Ah, akhirnya part
ini bisa publish juga.. sempat frustasi saat bingung bagaimana mau melanjutkan
hahahaha….
Frustasi karena tak
punya waktu untuk diam dan mulai berimajinasi.. haha, syukurlah jika inspirasi
itu masih bisa datang bagai air hujan yang akhir-akhir ini tak bisa di tentukan
kedatangannya..
Hehe..
Pie reading,
chingu.. ^^
**
-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak
lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka
mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir,
tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu
denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 21
::
Before..
Pria itu sudah
hampir menekan pelatuknya.. Donghae memejamkan mata..
Hiks…
‘eomma… hiks.. aku
akan mati… eomma..’
Waktu serasa
lambat.. mata tak sanggup berkedip.. hanya deru napas terdengar dan isakan
Donghae yang semakin pilu..
NOW..
“AAIIDDEENN!!” histeris Aerin.
Kehadiran Aerin dan
teriakannya mengacaukan fokus Ha Myung Jung.
“noona…. Hisk..”
“eoh, akhirnya kalian datang..”
senyum Ha Myung Jung begitu melihat Daniel Lee dan Aerin.
“apa maumu sebenarnya?”
“pertanyaan bagus..” dinginnya “aku
hanya ingin kau hancur Lee Dong Il..” ia memanggil nama sesungguhnya Daniel
“awalnya aku hanya ingin membuat mu hancur dengan merebut semua saham yang ada
termasuk saat aku menggeser Little Star.. tapi pertunjukan menjadi sangat
menarik sekarang.. ha..ha.. kau bisa pilih saja..”
Slllaappp…
Aarrgghh…
Ha Myung Jung
menarik Aerin, menguncinya dan menodongkan pistol itu di keningnya.. “putrimu..
atau putramu..” tunjukknya pada Donghae yang sudah kembali di sergap anak
buahnya.
“Noona…”
“Lepaasskan akuu..” ronta Aerin
“dasar Ajjuhssii.. hanya ini yang kau bisa eeoh??” bentaknya.
“SHIKEURO!!” bentaknya
“aku tidak akan diam…” protes Aerin
Daniel tak kuasa.
Melihat kedua anaknya di perlakukan seperti itu.
“YA.. lepaskan mereka.. aku akan
memberikan semua yang kau mau..” akhirnya.
“Shirreeoo Appa…” bantah Aerin “kau
tidak boleh melakukan itu..”
“aniyo rin-ah.. bagi Appa kau dan
Aiden lebih penting..”
“Appa….” Panggil Donghae, antara
takut dan bingung. Ingat! Ini sudah kesekian kalinya ia mengalami hal
menakutkan. Jadi tidak ada yang salah kan jika ia ingin hidup kali ini. Tidak
salah kan jika ia berharap bisa merasakan lagi yang namanya keluarga. Tapi
bagaimana? Apakah hidupnya masih penting di saat seperti ini? “selamatkan
noona, Appa…” setidaknya jika Daniel bisa memilih di antara mereka maka mereka
bisa selamat.
“ani adeul.. Appa akan menyelamatkan
kalian berdua..”
“jebal Appa… jebal..” isaknya.
“Aiden!” panggil kakaknya “dengarkan
aku,. Kau tak perlu berpikir apapun… jangan takut..” yyaaiissshh, permintaan
macam apa itu? Bagaimana bisa ia tidak memikirkan apapun jika keadaanya seperti
ini sekarang. Sedetik lagi mereka pasti akan mati jika pelatuk itu di tarik Ha
Myung Jung.
Donghae diam,
memejamkan mata…
“bunuh aku saja…” ucapnya.
“YA….”
“DIAM kalian semua! Tidak ada drama
di sini..” seru Ha Myung Jung geram “aku akan membantumu memilih Lee Dong Il…”
ucapnya jengkel karena mendengar banyak pembicaraan diantara mereka tadi.
Tangan kanannya
sudah bersiap menekan pelatuk itu, Aerin memejamkan mata.. sampai di detik yang
sama..
“bersiaplah Lee Dong Il..” liciknya!
