Kamis, 16 Maret 2017

Am I Prince Hours [10]



Prince #10
:
:
:
:
Before
“kau janji tidak akan membenciku setelah ini dan mengusirku atau menyuruhku pergi atau..”
“yaa…” seru Kyuhyun “aku tidak ingin kehilanganmu lagi Hae, jadi percayalah.. apapun yang terjadi, aku akan mempertahankanmu.. aku tidak akan membiarkanmu menghilang… bahkan secara tiba-tiba..” sepertinya kali ini Kyuhyun menanggapi pertanyaan yang dianggapnya aneh tadi selain matematika.
“jeongmalyo??” Donghae berkaca-kaca dan sepertinyaa ia menahan.. hiks.. “kau akan mempertahankanku? Hiks..”
“euhm, nde.. yaksoke!!”
Dan itu cukup bagi Donghae untuk memberinya kekuatan..
“aku ini.. sebenarnya bukan hanya seorang Donghae…”
“lalu??”
“aku…….”
Hiks..
:
:
**
:
:
“setiap malam aku selalu bermimpi Kyu, mimpi yang sangat nyata.. dan aku dikejar oleh kenyataan yang tidak aku mengerti itu.. aku merasa bahwa aku adalah seorang Donghae yang lain.. dan..”
Kyuhyun menunggu “dan…??”
“dan… ada seseorang yang selalu ada di mimpiku.. seseorang yang selalu aku panggil hyung..”
“nuguya??” Kyuhyun tak sabar.
Donghae mengambil jeda, menghela napas..
“Eunhyuk… dia Eunhyuk…”
Kyuhyun tercekat, kenapa harus Eunhyuk??
“waeyo??”
“Mollayo.. aku juga tidak tahu.. tapi pasti ada hubungannya.. aku tidak mengerti Kyu.. jebal..”
Hiks..
Kyuhyun menautkan alisnya, selama ini ia tidak terlalu suka jika Donghae sering bersama dengan Eunhyuk. Apa ada kaitannya semua ini?
“jangan bertemu dia lagi Hae..”
“Ya, bagaimana bisa kau mengatakan itu hah?? Padahal aku yakin jika dia tahu jawaban dari semua ini. kau mau aku tersiksa seperti ini??” Donghae tiba-tiba emosi “aku tidak mau menuruti perkataanmu.. aku harus tahu semuanya.. Eunhyuk harus mengatakan apa sebenarnya yang terjadi.. ARRggghhhh….” Tiba-tiba kepalanya sakit lagi.
“Yaa…” Kyuhyun panik “Hae, neo gwaenchana??”
:
Ssllaatttss…..
Kilatan itu lagi..
Kilatan kenyataan yang belum mampu ia jangkau kebenarannya..
Aarrghh…
Hiks..
“aarr…appo…”
“Hae.. waegurrae??”
Donghae tak mampu menjawab, perlahan semuanya mulai tergambar. Rekaman setiap kejadian yang ia yakini sebagai kenyataan tadi..
Ssrrkkk…
Brugh!!
Kyuhyun jatuh tersungkur saat Donghae mendorongnya tanpa sebab..
“YAK!! APA YANG KAU LAKUKAN HAE??” jengkelnya. Dan teriakan itu terdengar oleh Leeteuk juga sang eomma hingga membuat keduanya berlari menghampiri mereka.
Leeteuk tertegun melihat kedua dongsaengnya. Donghae mengerang kesakitan sementara Kyuhyun masih berusaha bangkit dari jatuhnya.
“apa ada Kyu??”
“hyung, mollayo.. Donghae…”
Donghae kini bergulung di ranjangnya memegang kedua tangannya dan merintih kesakitan tak henti. Apa apa??
“Donghae-ya…” panggil eomma sambil berusaha menolongnya.
Aarrghhhh….
“Donghae!!” Leeteuk  membantunya, menarik Donghae dan berusaha membuatnya tenang.
Hiks…
“waegurrae saengi??”
Hiks.. “hyung….”
“Nde, hyung di sini…”
Aarghh…
Blusstt!!
Donghae lemah.. ia pingsan!
“DONGHAE!! Yaa… ya…. Irreona Hae!!” Leeteuk mencoba membangunkannya,  menepuk pipinya berulang kali. Namun nihil! Gagal..
