-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi
mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah
itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada
pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 22
::
‘nuguya?’
Donghae dan Aerin
sama-sama menegang saat pintu terbuka kasar.
“DONGHAE!! I’M COMING!!” teriakan menggelegar ke seluruh
ruangan.
Begitu wajah itu muncul,
Donghae bergirang “HYUK!!”
‘Hyuk? Nuguya?’ Aerin
masih membatin.
Namja yang sepertinya tak
jauh beda usia dengan mereka, mengenakan t’shirt putih, kemeja kotak warna
merah diikat di pinggang dan penampilan yang.. cukup lumayan tampan. Tapi..
Nuguya? Kembali tanya
Aerin karena Donghae tak segera mengenalkannya.
“Yaaaa…. Nuguya? Kau masuk rumahku dengan tidak sopan..”
Donghae tertawa, ia tentu
sudah tahu kebiasaan namja yang baru saja datang itu.
“Noona, dia Eunhyuk.. nae chingu.. sikapnya memang
begitu. Pasti Yong Gun Samchon yang membawanya kemari..”
“nde, aku yang mengajaknya.. kau senang?” Yong Gun sudah
di belakang mereka ternyata “aku membawa Eunhyuk kemari.. karena..”
“karena??”
“Lee Donghae, kau dan Eunhyuk akan menjadi artis di
Little Star..”
“MWO?? Ha..ha..”
Isss… “Noona, kau
tertawa? Wae?”
“aniyo… teruskan Ajjuhsi..”
“hah, tapi tidak sekarang.. sementara Eunhyuk akan
tinggal denganku.. dan juga, kau pasti butuh teman kan? Jadi, Nona.. kau bisa
pergi dengan Kyuhyun.. Eunhyuk bisa menemani Donghae..”
“MWO??”
“yaaa.. apa kau akan membiarkannya membeku di taman
karena menunggumu datang?” sindir Yong Gun. Jelas ia tahu jika mereka akan
bertemu hari ini.
Mendengar ungkapan itu,
wajah Aerin memerah.. ya, tadi ia berniat membatalkan pertemuannya dengan
Kyuhyun karena cemas jika Aiden sendiri. Tapi.. sepertinya masalah itu sudah
usai.
“Noona, pergilah..”
“arraseo…”
::
::
::
::
Tak..
Tak..
Donghae memukul meja di
depannya dengan jari telunjuk. Ia menunduk karena HeeJoon lah yang sedang ia
hadapi.
“Donghae-ya.. eoh, aniyo.. Aiden-ah..” panggil HeeJoon
“mianhae..”
Donghae masih terdiam..
“kau masih marah padaku? Mianhae.. jeongmal mianhaeyo..”
“sudahlah hyung..”
“kesalahanku terlampau besar padamu.. aku membuatmu
kehilangan eomma, aku membuatmu dalam bahaya dan aku membuatmu mengalami ini
semua..”
Donghae mendongak
“waeyo??”
“jika aku bisa menghentikan eomma waktu itu, mungkin
semua kejadian itu tidak pernah kau alami.. aku tahu, kau pasti sangat
terluka.. sekian tahun hidup jauh dari keluarga.. itu pasti sangat menyiksa..”
“nde..” Donghae kembali sendu, tidak bisa dipungkiri juga
jika itu benar. Donghae menderita selama ini, berpura-pura tidak mengenal
mereka padahal sudah sangat dekat. Menjadi orang lain di depan Appa dan
Noonanya sendiri.
“dulu kita pernah menjadi kakak adik yang baik bukan??”
Benar. Itu juga benar.
Dulu mereka saling menyayangi. Donghae sudah menganggap HeeJoon kakak
kandungnya. Ia sudah menganggap Woori sebagai orang yang baik, namun.. karena
kenyataan itu ia memiliki kebencian yang dalam. Rasa sakit dan kecewa yang
begitu besar.
“apa aku bisa mempercayaimu sekarang hyung?” tanyanya
“apa kau bisa berjanji tidak akan melakukannya lagi, hyung??” bagaimana pun
juga, Donghae harus memanggilnya dengan sebutan ‘Hyung’.
HeeJoon mengangguk
mantap.. “nde,.. aku tidak akan melakukan kesalahan lagi.. aku janji.. aku
hanya tidak cukup berani kemarin, hingga tanpa sadar ternyata aku tak jauh beda
dengan seorang pembunuh..” ungkapnya.
