue.....

Senin, 15 Juli 2013

Kembang hari ini : Selembar untuk Melati



Selembar untuk Melati

Dia seorang pekerja keras, rasa ingin tahu yang besar telah menuntunnya kepada keberhasilan. Tak pantang menyerah dan hebatnya lagi, ia menjadi motivasi banyak orang. Sahabat dekatnya merasa bahwa ia memiliki bakat unik untuk tahu sebuah masa depan. Itu yang membuatnya bisa mengambil keputusan untuk melakukan hal dengan pertimbangan yang tidak pernah dipikirkan orang.
Namun, untuk satu hal Melati tidak bisa melakukannya dengan baik. Hal itu adalah cinta…
Melati cukup lama meletakkan hati pada Aska. Tetapi selama itu pula ia tak berani mengungkapnya. Kedekatan mereka sudah semakin jauh, tapi sejauh itu pula ia menimbun banyak pertimbangan yang terkadang tak masuk akal. Teman-temannya nyaris menyerah mengahadapi tingkah Melati.
Sore ini seperti biasa, Aska menjemputnya dari kantor. Aska merasakan Melati sudah berada di boncengannya kini. Entah apa yang ada di benak mereka berdua hingga kedekatan yang sudah jelas-jelas aneh di mata orang itu mereka anggap bukan apa-apa. siapa yang salah sekarang? Aska sebagai cowok yang harus mengungkapkan perasaan lebih dulu atau Melati yang ingin segera hubungannya dipastikan?
“aku lelah Ang, bahkan kini aku berpikir untuk menyerah..” keluhnya pada sahabatnya
“apa yang membuatmu sampai berpikir seperti itu? Ini bukan zamannya siti nurbaya.. zaman ini sudah diperjuangkan oleh Kartini.. kau juda sudah belajar Feminisme.. apa lagi yang kurang kau paham? Kau mau menyesal atau perjuangkan itu sekarang..”
“aku takut ini hanya perasaanku semata, aku takut apa yang aku rasakan yang aku pikrkan tak sama dengan yang disarakannya.. aku takut semua perjuanganku sia-sia saja. tapi aku juga gak mau menyesal.. selama ini akulah yang selalu memulai, kenapa bukan dia? Kenapa harus aku dan aku.. kalau begini terus, bukankah ini sama halnya hanya aku yang berjuang.. kalau begitu lebih baik aku menyerah..”
Begitulah Melati, ia masih hidup dalam kebimbangannya. Ia masih ingin menanti sampai Aska memastikan hubungan mereka tapi ia tak bisa lama-lama. Ia juga ingin memperjuangkan semuanya rangkaian yang sudah dijalaninya selama ini. Namun rupanya ia sudah cukup lelah untuk berbuat sesuatu hingga akhirnya memutuskan untuk diam, mengalihkan semua pikiran tentang Aska dengan hal lain.. pekerjaan-pekerjaan kantor. Hanya saja, entah sampai kapan ia bisa bertahan untuk mengalihkannya. Mengalihkan Aska tidak menyelesaikan masalahnya…

