Dear Chingu, maaf ya
jika update lama.. perlu di ketahui jika author bukan lagi anak sekolahan yang
punya jdwal main, belajar, libur yg tetap. Hehehehe… ^^ disaat semua orang
libur, justru pekerjaan menumpuk.. tiada libur, tiada cuti, 24 jam.. maklum,
bukan pekerjaan biasa soalnya.. ini pekerjaan langkah yang hanya sedikit orang
akan menerimanya.. xixixixi…
*Lha, kok malah
curhat..??
Ok, lanjut deh
bacanya.. hahaha..
Happy reading!! ^^
::
::
-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi
mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah
itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada
pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 19
::
Hari persidangan…
Tegang adalah satu
kata yang menggambarkan suasana di ruang pengadilan saat ini. Song Ji Do dan
Kim Woori, keduanya akan diadili bersama. Jaksa penuntut sudah menyiapkan bukti
kejahatan mereka juga beberapa orang saksi termasuk Ha Myung Jung.
Woori nampak lebih menyedihkan
dibanding Ji Do. Penyesalan yang sangat dalam menghinggapinya saat ia menatap
suami dan anak-anaknya. Begitu juga dengan Donghae yang tak lepas memandangnya
tajam. Sedangkan Ji Do tak peduli sekalipun Young Na ada di sana juga di temani
Kyuhyun.
“silakan…” hakim pada Jaksa.
Seorang lelaki
bertubuh tegap, berpakaian rapi dengan jas yang elegan berdiri..
“tak akan ada basi-basi.. jadi
langsung saja, Bagaimana Nyonya Kim Woori? Dalam dokumen ini menjelaskan jika
anda terlibat dalam kasus penculikan Aiden Lee putra Daniel Lee, dan juga
perjanjian hutang piutang dengan SkySea..”
Woori tak ingin
membela diri “nde…”
“jadi benar anda melakukan ini?
Untuk apa? Perjanjian itu anda buat demi penculikan itu? Menyewa gedung Skysea
dan berani membayar mahal…”
“nde..”
“jelaskan pada kami, kenapa anda
lakukan itu.. bukan hanya pengakuan saja..” serunya.
Woori menatapnya
tajam “aku hanya ingin putraku Kim Heejoon mendapatkan warisan utamanya..
karena dalam keluarga Lee, hanya seorang anak laki-laki yang berhak menjadi
pewaris utama..”
“hanya itu??”
“nde…”
“Bohong!!” kata Donghae “Appa, dia
bohong..”
Donghae memang tidak
menimbulkan kekacauan tapi suara itu didengar oleh jaksa. Ini sangat menarik..
hingga pengacara Woori sedikit was-was jika masih ada yang belum ia ketahui
untuk membela kliennya. Untungnya, belum ada yang tahu siapa Donghae.
“ada saksi yang bisa lebih
menjelaskan ini..” ujarnya kemudian “Tuan Jung..”
Ya, siapa yang tidak
tahu Ha Myung Jung, tokoh utama di balik semua permasalahan ini. Lelaki tua itu
duduk tenang dengan senyum kemenangan. Ia sedikit melirik pada Daniel Lee..
“anda adalah pemilik SkySea..”
“nde,. Nyonya Kim mendatangi saya
dan meminta ijin untuk menggunakan gedung itu..”
“anda setuju?”
“awalnya tidak, tapi karena dipaksa
dan terus diyakinkan dengan tawaran yang besar maka aku menyetujuinya.. hingga
bertahun-tahun janji itu tak kunjung ia tepati..”
“kenapa baru sekarang semuanya anda
ungkapkan? Setidaknya anda bisa melaporkan itu sejak dulu..”
“peristiwa terbakarnya gedung itu
mengakibatkan korban.. itu alasannya, bisa jadi malah SkySea yang di tuntut..
semua orang tahu jika itu gedung kosong.. aku tidak ingin terlibat dengan
masalah yang terjadi..”
“lalu.. kenapa sekarang??”
“sekarang?? Aku sudah menemukan
bukti.. gedung itu sengaja dibakar..”
“ANIYO!! Aku tidak membakar gedung
itu.. aku tidak menyuruh orang untuk membakarnya..” teriak Woori.
“tunggu, jika anda tidak tahu
nyonya.. maka darimana kebakaran itu?”
“aku tidak tahu.. sungguh tidak
tahu..”
