Senin, 25 Juli 2016

HERO [21]



Ah, akhirnya part ini bisa publish juga.. sempat frustasi saat bingung bagaimana mau melanjutkan hahahaha….
Frustasi karena tak punya waktu untuk diam dan mulai berimajinasi.. haha, syukurlah jika inspirasi itu masih bisa datang bagai air hujan yang akhir-akhir ini tak bisa di tentukan kedatangannya..
Hehe..
Pie reading, chingu.. ^^
**

-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 21
::
Before..
Pria itu sudah hampir menekan pelatuknya.. Donghae memejamkan mata..
Hiks…
‘eomma… hiks.. aku akan mati… eomma..’
Waktu serasa lambat.. mata tak sanggup berkedip.. hanya deru napas terdengar dan isakan Donghae yang semakin pilu..
 
NOW..  
            “AAIIDDEENN!!” histeris Aerin.
Kehadiran Aerin dan teriakannya mengacaukan fokus Ha Myung Jung.
            “noona…. Hisk..”
            “eoh, akhirnya kalian datang..” senyum Ha Myung Jung begitu melihat Daniel Lee dan Aerin.
            “apa maumu sebenarnya?”
            “pertanyaan bagus..” dinginnya “aku hanya ingin kau hancur Lee Dong Il..” ia memanggil nama sesungguhnya Daniel “awalnya aku hanya ingin membuat mu hancur dengan merebut semua saham yang ada termasuk saat aku menggeser Little Star.. tapi pertunjukan menjadi sangat menarik sekarang.. ha..ha.. kau bisa pilih saja..”
Slllaappp…
Aarrgghh…
Ha Myung Jung menarik Aerin, menguncinya dan menodongkan pistol itu di keningnya.. “putrimu.. atau putramu..” tunjukknya pada Donghae yang sudah kembali di sergap anak buahnya.
            “Noona…”
            “Lepaasskan akuu..” ronta Aerin “dasar Ajjuhssii.. hanya ini yang kau bisa eeoh??” bentaknya.
            “SHIKEURO!!” bentaknya
            “aku tidak akan diam…” protes Aerin
Daniel tak kuasa. Melihat kedua anaknya di perlakukan seperti itu.
            “YA.. lepaskan mereka.. aku akan memberikan semua yang kau mau..” akhirnya.
            “Shirreeoo Appa…” bantah Aerin “kau tidak boleh melakukan itu..”
            “aniyo rin-ah.. bagi Appa kau dan Aiden lebih penting..”
            “Appa….” Panggil Donghae, antara takut dan bingung. Ingat! Ini sudah kesekian kalinya ia mengalami hal menakutkan. Jadi tidak ada yang salah kan jika ia ingin hidup kali ini. Tidak salah kan jika ia berharap bisa merasakan lagi yang namanya keluarga. Tapi bagaimana? Apakah hidupnya masih penting di saat seperti ini? “selamatkan noona, Appa…” setidaknya jika Daniel bisa memilih di antara mereka maka mereka bisa selamat.
            “ani adeul.. Appa akan menyelamatkan kalian berdua..”
            “jebal Appa… jebal..” isaknya.
            “Aiden!” panggil kakaknya “dengarkan aku,. Kau tak perlu berpikir apapun… jangan takut..” yyaaiissshh, permintaan macam apa itu? Bagaimana bisa ia tidak memikirkan apapun jika keadaanya seperti ini sekarang. Sedetik lagi mereka pasti akan mati jika pelatuk itu di tarik Ha Myung Jung.
Donghae diam, memejamkan mata…
            “bunuh aku saja…” ucapnya.
            “YA….”
            “DIAM kalian semua! Tidak ada drama di sini..” seru Ha Myung Jung geram “aku akan membantumu memilih Lee Dong Il…” ucapnya jengkel karena mendengar banyak pembicaraan diantara mereka tadi.
Tangan kanannya sudah bersiap menekan pelatuk itu, Aerin memejamkan mata.. sampai di detik yang sama..
