Rabu, 01 Oktober 2014

Smile Donghae








Smile Donghae
Cast : Lee Donghae; Lee Hyukjae
Genre : Brotherhip; Family
Length : One Shoot
Summary : ??
####
Gelas berisi susu coklat penuh itu lepas dari tangannya dan menimbulkan suara saat ia menyentuh lantai. Pecahannya berserakan kemana-kemana bahkan melukai tangannya yang kini mencoba meraihnya. Ia bermaksud membersihkan pecahan gelas itu saat ia dipaksaa bangun dari ketidaksadarannya. Air matanya mengalir menahan sakit, bukan.. bukan sakit karena luka di tangannya melainkan sakit di dalam hatinya.
“Hae.. gwaenchana?? Sudah.. biar hyung yang membersihkannya..”
Ia nampak tak menghiraukan permintaan namja yang menyebut dirinya ‘hyung’ itu. Tangannya tetap saja menyentuhnya hingga terluka lagi..
            “berhenti Hae!!” kali ini paksanya, ia meraih tangan dongsaengnya yang sudah penuh luka “kau akan terluka kalau tetap mneyentuh itu..”
            “lepaskan hyung…”
            “ani!!” tolaknya “ikut aku…” ia menarik dongsaengnya meninggalkan gelas itu berserakan. Mendudukkannya di sofa abu-abu dan berlari mencari obat. Setelahnya ia kembali mendekat dan duduk disampingnya.
            “kau mendengar semuanya?” tanyanya sambil mengobati luka di tangan dongsaengnya.
Donghae, sang dongsaeng itu mengangguk takut. Sedangkan namja disampingnya yang nyatanya lebih tua dua tahun dan memang hyungnya itu, kembali cemas.
            “dengarkan aku.. apapun yang terjadi tidak akan ada yang mengubah kenyataan bahwa kau adalah dongsaengku..”
Donghae semakin terisak di pelukan Hyukjae, hyungnya. Setelah apa yang ia dengar dengan tidak sengaja saat Hyukjae bertengkar dengan sang Appa.
Donghae bukan anak dari Appanya, bukan adik seayah dengan Hyukjae. Itu mengapa selama ini ia mendapat perlakuan berbeda dari Appanya. Ummanya meninggal saat melahirkannya dan sejak itu dengan terpaksa Tuan Lee merawatnya seperti anak sendiri. Sedangkan Appa kandung Donghae tidak ada yang tahu dimana ia sekarang. Umma Donghae berselingkuh dengan seorang namja di tempat kerjanya, seorang namja yang adalah pothographer dan Umma Donghae adalah seorang model yang terkenal.
####
Ia berdiri di depan sebuah gedung yang cukup besar. Gedung yang belum pernah ia datangi tapi demi mencari jawaban ia rela menghabiskan uang sakunya, naik bus, dan pergi ke tempat itu.
            “apa benar dulu Umma bekerja di tempat ini?”
Ia tak ingin ragu lagi, sudah sampai di tempat itu..
Nyalinya kembali bengakit kala ia melihat seseorang yang seperti mirip dengan orang yang dicarinya. Langkahnya terburu mengejar orang itu..
            “mianhamnida sangjanim…” sapanya.
Namja setengah baya itu menoleh.. “kau mengenalku?”
Donghae menyodorkan foto yang ia bawa “ini.. anda??” namja itu terkejut.
            “kau.. putra Lee SunHae??” tebaknya.. “matamu mirip mata ibumu...”
            “benarkah.. jadi anda mengenal ibuku? Benar-benar mengenalnya?”
            “tentu saja.. siapa namamu?” tanyanya lembut.
            “Donghae.. Lee Donghae imnida..”
            “aahh.. Donghae..” senyumnya “aku Park HyunWoo.. panggil saja Ajjussi” –Ajjussi.. kenapa bukan Aboeji- batin Donghae.
            “ne… ada yang ingin aku tanyakan pada Ajjussi..”
Park HyunWoo menyelidik.. “kau mau duduk disana dulu?” ajaknya pada Donghae.
            “jadi apa yang ingin kau tanyakan sampai kau mencariku seperti itu Donghae-ya?”
            “aku hanya ingin tahu sejauh mana hubungan Ajjusi dengan Umma..” tanya Donghae tanpa ragu.
HyunWoo mengerti arah pembicaraan Donghae, masalah itu memang pernah ada 18 tahun yang lalu..
            “kau ingin tahu apakah aku berselingkuh dengan Ummamu?” dingin HyunWoo seketika “dengarkan aku anak muda.. aku dan SunHae adalah partner kerja dan kebetulan kami sudah lama berteman, sejak kami di universitas. Appamu juga tahu hal itu.. dan kujelaskan padamu, aku dan SunHae tidak memiliki hubungan apapun.. kejadian 18tahun lalu ada sebuah kesalahpahaman..”
Donghae mendengar dengan seksama..
Lanjut kata HyunWoo “SunHae tidak tahu kalau ia mengandung 2 bulan saat sesi pemotretan terakhirnya, karena kelelahan dan takut kalau dia akan pingsan aku mengantarnya pulang.. tubuhnya sangat lemah saat itu.. dan saat aku membantunya naik ke ranjang kamarnya Appamu yang baru pulang dari kerja melihat kami dan mengira kalau kami berbuat macam-macam”
            “apa.. yang Ajjussi katakan itu semua benar??”
HyunWoo tersenyum santai membaca keingintahuan Donghae “sebenarnya untuk apa kau ingin tahu ini??”
            “aahh.. ani..” Donghae tak mungkin menceritakan semua penderitaannya selama ini kan..
            “Appamu sudah tahu kebenarannya Donghae-ya.. dia sudah tahu kalau Ummamu tidak pernah menghianatinya, ia juga tahu kalau kau memang benar anak kandungnya..”
DEEEGGHHHH…. Inilah yang Donghae tidak tahu.. tidak mengerti.. jika Appanya sudah tahu siapa dirinya lalu mengapa ia masih membenci Donghae sampai saat ini? mengapa ia tak mau mengakui dirinya sebagai anak kandungnya?
####