Dan..
DDOORR!!
AARGGHH!!
“TIDAK AKAN KU BIARKAN KAU MELUKAI
NOONAKU!!” Histeris Donghae terengah. Tubuhnya tiba-tiba berdiri dan yang
membuat mereka heran.. pistol tadi malah mengenai kaki anak buah Ha Myung Jung,
meleset jauh..
Aerin membuka mata
dan menyadari jika ia belum jadi mati.
“apa-apaan ini??”
“HENTIKAN SEMUANYA…
AARRRGGGGGHHHH!!” Donghae menekan kepalanya kuat serasa ribuan jarum membuatnya
sakit. Matanya terpejam erat.. ia masih saja berteriak histeris, antara kesakitan
atau emosi luar biasa..
AAARRRRRHHKKKK!!
BRAAAKK!!
SSRRRRAAAAKKK….
HHSSSSTTTTTT…
Keadaan kacau
seketika.. anak buah Ha Myung Jung terjungkal satu persatu. Meja dan kursi beberapa yang ada di sana
berserakan seakan ada angin besar.. Ha Myung Jung menyandar dinding..
“waegurrae??” tanyanya.
“Donghae hentikan…” pekik Yong Gun
“AIDEN!!” Aerin yang terlepas dari
sekapan Ha Myung Jung berlari mendekap Donghae “Aiden.. sadarlah.. Aiden-ah..
Aiden…!!”
Tapi sayang suara
itu tenggelem dalam teriakan Donghae yang makin menjadi.
Itu kekuatan
Donghae. Kekuatan yang bisa ia gunakan untuk menyelematkan orang lain. Kekuatan
terbesarnya yang ia sendiri sampai tak bisa mengendalikannya. Dan kekuatan itu
yang ia dapatkan sejak kejadian tiga belas tahun silam. Saat ia berlari
diantara reruntuhan gedung yang terbakar api. Dan jika kejadian itu terulang
lagi.. maka seperti inilah..
“MATI KALIAAAN SEMUAAAAAAAAAA!!”
murkanya.
PLAAK!!
Aarrghh..
“HAJIMA AIDEN-AH!!” tiba-tiba, satu
tamparan oleh Aerin. Donghae terhempas limbung.. tubuhnya seketika lemas..
“Noona…”
“hajimayo… Aiden..” suara lembut
Aerin lalu mendekapnya cepat..
Dan..
‘twinkle-twinkle
little star…. How I wonder what you are..
Up above the world
so high.. like a diamond in the sky..
Twinkle-twinkle
little star..how I wonder what you are..’
Sayu suara Aerin
menyanyikan lulaby itu untuknya. Perlahan tubuhnya yang tadi bergetar kini
mulai tenang, teriakannya mulai hilang, napasnya jadi teratur.. hingga samar
kemudian suara itu membuatnya tertidur bagai hipnotis.
Tepatnya adalah tak
sadarkan diri di pangkuan Aerin..
“Aiden…” Aerin curiga saat berat
tubuh Donghae ia rasakan “gwaenchana?? Yaaa… buka matamu.. irreona….”
Keadaan normal
kembali. Ha Myung Jung memikirkan kesempatan untuk kabur.. tapi sayang baru dua
langkah, Siwon dan Zoumi sudah mencegahnya.
“kau tidak bisa pergi Tuan Jung…”
sinis Siwon
“lepaskan aku…” lawannya sambil
mengangkat tangan memukul Siwon, namun Zoumi lebih cepat menahannya, mengunci
gerakannya dan melemahkannya dalam sekejab.
Sayang ia bisa
membalikkan keadaan. Zoumi terjengkal. Siwon tak ingin dia lolos..
“sebaiknya kau menyerah Tuan Jung..”
“tidak akan pernah..”
Dan..
Sslllrrtt..
Beugh!
Siwon lengah. Satu
pukulan mendarat di bahunya tapi untung tidak sampai membuatnya jatuh. Melihat kesempatan
itu Ha Myung Jung kembali menyiapkan pistolnya, mengarahkannya pada Siwon..
“kau juga akan mati…” ujar Ha Myung
Jung.
Siwon terkikik
melecehkan “kau mau menembakku? Omo! Lakukan kalau kau pintar..” tantangnya
semakin membuat namja tua itu geram.
Sampai ia tak
menunggu waktu lagi untuk melakukan hal itu..
Dan..
Dooorrrrrrrrrr!!
Satu tembakan
membuat semua orang terkejut dan mengarah pada Siwon. Tapi,.
Baugh!!
PAGK!!
Siwon memberikan pukulannya bertubi.
Dia selamat?
Ya..!
Kyuhyun
menyelematkannya. Dan tanpa terimakasih pada Kyuhyun, Siwon sudah menghujani Ha
Myung Jung dengan kemarahan yang membuncah. Oh, ternyata ia bisa emosi juga?
Tentu!
Itu karena ia
melihat luka di lengan Kyuhyun akibat menolongnya. Ia tak akan membiarkan
siapapun menyakiti dongsaengnya. Dan kali ini.. namja itu membuatnya demikian.
Aarrgghhh..
Siwon memelintir
tangannya ke belakang hingga akhirnya terkunci dari seluruh gerakan.
Saat itulah, polisi
datang menangkapnya..
Ya. Sejak tadi
mereka sudah bersembunyi memastikan keadaan dan bersiap dengan segala
kemungkinan. Hanya rupanya mereka bisa mengatasi itu sendiri..
“anda kami tahan Tuan..”
Tllaaakk!! Borgol
sudah mengikat tangannya kini. Ha Myung Jung tak berkutik lagi..
::
Kembali pada kembar
Lee.
“Noona, sebaiknya kita membawanya
pergi segera..” Yong Gun medekati Aerin..
“Aiden…. Dia.. kenapa??” panik
Daniel
“Tuan, kita pergi dari sini dulu…”
ajak Yong Gun
“Tapi.. Aiden..” kali ini suara
HeeJoon yang ikut cemas.
“sudahlah, hentikan kecemasan itu..”
tegas Yong Gun sambil menggendong Donghae di punggungnya.
::
::
::
::
::
“Kim Woori,
tersangka kasus Red Fire Document dinyatakan resmi bersalah dan akan menjalani
masa hukumannya. Demikian juga dengan Song Ji Do yang menjadi asisten dan
pelaku penculikan Aiden Lee. Terkait hal ini Ha Myung Jung pemilik SkySea
rupanya turut terlibat. Polisi menahan Ha Myung Jung di Gedung SS miliknya atas
tindakan penyekapan Aiden, yang ternyata selamat dari kebakaran tiga belas
tahun yang lalu.
Aiden kembali lagi
dan mengungkap semua kejahatan yang dilakukan Kim Woori termasuk pembunuhan
berencana yang dilakukannya pada Lee Hyo In”
::
Berita itu memenuhi
headlines news di hampir semua chanel TV sejak pagi tadi.
::
“Little Star kembali
pulih setelah insident persaingan dengan BigMoon. Beberapa pekerja kembali pada
agency ini untuk bergabung.. BigMoon, mendapat tuntutan atas pencemaran nama
baik, persaingan tidak sehat hingga menimbulkan rumor pada masyarakat”
::
::
Siwon melempar koran
yang baru di bacanya dan hampir mengenai Zoumi yang masih setia mencermati
berita di TV.
“YAAA….!!”
“Aku mau menyusul Kyuhyun…” ujarnya
sambil berdiri.
“eoh, kalau begitu.. eomma titip
makanan untuk Kyuhyun dan Aerin, nde..” pinta Young Na “dongsaengmu itu pasti
tidak sempat memikirkan perutnya jika sedang bersama Aerin..”
HAH… “jika begitu eomma,
buatlah yang banyak…”
Young Na mengangguk.
Penerimaan Siwon dan Kyuhyun lebih dari segalanya walau ia harus kehilangan Gi
Soo setidaknya masih ada mereka yang akan selalu mengisi harinya.
::
::
Aerin setia sekali
memandang wajah yang terbaring dengan erat memejamkan mata itu. Wajah yang
sangat dirindukannya selama ini. Ada sedikit luka di pipinya yang sudah
tertutup plaster, untung saja di tidak apa-apa.
Ya. Itu adalah
Aiden.
Sedang tertidur
nyenyak sejak uisa memeriksannya. Aiden sempat sadar, namun kembali ia tertidur
saat uisa memberinya obat penenang.
“biarkan dia tidur..” Kyuhyun
menggenggam tangan yeoja itu “Kajja.. kau harus makan, eomma membuatkan makanan
untuk kita..” bujuknya.
“sebentar lagi oppa..”
“hey, Donghae tidak akan
kemana-mana.. jika kau tetap di sini bisa jadi mengganggunya..” sebenarnya itu
tidak ada hubungannya sih.. “Ka..”
Hah. Aerin menghela
napas kasar..
“nde..” akhirnya ia menurut. Bangkit
berdiri, merapikan sedikit selimut yang menutupi tubuh dongsaengnya dan
meninggalkan satu kecupan di keningnya. Hal itu sempat membuat Kyuhyun iri..
ingin sekali jika ia yang mendapat kecupan itu.
Kyuhyun menutup
pelan pintu kamar Donghae. Saat mereka keluar, rupanya tak satupun yang
meninggalkan ruangan tengah. Daniel Lee masih di sana menghadap Heejoon. Yong
Gun berada di sofa tunggal sambil menyilangkan kedua lengannya. Kedua hyungnya
pun seakan menunggu kabar dari mereka.
“Donghae baik-baik saja.. sebaiknya
kita tidak mengganggunya dulu…” ujarnya.
“jika begitu kita makan dulu.. eomma
membawakan banyak makanan..”
“aku tidak bisa..” singkat Aerin
“jangan sampai kau ikut sakit,.”
Bujuk Appanya “Appa masih ingat saat salah satu diantara kalian sakit maka yang
lainnya juga merasakannya.. Appa paham jika kau tahu apa yang dirasakan Aiden
saat ini, tapi jika kau juga sakit itu sama halnya dengan menambah rasa
sakitnya..”
HAH. Aerin menghela
napas panjang “nde.. arra..”
::
::
::
::
Donghae membuka
matanya sedikit berat, rasa pusing masih menghinggapi kepalanya dan sekuat ia
bisa meraba meja nakas mencari air minum.
Eeuughh… lenguhnya.
Trakk..
Di saat itulah pintu
kamarnya terbuka. Siapa yang belum tidur malam seperti ini? Batin Donghae.
“Eoh.. Aiden-ah… kau terbangun??”
Pandangan matanya
langsung jelas saat Aerin di depannya “Noona…”
“kau butuh sesuatu?”
“minum…” seraknya lirih.
Aerin menoleh
segelah air di atas meja.. “yogie..” ia mengambilkannya lalu membantu Donghae
untuk minum juga “sudah?”
“euhm..”
“kembalilah tidur.. apa masih ada
yang sakit?”
“pusing…”
“nde, gwaenchana.. besok pasti sudah
baik-baik saja.. sekarang pejamkan matamu lagi..”
Donghae ingin sekali
menjahili Aerin saat ini jadi ia berkata “nyanyikan lulaby untukku.. aku
bermimpi buruk..” rengeknya iba.
“mwo? Jinjja?? Baiklah…” rupanya
yeoja itu tak curiga, ia malah berbaring di samping Donghae, mengusap kening
dongsaengnya lalu mulai menyanyikan lullaby.
-twinkle little
star….-
::
::
::
::
Slluutt… Brraakk!!
Srraakkk…
“Ommmooona…!!” Shi Yoon menggerutu
saat tubuhnya menabrak meja hingga lembaran kertas yang dipegangnya terbang
berserakan “aiishhh.. menyebalkan!!”
“neo wae gurrae??” datar HeeJoon
“direktur… ini, aku sudah membuat
laporan dan.. beberapa daftar artis yang bersedia bergabung kembali dengan
agency kita..”
HeeJoon mengerutkan
kening “neo… manager The Hero?”