            “bersiaplah Lee Dong Il..” liciknya!
Dan..
DDOORR!!
AARGGHH!!
            “TIDAK AKAN KU BIARKAN KAU MELUKAI NOONAKU!!” Histeris Donghae terengah. Tubuhnya tiba-tiba berdiri dan yang membuat mereka heran.. pistol tadi malah mengenai kaki anak buah Ha Myung Jung, meleset jauh..
Aerin membuka mata dan menyadari jika ia belum jadi mati.
            “apa-apaan ini??”
            “HENTIKAN SEMUANYA… AARRRGGGGGHHHH!!” Donghae menekan kepalanya kuat serasa ribuan jarum membuatnya sakit. Matanya terpejam erat.. ia masih saja berteriak histeris, antara kesakitan atau emosi luar biasa..
AAARRRRRHHKKKK!!
BRAAAKK!!
SSRRRRAAAAKKK….
HHSSSSTTTTTT…
Keadaan kacau seketika.. anak buah Ha Myung Jung terjungkal satu persatu.  Meja dan kursi beberapa yang ada di sana berserakan seakan ada angin besar.. Ha Myung Jung menyandar dinding..
            “waegurrae??” tanyanya.
            “Donghae hentikan…” pekik Yong Gun
            “AIDEN!!” Aerin yang terlepas dari sekapan Ha Myung Jung berlari mendekap Donghae “Aiden.. sadarlah.. Aiden-ah.. Aiden…!!”
Tapi sayang suara itu tenggelem dalam teriakan Donghae yang makin menjadi.
Itu kekuatan Donghae. Kekuatan yang bisa ia gunakan untuk menyelematkan orang lain. Kekuatan terbesarnya yang ia sendiri sampai tak bisa mengendalikannya. Dan kekuatan itu yang ia dapatkan sejak kejadian tiga belas tahun silam. Saat ia berlari diantara reruntuhan gedung yang terbakar api. Dan jika kejadian itu terulang lagi.. maka seperti inilah..
            “MATI KALIAAAN SEMUAAAAAAAAAA!!” murkanya.
PLAAK!!
Aarrghh..
            “HAJIMA AIDEN-AH!!” tiba-tiba, satu tamparan oleh Aerin. Donghae terhempas limbung.. tubuhnya seketika lemas..
            “Noona…”
            “hajimayo… Aiden..” suara lembut Aerin lalu mendekapnya cepat..
Dan..
‘twinkle-twinkle little star…. How I wonder what you are..
Up above the world so high.. like a diamond in the sky..
Twinkle-twinkle little star..how I wonder what you are..’
Sayu suara Aerin menyanyikan lulaby itu untuknya. Perlahan tubuhnya yang tadi bergetar kini mulai tenang, teriakannya mulai hilang, napasnya jadi teratur.. hingga samar kemudian suara itu membuatnya tertidur bagai hipnotis.
Tepatnya adalah tak sadarkan diri di pangkuan Aerin..
            “Aiden…” Aerin curiga saat berat tubuh Donghae ia rasakan “gwaenchana?? Yaaa… buka matamu.. irreona….”
Keadaan normal kembali. Ha Myung Jung memikirkan kesempatan untuk kabur.. tapi sayang baru dua langkah, Siwon dan Zoumi sudah mencegahnya.
            “kau tidak bisa pergi Tuan Jung…” sinis Siwon
            “lepaskan aku…” lawannya sambil mengangkat tangan memukul Siwon, namun Zoumi lebih cepat menahannya, mengunci gerakannya dan melemahkannya dalam sekejab.
Sayang ia bisa membalikkan keadaan. Zoumi terjengkal. Siwon tak ingin dia lolos..
            “sebaiknya kau menyerah Tuan Jung..”
            “tidak akan pernah..”
Dan..
Sslllrrtt..
Beugh!
Siwon lengah. Satu pukulan mendarat di bahunya tapi untung tidak sampai membuatnya jatuh. Melihat kesempatan itu Ha Myung Jung kembali menyiapkan pistolnya, mengarahkannya pada Siwon..
            “kau juga akan mati…” ujar Ha Myung Jung.
Siwon terkikik melecehkan “kau mau menembakku? Omo! Lakukan kalau kau pintar..” tantangnya semakin membuat namja tua itu geram.