Wajah Donghae benar-benar datar. ia jauh lebih pendiam daripada biasanya. Hanya mengangguk atau menggeleng saat Hyukjae bertanya padanya.
            “Ap…appa…” panggilnya ragu dan pelan
            “aku harus bagaimana agar Appa menyayangiku?” tanyanya memberanikan diri sekali lagi “aku… aku…” Donghae tidak meneruskan kata-katanya.. ia memilih pergi sebelum air mata yang ditahannya jatuh “mianhamnida..”
Namja itu benar-benar bingung saat ini, ia tak tahu apa yang harus ia katakan..
            “tunggu Hae..” cegah Hyukjae “wae gurrae? Katakan apa yang ingin kau katakan..” Hyukjae seakan memberi kekuatan pada Donghae.
            “Hyunwoo Ajjussi sudah menceritakannya semua padaku..”
            “Hyunwoo?? Nuguya??”
            “Appa… aku tidak tahu apa yang membuat Appa membeciku seperti ini.. aku tidak tahu apa yang membuatku seakan-akan berbeda dengan Hyukjae hyung..” isaknya “apa yang harus kulakukan supaya Appa mau menerimaku? Aku tidak tahu apa kesalahanku sampai Appa memperlakukanku seperti ini.. aku hanya ingin tahu alasannya.. tolong katakan..” pintanya ditengah isak tangisnya.
Tuan Lee terdiam…
            “jadi Appa tidak ingin mengatakannya..?? arra…. Arraeso!!” Donghae meninggalkan mereka, ia masuk ke dalam kamarnya.
Hyukjae masih dilimpahi kebingungan karena perkataan Donghae..
            “sebenarnya apa yang terjadi?? Jelaskan padaku Appa..” paksanya.

