Rabu, 01 Oktober 2014

TROUBLE BROTHER

Cast: Yesung, Kangin, Shindong, Donghae
O.Cast         : ?
Genre          : Brothership
Length : OneShoot??
Summary :
:: pada kenyataannya, memiliki saudara itu tidak mudah bagi Donghae. ia selalu bermasalah dengan hyungdeulnya.. hanya dia yang normal menurutnya ::
=tiba2 pingin buat ff yang aneh.. dan kali ini benar2 aneh, seaneh yang nulis.. seaneh jalan ceritanya.. castnya juga orang2 aneh.. orang2 yang membuat hatiku aneh.. kenapa judulnya gak kubuat ‘aneh’ juga ya? =
**_**
Yesung meletakkan kura-kura peliharaannya di atas meja makan hingga membuat Donghae bergidik ngeri. Di sampingnya Kangin duduk kaku dengan seragam Taekwondo putihnya bersabuk hitam. Tak peduli dengan semua itu, Shindong melahap habis makanan porsi jumbonya dengan terburu. Donghae sendiri, melihat pemandangan yang sudah sangat biasa dengan tatapan enggan. Ya, seperti itu setiap hari..
“kau tidak bekerja hari ini hyung?” tanyanya pada Yesung. Namja itu mengangguk.. “sebentar lagi.. kau tidak tahu aku sedang ritual??”
“hyung, kau memukul orang lagi??” giliran Shindong bertanya pada Kangin “kudengar kemarin kau memukul Jung Sunbae..”
“dia meremehkanku..” jawabnya datar sambil menguyah sedikit makanannya.
“kau yang keterlaluan hyung..” protes Donghae
“Yak, kau ini.. jaga bicaramu.. menuduh orang seenaknya..”
“hyung, tidak ada yang enak selain makanan!!”
“Shindong-ah.. tidak ada hal lainkah selain makanan di otakmu?? Kecilkan dulu badanmu!!”
“kau tidak sekolah? Jam berapa ini?” Yesung mengabaikan pertikaian kecil dua dongsaengnya yang lain..
Donghae mendesah.. ia memang harus berangkat sekolah..
“gurrae.. aku pergi..”
“pulang ke rumah tepat waktu Hae.. jangan karena kami tidak mengawasimu kau bisa berbuat seenakmu!” tegurnya lagi.
“jangan menceramahiku.. jangan melarangku juga.. kalian saja tidak peduli..”
“Hae…” panggil Yesung telat, Donghae sudah pergi..
**_**

Donghae mengacak rambut rapinya.. menggerutu sendiri.. bagaimana ia bisa tinggal bersama hyung yang aneh-aneh seperti mereka. Ia memang tak pernah tahu bagaimana orangtua yang sudah melahirkannya. Mereka selalu mengatakan kalau Appa mereka meninggal karena kecelakaan sebulan sebelum Donghae lahir.. dan Umma mereka menyusul sang Appa setelah melahirkan Donghae.
Sejak saat itu ia hanya hidup bersama tiga hyung yang aneh menurutnya.
Yesung bekerja di sebuah kantor iklan, namun ia tak bisa menghilangkan kebiasaan mistery-nya.. ritual.. apalah itu yang dimaksud Donghae tak paham.
Kangin, orang yang terkadang banyak omong dan merasa diri paling kuat. Sok melindungi saudaranya hingga ujungnya berkelahi juga.
Shindong yang suka makan hingga sering dimarahi pemiliki toko kue tempatnya bekerja sambilan karena ketahuan suka mengambil roti secara diam-diam.
Dan dirinya.. Donghae, hanya murid senior high school biasa yang ingin hidup norma seperti anak yang lainnya..
**_**