“hyung.. kau tahu? Aku sangat senang saat Appa memberiku
seorang kakak lagi.. aku berpikir jika hidupku akan sempurna saat Appa membawa
eomma baru dan hyung..”
“yaaa… apa kau akan membahas ini terus, bukankah kita
sudah sama-sama dewasa kini..”
“hah, baiklah… jadi.. ini rekonsiliasi??” HeeJoon
mengangguk “jika begitu, kau harus mewujudkan satu keinginanku..”
“mwo?”
“aku tidak bisa lagi menjadi asisten manager The Hero..”
Heejoon membulat mata,
lalu… ia menunggu lagi.
“jadi.. aku akan menjadi saingan The Hero..”
“yaa… apa maksudmu?”
“Shi Yoon hyung mungkin sudah mengatakannya.. aku.. akan
menjadi artis di agency ini.. dan JANGAN TERTAWA!” seru Donghae sebelum Heejoon
menertawakannya “aku tidak sendiri, aku punya teman.. dan kau harus mengatakan
IYA, jika tidak.. rekonsiliasi kita batal..”
“aiigooo… kau mengancamku? Atau kau mau menggunakan
kekuatanmu lalu melemparku dengan sesuatu di sini?” sindirnya “aaihh, baiklah..
aku ijinkan, tapi awas! Jika Little Star dicibir karena artis barunya.. kau
harus ku depak dari agency ini..”
Donghae tersenyum
“lakukan saja jika kau bisa hyung, akan ku adukan ke Appa..”
“mwo?? Kau masih mengancamku??”
“ani.. itu peringatan…”
“aiiggooo… anak ini…”
::
::
::
::
Malam itu saat tubuhnya
terasa lelah, Aerin berniat menghampiri dongsaeng kesayangannya. Tapi, yang
terjadi malah lelah itu bertambah waktu matanya memandang kamar biru itu.
“YAAKK apa yang kalian lakukan?”
Tak pelak ia memandang
kamar yang begitu berantakan. “maldo andwae…”
Donghae hanya nyengir
“Noona, kau sudah pulang?”
“jelaskan padaku Aiden, kenapa kamarmu seperti ini?”
Donghae menunjuk ke arah
Eunhyuk “aku meminjamkan baju padanya, karena dari tadi tidak ada yang cocok
maka ku keluarkan semua pakaian yang ada..”
“Yyaaiisshh!! Kau ingat! Tidak ada Ajjuhma yang membantu
kita saat ini, jadi bereskan sendiri kamarmu jangan menyuruhku!”
Ya. Aerin ingat beberapa
hari ini dialah yang membersihkan rumah termasuk kamar Donghae.
“ishh… nde..”
Daniel Lee mendengar
pernyataan itu, hanya tertawa tanpa tertanggu. Semenjak Aiden kembali, suasana
rumah menjadi satu hal yang selalu di rindukan setiap harinya. Bahkan tak
jarang ia mengorbankan pekerjaan di luar demi bisa pulang ke rumah.
“Appaaaaa……” langkahnya terhenti saat satu teriakan
panjang menggema.
“wae??”
“Aiden membawa temannya kemari..”
“nde??”
“Appa, kau tidak tahu apa yang mereka lakukan di kamar? Seperti
yeoja saja.. mengobrak-abrik isi almari..”
Daniel kembali tertawa
geli “Aerin.. biarkan dongsaengmu melakukan apa yang dia suka.”
“Appa membelanya??”
“aniyo..”
“jinnjjjjaaa??” seru seorang yang lain –HeeJoon- yang
baru saja menampakkan diri “Appa selalu membelanya sejak ia pulang, Yaaaaaaaa…..
apa sekarang hanya Aiden yang Appa pikirkan??”
“nde,.” Aerin setuju. Kini keduanya menghadap Daniel
sambil berkacak pinggang.
“Yaaa… waegurrae??”
“Appa tidak adil..” celutuk HeeJoon
“Appa, kami juga anakmu..” tegas Aerin
“APPA!! Mereka sudah menghabiskan banyak waktu bersama
Appa…” seru satu suara lagi – Aiden- dari ujung tangga “Hyung, Noona.. sekarang
giliranku.. ingat, na… maknae imnida..” ujarnya lucu.
“YAK!! Tidak bisa!”
“nde, kau tidak boleh serakah!”
“APPA!!”
Aarrgh! Pusing! Daniel pusing
sekarang. Bagaimana bisa ketiga anaknya yang sudah tidak lagi remaja bertengkar
seperti balita??
Ia memilih meninggalkan
mereka dan membiarkan mereka saling melempar kata..