Donghae adalah anak kandung Appa, selama ini Appa tidak berniat membencinya, Appa menyayanginya sama seperti menyayangimu. Hanya saja setiap kali menatap matanya melihat senyumnya mengingatkan Appa dengan Umma kalian. Itulah yang menjadi alasan kenapa Appa bersikap seperti itu padanya. Appa tidak pernah membencinya Hyuk-ah…
Penjelasan panjang dari Appanya masih terngiang jelas di ingatan Hyukjae. Tidak adil rasanya, hanya karena mata dan senyum Donghae yang mirip Umma, Appa bersikap kasar pada dongsaengnya itu. Hyukjae mengejar Donghae ke kamarnya…
            “YAK!! Apa yang kau lakukan??” Hyukjae menumpahkan botol obat Donghae
            “aku ingin tidur hyung… jebal, biarkan aku memakannya.. aku sangat lelah hari ini.. aku hanya ingin tidur..” rengeknya.. ia memungut satu buah tablet obat tidur dalam botolnya. Menelanya begitu saja lalu memungut dua buah lagi menelannya dan berusaha mengambil beberapa lagi..
            “LEE DONGHAE!! HENTIKAN!! KAU MAU MATI EEOH?” bentak Hyukjae, ia menarik tubuh adiknya ke pelukannya.
            “aku hanya ingin tidur hyung…” paraunya lemah, rupanya obat itu mulai bereaksi “aku lelah hyung, biarkan aku tidur sebentar..” kepala Donghae terkulai di pundak Hyukjae.
            “Hae??” Hyukjae curiga saat tiba-tiba dongsaengnya menyandarkan kepalanya. Tangan Donghae tergantung kebawah lemas. Ia menarik kepala dongsaengnya dengan menangkupkan kedua tanganya pada kanan kiri pipi Donghae. Mata Donghae terpejam, ia bukan tidur..
            “Yak, buka matamu Hae.. hyung bilang buka matamu, bangunlah…!!” namun tetap tak ada respon. Langsung saat itu juga Hyukjae memanggil Appanya.. “APPA!!”
####

