Minggu, 16 April 2017

Am I Prince Hours [11]



Prince #11
:
:
Eunhyuk memutar tubuhnya, memandang Kyuhyun dengan tatapan sendu..
“karena takdir kalah dengannya..”
“YAKK!!” namja itu masih geram karena belum ada jawaban untuknya.
“kau ingin tahu jawabannya??”
“katakan..”
Eunhyuk melangkah mendekati Kyuhyun, mereka saling beradu mata.. “neo wa na.. adalah dua kehidupan dalam satu hidup seseorang.. dua masa pada garis yang sama, dan dua kenyataan yang dijalaninya..”
‘dijalaninya?’ Kyuhyun mulai mencerna ‘apa artinya.. itu.. Donghae?’
Eunhyuk berkata lagi..
“Kyu, Donghae adalah dongsaengku…”
“MWO??”
Kyuhyun terkejut seketika.. ia tak terima tapi juga bingung dengan pernyataan ini..
Jadi.. Donghae…??
:
:
:
:
:
“Donghae adalah dongsaengku di kehidupan yang lalu sebelum ia dilahirkan kembali menjadi seorang manusia..”
Kyuhyun mencoba mendengarkan..
“karena sebuah kesalahanku, Donghae mengorbankan dirinya meninggalkan aku, eomma dan appa.. tapi takdir memberiku kesempatan untuk memperbaiki kesalahan itu.. aku bisa hadir di kehidupan kedua Donghae, tujuanku hanya satu.. meminta maaf padanya karena aku ingin dia tahu jika aku sangat menyesal..”
Kyuhyun, sang ahli matematika dan dunia logis tidak terima penjelasan itu.
“kau pengarang yang hebat, tidak berniat menulis novel??”
Eunhyuk hanya tersenyum tipis.
“aku tahu kau tidak akan percaya hal ini, tapi aku sudah menceritakan semuanya sesuai keinginanmu.. jika Donghae mengingat semuanya, bisa kau tanyakan kebenarannya padanya. Karena semua itu memang tidak bisa hanya kau pikirkan seperti sebuah rumus..”
“hah, sepertinya aku memang harus belajar menyukai dongeng..” sindir Kyuhyun “lalu kau akan mengatakan lagi jika kalian adalah mermaid begitu??”
“nde,.” Tenang Eunhyuk “kami adalah mermaid, Donghae dipilih sang Laut untuk memiliki kemampuan turunan, sebenarnya tidak benar-benar mermaid.. hanya eomma, sementara Appa manusia biasa.. aku iri pada dongsaengku sendiri dan mulai menyalakannya, sampai Donghae memutuskan melepas kebahagiaan demi diriku. Aku baru sadar setelah kehilangannya.. dan semuanya sudah terlambat..”
Kyuhyun semakin tak percaya, sungguh tidak bisa dinalar..
“aku meminta pada penguasa Laut untuk diberi satu kesempatan, dan ya.. aku mendapatkannya.. mengobarkan tubuh manusiaku dan menjadi mermaid seperti eomma.. satu butir obat kehidupan membuat aku dan eomma berada di dalam kehidupan kedua Donghae, dan waktuku tidak banyak lagi..”
Kali ini Kyuhyun tercekat. Apa itu artinya dia akan pergi? Eunhyuk akan musnah??
Eunhyuk mengubah posisinya menghadap Kyuhyun. Menatap lembut padanya dengan penuh ketenangan..
“aku tidak akan mati Kyu, tapi aku akan menghilang.. dan disaat itu terjadi, aku mohon padamu.. tolong jaga Donghae untukku. Aku percaya pada kalian.. aku bahagia karena Donghae mendapatkan kebahagiaanya di kehidupan kedua ini.. dia memiliki dua saudara yang menyayanginya. Sebenarnya aku cemburu saat kau melekat terus padanya dan terlalu posesiv melindunginya, tapi aku juga senang karena artinya kau tidak akan membiarkan Donghae terluka sedikitpun. Setidaknya itu membuatku lega dan ikhlas jika harus menghilang kapan saja..”
“neo… jeongmalyo??”
“kau masih tidak percaya??”
“hah, aku bisa gila mendengar ceritamu itu..” ujarnya marah.
Kyuhyun meninggalkan Eunhyuk sendiri di sana..
:
:
:
**
:
:
:
“kau darimana?” pertanyaan pertama yang ia dapat saat kembali menemui Donghae. Namja itu sudah bangun dari tidurnya dan kini duduk di ranjang dengan wajah yang masih pucat.
“aniyo.. eoh, apa kau lapar?? Mau aku belikan sesuatu??” Kyuhyun mengalihkan pembicaraan.
Donghae hanya menggeleng.
“aku ingin pulang Kyu..”
Kyuhyun mengerutkan dahi, bukankah ia tidak suka membolos??
“apa ini ada kaitannya dengan Eunhyuk? Kau menghindarinya??”
Donghae menunduk kini “apa kau sudah tahu semuanya??”
“kenapa kau berpikir aku tahu??”
“kau bukan orang bodoh Kyu, selagi aku tidur aku yakin kau menemui Eunhyuk kan??”
“jadi kau percaya pada ceritanya??”
Donghae membisu sekian detik..
“dia membohongimu..”
Kali ini Donghae menggeleng “aniyo Kyu, mimpi itu jelas nyata setiap malam.. aku memang tidak mengingat apapun tapi mimpi itu membuatku tahu seperti apa aku di kehidupan yang lalu..”
“jadi, kau tidak ingat??”
“tidak.. aku tidak ingat. aku hanya tahu itu sebuah mimpi..”
“kalau begitu jangan percaya mimpi..”
“jika itu benar, bagaimana menurutmu perasaanku yang memutuskan tidak mempercayainya??”
Degh!
Kali ini Kyuhyun tidak bisa bicara.
Dia benar, jika Donghae pura-pura tidak mempercayai kebenaran itu.. sama saja menyiksa Donghae seumur hidupnya.
Merasa tidak ada jawaban.. mereka mendengarkan suara angin..
:
:
:
**
:
:
:
Keduanya saling bungkam sesampai di rumah bahkan saat sang eomma menanyakan perihal pulang dari sekolah yang lebih awal itu. Hanya beralasan Donghae sakit….
“Donghae-ya, eomma.. mencemaskanmu. Kau sering sakit akhir-akhir ini padahal eomma sudah membuatkan makanan untukmu. Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dari eomma heoh??”
Yeoja setengah baya itu duduk di sisih ranjang Donghae sambil mengamati putranya berganti kemeja dengan kaos tipisnya. Tak langsung menjawab pertanyaan itu, Donghae beranjak naik ke ranjang berbaring di pangkuan sang eomma dan bergumam.
“nan gwaenchana eomma..”
“jeongmalyo??”
“euhm..” angguknya.
“lalu kenapa? Kenapa kau sering sakit.. apa kita perlu periksa ke rumah sakit lagi? Eomma benar-benar cemas Hae.. eomma tidak suka kau sakit seperti ini..”
“eomma, sakitku tidak akan bisa disembuhkan oleh uisa dan peralatan canggihnya..”
“waeyo?”
“karena yang sakit itu.. hatiku..”
Sang eomma mengerutkan kening “hemm?? Kau ada masalah dengan Kyuhyun lagi? Dia melukaimu lagi??”
Donghae menggeleng,.
“animida eomma, Kyuhyun tidak melakukan hal jahat apapun.. bahkan dia selalu menjagaku dan melindungiku.. hah, kadang aku berpikir aku ini tidak pantas jadi hyungnya..”
“yaa.. bagi eomma kau dan Kyuhyun sudah seperti anak kembar, tidak ada hyung atau dongsaeng..”
“hahaha.. eomma.. benarkah begitu??”
“nde..”
“hah!” Donghae mendesah, kemudian “eomma.. aku lelah sekali, boleh aku tidur seperti ini? sudah lama aku tidak tidur di pangkuan eomma..”
“nde, tentu saja.. pejamkan matamu dan eomma akan menjagamu..” ujarnya sambil mengusap lembut kening Donghae terus menerus sampai namja itu tertidur.
:
:
**
:
:
Sementara Kyuhyun masih gelisah dengan pernyataan Eunhyuk. Ceritanya seakan benar.. dan jika seperti itu apa yang akan terjadi? Kyuhyun, tidak ingin kehilangan Donghae lagi..
“aku akan mempertahankanmu Hae, tidak ada seorang pun yang boleh membawamu pergi dari rumah ini termasuk jika itu hyung mu sendiri..” omelnya sambil menatap potret mereka bertiga.. “mianhae, jika aku egois.. tapi kau tahu, kau adalah Lee Donghae saudara kami dan bukan mermaid lagi. Itu sudah masa lalu bukan?? Dan aku akan memastikan jika dia hanya akan meminta maaf padamu setelahnya pergi dari sini..”
Kliek..!!
Kyuhyun menoleh seketika memastikan siapa yang masuk ke kamarnya..
Donghae-
“ada apa?”
“Kyu, kau masih marah padaku?”
“wae??”
“apa aku salah jika aku mempercayai semua itu?” tanyanya. Lalu ia sudah mengambil tempat di samping Kyuhyun duduk.. “kau paling tahu perasaanku saat ini, hanya kau…” tunduknya.
Hal itu membuat Kyuhyun berubah iba. Ia paling tidak suka melihat wajah Donghae yang seperti itu. Tapi bagaimana??
“kau juga pasti tahu kan perasaanku?” Donghae mengangguk menjawabnya. “jika begitu, maukah kau berjanji satu hal padaku??”
“mwo??”
“gajima Hae.. jeongmal gajimayo..”
Donghae menatap Kyuhyun dengan mata berkaca, ia tak memungkiri hal itu juga. Ia tetap ingin bersama keluarganya yang sekarang tapi..
“Kyu, bagaimana kalau aku kembali menjadi mermaid? Bagaimana aku bisa menghadapi ini?? bagaimana jika Appa, eomma dan hyung tahu? Bagaimana Kyu??” tiba-tiba ia sudah terisak, menyisipkan kepedihan juga di hati Kyuhyun.
Greb!!
Kyuhyun memeluknya..
“aku tidak akan membiarkan itu terjadi Hae, tidak akan. Aku berjanji tidak akan membiarkanmu pergi dari kami.. aku menyayangimu jeongmal..”
“na ddo…”
“gurrae… neo ddo.. berjanjilah, kau akan tetap bersama kami..”
Donghae tak menjawab, ia malah melekat erat pada pelukan Kyuhyun.
:
Tanpa mereka tahu pembicaraan itu terdengar seseorang dari luar..
-Leeteuk-
Ia mencerna semua percakapan itu namun tak mendapatkan kejelasaan apa-apa. Ingin sekali ia bertanya tapi diurungkan niat itu karena keadaan tidak baik saat ini. maka ia membiarkan kedua dongsaengny tetap dalam posisi seperti itu. Setidaknya sampai mereka merasa tenang ia akan menanyakannya nanti.
:
:
**
:
:
Pagi ini Donghae kembali tidak masuk sekolah. Ia tak peduli.. bahkan Kyuhyun ikut membolos dengan alasan menemani Donghae. Juga tidak ada yang peduli.. mereka hanya peduli pada kondisi Donghae.. yang penting ia bisa segara sehat apapun dikorbankannya.
“kau juga ingin di rumah saja hari ini?” tanya sang Appa pada Leeteuk.
“apa bisa seperti itu?”
“kau boleh di rumah dengan dongsaengmu. Kebetulan Appa dan eomma ada acara sampai malam nanti..”
Leeteuk tersenyum “nde, Appa..”
Melihat itu dua namja di sampingnya itu bahagia. Artinya mereka akan melakukan apapun hari ini dengan bebas..
:
:
Setelah kedua orang tuanya pergi. Leeteuk kelimpungan mencari mereka.. sampai ia menemukannya di kamar Kyuhyun.
Donghae tengah berbaring sambil membaca komik sementara Kyuhyun tentu saja sibuk dengan gamenya. Keduanya berada dalam dunia berbeda tapi satu rasa.
“yaa… apa kalian tidak bosan seperti itu terus? Bagaimana kalau hyung membelikan ice cream? Sudah lama kita tidak pergi bersama ke caffe kan??”
Mendengar pernyataan itu sontak, kedua pasang tangan itu melempar benda yang di pegangnya lalu berjinkrang senang.
“KAJJA HYUNG!! PALLI!” teriak mereka.
“yaa… pakai dulu jaket kalian, terutama kau Hae.. Hyung tidak mau kau semakin sakit..”
Menurut. Ya, tentu saja mereka menuruti semuanya..
:
:
:
:
Hah! Mereka sudah duduk dengan menunya masing-masing. Leeteuk menghadap kedua dongsaengnya senang. Kedua anak itu nampak sesekali berebut untuk mencicipi pesanan yang lain. Suasana seperti ini memang jarang mereka rasakan akhir-akhir ini. apalagi Donghae seringkali sakit membuatnya berpikir dua kali jika mengajaknya keluar.
“euhm… apa hyung boleh bertanya pada kalian?” ia membuka suara. Satu niat yang ia tunda dari kemarin harus tersampaikan saat ini.
Kyuhyun dan Donghae menghentikan pertengkaran kecil mereka. menatap hyung tertuanya penuh tanya juga.
“waeyo hyung??”
“kalian akan menceritakan semuanya jika hyung bertanya??”
“memangnya apa yang ingin hyung tanyakan??”
Hsshh… Leeteuk menghela napas panjang sebelum akhirnya..
“ada masalah apa sebenarnya? Kalian menyembunyikan sesuatu? Dan.. kenapa rasanya hyung mendengar jika Donghae akan pergi saja? memang kau mau kemana??”
Degh!
Jadi Leeteuk tahu? Batin mereka..
Donghae menunduk. Kyuhyun menatap Donghae, memang erat jemarinya meminta tanda..
Dan..
“hyung… kau mau menjaga rahasia ini kan? Aku tidak ingin Appa dan eomma tahu..”
Leeteuk mengangguk “katakan..”
“tapi, apa kau akan percaya dengan semua yang ku katakan??”
“katakan saja,.”
Maka.. saat inilah, Donghae membuka semua kenyataan yang ia tahu..
:
:
…..
:
:
Setelah semua yang sudah ia dengar, tentu saja sebagai manusia Leeteuk tidak menerima semua yang baginya tidak berlogika itu. Namun mendengar penjelasan Kyuhyun, ia mulai meyakini hal yang sama. Jika otak Kyuhyun yang penuh logika itu menerima cerita Donghae bagaimana ia bisa menolaknya. Dan kini ia sama ketakutan kehilangan Donghae lagi.. ia tidak mau terjadi sesuatu pada dongsaengnya lagi. Apalagi anak itu masih sering dihantui mimpi yang sama juga.
Hiks..
Hiks..
Isakan itu membuatnya tersadar dari lamunan cemasnya.
Ya, Leeteuk menemani Donghae tidur malam ini. ia belum memejamkan mata sejak satu jam yang lalu saat Donghae sudah mulai terlelap. Dan kenyataannya, anak itu bermimpi lagi hingga menangis dalam tidurnya.
Leeteuk mengusap kening Donghae lembut..
“gwaenchana saeng…” bisiknya “hyung akan melindungimu, selama ada hyung juga Kyuhyun.. tidak akan ada orang yang bisa membawamu pergi. Mereka sudah tidak berhak atasmu Hae, kau milik kami.. aku yang menemanimu selama ini.. aku yang tahu saat kau sedih bahkan senang.. aku tidak rela Hae..”
Eughh…
Tanpa disangka mata itu malah terbuka perlahan.. mengerjap beberapa kali sampai mendapati jelas seseorang di sampingnya.
“hy…ung..”
“nde, waeyo??”
“peluk aku..”
“manja eoh??”
“kau tidak mau?”
“aniyo,, aku akan melakukan apapun yang kau suka..” ujarnya sambil menyamankan posisi berbaring lalu menyerahkan lengannya untuk bantal Donghae sementara tangan satunya mendekapnya “kau senang??”
“euhm, ini hangat dan nyaman hyung..”
“kalau begitu tidurlah lagi..”
“euhm…” kembali ia memejamkan mata akhirnya dan benar, belum lima menit sudah terlelap lagi.
Leeteuk tersenyum, senang…
“jaljja Hae-ya.. hyung menyayangimu, gajimayo Hae, walau apapun yang terjadi..”
:
:
‘Hae….??’
Di sudut lain, di kamar yang lain pula.. ia menangkap ingatan padanya.. padanya yang sangat ia sayangi..
‘hyung juga merindukanmu Hae..’ bisiknya, hingga tak terasa air mata menetes..
‘mianhae, saeng… jeongmal mianhaeyo..’

-TBC-

3 komentar:

  1. Ga terasa udh laama ga main ke blog...dan senangnya bisa baca ff lnjutannya :) fighting author....

    BalasHapus
  2. Semoga donghae memilih tetep didunia bersama kyu dan teuki

    BalasHapus
  3. Semoga donghae memilih tetep didunia bersama kyu dan teuki

    BalasHapus