Genre : Brothership, Families,
Friendship, Lovely, Hedonism
Cast :
Park Jungsoo [Park Leeteuk] _ Kim
JongWoon [Park Yesung] _ Lee Sungmin [ Park Sungmin] _ Lee Donghae [Park Donghae]
Putra pertama keluarga Park,
Leeteuk [31], menjadi penerus utama perusahaan keluarganya dan sekarang menjadi
Presdir Crown of Hotel. Yesung [29], berbeda dengan kakak sulungnya, ia lebih
memilih menjadi seorang dokter dan sekarang bekerja di Seoul Hospital. Lain
lagi dengan Sungmin [26], kecintaannya pada makanan manis seperti kue akhirnya
tersalurkan. Ia kini adalah pemilik Crown of Caffe. Si bungsu Donghae [20],
yang keras kepala belum memutuskan pekerjaan apa yang menjadi fokusnya nanti.
Ia masih menikmati masa-masa di dunianya.
OtherCast :
Han JiMin _ Lee BoYoung _ Kim
SaEun _ Kang Sora
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Song :
The Little Prince [by-Ryeowook]
><
..
><
Crown of Prince_02
-everytime I look at you-
Terjadi kecelakaan bus sekitar satu jam yang lalu. Kini
semua korban sedang mendapat pertolongan. Para dokter dan perawat berlarian ke
ruang operasi berusaha menyelamatkan nyawa mereka..
@Seoul Hospital
Yesung tak kalah sibuknya, peluhnya bercucuran sampai-sampai
ia tak sadar jika Lee Bo Young berada di sampingnya.
“gwaenchana
dokter Park??” Yesung menoleh, hatinya tak karuan.. ia mengangguk kaku seakan
lehernya membeku.
“dia butuh
donor darah sekarang..”
Lee Bo Young mengerti.. ia segera melakukan apa yang harus
ia lakukan.
…. ….
“jadi, apa
alasan dokter Park memilih pekerjaan ini?” Lee Bo Young dan Yesung duduk di
bangku taman sambil menghabiskan waktu makan siang mereka. Ini pertama kalinya
mereka duduk berdua seperti itu.
Yesung mencari kenyamanan dengan membenahi duduknya, ia
bersandar dan melipat kedua lengannya di dada..
“aku tidak
bisa menjawab pertanyaan itu sekarang dokter Lee, terlalu menyakitkan untuk
dikisahkan. Cukup aku dan keluargaku yang tahu..”
“baiklah..
tidak masalah..”
“suatu saat
anda akan mengetahuinya dokter Lee, percayalah..”
“aku
percaya.. bahkan aku juga percaya anda adalah dokter yang profesional..” puji
Lee Bo Young.
“boleh aku
meminta sesuatu dokter Lee?” Lee Bo Young menoleh, mereka saling beradu mata
“jika sedang tidak bekerja bisakah kita menjadi teman? Bisakah kita tidak
seformal ini??”
“eeohh..”
Lee Bo Young mengalihkan pandanganya “ehm, baiklah.. akan coba ku lakukan..”
“kalau
begitu, cukup panggil aku Yesung.. dan aku akan memanggilmu.. BoYoung..”
kedengarannya seperti anak kecil, tapi itulah. Kaku. Hubungan mereka selama ini
kaku. Yesung tak tahu memulainya dari mana. Hanya pada dokter itu saja ia
bersikap kaku, berbeda saat ia bersama dengan rekan dokter lainnya. Apakah itu
namanya..
….
“suka…..”
@Crown Of Caffe
“iya.. kau
menyukainya..”
“tentu, kue
ini memang cantik.. aku jadi tidak tega untuk sekedar mencicipinya..” keluh Sa
Eun. Ia mamandang sayang pada kue buatan Sungmin. Kue cokelat berhias mawar
diatasnya sengaja dibuat Sungmin untuk Sa Eun.
“tapi.. untuk
apa kau lakukan ini??”
“omo…
noona, kau lupa kalau hari ini adalah hari jadi kita?” goda Sungmin.
“Yak!!”
Sstt…
Sa Eun hampir mengeluarkan makiannya sebelum akhirnya
Sungmin berhasil menghentikan. Ia menempelkan telunjuknya di bibir Sa Eun.
“jangan
katakan apapun, cukup nikmati kue buatanku..” Sa Eun yang tersipu malu hanya
mengangguk.. “cepat makan sebelum Ryeowook tahu, atau kau tak akan kebagian
nantinya..”
“ne..”
“HYUNG!!”
teriak seseorang “berikan padaku Noona.. aku juga mau..”