Kembang hari ini : Selembar bagi Mawar



Selembar bagi Mawar

Cerdas, dewasa dan suka tantangan. Mawar-lah orangnya. Menjadi seorang mahasiswa yang sangat aktiv tidak membuatnya berhenti hanya pada kegiatan dan kesibukannya. Talenta yang dimilikinya begitu sangat dikembangkan. Mulai dari menjadi teknisi elektronik sampai menjadi makelar resmi. Mawar, cewek yang begitu berani dan tangguh. Sekalipun ia tomboy bukan berarti ia sok jagoan. Ia juga bisa menangis dan terluka sama seperti cewek yang lain, ia juga bisa rapuh dan butuh teman untuk curhat.
Cinta.. lagi-lagi kata ini yang membuat manusia memiliki problem. Mawar adalah gadis yang sangat setia, sekali ia mencintai seseorang ia tak kan bisa melupakannya begitu saja sekalipun mereka tidak bisa bersama.
Setelah lima belas tahun ia menjalani hubungan dengan Sandy, kini ia harus berani mengambil keputusan yang tegas. Sandy membohoginya dalam banyak hal. Mawar tidak pernah tahu bahwa cowok itu sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki usia balita. Ia memang kaya, sangat kaya dan ia bisa melakukan apapun dengan uang-nya yang tidak akan habis tujuh turunan itu. Mawar memilih pergi dari hidup Sandy.
Setelah dua tahun mereka tidak bertemu bahkan berhubungan lagi, tiba-tiba Sandy datang dengan sejuta cinta tulusnya untuk Mawar. Ia rela melakukan apapun untuk Mawar, bahkan kini ia bercerai dengan isterinya. Mawar terlanjur sakit dan tahu mana yang terbaik untuk semua. Sandy telah menyakiti banyak orang demi mengejar cinta Mawar, dan bukan itu yang diinginkan Mawar. Ia tidak ingin berbahagia di atas derita banyak orang.
“aku bersyukur pernah mengenal kamu, aku bersyukur karena medapatkan cinta tulus dari mu dan aku bersyukur sempat memilikimu.. tapi lebih baik kita sudahi semua ini. Aku tidak bisa menerimamu lagi.. pengorbananmu.. aku tidak pernah minta itu. Kalau kita lanjut, akan lebih banyak masalah dan orang yang akan terluka karena kita..”
“aku tidak akan memaksa lagi Mawar, malam ini aku beri kamu kesempatan untuk terakhir kalinya sebelum aku mengambil keputusan setelah ini..”
“tidak Sandy, jawabanku tetap tidak..”
“kalau begitu, izinkan aku mencintaimu untuk terakhir kalinya.. malam ini..”
Dan malam itu malam terakhir dimana mereka benar-benar saling mencintai.
Subuh itu Mawar pergi dari hotel tempat Sandy menginap. Pagi nanti Sandy cekout dan kembali ke Jakarta. Derai air mata Mawar tidak bisa dihentikannya, sampai sopir taxi pun merasa bahwa penumpangnya sedang bersedih. Setelah pertemuan terakhir tadi, Sandy memutuskan untuk pergi dari hidup Mawar, pergi dari kota itu dan pergi dari Negara ini. Sandy akan pindah kewarganegaraan ke Australia beserta anaknya, sopir dan pembantunya.
Mawar berharap ini keputusan terbaik untuk mereka berdua. Sekalipun ia sadar bahwa Sandy adalah cinta pertama dan terakhirnya, Sandy adalah orang yang di takdirkan untuknya.. sayang ia sendiri yang menolak takdir itu.. karena ada banyak orang yang lebih berharga dan membutuhkan mereka daripada mereka memaksakan ego mereka untuk bersama..

Kembang hari ini : Selembar untuk Anggrek



Selembar untuk Anggrek

Anggrek pernah merasa bahagia.. ia juga pernah merasa sakit.. tapi siapa yang tahu? Siapa yang peduli? Anggrek sendiri tidak pernah menunjukkan apakah ia bahagia apakah ia sedih? Anggrek.. seorang guru Tk yang masih cukup muda. Itulah ia bisa begitu dekat dengan murid-muridnya.. ia bisa memahami dan mengikuti jalan pikir muridnya. Sekilas, Anggrek terlihat kekanakan juga.. tetapi ia adalah gadis muda yang dewasa. Anggrek adalah gadis yang ceria, ceria yang menyelimuti semua perasaannya yang sesungguhnya.
Cinta pertamanya waktu ia lulus SMA, dan berakhir 5 bulan setelahnya dengan alasan long distance. Di saat kesedihan merambahnya, hadir sosok yang benar-benar bisa membuatnya nyaman. Arga.. dialah cowok itu. Dewasa dan begitu sangat mengerti Anggrek. Tapi Anggrek memilih untuk tida bersamanya karena alasan tertentu sekalipun ia tau betapa Arga mencintainya dan mau melakukan apapun untuknya. Anggrek tidak ingin membuat Arga kehilangan apapun hanya demi memilihnya. Kini Arga telah menikah, tapi percayalah cinta yang sudah ada bagi Anggrek tetap ada.. dan tidak akan pernah hilang.
Cukup lama Anggrek sendiri, sampai ia bertemu dengan Kevin. Ia adalah cowok yang sangat di cintai Anggrek. Kevin yang perokok berat, minum-minuman bahkan ia pernah menghamili mantan ceweknya dua kali.. tapi Anggrek mau menerima Kevin adanya dia, Anggrek yakin Kevin bisa berubah.. kejujuran Kevin mengakui semua kebejatannya itu yang membuat Anggrek yakin dengan hubungan yang mereka jalin.
Tapi Anggrek salah, malam itu setelah sms mesrah dari Anggrek, Kevin justru memutuskan hubungan mereka dengan alasan yang tidak jelas. Anggrek kaku dan terdiam. Hatinya sakit tapi ia tak ingin jujur kalau sakit. Kevin hanya mengatakan ia belum bisa mencintai seseorang, lebih baik mereka berteman saja.
Kini Anggrek susah percaya pada cowok manapun yang mendekatinya. Hatinya hampa.. rasa sakitnya mencoba untuk dilupakannya dengan senyum dan senyum.. jadi jangan pernah terkecoh dengan senyum yang dilontarkan oleh Anggrek. Senyuman Anggrek menyimpan sejuta makna dan rahasia kesedihan hatinya

