Minggu, 07 Agustus 2016

HERO [22]



-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 22
::
‘nuguya?’
Donghae dan Aerin sama-sama menegang saat pintu terbuka kasar.
            “DONGHAE!! I’M COMING!!” teriakan menggelegar ke seluruh ruangan.
Begitu wajah itu muncul, Donghae bergirang “HYUK!!”
‘Hyuk? Nuguya?’ Aerin masih membatin.
Namja yang sepertinya tak jauh beda usia dengan mereka, mengenakan t’shirt putih, kemeja kotak warna merah diikat di pinggang dan penampilan yang.. cukup lumayan tampan. Tapi..
Nuguya? Kembali tanya Aerin karena Donghae tak segera mengenalkannya.
            “Yaaaa…. Nuguya? Kau masuk rumahku dengan tidak sopan..”
Donghae tertawa, ia tentu sudah tahu kebiasaan namja yang baru saja datang itu.
            “Noona, dia Eunhyuk.. nae chingu.. sikapnya memang begitu. Pasti Yong Gun Samchon yang membawanya kemari..”
            “nde, aku yang mengajaknya.. kau senang?” Yong Gun sudah di belakang mereka ternyata “aku membawa Eunhyuk kemari.. karena..”
            “karena??”
            “Lee Donghae, kau dan Eunhyuk akan menjadi artis di Little Star..”
            “MWO?? Ha..ha..”
Isss… “Noona, kau tertawa? Wae?”
            “aniyo… teruskan Ajjuhsi..”
            “hah, tapi tidak sekarang.. sementara Eunhyuk akan tinggal denganku.. dan juga, kau pasti butuh teman kan? Jadi, Nona.. kau bisa pergi dengan Kyuhyun.. Eunhyuk bisa menemani Donghae..”
            “MWO??”
            “yaaa.. apa kau akan membiarkannya membeku di taman karena menunggumu datang?” sindir Yong Gun. Jelas ia tahu jika mereka akan bertemu hari ini.
Mendengar ungkapan itu, wajah Aerin memerah.. ya, tadi ia berniat membatalkan pertemuannya dengan Kyuhyun karena cemas jika Aiden sendiri. Tapi.. sepertinya masalah itu sudah usai.
            “Noona, pergilah..”
            “arraseo…”
::
::
::
::
Tak..
Tak..
Donghae memukul meja di depannya dengan jari telunjuk. Ia menunduk karena HeeJoon lah yang sedang ia hadapi.
            “Donghae-ya.. eoh, aniyo.. Aiden-ah..” panggil HeeJoon “mianhae..”
Donghae masih terdiam..
            “kau masih marah padaku? Mianhae.. jeongmal mianhaeyo..”
            “sudahlah hyung..”
            “kesalahanku terlampau besar padamu.. aku membuatmu kehilangan eomma, aku membuatmu dalam bahaya dan aku membuatmu mengalami ini semua..”
Donghae mendongak “waeyo??”
            “jika aku bisa menghentikan eomma waktu itu, mungkin semua kejadian itu tidak pernah kau alami.. aku tahu, kau pasti sangat terluka.. sekian tahun hidup jauh dari keluarga.. itu pasti sangat menyiksa..”
            “nde..” Donghae kembali sendu, tidak bisa dipungkiri juga jika itu benar. Donghae menderita selama ini, berpura-pura tidak mengenal mereka padahal sudah sangat dekat. Menjadi orang lain di depan Appa dan Noonanya sendiri.
            “dulu kita pernah menjadi kakak adik yang baik bukan??”
Benar. Itu juga benar. Dulu mereka saling menyayangi. Donghae sudah menganggap HeeJoon kakak kandungnya. Ia sudah menganggap Woori sebagai orang yang baik, namun.. karena kenyataan itu ia memiliki kebencian yang dalam. Rasa sakit dan kecewa yang begitu besar.
            “apa aku bisa mempercayaimu sekarang hyung?” tanyanya “apa kau bisa berjanji tidak akan melakukannya lagi, hyung??” bagaimana pun juga, Donghae harus memanggilnya dengan sebutan ‘Hyung’.
HeeJoon mengangguk mantap.. “nde,.. aku tidak akan melakukan kesalahan lagi.. aku janji.. aku hanya tidak cukup berani kemarin, hingga tanpa sadar ternyata aku tak jauh beda dengan seorang pembunuh..” ungkapnya.
