Smile Donghae
Cast : Lee Donghae; Lee Hyukjae
Genre : Brotherhip; Family
Length : One Shoot
Summary : ??
Genre : Brotherhip; Family
Length : One Shoot
Summary : ??
####
Gelas berisi susu
coklat penuh itu lepas dari tangannya dan menimbulkan suara saat ia menyentuh
lantai. Pecahannya berserakan kemana-kemana bahkan melukai tangannya yang kini
mencoba meraihnya. Ia bermaksud membersihkan pecahan gelas itu saat ia dipaksaa
bangun dari ketidaksadarannya. Air matanya mengalir menahan sakit, bukan..
bukan sakit karena luka di tangannya melainkan sakit di dalam hatinya.
“Hae.. gwaenchana??
Sudah.. biar hyung yang membersihkannya..”
Ia nampak tak
menghiraukan permintaan namja yang menyebut dirinya ‘hyung’ itu. Tangannya
tetap saja menyentuhnya hingga terluka lagi..
“berhenti Hae!!” kali ini paksanya,
ia meraih tangan dongsaengnya yang sudah penuh luka “kau akan terluka kalau
tetap mneyentuh itu..”
“lepaskan hyung…”
“ani!!” tolaknya “ikut aku…” ia
menarik dongsaengnya meninggalkan gelas itu berserakan. Mendudukkannya di sofa
abu-abu dan berlari mencari obat. Setelahnya ia kembali mendekat dan duduk
disampingnya.
“kau mendengar semuanya?” tanyanya
sambil mengobati luka di tangan dongsaengnya.
Donghae, sang
dongsaeng itu mengangguk takut. Sedangkan namja disampingnya yang nyatanya
lebih tua dua tahun dan memang hyungnya itu, kembali cemas.
“dengarkan aku.. apapun yang terjadi
tidak akan ada yang mengubah kenyataan bahwa kau adalah dongsaengku..”
Donghae semakin
terisak di pelukan Hyukjae, hyungnya. Setelah apa yang ia dengar dengan tidak
sengaja saat Hyukjae bertengkar dengan sang Appa.
Donghae bukan anak dari Appanya, bukan adik seayah dengan
Hyukjae. Itu mengapa selama ini ia mendapat perlakuan berbeda dari Appanya.
Ummanya meninggal saat melahirkannya dan sejak itu dengan terpaksa Tuan Lee
merawatnya seperti anak sendiri. Sedangkan Appa kandung Donghae tidak ada yang
tahu dimana ia sekarang. Umma Donghae berselingkuh dengan seorang namja di
tempat kerjanya, seorang namja yang adalah pothographer dan Umma Donghae adalah
seorang model yang terkenal.
####
Ia berdiri di depan
sebuah gedung yang cukup besar. Gedung yang belum pernah ia datangi tapi demi
mencari jawaban ia rela menghabiskan uang sakunya, naik bus, dan pergi ke
tempat itu.
“apa benar dulu Umma bekerja di
tempat ini?”
Ia tak ingin ragu
lagi, sudah sampai di tempat itu..
Nyalinya kembali
bengakit kala ia melihat seseorang yang seperti mirip dengan orang yang
dicarinya. Langkahnya terburu mengejar orang itu..
“mianhamnida sangjanim…” sapanya.
Namja setengah baya
itu menoleh.. “kau mengenalku?”
Donghae menyodorkan
foto yang ia bawa “ini.. anda??” namja itu terkejut.
“kau.. putra Lee SunHae??”
tebaknya.. “matamu mirip mata ibumu...”
“benarkah.. jadi anda mengenal
ibuku? Benar-benar mengenalnya?”
“tentu saja.. siapa namamu?”
tanyanya lembut.
“Donghae.. Lee Donghae imnida..”
“aahh.. Donghae..” senyumnya “aku
Park HyunWoo.. panggil saja Ajjussi” –Ajjussi.. kenapa bukan Aboeji- batin
Donghae.