“jangan bohong Nyonya Kim..” sahut
Ha Myung Jung “orang suruhanmu yang membakarnya.. bahkan anaknya sendiri
menjadi korban di sana..”
“anaknya?? Nuguya??”
“Song Gi Soo…”
“Song Gi Soo?? Darimana kau tahu
anakku di sana??” giliran Song Ji Do yang berteriak, sekalipun ia tersangka ia
tak rela jika hukumannya begitu berat..”
Degh!!
Benar.. darimana Ha
Myung Jung tahu jika putra Ji Do di sana waktu itu?
“bahkan tidak ada yang tahu jika ada
korban lain selain Aiden..”
“DIA!! Disana.. Song Gi Soo…” tunjuk
Ha Myung Jung pada Donghae “aku tahu dia adalah Song Gi Soo.. anakmu.. ada
orang yang melihat keberadaannya waktu itu.. seorang pekerja yang menjaga
Gedung itu.. setelah kejadian itu aku memberhantikannya, baru beberapa minggu
yang lalu akhirnya aku bertemu lagi dengannya..”
“pekerja??”
“nde, walau gedung itu tidak
digunakan sementara waktu tapi ada seorang pekerja yang menjaganya setiap
beberapa jam dalam sehari..”
Ini semakin menarik,
apa sebenarnya yang ada dalam pikiran Tuan Jung ini??
“jika begitu bisa ia memberi
keterangannya?” kenapa semakin melebar sekarang? kenapa banyak hal yang tidak
disangka terjadi di sini?
Seorang namja lebih
lebih tepatnya seorang namja tua berdiri di antara mereka. Wajahnya datar
hingga tak ada yang bisa menebak bagaimana gerangan orang ini.
“nama saya Seo Ma Roo, tiga belas
tahu yang lalu bekerja pada SkySea.. setiap pagi dan menjelang petang saya
pergi ke gedung itu untuk melihat keadaan..” semua mata menegang mendengar
pengakuan itu termasuk Donghae “waktu itu saya melihat Song Ji Do di sana
dengan beberapa orang sambil menggendong anak laki-laki hingga ke salah satu
ruangan di sana. Beberapa saat ia keluar sendiri dan bertemu dengan putranya.
Mereka sempat bertengkar tapi tak lama.. setelah Song Ji Do pergi, anaknya
malah masuk ke ruangan tadi.. entah apa yang terjadi setelahnya.. karena
ketakutan saya berniat memanggil polisi, tapi kemudian saya melihat ada
seseorang yang malah membakar ruangan itu.. tidak ada orang lain selain
mereka..”
Benarkah begitu
ceritanya? Benarkah jika Song Ji Do yang membakar?
“setelah berita itu keluar, tidak
ada yang menyebutkan jika ada dua anak laki-laki di sana..”
Kini pandangan
mereka beralih pada Donghae..
“Song Gi Soo?? Benarkah anda Song Gi
Soo??”
Apa yang harus di
jawabnya kini. Donghae semakin bingung dengan keadaan ini.. tidak seperti yang
ia pikirkan. Kenapa semuanya jadi serba sulit?
“Appa…” lirihnya.
“katakan yang sebenarnya…” kuat
Daniel Lee “Appa akan di sini.. kau tenang saja.. katakan semuanya Aiden..”
bisiknya.
Bukan hanya sang
ayah, Aerin dan Yong Gun memberi isyarat yang sama.
::
::
Donghae berdiri “Na..
Aiden Lee imnida..” hormatnya.
DEGH!!
Kembali keadaan
menjadi lebih tegang dari yang semula.
“MWOOO??” seru Kim Woori
“bagaimana bisa??” Ha Myung Jung
tertegun.
Lihatlah, rupanya Donghae
mampu membuat semua orang terkejut. Siapa yang menyangka jika Aiden justru
masih hidup hingga sekarang. setelah menghilang sekian lama dan muncul dengan
berani mengakui dirinya.
“aku.. ingin mengatakan banyak hal..
bolehkah??”
“eoh… nde, Aiden ssi… silakan..”