Rasanya ia tidak ingin bangun dari tidurnya, namun pandangan yang serba putih itu memaksanya untuk membuka mata..
            “Hae, kau sudah bangun?” wajah Hyukjae pertama kali dilihatnya, ia menampakkan senyum sayang yang tulus untuk dongsaengnya itu.
            “hyung…..”
            “ne?”
            “hyung… dimana??”
            “kau tidak tahu ini dimana?? Di rumah sakit babo!!” jengkel Hyukjae “berapa obat tidur yang kau telan? Dan sejak kapan kau menggunakannya?? Uisa bilang kau sudah kecanduan obat itu..”
Donghae memalingkan wajahnya dari Hyukjae “sejak beberapa bulan yang lalu.. aku tidak bisa tidur hyung, tiap kali aku memejamkan mata.. hanya ketakutan yang ada.. aku sering terbangun oleh mimpi buruk.. kau tahu hyung??” isak Donghae tiba-tiba “aku ketakutan tiap malam.. aku ingin sekali pergi ke kamar hyung tapi itu akan mengganggumu.. aku ingin berlari ke tempat Appa.. tapi aku pasti akan diusirnya..”
Hyukjae tak kuasa juga mendengar ungkapan Donghae “tiap malam seperti itu.. aku benci malam, aku benci gelap.. aku benci suara petir.. semua menakutkan hyung.. aku.. aku takut sendiri hyung.. itu kenapa aku selalu menelan beberapa butir obat itu, aku tidak ingin terjaga saat semua yang kutakutkan itu datang..
Tanpa mereka tahu, di balik pintu putih dengan papan nama “Donghae” itu tuan Lee mendengar semuanya. Apakah ia menyesal sekarang setelah belasan tahun mengabaikan anak kandungnya sendiri? Mungkin iya.. nyatanya ia menangis bersama dengan kedua putranya itu..
            “Hae-ya… Lee Donghae…”
Donghae terkejut, ia menggenggam erat tangan Hyukjae dengan gemetar.. tuan Lee, Appanya semakin mendekat.. Donghae ketakutan, ia menundukkan kepalanya..
            “Hae.. mianhae nae adeul.. jongmal mianhaeyo..” kedua tanganya menangkup wajah Donghae lembut “Appa minta maaf untuk semuanya.. Appa menyayangimu Hae.. sangat menyayangimu…” ungkapnya.
Donghae dan Hyukjae masih belum merespon.. mereka terdiam kaku..
            “kau sangat mirip dengan Ummamu.. matamu.. senyummu.. itu yang membuat Appa selalu sakit saat melihatmu Hae-ya.. kau selalu mengingatkan Appa akan Umma.. Appa waktu itu belum siap kehilangan Umma kalian, Appa bersalah karena menuduhnya yang bukan-bukan..”
            “jadi… jadi Appa tidak membenciku?? Appa… menyayangiku??” tanya Donghae polos.
Tuan Lee mengangguk…. Dan… bbbbllleeggghh!! “gumawo Appa, nado saranghae…” peluk Donghae erat pada Appanya.
Ini pertama kalinya mereka berpelukan sebagai Appa dan anak… tuan Lee membalas pelukan itu erat, ia mengusap punggung Donghae.. mengecup kening Donghae.. mengapus air mata Donghae..
            “ulljima.. mulai sekarang, Appa akan menemanimu.. Appa tidak akan membiarkanmua ketakutan lagi.. sendiri lagi.. jadi jangan coba-coba kau menelan obat-obat itu lagi..” ancamnya lembut.
            “ne Appa…” senyumnya.. senyum pertama Donghae..
Hyukjae menikmati pemandangan itu.. ia bahagia karena semuanya selesai sekarang… Hyukjae sangat merindukan senyum Donghae.. senyum tulus dan lepas dari Donghae…
Ia ikut memeluk dongsaengnya hingga mereka bertiga tertawa bersama..
            “kau harus sering-sering tersenyum sekarang Hae.. hyung tidak akan membiarkanmu menangis lagi..” janji Hyukjae.
Donghae bahagia.. ia tidak akan mengungkit lagi alasan Appanya mengabaikannya selama ini.. ia tidak peduli itu.. ia hanya ingin bahagia, ingin tersenyum lepas.. dan semua itu cukup menebus kesedihannya selama ini..
            “Hae janji tidak akan macam-macam lagi…”
            “ne, kalau kau ketahuan melakukan yang aneh-aneh.. Appa tak segan mengurungmu di rumah dan tidak boleh pergi kemanapun.. atau Appa akan menyewa bodyguard untukmu..”
            “kejam sekali…”
            “ani.. Appa tidak kejam, Appa hanya tidak ingin kau terluka lagi.. sedikitpun.. Appa tidak akan memaafkan diri Appa juga orang-orang yang melukaimu..”
            “Yak, apa sekarang aku yang terabaikan??” tanya Hyukjae mengundang tawa kembali
            “aniyo.. Appa menyayangi kalian berdua…”
Bahagia… itu yang diinginkan Donghae selama ini… ia cukup bahagia hari ini..

_Bahagia itu sederhana, saat kau bisa berkumpul bersama dengan orang yang kau sayangi.. itulah kebahagiaan yang tak terbayarkan_
_FINAL_

1 komentar:

  1. Hae.. jangan berkecil hati eoh ? pasti ada penyebab kenapa appa bersikap seperti itu padamu.. kaget dah min pas tau hae minum obat tidur sebanyak itu.. ish hae kenapa banyak yang ditakuti sih.. gemesss deh pengen meluk hehe
    min bikin trus ff donghae yah.. ditunggu

    BalasHapus