“mwoo… yak…
YAK!! DONGHAE!!”
“wae?”
“iisshh kau
ini.. itu kue.. kue itu..” sedih Sungmin. Ia tak menyangka adiknya akan datang
tiba-tiba dan merebut kue spesialnya untuk Sa Eun.
Sa Eun melihat pemandangan itu dengan tawa.. melihat wajah
Sungmin yang kesal membuatnya semakin terbahak.. “sudahlah.. salah sendiri.
kenapa kau tidak membuatkannya juga..”
“ini enak..
gumawo hyung.. boleh aku minta lagi aku masih lapar..”
“Yak, Park
Donghae.. pergi dari sini sekarang juga..” geramnya.
“kau
mengusirku??”
“ne..”
“tapi aku
adikmu hyung..”
“aku tahu
itu, tapi kau…”
“baiklah..”
datar Donghae tanpa masalah melangkah pergi meninggalkan mereka lalu..
“RYEOWOOK HYUNG…. Bogoshippoo…” teriaknya.
Sungmin hanya mampu menepuk keningnya. Bagaimana mungkin ia
memiliki adik seperti itu?? menjengkelkan.. tapi ia tak pernah bisa marah. Pada
akhirnya ia mengikuti Donghae juga..
“untuk apa
kau ke sini?”
“hyung,
berikan aku pekerjaan.. aku membutuhkannya..”
“apa uang
dari Appa kurang? Apa kami juga tidak bisa memenuhi kebutuhanmu?”
“bukan
itu.. aku merasa malu saja, aku harusnya bisa bekerja juga.. lagi pula hyung..
aku tidak ingin teman-temanku mengejek karena pengangguran..”
“tidak akan
ada yang mengejekmu Hae, mereka malah akan bangga karena kau punya uang walau
tidak bekerja..”
“hyung, kau
mengajari hal buruk padaku??”
“animida…”
“ayolah
hyung.. aku hanya ingin mengisi jam kosong kuliahku saja..”
“kau tidak
malu bekerja disini??”
“ani.. apa
ada yang salah dengan pekerjaan di sini?”
“aku tidak
akan mengakuimu sebagai adik saat bekerja, kau sama seperti karyawan yang
lain..!!” lugas Sungmin
“aku tidak
percaya..” cengirnya. Ia yakin Sungmin tidak akan bisa melakukan itu padanya.
Bukankah diantara semua kakaknya, Sungmin yang paling overprotective??
Hahaha.. hahaha.. Donghae tertawa dalam hati.
Sungmin mendesah.. “kau sudah meminta ijin Leeteuk hyung?”
“sudah..
tadi aku juga ingin meminta pekerjaan darinya, tapi sepertinya tidak ada yang
cocok.. jadi hyung menyuruhku ke sini..” senyumnya licik.
“baiklah…
kau bisa bekerja di sini..”
“SIINNCCHHAA??
APA HYUNG?? APA YANG BISA KU LAKUKAN??”
Sungmin bergidik ngeri.. “pelankan suaramu.. ini bukan
pasar, tapi cake caffe..” Donghae bergelayut manja di lengan Sungmin
mendengarkan seksama pernyataan kakaknya “bantu Ryeowook melayani pelanggan
kita.. kau tidak boleh ke dapur, tugasmu hanya di depan.. aku tidak ingin kau
merusak dapurku nantinya..”
Donghae senang “gumawo hyung… saranghae.. jongmal
saranghae..”
><
..
><
‘jadi dia sudah
ketempatmu??’ Leeteuk menghubungi Sungmin.
‘ne…’ jawab di ujung
sana.
‘urus dia.. memang sudah
seharusnya dia bekerja,.’
‘kau meneytujuinya
hyung?’
‘tidak selamanya kita
bisa memanjakannya kan?’
‘kau salah hyung,
bukankah selama ini kita tidak pernah memanjakannya? Bagiku dia sangat mandiri
malah.. buktinya dia sampai meminta pekerjaan pada kita..’
Leeteuk tersenyum.. ‘kau
benar..’
Leeteuk menutup ponselnya.. ia kembali pada pekerjaannya..
“Presdir..
ada yang ingin bertemu dengan anda..”
“nugu??”
Pintu ruangan terbuka, seorang yeoja muncul di baliknya..
Sekretaris Choi membungkukkan badan memberi hormat lalu meninggalkan mereka
berdua.
Leeteuk menatap kagum pada yeoja dengan setelan kemeja warna
ungu tua padu dengan pita kecil di rambut panjagnya.