“aku tidak bisa melawan saat mereka
membawaku waktu itu karena aku sedang sakit. bahkan saat mereka mengikatku di
sebuah ruangan yang tidak aku tahu. Alasan apa yang membuat mereka melakukan
itu pun tak pernah aku tahu.. di tengah ketakutan itu..” Donghae berhenti
sejenak, ia sedang menahan diri untuk tidak menangis karena menceritakan
semuanya.. Yong Gun tahu persis keadaanya, ia malah cemas kini, takut jika anak
itu kehilangan diri lalu melakukan hal bodoh di depan mereka semua. TIDAK. Kekuatan
Donghae tidak boleh keluar disana.. perlahan namja itu memegang tangan Donghae
erat.. Donghae menatap Yong Gun sampai namja itu menganggukkan kepala agar
Donghae melanjutkan ceritanya.
“Gi Soo hyung datang
menyelamatkanku.. aku mendengar pertengkaran itu, sampai saat Gi Soo hyung
meyakinkan jika aku akan selamat.. aku melihat juga saat kedua orang yang
mengikatku memukulinya.. sampai tiba-tiba..”
Donghae mengambil
napas..
“tiba-tiba ada asap di ruangan itu..
orang-orang tadi panik.. mereka tidak bisa lari karena pintu terkunci.. dan Gi
Soo hyung.. dia.. dia.. melindungiku dari api.. hiks..” ah, akhirnya dia tidak
bisa menahan lagi. Donghae terisak..
::
::
‘nuguya?’ seorang
namja kecil tengah terheran saat ada seorang anak menghampirinya.
‘na.. Song Gi Soo
imnida..’
‘Song Gi Soo??’ ia
mengulang nama itu ‘tolong aku…’ pintanya kemudian dengan tangis pilu ‘jebal..
tolong aku..’
Song Gi Soo paham
jika anak itu ketakutan ‘tenanglah.. aku akan menolongmu, kita akan keluar dari
sini..’
‘aku tidak bisa
bernapas hyung…’ isaknya
Merasa di panggil
‘hyung’ Gi Soo semakin melindunginya..
‘jangan bicara
keras-keras, aku akan melepaskan ikatanmu selagi mereka sibuk..’ katanya sambil
melihat kesempatan saat sang penculik sibuk memadamkan api.
Aiden mengangguk
sambil sesekali sesenggukan.
Tangan mungil itu
terus mencoba membuka ikatan Aiden..
‘Ha.. akhirnya
terlepas.. kajja, kita pergi dari sini..’ bisiknya.
Sambil menuntun
tangan Aiden, Gi Soo mencoba membuka pintu. Ia pernah melihat orang mendobrak
pintu sebelumnya. Itulah yang ia lakukan, menabrakkan tubuhnya sendiri ke papan
lebar itu berulang kali hingga akhirnya..
BRAAKK!! BEEUHG!!
Terbuka.
Mendengar bunyi itu,
dua penculik tadi menoleh dan terkejut jika tawanan mereka berusaha kabur. Di
tengah asap dan api yang terus merambat ke seluruh gedung, kedua namja kecil
tadi berlari sekuat mereka. Tak peduli betapa sakit dan lemahnya tubuh mereka,
harus cepat keluar dari gedung itu yang terpenting.
‘hyung, mereka masih
mengejar?’ Aiden gemetar.
Gi Soo mencoba
mencari akal ‘aku akan mengalihkan mereka.. carilah jalan keluar sebelum gedung
ini terbakar habis..’
‘tapi.. hyung.. kau
bisa..’
‘jangan pedulikan
aku, kau harus keluar dari sini.. berjanjilah..’
‘hyung…’ suara lemah
Aiden..
‘Ya.. jika kau
memanggilku hyung berarti kau harus mendengarkan kata-kata hyungmu..’ bentak Gi
Soo. Donghae semakin gemetar takut. Ia bahkan sudah sangat takut dengan api
yang ada di mana-mana. Dadanya juga semakin sesak saja sekarang.
‘dengar.. kau harus
lari sekarang.. palliwa.. palli…’ Gi Soo mendorong tubuh Aiden berulang agar ia
menuruti perkataannya.
‘PALLIIWWA!!’
bentaknya keras tapi Aiden tidak berkutik. ‘dengarkan aku.. kita akan bertemu
di luar, jadi tunggu aku di sana arraacchi..’
Syukurlah. Bujukan
itu berhasil. Aiden berlari mencari jalan keluar..
Gi Soo lega setelah
memastikan Aiden sudah lari jauh. Tapi..
Brreuhgh!! Ada yang
mendekapnya dari belakang.