“kau tidak tahu kenapa Sungmin hyung kemarin tidak masuk sekolah?”
“waeyo Hyuk??” Donghae menatap Eunhyuk yang duduk di sebelahnya dengan penasaran.
“Kangin hyung tidak menceritakannya padamu??”
“hyung?? Wae??”
“Jung Sunbae yang dipukul Kangin hyung adalah putra dari kepala polisi.. ia mengadukan itu pada ayahnya.. lalu ia memberi sangsi pada Sungmin hyung..”
“maksudmu??”
“Kangin hyung membela Sungmin hyung… kepala polisi itu menganggap kalau dialah penyebab perkelahian itu akhirnya.. karena ia tak berani menghukum hyungmu maka…”
“Sungmin hyung yang menerima sangsinya?? Begitu maksudmu Hyuk??”
Eunhyuk mengangguk.. dua makhluk ini sama-sama polos dan lucu. Lihat saja saat mereka membicarakan hyungdeulnya..
Ya, Sungmin adalah hyung sepupu Eunhyuk dari Jeju.. ia tinggal dan sekolah bersama dengan Eunhyuk karena kedua orangtuanya menitipkannya pada Appa Eunhyuk.
“hah.. kenapa mereka suka bikin masalah?”
Keduanya duduk bersandar sambil saling mendesah.. meratapi nasibkah?? Atau yang lainnya? Entahlah.. yang jelas kini mereka larut dalam pikiran masing-masing..
**_**

Lagi dan lagi. suasana rumah yang membosankan bagi namja yang bernama Donghae. Duduk sendiri menonton TV dengan terus mengganti chanel. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan hyungdeulnya belum pulang. Ia sudah sangat kelaparan.. biasanya Shindong yang paling rajin membawakannya makanan.. namun hari ini kemana mereka??
Ia menggerutu saat membaca pesan dari Yesung yang harus lembur karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya. Kangin? Ia tak akan bertanya kemana hyungnya itu.. sudah pasti di tempat latihan.. ia baru akan pulang satu jam lagi. Shindong menggantikan jadwal jaga toko chingunya yang masuk malam. Mungkin nanti jam 11 malam baru ia pulang.
“aku bisa mati kelaparan kalau begini!!” teriaknya..
Donghae akhirnya memutuskan mengambil jaketnya dan pergi ke kedai ramen di ujung jalan. Ajjussi penjualnya sudah mengenal Donghae bahkan sejak ia kecil.
Ia menyusuri gang depan rumahnya yang diterangi lampu jalanan. Sedikit remang, sepertinya ada lampu yang mati. Donghae tak peduli toh kini ia hanya memikirkan perutnya. Saat ia tiba di belokan kedua, langkahnya tertahan padahal tinggal 7 meter kedai itu. Ada tiga orang keluar dari kedai, berjalan ke arahnya dengan sempoyongan.
“huh..mereka sepertinya habis meminum soju..” bisik Donghae pada dirinya sendiri. Ia ingin mundur.. tapi perutnya tak ingin diajak mundur. Akhirnya ia hati-hati berusaha menghindari orang-orang itu. sudah pasti ia sangat takut karena dalam keadaan seperti itu mereka bisa saja melakukan sesuatu padanya.
“Yak!! Kau bocah kecil….” Tegur seorang dari mereka dengan mengacungkan botol yang dipegangnya..
“mau kemana kau?” yang lain ikut menyapa dan kini mereka mengepung Donghae.
“Ajjussi.. berikan aku jalan.. aku hanya ingin membeli ramen..” takutnya.
“oh.. kau mau membeli ramen?? Berarti kau membawa uang..” Donghae diam.. ia menyangka mereka akan meminta uangnya, tapi kalau itu diminta artinya Donghae tak akan makan malam ini.
“berikan!!” tepat, seorang dari mereka langsung memintanya..
“tidak.. aku ingin membeli ramen..”
“kau menolak???” ia yang berbadan lebih besar dari yang lain mengangkat ujung dagu Donghae “berikan pada kami..”
“YAK!! kau terlalu lama..” ujar yang lain di sebelah kiri.. ia menarik tubuh Donghae ke dinding dan mencari uang di saku bajunya.. Donghae memberontak lepas.
Donghae kalah, tubuh ringkihnya membentur tembok saat mereka mendorongnya. Donghae ingin berteriak tapi…
PRAAAAANNNKKKKGG…
**_**