            “hyung.. kau tahu? Aku sangat senang saat Appa memberiku seorang kakak lagi.. aku berpikir jika hidupku akan sempurna saat Appa membawa eomma baru dan hyung..”
            “yaaa… apa kau akan membahas ini terus, bukankah kita sudah sama-sama dewasa kini..”
            “hah, baiklah… jadi.. ini rekonsiliasi??” HeeJoon mengangguk “jika begitu, kau harus mewujudkan satu keinginanku..”
            “mwo?”
            “aku tidak bisa lagi menjadi asisten manager The Hero..”
Heejoon membulat mata, lalu… ia menunggu lagi.
            “jadi.. aku akan menjadi saingan The Hero..”
            “yaa… apa maksudmu?”
            “Shi Yoon hyung mungkin sudah mengatakannya.. aku.. akan menjadi artis di agency ini.. dan JANGAN TERTAWA!” seru Donghae sebelum Heejoon menertawakannya “aku tidak sendiri, aku punya teman.. dan kau harus mengatakan IYA, jika tidak.. rekonsiliasi kita batal..”
            “aiigooo… kau mengancamku? Atau kau mau menggunakan kekuatanmu lalu melemparku dengan sesuatu di sini?” sindirnya “aaihh, baiklah.. aku ijinkan, tapi awas! Jika Little Star dicibir karena artis barunya.. kau harus ku depak dari agency ini..”
Donghae tersenyum “lakukan saja jika kau bisa hyung, akan ku adukan ke Appa..”
            “mwo?? Kau masih mengancamku??”
            “ani.. itu peringatan…”
            “aiiggooo… anak ini…”
::
::
::
::
Malam itu saat tubuhnya terasa lelah, Aerin berniat menghampiri dongsaeng kesayangannya. Tapi, yang terjadi malah lelah itu bertambah waktu matanya memandang kamar biru itu.
            “YAAKK apa yang kalian lakukan?”
Tak pelak ia memandang kamar yang begitu berantakan. “maldo andwae…”
Donghae hanya nyengir “Noona, kau sudah pulang?”
            “jelaskan padaku Aiden, kenapa kamarmu seperti ini?”
Donghae menunjuk ke arah Eunhyuk “aku meminjamkan baju padanya, karena dari tadi tidak ada yang cocok maka ku keluarkan semua pakaian yang ada..”
            “Yyaaiisshh!! Kau ingat! Tidak ada Ajjuhma yang membantu kita saat ini, jadi bereskan sendiri kamarmu jangan menyuruhku!”
Ya. Aerin ingat beberapa hari ini dialah yang membersihkan rumah termasuk kamar Donghae.
            “ishh… nde..”
Daniel Lee mendengar pernyataan itu, hanya tertawa tanpa tertanggu. Semenjak Aiden kembali, suasana rumah menjadi satu hal yang selalu di rindukan setiap harinya. Bahkan tak jarang ia mengorbankan pekerjaan di luar demi bisa pulang ke rumah.
            “Appaaaaa……” langkahnya terhenti saat satu teriakan panjang menggema.
            “wae??”
            “Aiden membawa temannya kemari..”
            “nde??”
            “Appa, kau tidak tahu apa yang mereka lakukan di kamar? Seperti yeoja saja.. mengobrak-abrik isi almari..”
Daniel kembali tertawa geli “Aerin.. biarkan dongsaengmu melakukan apa yang dia suka.”
            “Appa membelanya??”
            “aniyo..”
            “jinnjjjjaaa??” seru seorang yang lain –HeeJoon- yang baru saja menampakkan diri “Appa selalu membelanya sejak ia pulang, Yaaaaaaaa….. apa sekarang hanya Aiden yang Appa pikirkan??”
            “nde,.” Aerin setuju. Kini keduanya menghadap Daniel sambil berkacak pinggang.
            “Yaaa… waegurrae??”
            “Appa tidak adil..” celutuk HeeJoon
            “Appa, kami juga anakmu..” tegas Aerin
            “APPA!! Mereka sudah menghabiskan banyak waktu bersama Appa…” seru satu suara lagi – Aiden- dari ujung tangga “Hyung, Noona.. sekarang giliranku.. ingat, na… maknae imnida..” ujarnya lucu.
            “YAK!! Tidak bisa!”
            “nde, kau tidak boleh serakah!”
            “APPA!!”