Kembang hari ini : Selembar bagi Lily

Kembang hari ini..
Hari ini, hari untuk mereka.. mereka yang terluka.. mereka yang kecewa.. mereka yang menyesal.. mereka yang kesepian..
Rintik hujan yang turun hari ini juga untuk menemani mereka.. yang bimbang.. yang bingung.. yang sedih..

Selembar bagi Lily..
Lily, menganyun langkahnya pelan ke atas panggung kecil didepan sebuah caffe. Senyum kecilnya menyapa Darin sang pemain gitar. Kemudian matanya beralih ke arah Rangga dan Garit tepat dibelakang Darin, mereka pemain drum dan keyboard. Lalu dilanjutkanya untuk menyapa Yane si pemain bas.
Lily beerbalik arah memandang microphone-nya dan siap untuk meresap bersama lagunya. Hari ini caffe cukup rame. Maklum, malam minggu. Para muda-mudi menyebut hari ini sebagai malam romantic bersama orang yang mereka sayang. Di pojok caffe terlihat dua orang yang duduk berhadapan. Mereka hanya memesan segelas cappuccino masing-masing. Tampaknya pengunjung lain di caffe juga melakukan hal yang sama.
Lily masih asik melantunkan lagunya walaupun ia tahu banyak orang yang tidak memperhatikannya. Orang hanya menikmati lagunya tanpa mau tahu siapa yang melantunkan bagi mereka.
Begitulah yang dilakukan Lily hampir disetiap malamnya. Ia menikamati dunianya sekalipun tidak ada yang tahu siapa dia sebenarnya.
Kata orang cinta menghampiri setiap orang dengan caranya sendiri, cara yang terkadang tidak kita mengerti. Cinta itu juga yang pernah menghampiri Lily. Pada Gilang, Lily pernah memberikan cintanya. Darin pun membuka pintu hatinya untuk Lily dan menerima dia dengan segala kekurangannya.
“kalau cinta itu tidak indah, semua orang akan menghindarinya.. tapi aku berusaha untuk tidak menghindari semua itu Lang. bagiku bukan masalah apakah cinta itu indah atau tidak melainkan apakah cinta itu membawa harapan..”
“kamu mencintaiku Lily?”
“apakah harus ku perjelas?”
“cinta itu indah tapi tidak dapat dipungkiri kalau ia juga bisa menyakitkan kita.. kini aku minta maaf Lily karena aku melakukan kedua hal itu untuk  dirimu.. aku sempat meng-iya-kan dan memberi kesempatan pada keindahan cinta menghampiri kita. Kini aku juga harus menyadari bahwa aku memberi kesempatan pada kekecewaan pada hubungan kita..”
“aku tahu, mungkin sepenggal kata terimakasih bisa ku ucapkan. Tapi rasa kecewa tak bisa ku pungkiri juga..”
Lily enggan melihat kebelakang lagi. Ia melangkah dan terus melangkah meninggalkan Gilang cintanya. Gilang memilih orang lain untuk menjadi cintanya kini. Dan Lily merniat pergi meninggalkan semua kenangan itu sekalipun jejak luka itu masih tersirat dan membekas dalam hatinya…