“MWO?? APPA… odieyo??”
Daniel hanya mengangkat
tangan. Masuk kamarnya.
“APPAAAAA!!” seru ketiganya bersama.
::
::
::
::
Jika terdengar suara
teriakan dan pertengkaran bahagia di rumah itu, lain lagi di suatu tempat
dimana Ha Myung Jung berada.
Teriakan dan lengkingan
kemalangan lah yang terdengar. Namja tua itu terus berteriak atas keadilan yang
di terimanya. Bahkan suara itu sudah mirip dengan lolongan miris.
Di sel sebelah, Song Ji
Do semakin menderita. Ia mengumpat tanpa henti.
“yeoja itu yang harusnya di pejara bukan aku, aku tidak
tahu apa-apa.. aku hanya di suruh.. yeoja itu.. Kim Woori yang harus di hukum,
bukan aku.. bukan aku..” rancaunya “aku bahkan mengorbankan putraku, tidak
bisa.. dia harus mati..” ada dendam yang masih di simpannya “lihat saja nanti
bagaimana aku membalas kalian semua.. Daniel Lee.. Kim Woori.. dan juga kau
Aiden.. akan ku balas kalian semua.. nanti.. AKAN KU BALAS!!”
::
::
Degh!
Hiks!
“mianhae.. jeongmal mianhae HeeJoon-ah..” Woori terisak mengingat
putranya “mianhae.. Aerin-ah.. yeobo..” apa sekarang ia menyesal?
Bukan pada mereka saja ia
harus meminta maaf, harusnya ia ingat pada Lee Hyo In, sahabat yang ia bunuh
dengan tangannya sendiri. Sampai membuat putra Hyo In menderita sekian lama.
Jika kejahatan Woori
berakhir di hukuman ini, mungkin tidak bagi Ha Myung Jung dan Song Ji Do. Mereka
benar-benar sudah gila jika tidak sadar akan kesalahannya selama ini.
Itu juga yang menjadi
kecemasan Daniel..
“Yong Gun ssi.. bagaimana?” di ruangannya malam itu, ia
meminta Ki Yong Gun menemuinya.
“Tuan… BigMoon sudah mendapat ganjarannya, beberapa artis
dari agency itu kini beralih pada LittleStar.. Moon Cae Woon menyatakan diri
menyesal karena mengikuti kemauan Ha Myung Jung, dan.. lelaki itu sudah berada
di dalam tempatnya.. sama seperti Song Ji Do.. untuk saat ini, semua baik-baik
saja..”
“apa maksudnya?”
“Tuan, kita tidak bisa terus menghindar.. jika mereka
menyadari kesalahan itu adalah berita baik.. jika tidak maka kita harus
menghadapi kebencian itu.. sekarang,
jangan pikirkan lagi hal itu.. yang harus kita pikir bagaimana Little Star..”
“eoh, kau benar..”
“anda sudah tahu jika Donghae.. eoh, mian.. Aiden
bergabung?”
Daniel tertawa “kau bisa
tetap memanggilnya begitu..”
“kansamhamnida..”
“nde, aku sudah tahu.. HeeJoon menceritakannya.. Aiden
sudah menemuinya tadi.. aku senang jika dia masuk dalam bagian agency juga..
dan, terimakasih sudah membawa teman untuknya.. sepertinya Eunhyuk anak yang
baik..”
Ha..ha..ha “tapi anda
harus bersiap jika mereka sering membuat ulah..”
“benarkah?”
“nde, tapi.. bagaimanapun juga.. hanya anak itu yang bsia
memahami Donghae..”
“nde, aku percaya..”
::
::
::
::
Ssrrraakkk….
Tempat tidur Aerin
bergerak.. lalu, dengan mata setengah terpejam ia melihat seseorang masuk
kekamarnya dan menelusup di sampingnya.
“eoh?? Waeyo??” lirihnya “kau sudah punya kamar sendiri
Aiden-ah..” ternyata dia pelakunya.
“Noona.. aku tidur di sini..”
“Yaa… kita sudah sama-sama besar kan?”
“bogoshipoyo Noona.. jebal.. aku merindukan pelukan
eomma..”
Aahhh.. baiklah, Aerin
mengalah kali ini.. ia juga sudah tidak berminat lagi bertengkar dengannya
tengah malam.
“arraseo.. tidurlah..” Aerin membenahi selimut hingga
menutup hangat tubuh dongsaengnya.