Aarrgh! Pusing! Daniel pusing sekarang. Bagaimana bisa ketiga anaknya yang sudah tidak lagi remaja bertengkar seperti balita??
Ia memilih meninggalkan mereka dan membiarkan mereka saling melempar kata..
            “MWO?? APPA… odieyo??”
Daniel hanya mengangkat tangan. Masuk kamarnya.
            “APPAAAAA!!” seru ketiganya bersama.
::
::
::
::
Jika terdengar suara teriakan dan pertengkaran bahagia di rumah itu, lain lagi di suatu tempat dimana Ha Myung Jung berada.
Teriakan dan lengkingan kemalangan lah yang terdengar. Namja tua itu terus berteriak atas keadilan yang di terimanya. Bahkan suara itu sudah mirip dengan lolongan miris.
Di sel sebelah, Song Ji Do semakin menderita. Ia mengumpat tanpa henti.
            “yeoja itu yang harusnya di pejara bukan aku, aku tidak tahu apa-apa.. aku hanya di suruh.. yeoja itu.. Kim Woori yang harus di hukum, bukan aku.. bukan aku..” rancaunya “aku bahkan mengorbankan putraku, tidak bisa.. dia harus mati..” ada dendam yang masih di simpannya “lihat saja nanti bagaimana aku membalas kalian semua.. Daniel Lee.. Kim Woori.. dan juga kau Aiden.. akan ku balas kalian semua.. nanti.. AKAN KU BALAS!!”
::
::
Degh!
Hiks!
            “mianhae.. jeongmal mianhae HeeJoon-ah..” Woori terisak mengingat putranya “mianhae.. Aerin-ah.. yeobo..” apa sekarang ia menyesal?
Bukan pada mereka saja ia harus meminta maaf, harusnya ia ingat pada Lee Hyo In, sahabat yang ia bunuh dengan tangannya sendiri. Sampai membuat putra Hyo In menderita sekian lama.
Jika kejahatan Woori berakhir di hukuman ini, mungkin tidak bagi Ha Myung Jung dan Song Ji Do. Mereka benar-benar sudah gila jika tidak sadar akan kesalahannya selama ini.
Itu juga yang menjadi kecemasan Daniel..
            “Yong Gun ssi.. bagaimana?” di ruangannya malam itu, ia meminta Ki Yong Gun menemuinya.
            “Tuan… BigMoon sudah mendapat ganjarannya, beberapa artis dari agency itu kini beralih pada LittleStar.. Moon Cae Woon menyatakan diri menyesal karena mengikuti kemauan Ha Myung Jung, dan.. lelaki itu sudah berada di dalam tempatnya.. sama seperti Song Ji Do.. untuk saat ini, semua baik-baik saja..”
            “apa maksudnya?”
            “Tuan, kita tidak bisa terus menghindar.. jika mereka menyadari kesalahan itu adalah berita baik.. jika tidak maka kita harus menghadapi kebencian itu..  sekarang, jangan pikirkan lagi hal itu.. yang harus kita pikir bagaimana Little Star..”
            “eoh, kau benar..”
            “anda sudah tahu jika Donghae.. eoh, mian.. Aiden bergabung?”
Daniel tertawa “kau bisa tetap memanggilnya begitu..”
            “kansamhamnida..”
            “nde, aku sudah tahu.. HeeJoon menceritakannya.. Aiden sudah menemuinya tadi.. aku senang jika dia masuk dalam bagian agency juga.. dan, terimakasih sudah membawa teman untuknya.. sepertinya Eunhyuk anak yang baik..”
Ha..ha..ha “tapi anda harus bersiap jika mereka sering membuat ulah..”
            “benarkah?”
            “nde, tapi.. bagaimanapun juga.. hanya anak itu yang bsia memahami Donghae..”
            “nde, aku percaya..”
::
::
::
::
Ssrrraakkk….
Tempat tidur Aerin bergerak.. lalu, dengan mata setengah terpejam ia melihat seseorang masuk kekamarnya dan menelusup di sampingnya.
            “eoh?? Waeyo??” lirihnya “kau sudah punya kamar sendiri Aiden-ah..” ternyata dia pelakunya.
            “Noona.. aku tidur di sini..”
            “Yaa… kita sudah sama-sama besar kan?”
            “bogoshipoyo Noona.. jebal.. aku merindukan pelukan eomma..”
Aahhh.. baiklah, Aerin mengalah kali ini.. ia juga sudah tidak berminat lagi bertengkar dengannya tengah malam.