:
:
:
**
:
:
:
“Donghae mengatakan jika setiap malam ia bermimpi bertemu dengan hyung-nya, bukan Leeteuk hyung..”
Leeteuk, Tuan dan Nyonya Lee menanti penjelasan Kyuhyun.
“apa ada masa lalu Donghae yang belum ku ketahui??”
“apa maksudmu Kyu?? Hyung siapa?? Aku hyung kandung Donghae satu-satunya..” Leeteuk merasa tak terima.
“aku juga tidak mengerti, tapi.. Donghae menyebutkan satu nama…”
“nuguya??”
“Eunhyuk…”
“Eunhyuk?? Teman sekelasnya itu??” Kyuhyun mengangguk. Ya. Mereka sudah mengenal Eunhyuk.
Leeteuk naik emosi, “apa yang dikatakan Eunhyuk pada Donghae sampai ia berpikiran seperti itu?? Apa dia sudah meracuni Donghae eoh?? Katakan Kyu.. apa yang dikatakan Eunhyuk??” suara Leeteuk dengan nada tinggi.
Kyuhyun menggeleng “mollayo Hyung, aku tidak tahu… aku merasa bahwa akhir-akhir ini Donghae aneh.. sangat aneh..”
“aneh??” kali ini tanya Tuan Lee.
“Nde, Appa.. dia memintaku mempertahankannya.. dia memintaku tidak membencinya..”
Sementara pembicaraan mereka penuh dengan tanya, mereka menatap sendu pada Donghae yang tengah berbaring nyaman di ranjangnya. Handuk basah menempel di dahinya setelah tadi sang eomma buru-buru merasakan bahwa Donghae demam.
“sebenarnya apa yang disembunyikan Donghae yeobo??” eomma mulai penasaran juga “dia sering sakit, sering pingsang.. keadaannya kelihatan lemah.. ada apa dengannya..?? bisakah aku minta tolong.. tolong cari tahu apa yang terjadi.. aku tidak ingin terjadi sesuatu padanya.. jebal..” pinta Nyonya Lee begitu berharap.
Leeteuk menggenggam jemari eommanya, “nde, Eomma.. aku dan Kyuhyun akan mencoba mencari tahu apa yang terjadi.. aku tidak ingin melihat Donhae terus seperti ini.. membuatku cemas saja,.”
“besok akan aku tanyakan pada Eunhyuk..”
“jangan gegabah Kyu.. kau bisa melukai Donghae..” Kyuhyun mengerti arah pembicaraan itu.
“nde hyung, kau tenang saja..”
:
:
**
:
:
Pagi itu keadaan normal kembali. Donghae sudah tidak demam tapi wajahnya masih pucat.. begitu membuka mata ia mendapati Kyuhyun di sampingnya. Dengan sedikit tenaga ia menyenggol dongsaengnya, membangunkannya..
“Kyu… irreona! Sudah pagi..”
Tidak sulit membangunkan Kyuhyun, satu sentuhan saja dia akan bangun dengan sendirinya..
“aahh.. kau benar Hae..” ujarnya lalu beranjak berdiri dari ranjang itu. Begitupun Donghae.. sampai “YAK! Apa yang akan kau lakukan??”
“sekolah Kyu, bukankah ini waktunya pergi sekolah??”
“kau masih sakit, di rumah saja..”
Donghae benci larangan itu “shiirreoo!! Aku sudah kerap kali ijin sakit.. aku ini tidak sakit Kyuhyun, aku tidak mau teman-teman menganggapku memiliki penyakit parah.. aku akan tetap sekolah!” ujarnya keras kepala.
Tapi benar juga katanya. Donghae sudah seringkali ijin tidak masuk karena sakit. Dan sakit yang umum dialami setiap manusia. Jika bukan karena demam dia akan pingsan. Tapi.. setiap kali menemui dokter, tidak ada masalah besar pada tubuhnya..
Ini aneh juga..
“baiklah, aku akan terus mengawasimu di sekolah..”
“euhm… terserah kau saja,,”
:
:
**
:
:
“Apa yang kau lakukan pada Donghae?” Kyuhyun menyeret Eunhyuk ke ruang olahraga yang sepi.