“ne… ada yang ingin aku tanyakan
pada Ajjussi..”
Park HyunWoo
menyelidik.. “kau mau duduk disana dulu?” ajaknya pada Donghae.
“jadi apa yang ingin kau tanyakan
sampai kau mencariku seperti itu Donghae-ya?”
“aku hanya ingin tahu sejauh mana
hubungan Ajjusi dengan Umma..” tanya Donghae tanpa ragu.
HyunWoo mengerti arah
pembicaraan Donghae, masalah itu memang pernah ada 18 tahun yang lalu..
“kau ingin tahu apakah aku
berselingkuh dengan Ummamu?” dingin HyunWoo seketika “dengarkan aku anak muda..
aku dan SunHae adalah partner kerja dan kebetulan kami sudah lama berteman,
sejak kami di universitas. Appamu juga tahu hal itu.. dan kujelaskan padamu,
aku dan SunHae tidak memiliki hubungan apapun.. kejadian 18tahun lalu ada
sebuah kesalahpahaman..”
Donghae mendengar
dengan seksama..
Lanjut kata HyunWoo
“SunHae tidak tahu kalau ia mengandung 2 bulan saat sesi pemotretan terakhirnya,
karena kelelahan dan takut kalau dia akan pingsan aku mengantarnya pulang..
tubuhnya sangat lemah saat itu.. dan saat aku membantunya naik ke ranjang
kamarnya Appamu yang baru pulang dari kerja melihat kami dan mengira kalau kami
berbuat macam-macam”
“apa.. yang Ajjussi katakan itu
semua benar??”
HyunWoo tersenyum
santai membaca keingintahuan Donghae “sebenarnya untuk apa kau ingin tahu
ini??”
“aahh.. ani..” Donghae tak mungkin
menceritakan semua penderitaannya selama ini kan..
“Appamu sudah tahu kebenarannya
Donghae-ya.. dia sudah tahu kalau Ummamu tidak pernah menghianatinya, ia juga
tahu kalau kau memang benar anak kandungnya..”
DEEEGGHHHH…. Inilah
yang Donghae tidak tahu.. tidak mengerti.. jika Appanya sudah tahu siapa
dirinya lalu mengapa ia masih membenci Donghae sampai saat ini? mengapa ia tak
mau mengakui dirinya sebagai anak kandungnya?
####
Wajah Donghae
benar-benar datar. ia jauh lebih pendiam daripada biasanya. Hanya mengangguk
atau menggeleng saat Hyukjae bertanya padanya.
“Ap…appa…” panggilnya ragu dan pelan
“aku harus bagaimana agar Appa
menyayangiku?” tanyanya memberanikan diri sekali lagi “aku… aku…” Donghae tidak
meneruskan kata-katanya.. ia memilih pergi sebelum air mata yang ditahannya
jatuh “mianhamnida..”
Namja itu benar-benar
bingung saat ini, ia tak tahu apa yang harus ia katakan..
“tunggu Hae..” cegah Hyukjae “wae
gurrae? Katakan apa yang ingin kau katakan..” Hyukjae seakan memberi kekuatan
pada Donghae.
“Hyunwoo Ajjussi sudah
menceritakannya semua padaku..”
“Hyunwoo?? Nuguya??”
“Appa… aku tidak tahu apa yang
membuat Appa membeciku seperti ini.. aku tidak tahu apa yang membuatku
seakan-akan berbeda dengan Hyukjae hyung..” isaknya “apa yang harus kulakukan
supaya Appa mau menerimaku? Aku tidak tahu apa kesalahanku sampai Appa
memperlakukanku seperti ini.. aku hanya ingin tahu alasannya.. tolong
katakan..” pintanya ditengah isak tangisnya.
Tuan Lee terdiam…
“jadi Appa tidak ingin
mengatakannya..?? arra…. Arraeso!!” Donghae meninggalkan mereka, ia masuk ke
dalam kamarnya.
Hyukjae masih
dilimpahi kebingungan karena perkataan Donghae..