Tanpa mereka tahu, Daniel
mengintip dari luar pintu yang tadi belum tertutup rapat oleh Aiden. Begitu melihatnya
ia bahagia.. sekian tahun ia mengira jika putranya meninggal, kini semua
kesedihan itu terbayar penuh dengan suasana yang ada.
“Hyo In.. lihat, anak-anak kita.. mereka bisa bersama
lagi.. kau pasti senang bukan?” tanyanya pada hampa udara sebelum akhirnya ia
juga memutuskan untuk kembali ke kamar.
::
::
::
::
-LittleStar Love Show!-
Setelah beberapa lama
terlibat kasus, Little Star Agency yang kini kembali dengan konser penuh artis.
And the big Show from this Love is..
The Hero..
Kyuhyun, Siwon dan
Zoumi.. bahagia sekali mereka masih bisa berdiri di atas panggung. Keyakinan mereka
akan LitteStar tidak sia-sia. Kesetiaan dan perjuangan mereka mendapatkan
hasil.
Kini, di atas pangung itu
mereka masih membuat para fans terkesan!
Dan untuk menambah
kemenangan Agency.. untuk pertama kalinya..
….
aishiteru tte
tsutaetakute
itsumo kokoni kaettekuruyo
kimi ni niau iro no
kirei na ribon wo kakete okuruyo
itoshii egaoni todoke gift
itsumo kokoni kaettekuruyo
kimi ni niau iro no
kirei na ribon wo kakete okuruyo
itoshii egaoni todoke gift
….
D&E…. GIFT..
….
Mata Daniel berbinar
melihat putranya bersinar..
“Appa, kau senang?” tanya Aerin.
“nde, tentu saja.. semua anak Appa.. selalu membuat Appa
senang..”
“mwo? Jeongmal? Appa akan menyuruhku juga naik ke atas
panggung?? Eoh… siirreeooyoo!!” canda HeeJoon.
“ani, kau cukup di belakang layar!!”
Ha..ha..ha..
::
::
::
::
“jadi, siapa HERO sebenarnya?” Donghae sedang memulai
pertengkaran malam itu saat mereka berkumpul merayakan kemenangan.
“Yaa.. kau pikir siapa??” tanggap Kyuhyun “kau mau
menjadi Hero?? Eooh.. maldo andwae!! The Hero tetap kami!!”
“MWO?? APPA!!”
“YA, KAU MENGADU LAGI??”
“KAU MENYEBALKAN HYUNG!”
“KAU LEBIH MENYEBALKAN HAE!!”
“KYU HYUNG!!”
“YAAKK!!”
Akhirnya suara teriakan
itu terjadi juga. Mereka yang mendengarkan menikmati pertengkaran dua makhluk
aneh itu. Setidaknya Aerin paling bahagia saat ini, karena bukan hanya
namjachingu yang ada bersamanya tapi juga namdongsaeng yang sudah lama ia
rindukan.
“pergi saja kau ke negaramu Hyung, kau tidak merindukan
Appamu??” usir Donghae lucu.
Im Young Na tertawa. Bagaimana
bisa anak itu mengusir orang dengan cara seperti itu.
“Yaa… tenang saja, besok aku akan pergi.. tapi minggu
depan, kau akan menerima pembalasanku..”
Hahaha.. Kyuhyun dan
Siwon memang berencana mengambil libur untuk menemui ayah mereka. Itu artinya Zoumi
juga ikut.
Senang. Ya.. semoga saja
ini menjadi endinya..
Jika tidak terdengar..
::
“YAAKK!! KALIAN SEMUA
AKAN MENERIMA BALASAN DARIKU!!” teriak lelaki tua di dalam sel..
-Ha Myung Jung-
::
::
::
::
_The End_
Dear chingu, mian kalau updatenya luaaama… bagi yang sudah menunggu
dan bolak balik buka halaman ini..
Hehehe..
Tapi, sampai di sini aja ya untuk kisah yang ini..
Sampai berlanjut pada kisah di ff yang baru..
Woah akhirnyaa update juga eh tapi endingnya gantung thor sequel dong pleaseeee ..
BalasHapusWah end yah serasa ga rela ff ini end.. Tapi itu kata2 terakhir ha myung jung ingin balas dendam apakah ff ini bakal di buat sequel nya?
BalasHapuswah Akhirnya end,, tapi gantung..
BalasHapusAda sequel nya thor?
wah Akhirnya end,, tapi gantung..
BalasHapusAda sequel nya thor?
Yeaa., akhirnya happy endingg
BalasHapusAdakah sequelnya chingu?