“maaf
mengganggu Presdir.. perkenalkan nama saya Han Ji Min..”
“ada yang
bisa ku bantu..”
“eohm.. apa
anda bisa menerima satu karyawan lagi? saya sangat membutuhkan pekerjaan..”
“kenapa
harus sampai bertemu denganku?”
“seorang
teman saya bekerja di tempat ini.. dia sudah mengingatkan bahwa tidak ada
pekerjaan disini.. tapi tidak ada tempat lain juga yang bisa saya tuju, jadi
saya memaksa untuk langsung menemui Presdir.. bisakah??” iba Han Ji Min
Leeteuk tersenyum dalam hati.. siapa yang akan menolaknya??
Eoh, jadi namanya Han Ji Min?? ya.. yeoja yang selama ini membuatnya
penasaran..
“ehhm..
kalau begitu kau bisa pergi ke Hotel,. Nanti akan ada yang menjelaskan
pekerjaan yang harus dilakukan disana..”
“mwooo???
Mworagooo?? Hotel?? Apa anda pikir saya ini bukan wanita baik-baik? atau anda
berpikir kalau saya ini sangat cantik dan cocok untuk pekerjaan mesum??”
Leeteuk tertawa sekarang.. “apa semua pekerjaan Hotel
seburuk itu?? ada banyak yang bisa dilakukan di sana.. apa Crown of Hotel
adalah tempat mesum? Kalau begitu jangan melamar pekerjaan pada kami..”
Han Ji Min merutuk dirinya, sedangkal itu ternyata
pikirannya.. ia memukul kepalanya sendiri dan menggerutu sesal.. “mianhanmida
Presdir..”
“jadi
bagaimana??”
“iya..”
“bagus..
kalau sudah tahu pekerjaan yang cocok di sana.. Han Ji Min ssi.. anda bisa
bekerja mulai besok..”
“jongmal..???”
“anda bisa
pergi sekarang.. apa masih ada yang
perlu saya ulang??” datar Leeteuk
“eeoh..
animida.. ye.. kansahamnida..” pamitnya.
Leeteuk menggerutu sambil menatap Han Ji Min keluar menutup
pintu ruangannya.. ‘hah, kenapa banyak
orang tak jelas mencari pekerjaan?’ gumannya saat ia mengingat Donghae juga
‘dan bodohnya aku yang dengan mudah
memberi pekerjaan pada mereka..’ ia merutuk tak jelas tapi kemudian senyum
merekah di bibirnya. Ada kebahagian tersendiri yang dirasakan..
…. ….
Di pinggir jalan..
Han Ji Min menghubungi seseorang..
“Abeoji..
aku mendapatkan pekerjaan, apa kau senang??” cerianya
“…. ….”
“ne,, eoh..
Abeoji bisa pulang hari ini? aku akan meminta Umma untuk memasak yang enak..”
“…. ….”
“aah..
arraseo.. ne..”
Pip. Ji Min menghela napas.. lalu berjalan lagi dengan wajah
datar dengan sesekali mengomel “hah,
sebenarnya apa pekerjaannya sangat banyak di sana? Sampai-sampai pulang semalam
saja tidak bisa?? Aaiisshh.. ini gara-gara Oppa.. kalau saja ia tidak berbuat
nekad, pasti Aboeji tidak bekerja sedemikian berat.. ah, tenang saja Abeoji,
aku akan membantumu.. mencari uang yang banyak.. lalu masalah kita selesai..”
><
..
><
“Selamat datang…” ceria Donghae saat dua orang yeoja
pelanggan Crown of Caffe datang.
“OMO, kau pekerja baru di sini??”
“ne, noona.. aku dongsaeng Sungmin hyung..” jawabnya
lantang.
“Yak, layani saja pesanan mereka Hae.. jangan mencari
perhatian.. kau ingat kata-katanya tadi??” teriak Ryeowook dari sisi lain
bermaksud menggoda Donghae.
Caffe milik Sungmin memang sedikit berbeda, di sana
pelanggan bisa menjadi teman satu sama lain.. sehingga siapapun yang datang ke
sana akan menganggap caffe itu rumah mereka dan yang berada di dalamnya adalah
sahabat. Sungmin bersama Saeun mendesain demikian agar mereka bisa memenuhi
selera pelanggan akan kue buatan-buatan Sungmin. Tempat itu juga cukup luas
menampung pelanggan dengan banyak suasana. Ryeowook yang bekerja sejak di
bukanya caffe itu sudah terbiasa juga bergurau dengan pelanggan layaknya teman
sendiri. mereka pun tak canggung memberikan protes pada rasa kue buatan
Sungmin.
“hyung…
kalau ada orang yang lebih tua menyapa bukankah aku harus menghormatinya? Kau
mengajari aku yang tidak-tidak..” gerutunya membuat dua yeoja tadi malah
tertawa.
“siapa
namamu dongsaeng??” goda seorang dari mereka
“Park
Donghae..”
“kyeopta…”
“gumawo
noona, nah sekarang kalian ingin pesan apa..?”
“katakan
saja pada Saeun ssi, meja no 7 seperti biasa..”
“arraseo..
noona,. Pesanan segera datang..” seru Donghae.
…. ….
Donghae menghempaskan tubuhnya di sofa merah muda ruangan
Sungmin. Napasnya menderu.. matanya terpejam..
“hyung..
kenapa kau tidak pernah mengatakan padaku kalau pelanggan caffe ini sangat
banyak? Dan kenapa selama ini hyung tidak mau menambah pegawai?? Kalau hanya
aku dan Ryeowook hyung, juga tiga orang lagi.. tetap akan menyiksa kami hyung..
apa kau membutuhkan bantuanku untuk merekrut pekerja??”
Sungmin melempar bantal ke atas kepala adiknya “caffe ini
bukan sembarang caffe, hanya orang yang mencintai kue yang boleh bekerja di
sini..”
“itu karena
kau belum terbiasa saja Hae..” imbuh Saeun, ia memberikan segelas cokelat
hangat untuknya “minum dulu..” Donghae melirik, membenahi posisinya dan meneguk
air dalam gelas itu sampai habis.
“pulanglah
kalau kau lelah, aku akan minta Ryeowook mengantarmu..”
“tidak
perlu noona, aku akan naik bis saja..”
“tidak
Hae..” potong Sungmin
“baiklah,
aku lelah.. aku akan tidur disini sampai kau selesai bekerja hyung.. aku ikut
denganmu..”
Sungmin tersenyum.. “ok. Kajja.. cagiiya..” menyeret Saeun
keluar meninggalkan Donghae sendiri di sana kembali berbaring.
…. ….
Donghae langsung masuk ke kamarnya dan kembali menghempaskan
diri di ranjang. Sungmin mengikutinya dengan cemas..
“kulihat
dari tadi kau seperti ini, apa sangat melelahkan bekerja di caffe?”
“bukan
lelah hyung..” ujarnya “tapi aku malas dan mengantuk.. kau tahu kan, kalau
sudah mencium bau bantal rasanya aku tidak ingin dipisahkan lagi..” dan…
ssrrrrttt..
“omo, kau
mencoba membohongiku??” Sungmin geli melihatnya “aiishh, kau sudah tertidur??
Kelakuanmu tidak pernah berubah..” Sungmin kemudian menutup tubuh nyenyak itu
dengan selimut hingga ujung dagu.
Saat Sungmin turun tangga menuju ruang tengah ia bertemu
dengan Leeteuk yang baru pulang juga.
“bagaimana
pekerjaan hari ini?”
“seperti
biasa hyung..”
“Donghae?”
“tenang
saja..” Sungmin duduk di sofa dekat dengan Leeteuk yang sibuk melepas dasinya.
Seorang pelayan menyimpan tas di ruang kerjanya. Kepala pelayan Han menawari
makan malam..
“sudah kami
siapkan Tuan..”
“terimakasih
Pelayan Han, tapi sepertinya aku tidak lapar..”
“waeyo
hyung? Ada masalah?”
“aniyo..
aku sudah makan tadi bersama rekan kerja sebelum pulang..”
“eoh..”
Sesaat kemudian Leeteuk menengok jam tangannya “dia menginap
di rumah sakit lagi?”
“sepertinya..”
Sungmin tahu arah pembicaraan kakaknya. Pasti ia menantikan Yesung pulang ke
rumah. Dua hari ini mereka memang tidak saling bertemu..
“hah,
baiklah aku akan langsung tidur..” ujar Leeteuk bangkit berdiri “eoh,
Sungmin-ah.. urusan Donghae ku serahkan padamu..”
“ne
hyung..”
…. ….
Sungmin menatap punggung Leeteuk hingga menghilang di balik
pintu kamarnya..
‘Hidup itu cukup melihat
kalian bisa tersenyum.. itu adalah kekuatan paling ampuh untuk mengalahkan
semua permasalahan yang ku hadapi.. jadi, cukup seperti ini.. cukup seperti
ini..’
-Sungmin-
-ToBeCon-
Next ^^
BalasHapus