“apa maksudmu??”
“jangan pura-pura tidak mengerti pertanyaanku. Kau pasti tahu sesuatu kan? Donghae seringkali kesakitan saat sebuah ingatan tiba-tiba datang padanya. Dan semua itu ada kaitannya denganmu..”
“mwo??”
“Eunhyuk-ah.. jebal, katakan sesuatu padaku. Jelaskan.. agar kami tidak salah sangka dan terus mencurigaimu yang tidak-tidak..” nadanya memohon.
Eunhyuk..??
“Mianhae, aku tidak bisa..”
“waeyo?”
“ada hal yang bisa dikatakan pada orang lain dan ada pula yang tidak. Kurasa kau tahu itu..” jawabnya lalu meninggalkan Kyuhyun sendiri.
:
:
**
:
:
Donghae terus memandang keluar jendela. Padahal sudah puluhan kali ia melihatnya dan tidak ada hal yang menarik di sana. Kecuali rerumputan hijau dan beberapa pohon besar tempat biasanya mereka berteduh.
‘jika memang ada kehidupan lain, seperti apa aku yang dulu?’ batinnya ‘apa aku dulu benar-benar dongsaeng Eunhyuk? Karena selama ini aku tidak menemukan kebenaran lain kecuali keluargaku.. Leeteuk hyung.. dan Kyuhyun..’
Kini ia mencoba beralih pelan, melihat Eunhyuk dari jauh. Entah apa yang mengganjalnya hingga menatap matanya saja serasa tak sanggup..
‘Hyuk.. Eunhyuk?? Eunhyuk?? Ada apa dengan nama itu??’
Sementara Eunhyuk tahu jika Donghae melihat ke arahnya..
‘mian Hae, aku terlalu pengecut mengungkap ini semua.. aku terlalu takut kehilanganmu dua kali.. aku.. berharap waktu itu bisa berputar sejenak saja. tapi.. aku tidak boleh egois bukan??’
:
:
:
:
Langit nampak cerah namun hati mereka tak sama dengan cerahnya langit itu. Ada cakrawala pembatas diantara laut dan langit hingga keduanya nampak menjadi dua hal yang berbeda..
“aku ingin penjelasan, Hyuk.. semuanya..”
“eoh…”
“aku tidak ingin lagi tersiksa dengan ingatan ini..”
“euhm..”
“katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi. Apa aku benar-benar dongsaengmu?? Kau pernah menceritkan hal itu padaku bukan??”
Eunhyuk mendesah “apa kau ingin mendengarnya? Kau benar-benar sudah siap dengan kenyataan yang akan ku paparkan padamu? Lalu kau akan membenciku??”
Donghae menoleh, mereka memang di atas atap sekolah saat ini hingga tak ada siapapun yang akan mendengar percakapan itu.
Percayalah..
Hanya langit dan angin yang tahu..
“jangan katakan aku membencimu jika kebenarannya saja tidak kau beritahu padaku.. aku membenci apa kalau begitu??”
“hah.. benar juga..” miris Eunhyuk “tapi aku tahu, kau pasti akan menyumpahiku.. hah..”
“jika kau tidak mengatakannya sekarang, maka aku akan membencimu sekarang.. setidaknya katakan saja..”
:
:
Ia menata hatinya..
Menatap langit dengan nanar..
“nde, kau memang dongsaengku Hae..” ucapnya lirih namun ditangkap jelas oleh Donghae. Nampak ia hanya sedikit terkejut karena ingin tahu kepastian itu.
“dan kita, bukan manusia awalnya… tapi..”
Donghae memiringkan kepalanya menanti kalimat selanjutnya..
“tapi.. mermaid!!”
Mermaid? Yang benar saja..
“Ya, jangan gila Hyuk.. bicaranya yang jujur..”
“aku serius Hae, kau masih tidak percaya?? Aku bicara jujur dan kau bilang aku gila?? Hah!”
“maldo andwae!!”
“kau mau bukti??” tanpa menunggu jawaban Donghae, Eunhyuk menyeret namja itu ke kolam renang..
:
:
“Yak! Apa yang kau lakukan?” Donghae mulai jengkel.
Eunhyuk tak menggubrisnya.. ini kesempatannya..