Sampai ia tak menunggu waktu lagi untuk melakukan hal itu..
Dan..
Dooorrrrrrrrrr!!
Satu tembakan membuat semua orang terkejut dan mengarah pada Siwon. Tapi,.
Baugh!!
PAGK!!
Siwon  memberikan pukulannya bertubi.
Dia selamat?
Ya..!
Kyuhyun menyelematkannya. Dan tanpa terimakasih pada Kyuhyun, Siwon sudah menghujani Ha Myung Jung dengan kemarahan yang membuncah. Oh, ternyata ia bisa emosi juga?
Tentu!
Itu karena ia melihat luka di lengan Kyuhyun akibat menolongnya. Ia tak akan membiarkan siapapun menyakiti dongsaengnya. Dan kali ini.. namja itu membuatnya demikian.
Aarrgghhh..
Siwon memelintir tangannya ke belakang hingga akhirnya terkunci dari seluruh gerakan.
Saat itulah, polisi datang menangkapnya..
Ya. Sejak tadi mereka sudah bersembunyi memastikan keadaan dan bersiap dengan segala kemungkinan. Hanya rupanya mereka bisa mengatasi itu sendiri..
            “anda kami tahan Tuan..”
Tllaaakk!! Borgol sudah mengikat tangannya kini. Ha Myung Jung tak berkutik lagi..
::
Kembali pada kembar Lee.
            “Noona, sebaiknya kita membawanya pergi segera..” Yong Gun medekati Aerin..
            “Aiden…. Dia.. kenapa??” panik Daniel
            “Tuan, kita pergi dari sini dulu…” ajak Yong Gun
            “Tapi.. Aiden..” kali ini suara HeeJoon yang ikut cemas.
            “sudahlah, hentikan kecemasan itu..” tegas Yong Gun sambil menggendong Donghae di punggungnya.
::
::
::
::
::
“Kim Woori, tersangka kasus Red Fire Document dinyatakan resmi bersalah dan akan menjalani masa hukumannya. Demikian juga dengan Song Ji Do yang menjadi asisten dan pelaku penculikan Aiden Lee. Terkait hal ini Ha Myung Jung pemilik SkySea rupanya turut terlibat. Polisi menahan Ha Myung Jung di Gedung SS miliknya atas tindakan penyekapan Aiden, yang ternyata selamat dari kebakaran tiga belas tahun yang lalu.
Aiden kembali lagi dan mengungkap semua kejahatan yang dilakukan Kim Woori termasuk pembunuhan berencana yang dilakukannya pada Lee Hyo In”
::
Berita itu memenuhi headlines news di hampir semua chanel TV sejak pagi tadi.
::
“Little Star kembali pulih setelah insident persaingan dengan BigMoon. Beberapa pekerja kembali pada agency ini untuk bergabung.. BigMoon, mendapat tuntutan atas pencemaran nama baik, persaingan tidak sehat hingga menimbulkan rumor pada masyarakat”
::
::
Siwon melempar koran yang baru di bacanya dan hampir mengenai Zoumi yang masih setia mencermati berita di TV.
            “YAAA….!!”
            “Aku mau menyusul Kyuhyun…” ujarnya sambil berdiri.
            “eoh, kalau begitu.. eomma titip makanan untuk Kyuhyun dan Aerin, nde..” pinta Young Na “dongsaengmu itu pasti tidak sempat memikirkan perutnya jika sedang bersama Aerin..”
HAH… “jika begitu eomma, buatlah yang banyak…”
Young Na mengangguk. Penerimaan Siwon dan Kyuhyun lebih dari segalanya walau ia harus kehilangan Gi Soo setidaknya masih ada mereka yang akan selalu mengisi harinya.
::
::
Aerin setia sekali memandang wajah yang terbaring dengan erat memejamkan mata itu. Wajah yang sangat dirindukannya selama ini. Ada sedikit luka di pipinya yang sudah tertutup plaster, untung saja di tidak apa-apa.
Ya. Itu adalah Aiden.
Sedang tertidur nyenyak sejak uisa memeriksannya. Aiden sempat sadar, namun kembali ia tertidur saat uisa memberinya obat penenang.
            “biarkan dia tidur..” Kyuhyun menggenggam tangan yeoja itu “Kajja.. kau harus makan, eomma membuatkan makanan untuk kita..” bujuknya.
            “sebentar lagi oppa..”
            “hey, Donghae tidak akan kemana-mana.. jika kau tetap di sini bisa jadi mengganggunya..” sebenarnya itu tidak ada hubungannya sih.. “Ka..”
Hah. Aerin menghela napas kasar..
            “nde..” akhirnya ia menurut. Bangkit berdiri, merapikan sedikit selimut yang menutupi tubuh dongsaengnya dan meninggalkan satu kecupan di keningnya. Hal itu sempat membuat Kyuhyun iri.. ingin sekali jika ia yang mendapat kecupan itu.
Kyuhyun menutup pelan pintu kamar Donghae. Saat mereka keluar, rupanya tak satupun yang meninggalkan ruangan tengah. Daniel Lee masih di sana menghadap Heejoon. Yong Gun berada di sofa tunggal sambil menyilangkan kedua lengannya. Kedua hyungnya pun seakan menunggu kabar dari mereka.
            “Donghae baik-baik saja.. sebaiknya kita tidak mengganggunya dulu…” ujarnya.
            “jika begitu kita makan dulu.. eomma membawakan banyak makanan..”
            “aku tidak bisa..” singkat Aerin
            “jangan sampai kau ikut sakit,.” Bujuk Appanya “Appa masih ingat saat salah satu diantara kalian sakit maka yang lainnya juga merasakannya.. Appa paham jika kau tahu apa yang dirasakan Aiden saat ini, tapi jika kau juga sakit itu sama halnya dengan menambah rasa sakitnya..”
HAH. Aerin menghela napas panjang “nde.. arra..”
::
::
::
::
Donghae membuka matanya sedikit berat, rasa pusing masih menghinggapi kepalanya dan sekuat ia bisa meraba meja nakas mencari air minum.
Eeuughh… lenguhnya.
Trakk..
Di saat itulah pintu kamarnya terbuka. Siapa yang belum tidur malam seperti ini? Batin Donghae.
            “Eoh.. Aiden-ah… kau terbangun??”
Pandangan matanya langsung jelas saat Aerin di depannya “Noona…”
            “kau butuh sesuatu?”
            “minum…” seraknya lirih.
Aerin menoleh segelah air di atas meja.. “yogie..” ia mengambilkannya lalu membantu Donghae untuk minum juga “sudah?”
            “euhm..”
            “kembalilah tidur.. apa masih ada yang sakit?”
            “pusing…”
            “nde, gwaenchana.. besok pasti sudah baik-baik saja.. sekarang pejamkan matamu lagi..”
Donghae ingin sekali menjahili Aerin saat ini jadi ia berkata “nyanyikan lulaby untukku.. aku bermimpi buruk..” rengeknya iba.
            “mwo? Jinjja?? Baiklah…” rupanya yeoja itu tak curiga, ia malah berbaring di samping Donghae, mengusap kening dongsaengnya lalu mulai menyanyikan lullaby.
-twinkle little star….-
::
::
::
::
Slluutt… Brraakk!! Srraakkk…
            “Ommmooona…!!” Shi Yoon menggerutu saat tubuhnya menabrak meja hingga lembaran kertas yang dipegangnya terbang berserakan “aiishhh.. menyebalkan!!”
            “neo wae gurrae??” datar HeeJoon
            “direktur… ini, aku sudah membuat laporan dan.. beberapa daftar artis yang bersedia bergabung kembali dengan agency kita..”
HeeJoon mengerutkan kening “neo… manager The Hero?”
            “nde…”
            “lalu untuk apa melakukan ini semua??”
            “Ya… HeeJoon ssi..” seru Shi Yoon tiba-tiba “aku memang manager tapi bukan berarti aku diam saja saat agency dalam keadaan seperti ini. Little Star memang sudah kembali namun keadaan sudah tidak sama lagi.. dan satu lagi, aku memiliki artis baru selain The Hero..”
            “Yaaa… bagaimana kau bisa menjadi manager dua group sekaligus??”
            “tenang saja, aku akan mengatasinya dengan baik.. dijamin artis milikku tidak akan mengecewakanmu..”
            “nugu??”
Shi Yoon menyeringai tajam.. “akan kuberitahu nanti..”
            “YAAAA!!” Heejoon tak habis pikir bagaimana bisa ia bersikap tidak sopan seperti itu padanya.
::
::
::
::
Donghae menuruni tangga dengan langkah pelan. Rasanya ia sudah lebih baik dari kemarin, sekalipun masih belum sepenuhnya bisa menyeimbangkan tubuh dengan sempurna. Ia bosan jika harus tidur di kamar.
            “YA!! NEO!! Apa yang kau lakukan?” lengkingan seorang yeoja yang tak lain adalah noonanya.
            “aku bosan..!”
            “Issh… anak ini..” gerutu Aerin lalu membantunya berjalan hingga duduk di ruang tengah, memegang remote TV dan..
            “WOOOOAAAH… ada kartun!!”
            “mwo??” Aerin hampir tak mengerti maksudnya sampai ia melongok ke chanel yang di tonton Donghae “Ya, usiamu berapa?? Kenapa kau masih menonton film anak-anak?? Aiisshh.. namja seusiamu itu bukan film seperti itu yang dilihat?”
            “lalu?? Yadong?? Issshh… neo.. yeoja..”
            “YAAA… aku tidak seperti itu babo!!” teriaknya sebelum Donghae melanjutkan kalimatnya. Dia sudah duduk di samping Donghae dan melupakan niatnya untuk pergi.
            “bukankah kau akan pergi?” selidik Donghae setelah melihat penampilan kakanya “na.. gwaenchana.. kau pergi saja..”
            “ani.. tidak ada yang penting juga.. aku akan menemanimu saja..”
            “kau mengorbankan waktumu dengan Kyu hyung.. jangan sampai dia cemburu pada kita lalu ia berencana membunuhku juga.. sudah cukup yang kemarin, dan aku harap itu yang terakhir.. kau tahu aku sangat menakutkan.. sangat menakutkan..” ulang Donghae.
            “nde..” lembut Aerin “kuharap ini sudah selesai.. walau masalah kita belum selesai sepenuhnya, setidaknya mereka sudah mendapatkan balasan dari apa yang mereka lakukan..”
Donghae menunduk, ya, memang belum selesai. Perasaan kecewanya pada HeeJoon belum selesai. Sejak kejadian itu keduanya belum saling bertemu. HeeJoon sudah langsung sibuk dengan agency yang harus di selamatkannya segera.
            “ada yang membuatmu masih takut??”
            “nde..” Donghae mengangguk “aku takut…..”
BRAKK!!
Keduanya berjingkat. Donghae diam seketika tak melanjutkan kalimatnya. Kini mereka malah waspada dengan suara itu yang rupanya dentuman keras akibat pintu terbuka kasar..
‘nuguya?’ batin keduanya.
_TBC_


6 komentar:

  1. Ah akhirnya update juga, tegangnya udah agak ilangg .. Lanjut thor fighting

    BalasHapus
  2. Ah akhirnya,,, pasti artis baru nya itu donghae kan sebelumnya dia bilang mau jadi artis hehehe

    BalasHapus
  3. Siapa ya kira kira yg dobrak pintunya?? Next thor.... 😘😳

    BalasHapus
  4. Aa., penasaran chinguuuuu
    Siapa ituuuu????
    Next yaa

    BalasHapus
  5. Hehehe siapa tuhh?? 😏
    Next chapter Author.. 🙌

    BalasHapus
  6. Lanjuutt thorr....ditunggu next chapnya....😄😄😄

    BalasHapus