            “arraseo.. tidurlah..” Aerin membenahi selimut hingga menutup hangat tubuh dongsaengnya.
Tanpa mereka tahu, Daniel mengintip dari luar pintu yang tadi belum tertutup rapat oleh Aiden. Begitu melihatnya ia bahagia.. sekian tahun ia mengira jika putranya meninggal, kini semua kesedihan itu terbayar penuh dengan suasana yang ada.
            “Hyo In.. lihat, anak-anak kita.. mereka bisa bersama lagi.. kau pasti senang bukan?” tanyanya pada hampa udara sebelum akhirnya ia juga memutuskan untuk kembali ke kamar.
::
::
::
::
-LittleStar Love Show!-
Setelah beberapa lama terlibat kasus, Little Star Agency yang kini kembali dengan konser penuh artis. And the big Show from this Love is..
The Hero..
Kyuhyun, Siwon dan Zoumi.. bahagia sekali mereka masih bisa berdiri di atas panggung. Keyakinan mereka akan LitteStar tidak sia-sia. Kesetiaan dan perjuangan mereka mendapatkan hasil.
Kini, di atas pangung itu mereka masih membuat para fans terkesan!
Dan untuk menambah kemenangan Agency.. untuk pertama kalinya..
….
aishiteru tte tsutaetakute
itsumo kokoni kaettekuruyo
kimi ni niau iro no
kirei na ribon wo kakete okuruyo
itoshii egaoni todoke gift
….
D&E…. GIFT..
….
Mata Daniel berbinar melihat putranya bersinar..
            “Appa, kau senang?” tanya Aerin.
            “nde, tentu saja.. semua anak Appa.. selalu membuat Appa senang..”
            “mwo? Jeongmal? Appa akan menyuruhku juga naik ke atas panggung?? Eoh… siirreeooyoo!!” canda HeeJoon.
            “ani, kau cukup di belakang layar!!”
Ha..ha..ha..
::
::
::
::
            “jadi, siapa HERO sebenarnya?” Donghae sedang memulai pertengkaran malam itu saat mereka berkumpul merayakan kemenangan.
            “Yaa.. kau pikir siapa??” tanggap Kyuhyun “kau mau menjadi Hero?? Eooh.. maldo andwae!! The Hero tetap kami!!”
            “MWO?? APPA!!”
            “YA, KAU MENGADU LAGI??”
            “KAU MENYEBALKAN HYUNG!”
            “KAU LEBIH MENYEBALKAN HAE!!”
            “KYU HYUNG!!”
            “YAAKK!!”
Akhirnya suara teriakan itu terjadi juga. Mereka yang mendengarkan menikmati pertengkaran dua makhluk aneh itu. Setidaknya Aerin paling bahagia saat ini, karena bukan hanya namjachingu yang ada bersamanya tapi juga namdongsaeng yang sudah lama ia rindukan.
            “pergi saja kau ke negaramu Hyung, kau tidak merindukan Appamu??” usir Donghae lucu.
Im Young Na tertawa. Bagaimana bisa anak itu mengusir orang dengan cara seperti itu.
            “Yaa… tenang saja, besok aku akan pergi.. tapi minggu depan, kau akan menerima pembalasanku..”
Hahaha.. Kyuhyun dan Siwon memang berencana mengambil libur untuk menemui ayah mereka. Itu artinya Zoumi juga ikut.
Senang. Ya.. semoga saja ini menjadi endinya..
Jika tidak terdengar..
::
“YAAKK!! KALIAN SEMUA AKAN MENERIMA BALASAN DARIKU!!” teriak lelaki tua di dalam sel..
-Ha Myung Jung-
::
::
::
::
_The End_

Dear chingu, mian kalau updatenya luaaama… bagi yang sudah menunggu dan bolak balik buka halaman ini..
Hehehe..
Tapi, sampai di sini aja ya untuk kisah yang ini..
Sampai berlanjut pada kisah di ff yang baru..

5 komentar:

  1. Woah akhirnyaa update juga eh tapi endingnya gantung thor sequel dong pleaseeee ..

    BalasHapus
  2. Wah end yah serasa ga rela ff ini end.. Tapi itu kata2 terakhir ha myung jung ingin balas dendam apakah ff ini bakal di buat sequel nya?

    BalasHapus
  3. wah Akhirnya end,, tapi gantung..
    Ada sequel nya thor?

    BalasHapus
  4. wah Akhirnya end,, tapi gantung..
    Ada sequel nya thor?

    BalasHapus
  5. Yeaa., akhirnya happy endingg
    Adakah sequelnya chingu?

    BalasHapus