‘YAK, cepat ikat
anak ini agar tidak lari lagi.. Boss bisa marah jika kita kehilangannya..’
‘tapi gedung ini..
sebaiknya kita tinggalkan dia, kita bisa mati jika mengurusinya..’
‘YA.. aku tidak
peduli, aku butuh uang itu,,’
‘tapi..’
‘lakukan saja!!’
Mereka tak peduli
dengan Gi Soo yang meronta sejak tadi. Bahkan kini mereka mengikatnya.
Mengangakat tubuhnya yang rupanya semakin lemah karena asap semakin tebal dan
membuatnya tak bisa bernapas.
::
::
“saat aku keluar…” Donghae masih
melanjutkan ceritanya “aku melihat seseorang memegang korek api sambil
berbicara di ponsel..”
“apa yang dia bicarakan?”
“dia… dia.. hanya mengatakan..
kalau.. -aku sudah membakar gedung ini seperti yang anda pinta-..”
“dia menyebutkan nama?”
Donghae menggeleng
tapi kemudian ia menunjuk seseorang “aku masih ingat wajahnya… orang itu.. dia
yang berdiri waktu itu.. aku sangat ingat, aku ingat ada luka bakar di pergelangan
tangannya saat memegang ponsel..” ujarnya sambil bergetar.
“TIDAK! Aku tidak melakukan itu..”
teriak Seo Ma Roo yang sudah dituduh Donghae “aku hanya berjaga saja di sana..
lagipula aku tidak tahu sama sekali..” protesnya dengan informal.
“Kesaksian itu
palsu, jelas ia bukan sebagai saksi di sini.. dia tidak punya hak untuk
bicara..” Ha Myung Jung juga terlihat emosi. Song Gi Soo yang ia kira ternyata
Aiden Lee, dan kehadiran Seo Ma Roo makin mengacaukan keadaan.
Tidak dengan Kim
Woori dan Song Ji Do, yang tertawa dan terkejut dalam waktu sama. Terkejut akan
kemunculan Aiden dan tertawa karena memang bukan mereka yang membakar gedung
itu.
“Tapi tadi anda sendiri yang
menyebutkan namanya Tuan Jung..” jaksa pembela berbicara “jika begitu maka aku
akan membawanya sebagai saksi..”
“YAK…”
DOOGH!! Satu pukulan
palu kembali menenangkan suasana.
Brugh..!! Donghae
semakin tak kuat menahan dirinya, ia ingin sekali mengobrak-abrik tempat itu.
Namun kini ia malah lemah. Tubuhnya tersungkur hingga kursi yang ia duduki
tersingkir beberapa senti mundur.
“Donghae…”
“Aiden…”
Bersamaan Yong Gun
dan Aerin menopangnya kembali berdiri..
“sudah…”
“aku belum selesai samchon… masih
ada satu lagi yang harus aku katakan…”
“sudah Hae, apa lagi yang ingin kau
katakan..” Daniel Lee juga ikut cemas sejak tadi, berusaha melarangnya untuk
bicara lagi.
“ijinkan… ijinkan satu hal lagi…”
Donghae berdiri dan memohon pada hakim.. “eomma… penyebab eomma meninggal bukan
karena sakit yang di deritanya.. tapi karena dia..” kembali ia menunjuk satu
orang di depan –Kim Woori-. Langsung saja pernyataan itu membuat semua mata tercekat. Termasuk Daniel Lee dan Aerin.
“bagaimana… bagaimana bisa..??”
“Ajjuhma itu memberi eomma obat
setiap hari..”
::
‘Ajjuhma… ige mwoya?’ namja kecil
itu bertanya saat seorang yeoja menyiapkan beberapa obat untuk eommanya.
‘uri Aiden ingin eomma sembuh kan?’
Aiden kecil mengangguk ‘jika begitu maka eomma harus meminum obat ini agar
segera sembuh..’
‘jeongmal??’
‘nde..’
::
::
“setiap kali memenumnya, eomma
selalu merasa sakit kepala.. Ajjuhma itu mengatakan jika itu adalah reaksi
obat.. sampai di hari itu…” Donghae menunduk, menghapus air matanya “eomma
kesakitan.. aku berteriak minta tolong TAPI MEREKA DIAM!! YEOJA ITU DAN ANAKNYA
DIAM SAJA!!” teriak Donghae histeris “AKU MEMANGGILNYA.. -AJJUHMA,, HYUNG..