Begitu melihat Donghae sudah dalam posisi yang pas, namja itu, Eunhyuk dengan cekatan dan singkat mendorong tubuh Donghae ke belakang hingga ia kehilangan kendali dan..
BYUR!!!!
Donghae terkejut akan perbuatan itu.. ia sedikit tersedak dalam air..
“YAK!! KAU GILA HYUK!” teriaknya.
“lakukan Hae, lakukan sekarang…”
“mworago??”
“menyelamlah.. masuk ke dalam air.. dan katakan padaku bagaimana rasanya??”
“kau mau membunuhku??”
Eunhyuk menggeleng “aniya… aku hanya membantumu mengingat semuanya.. kau akan tahu.. bukankah itu yang kau mau?? Jadi lakukan sekarang..”
Entah dorongan darimana, Donghae melakukan perintah itu..
Perlahan ia masuk ke dalam air dan menenggelamkan dirinya di sana..
Satu menit..
Tiga menit..
Tujuh menit..
Sepuluh..
Donghae tetap bertahan di bawah sana. Dan saat itulah semua kilatan kisah hidupnya tergambar jelas..
:
:
**
:
:
‘Hyung… Hae mau ikut main dengan Hyuk hyung…’
‘aniya Hae, kau di rumah saja..’
‘tapi hyung…’
‘jangan ikuti aku Hae..’
:
:
‘Hyung, aku akan memberi kebahagiaan yang kau inginkan..’
Tubuhnya kemudian penuh dengan air.. hingga lama-kelamaan menghilang musnah bersama ombak pantai..
Teriakan demi teriakan tak terdengar lagi di telinganya..
Hanya satu.. suaranya sendiri..
‘aku… ingin hidup sekali lagi.. aku, ingin tahu apa itu cinta sesungguhnya.. aku.. ingin hidup lagi.. nan.. saranghae hyung, mianhae.. aku melakukan ini..’
:
:
‘Leeteuk hyung, tunggu aku..’ teriak seorang namja kecil mengikut dibelakang kaki kakaknya.
‘aigooo, Hae-ya.. jangan seperti itu.. arraseo, kajja.. hyung akan mengajakmu..’
Lalu tawanya merekah seketika..
:
:
‘hari ini kau menjadi seorang hyung.. ini Kyuhyun, dongsaengmu..’
‘Kyuhyun? Eoh.. anyeong Kyu..’
‘kita seumuran..’
‘ah, arraseo..’
:
:
‘hyung,..’
‘Kyu??’
‘hyung… gajima… jebal…’ pintanya dengan mata berkaca-kaca.
‘euhm.. nde,.’
:
:
**
:
:
PYAARR!!!
Donghae keluar dari air dengan napas tak karuan. Terengah-engah..
Eunhyuk yang tahu akan hal itu segera membantunya, menarik Donghae dari kolam..
Hah..
Hah..
Hah..
“apa itu tadi??”
“kau melihat semuanya??”
Donghae mengangguk “nde.. apa itu benar?? Jadi aku memang.. mermaid??”
“euhm..” tegas Eunhyuk “mian, ini semua kesalahanku.. aku iri padamu Hae.. karena kekuatan penguasa laut memilihmu bukan aku.. aku salah.. hiks..” tiba-tiba ia terisak “aku tidak seharusnya memiliki rasa itu.. tapi aku tidak bisa mengendalikan pikiranku saat itu.. mianhae saeng.. hanya kerena seorang yeoja aku malah kehilanganmu.. jebal. Mianhae…”
Donghae benar-benar masih bingung dengan semua ini..
“kau masih tidak percaya??” tanya Eunhyuk “kau tidak percaya jika kau sudah berada didalam sana hampir lima belas menit dan kau tidak bingung bernapas? Jika kau manusia biasa kau sudah mati Lee Donghae!” jengkelnya sambil setengah terisak.
Hah..
Donghae memejamkan mata.. merasakan seluruh tubuhnya..
Lalu setelah sekian detik ia membukanya lagi..
“jadi karena itu aku suka membaca semua hal tentang mermaid? Jadi aku sendirilah yang mermaid? Hah.. sungguh aneh..”
“jika kau memang tidak percaya, kenapa kau selalu mendesakku mengatakan semua ini??”