Langkah Yesung terburu setengah berlari menyusuri lorong bangunan serba putih itu diikuti Shindong dibelakangnya. Mereka membuka satu ruangan yang dipintunya tertulis nama “Donghae”.
“Hae-ya….”
“hyung?? Kalian sudah datang??” Kangin mengangkat wajahnya. Ia pertama kali tahu kalau dongsaengnya masuk rumah sakit. Park Ajjussi pemilik kedai ramen menunggu Kangin di jalan pulangnya tadi.
“bagaimana?? Bagaimana bisa terjadi??”
“Park Ajjussi mengatakan kalau ia menemukan Donghae pingsan saat tiga orang mabuk…”
“mabuk??? Dia berhadapan dengan mereka??” potong Shindong..
Kangin mengangguk “mereka menusuk Donghae dengan pecahan botol soju..”
Yesung gementar, ia mendekati dongsaengnya yang terbaring dengan mata terpejam lekat. Wajahnya pucat dan tangannya terasa dingin..
“lalu kata uisa bagaimana??”
“gwaenchana.. lukanya tidak terlalu dalam hyung… Donghae akan baik-baik saja..”
Ia mengangguk lalu duduk di kursi samping ranjang Donghae. menghela napas takutnya. Setelah Kangin menghubunginya tadi ia langsung keluar dari kantornya meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk. Tak peduli, ia hanya peduli pada dongsaengnya..
“kapan ia akan bangun Kangin-ah?”
“sabarlah hyung… Donghae benar-benar tidak apa, Uisa hanya memberinya obat tidur agar dia bisa istirahat.. lagi pula ini jam 2 pagi.. biarkan Donghae tidur sebentar..”
Yesung mengangguk.. Kangin menjadi dewasa di saat seperti ini..
“sebaiknya kita juga istirahat..” ajak Kangin..
Yesung memilih menemani Donghae di sisihnya, Kangin dan Shindong menuju sofa di ujung ruangan dan mencoba istirahat di sana.
**_**