“nde…”
“lalu untuk apa melakukan ini
semua??”
“Ya… HeeJoon ssi..” seru Shi Yoon
tiba-tiba “aku memang manager tapi bukan berarti aku diam saja saat agency
dalam keadaan seperti ini. Little Star memang sudah kembali namun keadaan sudah
tidak sama lagi.. dan satu lagi, aku memiliki artis baru selain The Hero..”
“Yaaa… bagaimana kau bisa menjadi
manager dua group sekaligus??”
“tenang saja, aku akan mengatasinya
dengan baik.. dijamin artis milikku tidak akan mengecewakanmu..”
“nugu??”
Shi Yoon menyeringai
tajam.. “akan kuberitahu nanti..”
“YAAAA!!” Heejoon tak habis pikir
bagaimana bisa ia bersikap tidak sopan seperti itu padanya.
::
::
::
::
Donghae menuruni
tangga dengan langkah pelan. Rasanya ia sudah lebih baik dari kemarin,
sekalipun masih belum sepenuhnya bisa menyeimbangkan tubuh dengan sempurna. Ia bosan
jika harus tidur di kamar.
“YA!! NEO!! Apa yang kau lakukan?”
lengkingan seorang yeoja yang tak lain adalah noonanya.
“aku bosan..!”
“Issh… anak ini..” gerutu Aerin lalu
membantunya berjalan hingga duduk di ruang tengah, memegang remote TV dan..
“WOOOOAAAH… ada kartun!!”
“mwo??” Aerin hampir tak mengerti
maksudnya sampai ia melongok ke chanel yang di tonton Donghae “Ya, usiamu
berapa?? Kenapa kau masih menonton film anak-anak?? Aiisshh.. namja seusiamu
itu bukan film seperti itu yang dilihat?”
“lalu?? Yadong?? Issshh… neo..
yeoja..”
“YAAA… aku tidak seperti itu babo!!”
teriaknya sebelum Donghae melanjutkan kalimatnya. Dia sudah duduk di samping
Donghae dan melupakan niatnya untuk pergi.
“bukankah kau akan pergi?” selidik
Donghae setelah melihat penampilan kakanya “na.. gwaenchana.. kau pergi saja..”
“ani.. tidak ada yang penting juga..
aku akan menemanimu saja..”
“kau mengorbankan waktumu dengan Kyu
hyung.. jangan sampai dia cemburu pada kita lalu ia berencana membunuhku juga..
sudah cukup yang kemarin, dan aku harap itu yang terakhir.. kau tahu aku sangat
menakutkan.. sangat menakutkan..” ulang Donghae.
“nde..” lembut Aerin “kuharap ini
sudah selesai.. walau masalah kita belum selesai sepenuhnya, setidaknya mereka
sudah mendapatkan balasan dari apa yang mereka lakukan..”
Donghae menunduk,
ya, memang belum selesai. Perasaan kecewanya pada HeeJoon belum selesai. Sejak kejadian
itu keduanya belum saling bertemu. HeeJoon sudah langsung sibuk dengan agency
yang harus di selamatkannya segera.
“ada yang membuatmu masih takut??”
“nde..” Donghae mengangguk “aku
takut…..”
BRAKK!!
Keduanya berjingkat.
Donghae diam seketika tak melanjutkan kalimatnya. Kini mereka malah waspada
dengan suara itu yang rupanya dentuman keras akibat pintu terbuka kasar..
‘nuguya?’ batin
keduanya.
_TBC_
Ah akhirnya update juga, tegangnya udah agak ilangg .. Lanjut thor fighting
BalasHapusAh akhirnya,,, pasti artis baru nya itu donghae kan sebelumnya dia bilang mau jadi artis hehehe
BalasHapusSiapa ya kira kira yg dobrak pintunya?? Next thor.... 😘😳
BalasHapusAa., penasaran chinguuuuu
BalasHapusSiapa ituuuu????
Next yaa
Hehehe siapa tuhh?? 😏
BalasHapusNext chapter Author.. 🙌
Lanjuutt thorr....ditunggu next chapnya....😄😄😄
BalasHapus