:
Aarrghh…
Donghae merasa kepalanya tiba-tiba dihantam batu besar hingga begitu luar biasa sakitnya..
Aargghh…
“Hae?? Neo gwaenchana??”
Eunhyuk ikut panik melihatnya. Raut cemas meliputinya..
Namun..
Ditengah kecemasan itu..
“YAK! EUNHYUK, APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?” sebuah teriakan memekikkan telinga. Itu suara Kyuhyun. Siapa lagi??
Kyuhyun segera mengangkat tubuh Donghae dari pangkuan Eunhyuk “aku akan membawanya ke ruang kesehatan dulu. Dan jangan harap permasalahan kita selesai di sini.. aku masih butuh jawabanmu Hyuk!” ancamnya.
Kyuhyun menggendong Donghae di punggungnya sementara namja itu merasa bahwa bukan hanya kepalanya saja yang sakit tapi juga hantinya. Di peluknya leher Kyuhyun erat.. dan merasakan hangat di sana,. Hangat karena perasaan sayang Kyuhyun padanya.. ia bisa memastikan juga jika punggung Leeteuk sama seperti itu. Tapi kemudian pikirannya kacau karena Eunhyuk malah muncul lagi dalam benaknya..
Hiks..
Hiks..
Ia makin terisak di punggung Kyuhyun..
“Hae.. neo gwaenchana??.. ulljimayo..”
Tidak, air matanya jatuh sendiri.
Hatinya terlalu terluka.. ia tak tahan..
Kenapa ini semua harus terjadi padanya.. Donghae semakin mengingat semuanya.. semua yang ingin ia tahu, ia melihatnya jelas..
:
Sampai di ruang kesehatan, Kyuhyun membaringkannya perlahan.. namun yang ia dapat malah isak tangis yang makin menjadi. Donghae juga menahan Kyuhyun untuk duduk disampingnya. Setelahnya ia kembali terisak histeris disana..
“sebenarnya ada apa??”
:
Setelah cukup lama Donghae akhirnya tertidur. Kyuhyun mengambil kesempatan ini. ia harus bertanya pada Eunhyuk..
:
:
:
:
“jelaskan padaku semuanya, apa yang kau lakukan pada Donghae? Siapa kau sebenarnya??”
Eunhyuk berdiri di pinggir kolam memandang biru air tanpa ombak itu. Ia jelas mendengar suara Kyuhyun dan hanya bisa memejamkan mata.
“ada kenyataan yang tidak bisa dihindari oleh manusia, dan itu namanya adalah takdir..”
“apa maksudmu?”
“takdir yang membuat kami seperti ini seakan kami makhluk lemah yang tidak akan pernah bisa melawannya.. aku sudah mencobanya, dongsaengku juga sudah lebih dulu mencobanya.. melawan takdir itu.. dan yang ada malah penyesalan seumur hidup..”
Kyuhyun masih mendengarkan..
“dan sekarang ini pun aku sedang melawan takdir tapi aku tidak akan membuat akhir yang menyedihkan.. sudah cukup kesedihan itu ditanggungnya dulu, jadi.. aku berpikir bagaimana melawan kenyataan tanpa menyakiti orang??”
“apa yang kau bicarakan, jangan berbelit untuk berkilah..” Kyuhyun naik emosi “aku hanya butuh penjelasan kenapa Donghae seperti itu?”
“karena…”
Eunhyuk memutar tubuhnya, memandang Kyuhyun dengan tatapan sendu..
“karena takdir kalah dengannya..”
“YAKK!!” namja itu masih geram karena belum ada jawaban untuknya.
“kau ingin tahu jawabannya??”
“katakan..”
Eunhyuk melangkah mendekati Kyuhyun, mereka saling beradu mata.. “neo wa na.. adalah dua kehidupan dalam satu hidup seseorang.. dua masa pada garis yang sama, dan dua kenyataan yang dijalaninya..”
‘dijalaninya?’ Kyuhyun mulai mencerna ‘apa artinya.. itu.. Donghae?’
Eunhyuk berkata lagi..
“Kyu, Donghae adalah dongsaengku…”
“MWO??”
Kyuhyun terkejut seketika.. ia tak terima tapi juga bingung dengan pernyataan ini..
Jadi.. Donghae…??

-TBC-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar