Senin, 18 Juli 2016

HERO [20]



-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 20
::
Donghae membuka matanya dan tersentak kaget saat mendapati dirinya dalam keadaan terikat tangan dan kaki di sebuah kursi tunggal yang cukup besar. Mulutnya tersumbal kain hitam dan ruangan itu begitu sepi hampa.
Ia ketakutan.
Maldoandwae…
Ini tidak lagi kan?
Ia mencerna keadaan. Dan benar.. ia sedang di sekap sekarang ini.
Hiks..
Hiks..
Akhirnya, untuk kesekian kalinya ia terisak. Terisak karena nasib buruk yang selalu menimpanya. Membutanya tak pernah keluar dalam lingkaran luka dan sakit hati. Hingga ia ingin membenci dirinya sendiri. Kekuatannya tak berguna. Tak berguna bagi dirinya sendiri.
Sekarang? Siapa yang bisa menyelamatkannya?
Ia berharap, Yong Gun datang seperti waktu itu dan menyelamatkannya lagi..
::
::
Di tengah kobaran api Aiden menangis dan penuh takut..
‘Appa… Appa… tolong… tolong Aiden..’
Hiks…
‘Appa…’
Ia melihat api dimana-mana.
BRAKKH!
Sampai ada bunyi keras berdeham.
“ommoo… Tuan muda.. tuan muda gwaenchana? Kajja… kita harus pergi dari sini..” seseorang masuk menghampiri Aiden, langsung menggendongnya pergi dari tempat itu. Aiden sendiri sudah tidak bisa melawan dan tak sanggup bertanya siapa dia yang datang. Kepulan asap yang dihirupnya terlalu banyak, membuatnya pusing dan ingin memejamkan mata saja.
::
Saat ia bangun, ia sudah berada di sebuah rumah kecil dengan bangunan kuno.
‘kau sudah bangun?’
‘nuguya?’
Ia tersenyum ‘panggil saja aku Yong Gun samchon.. mulai sekarang, kau akan tinggal denganku..’
‘aniyo… sirreeo.. sincchha sirreoo..’ rengeknya ‘aku ingin pulang, aku ingin pulang.. Appa… Noona..’ tangisnya.
‘ya.. itu tidak bisa..’
‘wae….’
‘kalau kau pulang, mereka akan membawamu lagi.. menyekapmu lagi.. dan bisa-bisa kau tidak akan selamat jika itu terjadi lagi..’
‘wae..?’ Aiden masih tidak mengerti.
‘kalau kau pulang, bisa juga mereka akan melakukan hal itu pada nonnamu.. kau mau dia terbunuh?’
Aiden nampak mengangguk cepat. Ia tak ingin terjadi sesuatu pada kakanya.
‘kalau begitu, turuti semua perkataanku tuan muda.. percayalah padaku.. Nyonya Lee menyuruhku menjagamu diam-diam.. ah, sudahlah.. aku akan menjelaskan semuanya jika waktunya tepat..’
::
::
Daniel Lee mondar-mandir sejak tadi. Aerin tak hentinya menangis dan terus memaksanya untuk segera menemukan Aiden.
            “Appa, aku tidak ingin kehilangan dia lagi.. jebal Appa, temukan Aiden sekarang..”
            “hey.. tenanglah..” sahut Kyuhyun, setelah ia mengantar eommanya pulang ia kembali menemui Aerin. “percayalah, kali ini tidak akan terjadi apa-apa dengannya..”
            “oppa…”
            “nde, Kyuhyun benar.. Yong Gun ssi.. bagaimana??”
Ki Yong Gun meletakkan ponselnya dalam saku “saya sudah menghubungi detektiv Kang, dia akan membantu kita bersama dengan beberapa pihak kepolisian..”
            “kau yakin?”
            “sampai saat ini belum ada yang menghubungi kita, kemungkinan Donghae berada di tangan Ha Myung Jung, karena hanya dia yang bisa melakukan hal licik itu.. Moon Cae Won tentu saja tak ada alasan jika ia pelakunya.. tenang saja Tuan,.”
::
::
BRAAKK!!
Siwon dan Zoumi membuka pintu kasar. Mereka mendapati Young Na dan Kyuhyun tengah saling diam di ruang tengah.
            “waegurrae??” Siwon menempatkan dirinya di samping Kyuhyun cemas “terjadi sesuatu?” tanyanya lagi.
Kyuhyun mengangguk “Donghae di culik..”
            “MWOO?? Nuguya??”
            “molla…”
            “persidangannya?”
            “Dia bukan Gi Soo..” kata Young Na “Donghae itu Aiden.. dia bukan putraku..” sedihnya “harusnya aku tahu sejak awal, harusnya aku tidak memungkiri perasaanku sendiri jika sejak awal aku tidak merasakan kehadirannya di sini.. aku hanya terlalu berharap jika Gi Soo masih hidup..”
Siwon trenyuh melihatnya. Tidak di sangka yeoja itu memang seorang ibu yang baik. Sudah salah selama ini jika ia memberontak dan tidak mau menerimanya sebagai seorang ibu.
            “eomma….” Panggil Siwon “kau masih punya dua putra di sini.. aku dan Kyu tidak akan meninggalkan eomma..” akunya.
Young Na menatapnya sendu. Benarkah itu Siwon yang berbicara? Benarkah ia sudah benar-benar di terima sebagai ibunya? Bukan hanya sebuah panggilan semata..
            “nde eomma.. aku akan selalu bersama dengan eomma.. mianhae, jika selama ini sikapku kasar pada eomma..” kali ini Kyu yang berbicara.
            “eoh, Ajjuhma… eoh.. aniyo.. eomma.. aku juga akan menganggap seperti itu.. jauh dari orangtua ternyata menyiksa..” imbuh Zoumi tak mau kalah.
Young Na bahagia.. “gumaptago….”
Greeppp…
Kyuhyun memeluknya tiba-tiba “saranghae eomma…” Young Na hanya tersenyum tapi kehangatan dapat ia rasakan “nado, nae adeul…”
            “ahh… ottoke?? Aerin pasti masih sedih sekarang ini.. saat aku meninggalkannya tadi ia masih saja menangis..” cemas Kyuhyun tiba-tiba “hyung, bantu aku… kita harus menemukan Donghae segera.. aku takut mereka mencelakainya..”
Ya, pernyataan itu membuat Siwon dan Zoumi ikut panik.
Namun..
            “Kyu… ponsel Donghae aktiv kan?”
            “molla.. waeyo..”
            “yaaa… kita bisa melacak keberadaannya..”
            “haaaa… kau benar! Aku akan menghubungi Yong Gun Ajjuhssi..”
::
::
            “bagaimana?” Daniel masih menunggu kabar dari Yong Gun. Selama ini tidak sulit baginya untuk menemukan orang yang ia cari, tapi.. menemukan Aiden saat ini kenapa sangat sulit? Apa karena ia terbawa perasaan atau..??
            “Tuan, mobil itu sudah terlacak keberadaannya..”
            “odie??”
            “di tempat yang sama…”
            “mwo??”
            “tempat yang sama??’ lirih Aerin “maksudnya.. gedung itu lagi??” Yong Gun mengangguk “aku harus ke sana..”
            “YAAA… AERIN…!!”
Daniel tersentak saat melihat putrinya berlari seketika. Sudah bisa di tebak, pasti ia ke sana.. ke gedung itu..
::
::
‘Ajjuhssi.. kami tahu dimana Donghae..’
‘aku juga sudah tahu, sebaiknya kau cepat ke sana.. Aerin.. dia.. pergi ke gedung itu..’
‘MWO? Arraseo!’
::
::
Begitu mendengar kabar dari Yong Gun, Kyuhyun tak kalah paniknya. Ia menyambar jaket hitamnya cepat langsung pergi menyusul Aerin.
            “Ya… kau mau kemana Kyu?”
            “ke gedung itu hyung… aku mencemaskan Aerin..”
            “YA, tunggu!” Siwon tak ambil pikir. Ia turut berlari menemani Kyuhyun. Ia tak ingin juga terjadi sesuatu pada dongsaengnya. Zoumi? Jangan di tanya.. ia akan berada dimanapun mereka membutuhkannya.
            “biar aku yang mengemudi..” tawarnya pada dua Choi itu.
            “nde… kajja..”
::
::
::
::
Ha Myung Jung tersenyum licik mendapati Donghae dalam keadaan tak berdaya. Jangan dipikir Donghae tidak takut. Ini kedua kalinya ia berada dalam kondisi seperti ini hingga trauma lamanya melemahkan seluruh sarafnya. Jika tidak dalam keadaan terikat dan trauma itu ada sudah pasti ia akan berteriak memberontak. Jangan lupakan, Donghae bukan namja yang lemah sebenarnya.
            “kau pasti terkejut kenapa aku melakukan ini padamu kan?” sauara Ha Myung Jung menggema terbentur dinding dingin “aku sungguh beruntung kali ini.. kau sangat lemah, hingga membuatku mudah untuk mendapatkanmu..” kali ini ia menangkup wajah Donghae memaksanya untuk memandang wajah liciknya.
            “kau tidak akan mudah menjatuhkanku dalam penjara Aiden.. sekarang, justru Song Ji Do dan Kim Woori yang tak bisa selamat dari persidangan itu.. ha.. gumawo untuk kesaksianmu..” imbuhnya.
Donghae tak merespon, ia hanya sedikit bergerak tak nyaman dengan keadaan dirinya. Sudah terasa nyeri akibat tali-tali yang mengikat tangan kakinya. Sudah terasa sesak dadanya di tempat lembab ini. Ia berharap kali ini Appanya bisa segera menolongnya. Ya. Donghae hanya bisa berdoa kali ini.
Merasa percuma juga memiliki kekuatan jika ia tak bisa menggunakannya. Bahkan di tengah kacaunya perasaan itu, ia tak mampu berpikir jernih.
Euhmmppt..
Euhmpt..
            “Aiden… putra pewaris…” suaranya lagi “akan ku katakan satu alasan kenapa aku melakukan ini padamu sekarang..” pernyataan itu membuat Donghae kembali diam “bukan karena Woori yang lebih memilih Appamu, tapi karena sejak dulu aku sudah ingin sekali menghancurkannya.. karena Lee Dong Il.. kakakku Myung Sik harus menelan kepahitan setelah tahu jika Woori tidak pernah mencintainya. Myung Sik hyung tersiksa selama hidupnya, bahkan jika ia tahu Woori sudah menjadi isteri Lee Dong Il ia akan sangat menderita. Ya.. penderitaan yang tidak pernah ia ungkapkan selama ini. Bahkan wanita itu tidak peduli dengan perasaannya. Walau aku juga menyukai Woori, tapi aku lebih mencintai hyungku..”
HAH.. Donghae terasa lebih lemas mendengar semua itu. Kenapa begitu rumit masalah ini? Sebenarnya siapa yang bersalah di sini? Kenapa semua orang seakan ingin menghancurkan keluarganya? Apa salah jika Appanya berhasil, apa salah jika Appanya memilih Hyo In sebagai isterinya? Sudah gelap matakah Kim Woori hingga membuat banyak orang terasikiti di sini?
            “awalnya aku ingin mendapatkan Woori setelah Myung Sik meninggal, walau aku tahu aku akan menghianati kepercayaannya padaku. Tapi sayang sekali.. yeoja itu bersikeras memilih Daniel Lee.. yeoja itu sampai berusaha menyingkirkan sahabatnya sendiri dan membuat putranya menderita selama belasan tahun..” Ha Myung Jung memandang iba pada Donghae.
Donghae?
Hanya bisa terisak dalam-dalam. Ha Myung Jung teranyata masih ada hubungan dengan Kim Woori. Bukan hanya sebatas teman tapi saudara ipar. Lalu kenapa? Kenapa ia menyekapnya seperti ini?
            “aku yakin, Daniel akan datang sebentar lagi karena putra kesayangannya sedang dalam bahaya..” liciknya “saat itulah aku akan menghancurkannya sehancur-hancurnya.. dan aku, tidak peduli kau mati atau tetap hidup..”
Ancaman kah itu?
Donghae bergidik semakin takut. Jantungnya terpacu kencang. Napasnya tercekat cepat. Pandangan matanya tak beraturan..
BRUGH.
Tubuh itu menghantam dinding dingin setelah Ha Myung Jung mendorongnya kasar hingga ia tersungkur di sudut ruangan.
            “Tunggulah Appamu datang… Aiden Lee..”
Katanya sambil tertawa keras sebelum ia keluar dari ruangan itu.
BLAMMM!! Dan menutup pintu kasar hingga bunyi debum.
::
::
Licik..
Bukan hanya Kim Woori yang licik. Ha Myung Jung tak jauh beda.
Donghae jadi teringat Moon Cae Won, apa lelaki itu juga punya kepentingan sampai bersedia bekerjasama dengannya??
Hiks..
‘Appa….’
::
::
::
::
Mobil Daniel sampai di gedung tepat bersamaan dengan Kyuhyun.
            “Aerin….”
            “Oppa… Aiden.. dia di dalam…”
            “Yaaa.. tenanglah.. dia akan baik-baik saja.. aku janji padamu..”
            “wae?”
            “kau tidak percaya pada kami? The Hero?”
            “ini tidak lucu Oppa, jangan bergurau lagi..”
            “nde… arra..”
Kini mereka berpikir bagaimana masuk ke dalam..
            “Nona, sebaiknya nona menunggu di sini.. jangan ikut masuk. Saya kuatir nanti malah mereka melukai nona.. itu akan membahayakan Donghae. Anak itu tidak bisa melihat Appa dan Noonanya terluka..” usul Yong Gun.
            “tapi Ajjuhssi..”
            “Nona.. percayalah pada kami.. aku sudah menghubungi beberapa orang untuk membantu.. dan sebaiknya, Kyunyun ssi.. sebaiknya temani Nona Aerin dan Tuan Lee di sini..”
            “aniyo.. aku akan masuk..”
            “Hajjima Tuan.. saya tahu Tuan sangat mencemaskannya. Tapi, percayalah padaku..”
Hah, sepertinya semua orang sedang tidak bisa berpikir jernih. Yang penting bagi mereka pergi menyelamatkan Donghae.
            “jamggaman!!”
            “HeeJoon??”
Rupanya HeeJoon berada di sana juga “aku tahu siapa Ha Myung Jung, eomma sudah mengatakannya padaku.. aku tahu alasan kenapa namja itu menginginkan Aiden.. dia juga menginginkan aku sebenarnya..”
            “MWO??”
            “Ha Myung Jung orang yang berbahaya.. Ajjuhssi, kapan bala bantuan datang?” tanyanya pada Yong Gun “kita tunggu setelah mereka dekat, kita pasti membutuhkannya..”
Ah.. akhirnya Yong Gun paham.
::
::
Ini benar-benar menegangkan. Lebih menegangkan dari persidangan tadi.
Yong Gun mengendap masuk mencari dimana Donghae berada..
‘Yap. Di ruangan itu..’ batinnya. Ada dua orang berjaga didepan pintu dan beberapa lagi menyebar. Nampak juga Ha Myung Jung berada di antara mereka.
            “HeeJoon, kau bisa membuatnya terpancing??” bisiknya pada namja di belakangnya. HeeJoon mengangguk “Zoumi ssi.. Siwon ssi.. kalian sudah belajar bela dirikan??”
            “yaaa.. kau meremehkan kami Ajjuhssi??”
            “bagus.. bantuan akan datang sepuluh menit lagi.. bertahanlah sampai waktu itu. Aku akan mencoba menyelematkan Donghae..”
Euhm!! Angguk mereka serempak.
::
::
::
            “Tuan Jung….” Panggil HeeJoon “eoh, animida… Samchon…”
Ha Myung Jung setengah terkejut namun segera Ia tutupi “rupanya kau sudah tahu HeeJoon-ah..”
            “ Boebgedoesseo bangapseumnida… setelah sekian lama akhirnya mengaku juga jika kau ini adalah paman..”
            “Woori benar-benar tidak bercerita padamu?”
            “aku tidak perlu tahu, tidak ada gunanya juga tahu hal itu.. lebih baik bahkan jika selamanya aku tidak pernah tahu..”
Ha Myung Jung berusaha menahan emosi “lalu untuk apa kau kemari? Darimana kau tahu jika aku ada di sini? Eoh.. arraseo.. apa Daniel juga di sini? Jika begitu katakan padanya aku ingin bertemu..”
            “untuk apa kau ingin menemuinya?”
            “yaa.. dia sumber masalah ini..”
            “kau salah Tuan Jung, bukan Appa yang menjadi masalah tapi rasa iri kalian.. bahkan kau menghianati hyungmu sendiri karena perasaan itu..”
            “dan itu bukan urusanmu..”
            “akan menjadi urusanku jika kau menyentuh orang-orang di sekitarku..”
            “lakukan saja.. kau bisa terluka, jadi sebaiknya selamatkan dirimu..”
            “itu tidak penting…”
BEUGH!!
Aarggghh…
            “waegurrae??” Ha Myung Jung mendapati beberapa orangnya tumbang tiba-tiba. Kim Heejoon tertawa “kau lihat kan.. sebaiknya kau lah yang menyelamatkan diri sekarang Tuan Jung..”
Kali ini ia tak bisa menahan emosi lagi..
            “YAAKK!! KALIAN JANGAN DIAM SAJA..” teriaknya.
Dan sedetik setelahnya…
PLAAKK!!
BRUGHHH!!
PRAAANHK!
SSSLLLAAGH!
Yong Gun menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya. Dengan mudah ia membekuk mereka yang melawannya. Zoumi dan Siwon tak kalah lihai.
            “aahh.. tidak sia-sia aku belajar bela diri selama ini..” ungkapnya sambil memukul satu orang.
            “Yaaa… aku yang mengajarimu.. ingat itu!” protes Zoumi sembari menendang lawanya.
            “arraaseeoo..” jawabnya malas, mendorong tubuh lawannya hingga jatuh.
Yong Gun??
BRAAAKH BAAMM!!
Dalam satu gebrakan, pintu ruangan dimana Donghae berada terbuka.
            “HAE…!!”
Eummpht…
            “OMO!!” miris sekali melihat anak itu di sana “gwaenchana??” kuatirnya sambil melepaskan seluruh ikatan Donghae “kajja..”
            “samchon…”
            “wae??”
            “rasanya tubuhku sulit di gerakkan..” ungkapnya dengan bibir gemetar tanda ia masih ketakutan.
Aaiisssh… tak menunggu lagi. Yong Gun menarik tubuh itu berdiri dan membopongnya keluar..
Tidak.. itu tidak mudah.
            “JANGAN BIARKAN AIDEN PERGI..” teriak Ha Myung Jung lagi.. dan..
BEUGH!! Satu pukulan di punggung Yong Gun membuatnya tersungkur dan Donghae jatuh ambruk. Lalu tawa menggema ke seluruh ruangan.
            “KAU PIKIR MUDAH KELUAR DARI SINI EOH??” Ha Myung Jung berjalan mendekat.. mata sadis, senyum licik semua tergambar di wajahnya. Donghae merangkak mundur..
            “samchon..” lirinya, sayang Yong Gun sudah di tawan dua orang hingga sulit melawan.
            “kau.. akan mati hari ini..” Ha Myung Jung menodongkan pistol..
OMO!! Tunggu.. itu benar-benar pistol??
Seketika mereka kaku di buatnya. Heejoon, Zoumi, Siwon bahkan Yong Gun sendiri keluh saat ingin berteriak. Tubuh mereka terhenti beku sedangkan jantung terpacu tajam..
Pria itu sudah hampir menekan pelatuknya.. Donghae memejamkan mata..
Hiks…
‘eomma… hiks.. aku akan mati… eomma..’
Waktu serasa lambat.. mata tak sanggup berkedip.. hanya deru napas terdengar dan isakan Donghae yang semakin pilu..

-TBC-

ANDWAAEEE!! DONGHAE OTTOKHE??...

13 komentar:

  1. Omooo., donghae...
    Astaga.. Astagaa...
    Jangan bunuh donghae!! Yaakkk!!!
    Donghae harus selamat pokoknyaaa

    BalasHapus
  2. Omo andweee donghae yahhh,, kenapa tbc nya disitu hehehe thanks udah update :) ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ni, waktu nulis trus pas bagian itu.. jadi deg2an.. tbc dulu deh akhirnya..

      Hapus
  3. Di lapak sebelah penasaran disini dibikin tegang tega nya dirimu thooorrrr 😭😭😭😭😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. saammmaa... nado... penasaran dan tegang, haha.. waktu bikin gak sempat mikir ntar gmna critanya.. ternyata stelah dbca menegangkan jg..

      Hapus
  4. Weleh ini tegang bangettt .. Jangan tembak donghaeeeee .. Labjut thor

    BalasHapus
  5. Andwaeee,, ini menegangkan thor..
    Jangan bunuh donghae ya thor,, lanjut lanjut

    BalasHapus
  6. Selamatkan Donghaeeee.. 😨😭😭😭😭

    Next Author..

    BalasHapus
  7. Omo...
    Authorrr koq tbc ini lebih negangin dri yg kmrnn...😭😭😭😭
    Jangan apa2in donghae...
    Selamtakan diaa..😭😭😭😭

    BalasHapus
  8. Omo...
    Authorrr koq tbc ini lebih negangin dri yg kmrnn...😭😭😭😭
    Jangan apa2in donghae...
    Selamtakan diaa..😭😭😭😭

    BalasHapus
  9. annyeong, author!!
    mianhae aku baru review...

    keren banget ceritannya..... author ppalliwa next chapter penasarann banget cerita aiden ni!!

    gomawoo

    BalasHapus
  10. annyeong, author!!
    mianhae aku baru review...

    keren banget ceritannya..... author ppalliwa next chapter penasarann banget cerita aiden ni!!

    gomawoo

    BalasHapus