“sebenarnya apa yang terjadi??
Jelaskan padaku Appa..” paksanya.
Donghae adalah anak
kandung Appa, selama ini Appa tidak berniat membencinya, Appa menyayanginya
sama seperti menyayangimu. Hanya saja setiap kali menatap matanya melihat
senyumnya mengingatkan Appa dengan Umma kalian. Itulah yang menjadi alasan
kenapa Appa bersikap seperti itu padanya. Appa tidak pernah membencinya
Hyuk-ah…
Penjelasan panjang
dari Appanya masih terngiang jelas di ingatan Hyukjae. Tidak adil rasanya,
hanya karena mata dan senyum Donghae yang mirip Umma, Appa bersikap kasar pada
dongsaengnya itu. Hyukjae mengejar Donghae ke kamarnya…
“YAK!! Apa yang kau lakukan??”
Hyukjae menumpahkan botol obat Donghae
“aku ingin tidur hyung… jebal,
biarkan aku memakannya.. aku sangat lelah hari ini.. aku hanya ingin tidur..”
rengeknya.. ia memungut satu buah tablet obat tidur dalam botolnya. Menelanya
begitu saja lalu memungut dua buah lagi menelannya dan berusaha mengambil beberapa
lagi..
“LEE DONGHAE!! HENTIKAN!! KAU MAU
MATI EEOH?” bentak Hyukjae, ia menarik tubuh adiknya ke pelukannya.
“aku hanya ingin tidur hyung…”
paraunya lemah, rupanya obat itu mulai bereaksi “aku lelah hyung, biarkan aku
tidur sebentar..” kepala Donghae terkulai di pundak Hyukjae.
“Hae??” Hyukjae curiga saat
tiba-tiba dongsaengnya menyandarkan kepalanya. Tangan Donghae tergantung
kebawah lemas. Ia menarik kepala dongsaengnya dengan menangkupkan kedua
tanganya pada kanan kiri pipi Donghae. Mata Donghae terpejam, ia bukan tidur..
“Yak, buka matamu Hae.. hyung bilang
buka matamu, bangunlah…!!” namun tetap tak ada respon. Langsung saat itu juga
Hyukjae memanggil Appanya.. “APPA!!”
####
Rasanya ia tidak ingin
bangun dari tidurnya, namun pandangan yang serba putih itu memaksanya untuk
membuka mata..
“Hae, kau sudah bangun?” wajah
Hyukjae pertama kali dilihatnya, ia menampakkan senyum sayang yang tulus untuk
dongsaengnya itu.
“hyung…..”
“ne?”
“hyung… dimana??”
“kau tidak tahu ini dimana?? Di
rumah sakit babo!!” jengkel Hyukjae “berapa obat tidur yang kau telan? Dan
sejak kapan kau menggunakannya?? Uisa bilang kau sudah kecanduan obat itu..”
Donghae memalingkan
wajahnya dari Hyukjae “sejak beberapa bulan yang lalu.. aku tidak bisa tidur
hyung, tiap kali aku memejamkan mata.. hanya ketakutan yang ada.. aku sering
terbangun oleh mimpi buruk.. kau tahu hyung??” isak Donghae tiba-tiba “aku
ketakutan tiap malam.. aku ingin sekali pergi ke kamar hyung tapi itu akan
mengganggumu.. aku ingin berlari ke tempat Appa.. tapi aku pasti akan
diusirnya..”
Hyukjae tak kuasa juga
mendengar ungkapan Donghae “tiap malam seperti itu.. aku benci malam, aku benci
gelap.. aku benci suara petir.. semua menakutkan hyung.. aku.. aku takut
sendiri hyung.. itu kenapa aku selalu menelan beberapa butir obat itu, aku
tidak ingin terjaga saat semua yang kutakutkan itu datang..
Tanpa mereka tahu, di
balik pintu putih dengan papan nama “Donghae” itu tuan Lee mendengar semuanya.
Apakah ia menyesal sekarang setelah belasan tahun mengabaikan anak kandungnya
sendiri? Mungkin iya.. nyatanya ia menangis bersama dengan kedua putranya itu..
“Hae-ya… Lee Donghae…”
Donghae terkejut, ia
menggenggam erat tangan Hyukjae dengan gemetar.. tuan Lee, Appanya semakin
mendekat.. Donghae ketakutan, ia menundukkan kepalanya..
“Hae.. mianhae nae adeul.. jongmal
mianhaeyo..” kedua tanganya menangkup wajah Donghae lembut “Appa minta maaf
untuk semuanya.. Appa menyayangimu Hae.. sangat menyayangimu…” ungkapnya.
Donghae dan Hyukjae
masih belum merespon.. mereka terdiam kaku..
“kau sangat mirip dengan Ummamu..
matamu.. senyummu.. itu yang membuat Appa selalu sakit saat melihatmu Hae-ya..
kau selalu mengingatkan Appa akan Umma.. Appa waktu itu belum siap kehilangan
Umma kalian, Appa bersalah karena menuduhnya yang bukan-bukan..”
“jadi… jadi Appa tidak membenciku??
Appa… menyayangiku??” tanya Donghae polos.
Tuan Lee mengangguk….
Dan… bbbbllleeggghh!! “gumawo Appa, nado saranghae…” peluk Donghae erat pada
Appanya.
Ini pertama kalinya
mereka berpelukan sebagai Appa dan anak… tuan Lee membalas pelukan itu erat, ia
mengusap punggung Donghae.. mengecup kening Donghae.. mengapus air mata
Donghae..
“ulljima.. mulai sekarang, Appa akan
menemanimu.. Appa tidak akan membiarkanmua ketakutan lagi.. sendiri lagi.. jadi
jangan coba-coba kau menelan obat-obat itu lagi..” ancamnya lembut.
“ne Appa…” senyumnya.. senyum
pertama Donghae..
Hyukjae menikmati
pemandangan itu.. ia bahagia karena semuanya selesai sekarang… Hyukjae sangat
merindukan senyum Donghae.. senyum tulus dan lepas dari Donghae…
Ia ikut memeluk
dongsaengnya hingga mereka bertiga tertawa bersama..
“kau harus sering-sering tersenyum
sekarang Hae.. hyung tidak akan membiarkanmu menangis lagi..” janji Hyukjae.
Donghae bahagia.. ia
tidak akan mengungkit lagi alasan Appanya mengabaikannya selama ini.. ia tidak
peduli itu.. ia hanya ingin bahagia, ingin tersenyum lepas.. dan semua itu
cukup menebus kesedihannya selama ini..
“Hae janji tidak akan macam-macam
lagi…”
“ne, kalau kau ketahuan melakukan
yang aneh-aneh.. Appa tak segan mengurungmu di rumah dan tidak boleh pergi
kemanapun.. atau Appa akan menyewa bodyguard untukmu..”
“kejam sekali…”
“ani.. Appa tidak kejam, Appa hanya
tidak ingin kau terluka lagi.. sedikitpun.. Appa tidak akan memaafkan diri Appa
juga orang-orang yang melukaimu..”
“Yak, apa sekarang aku yang
terabaikan??” tanya Hyukjae mengundang tawa kembali
“aniyo.. Appa menyayangi kalian
berdua…”
Bahagia… itu yang
diinginkan Donghae selama ini… ia cukup bahagia hari ini..
_Bahagia itu sederhana, saat kau bisa berkumpul bersama
dengan orang yang kau sayangi.. itulah kebahagiaan yang tak terbayarkan_
_FINAL_
Hae.. jangan berkecil hati eoh ? pasti ada penyebab kenapa appa bersikap seperti itu padamu.. kaget dah min pas tau hae minum obat tidur sebanyak itu.. ish hae kenapa banyak yang ditakuti sih.. gemesss deh pengen meluk hehe
BalasHapusmin bikin trus ff donghae yah.. ditunggu