Donghae merasa tubuhnya sangat berat untuk bergerak, tangannya lemas tak ada tenaga..
“Arraaagghhh… hiks.. appo..” keluhnya.
Yesung terbangun mendengarnya.. tanganya mengusap pelan kening dongsaengnya dengan lembut..
“jangan banyak bergerak dulu.. katakan kalau kau butuh sesuatu..”
Donghae heran sesaat.. tapi ia segera sadar. Dirinya berada di rumah sakit.. ditanganya ada infuse dan perutnya.. ya,, sangat sakit.. ia ingat kejadian semalam..
“jongmal appoyo??” tanya Yesung.
Donghae mengangguk “hyung…..” panggilnya lemah
“ne?”
“aku lapar…”
“mwo??”
“sejak semalam aku belum makan…”
Yesung tersenyum “lihat, luka di tubuhmu baru saja dijahit.. tunggulah beberapa saat lagi..”
Donghae diam, ia tak pernah merasakan hal seperti ini selama ia hidup.. Yesung berubah.. hangat dan sangat nyaman membuatnya tenang.
“hyung……”
“HAE?? kau sudah bangun??” teriak Shindong tiba-tiba.. Kangin hampir terjungkal mendengar teriakannya.
“Yak, jangan berteriak babo! Ini rumah sakit..”
“mian hyung.. aku senang melihat Donghae bangun..” ungkapnya.. “gwaenchana??” Shindong mendekati dongsaengnya.
“appo….”
“hyung arraseo!! Andai bisa menggantikanmu.. hyung mau Hae..”
“Shindong hyung….”
“ne, apapun.. apapun hyung akan lakukan untukmu..” apa ini? kenapa Shindong tiba-tiba berkata seperti itu? Donghae bingung.. ada apa dengan para hyungnya? Bahkan mereka bertiga menjaganya diruangan ini..
“hyung..gwaenchana??? kenapa kalian tiba-tiba berubah??”
Yesung tersenyum ia mendekat pada dongsaengnya dan kembali mengacak lembut kepala Donghae..
“apa kau pikir selama ini kami tidak peduli padamu?” Donghae mengangguk..
“Hae dengar… kami sudah berjanji pada Umma untuk menjagamu.. kami sangat menyayangimu.. kami merawatmu dari kau lahir.. kau tidak tahu kan bagaimana sulitnya kami menjagamu bahkan di usia kami yang juga masih kecil waktu itu?”
Ya, Yesung berusia 10 tahun, Kangin 8 tahun dan Shindong 7 tahun waktu itu.. mereka bertiga hidup membesarkan Donghae.. hanya dibantu seorang Ajjuma kepercayaan keluarganya yang memang diberi amanat oleh Umma mereka.. setelah usia Donghae 8 tahun.. Ajjuma meninggal karena sakit.. pedih memang, karena di tinggal oleh orang-orang yang mereka kasihi..
Donghae ingat.. di hidupnya selama ini memang hanya ada ketiga hyungnya..
Ia mengarahkan wajahnya ke jendela di samping kanannya.. menjauhkan wajah yang ingin menangis itu dari padangan hyungnya..
“Mianhae kalau selama ini kami bersikap dingin padamu.. sebenarnya kami hanya ingin kau tidak selalu tergantung pada kami Hae.. lihat, kau sudah mulai dewasa sekarang..” tambah Kangin..
Shindong juga bicara “tapi tak sedetikpun kami tak memikirkanmu Hae..”
“hyung keterlaluan…” isak Donghae yang tak tertahan “kalian tidak tahu bagaimana rasanya..”
“tentu saja kami tahu..”
“aku selalu bermimpi buruk tiap malam..”
“kami diam-diam kekamarmu kalau malam dan menenangkangmu dari mimpi buruk itu Hae..”
“hyung… saranghae..” ungkap Donghae, ia berusaha memeluk Yesung.. “aahhhkkkk… appo.. hiks..”
“Yak, kau ini.. jangan banyak bergerak..”
“ini gara-gara hyung…” teriaknya “kalian kemana saja.. aku kelaparan semalam.. tidak ada makanan hyung, tidak ada bahan makanan yang bisa ku masak.. jadi aku memutuskan untuk pergi ke kedai..”
“jadi itu alasanmu??”
“mianhae Hae.. kami tidak menyangka kalau semuanya akan seperti ini..”
“aku lapar hyung… lapar.. aku bisa mati kalau tidak makan..” rengeknya..
“babo!! Kau baru boleh makan jam 9 nanti.. masih satu jam lagi.. lagipula bagaimana kau bisa mati? Lihat.. kau terluka saja masih bisa berteriak seperti itu..”
“hyung… aku benar-benar lapar.. bahkan aku tidak merasakan tubuhku sendiri.. waeyo??”
Donghae kembali manja pada hyungdeulnya.. Yesung meringis sinis.. bisa-bisa ia kembali pada ritual rutinnya bersama kura-kura kesayangannya.. Kangin? Mungkin ia akan kalap dan mencari orang yang melukai Donghae.. Shindong???
Sepintas mereka tidak bisa menjadi saudara yang saling menyayangi dan berhenti bertengkar barang sehari saja.. namun inilah kenyataannya..
“Hae.. saranghae.. jongmal saranghae..” ungkap Yesung.. “jangan pernah berpikir bahwa kami tidak menyayangimu, bahkan kami rela mengorbankan nyawa kami demi kau.. magnae..”
“ne hyung.. nado saranghae..” jawab Donghae “kalau aku menyingkirkan kura-kuramu apa kau masih menyayangiku hyung??”
“Yak, awas saja kalau kau melakukan itu.. akan kusuruh Shidong masak ikan-ikanmu!!”
“HAJIMA HYUNG!!!”
Ruangan itu menjadi sesejuk hempasan angin…. Kangin lega luka Donghae tidak terlalu parah, ia paling takut waktu itu saat mendengar kabar dongsaengnya masuk rumah sakit.. ia ingin menghajar semua orang yang melukainya.. namun, ia ingat kata-kata Donghae…
“hyung… jangan suka memukul orang, kalau kau memukul mereka.. mereka akan balas dendam.. lalu kau juga balas dendam pada mereka.. lalu mereka begitu lagi.. jadi kapan kau akan memutuskan rantai dendam itu?? bisa-bisa aku yang jadi korban.. atau Yesung hyung.. Shindong hyung..”
Perkataan Donghae 10tahun yang lalu….saat ia berkelahi karena temannya mendorong Donghae hingga jatuh…
==Benar-benar saudara yang aneh… se’aneh ff yang kubuat… gak jelas blas..==
==Fin. Ajalah..==

1 komentar:

  1. hihi kasian hae nya kelaparan.. hyung nya juga sih kenapa gak nyedain stok makanan yang bisa d masak sama hae jadinya kan hae nya harus ramen gataunya ditusuk sama orang2 mabuk.. hae juga sih negatif thinking sama hyung2 nya, wlwpun cuek diluar tp kan peduli didalamnya mah. aaaaaahhh bagus bener dah ff nya.. paling suka deh kalo hae jd cast magnae, diperhatiin sama hyung2 nya.. lanjut mba bro ff nya d tunggu nih hehe

    BalasHapus