TOLONG AKU.. TOLONG EOMMA..- TAPI MEREKA HANYA DIAM BERDIRI DI SANA..”
Hiks…
Hiks..
Bahu Donghae
bergetar, ia menangis pilu.
Aerin? Daniel??
Ini pertama kalinya
ia mendengar kebenarannya. Bagaimana bisa ini terjadi? Kebencian Aerin muncul
lagi.. bukan hanya menculik Aiden, tetapi juga membunuh sang eomma, dan mereka
tinggal bersama sebagai keluarga selama ini? Bagaimana bisa??
Kim Hee Joon?
Sejak Donghae
berdiri tadi, tubuhnya sudah ikut menegang. Dan kini ia hanya bisa menatap
kosong ke depan. Ia mengingat semuanya.. ingat teriakan minta tolong Aiden yang
terus menangisi eommanya dan dia hanya diam berdiri. Persis seperti sekarang,
ia tak melakukan apapun. Ia tahu.. ini alasan Aiden seakan ragu menerima kehadirannya
kembali waktu itu. Kenapa ia bisa lupa akan hal ini? Kenapa ia bisa sejahat itu
pada mereka?
Hee Joon mengingat
juga bagaimana kebaikan Daniel yang menyebutnya sebagai anak, juga Aerin yang
selalu memanggilnya ‘oppa’.
Ia merasa bersalah..
sebuah kesalahan fatal dalam hidupnya.
Kim Woori??
Yeoja itu tak
menyangka jika Aiden masih hidup, dan belum sempat ia selesai dari
keterkejutannya tadi kini satu bab baru dibuka olehnya.
Ya.. dia memang
melakukan itu pada sahabatnya –Shin Hyo In-. Woori ingin mengambil apa yang
dimiliki Hyo In termasuk perasaan Daniel padanya. Mata hatinya yang tertutup
waktu itu menuntunnya untuk melakukan tindakan keji. Kini ia pasrah jika harus
menerima hukuman yang lebih berat. Karena sudah membuat Aiden terluka dan
tersiksa selama ini, membohongi suami dan anaknya tentang kebenaran itu dan
membungkam putranya sendiri agar bisa hidup dengan layak sebagai pewaris utama.
Ha Myung Jung
semakin bingung. Yang ia ingat, Kim Woori pernah juga meminta bantuannya untuk
bertemu seorang dokter untuk sesuatu hal. Apakah artinya ia terlibat lagi
dengan masalah ini? Dialah yang memberi rekomendasi dokter itu..
BRUGH!!
Kali ini Donghae
benar-benar tak kuat lagi. Tubuhnya lunglai dan untung masih sempat di tangkap
oleh Yong Gun.
“eomma…” lirihnya.
“Hae-ya… gwaenchana??” paniknya
“nona, aku akan membawanya keluar dulu..” pamitnya pada Aerin.
“aku ikut Ajjuhssi..”
Aerin membantu Yong
Gun membopong Donghae keluar dari ruang itu.
Daniel Lee
berdiri..”aku harus mengurus putraku.. aku harap, kali ini keadilan bisa
berpihak pada kami..” katanya yang lebih terlihat sebagai sebuah permintaan
sebelum ia pergi menyusul mereka, keluar.
Eoh, jangan lupakan
Young Na dan Kyuhyun. Sejak mengetahui jika Song Gi Soo benar-benar meninggal
dalam kebakaran itu, Young Na sudah tak ingin mendengarkan apa-apa lagi di
sana. Ia juga tak peduli lagi dengan nasib Song Ji Do. Toh, ia bukan lagi
isterinya sekarang dan tidak ada hubungan apapun yang mengikat mereka. Karena
putra mereka, memang sudah tidak ada lagi.
::
::
Ki Yong Gun dan
Aerin menuntun Donghae masuk ke dalam mobil. Namja itu masih antara sadar dan
tidak, pandangannya kosong dan setiap gerakannya hanya mengikuti orang yang
membawannya. Begitu pintu mobil terbuka, perlahan Yong Gun membantunya untuk
masuk tapi..
Srraajjkh…
Brraaghk!!
“Arrgghhh…”
Satu orang mendorong
Aerin, seorang lagi memukul Yong Gun dan satunya lagi menyeret Donghae untuk
masuk dalam mobil mereka.
Ya, tiba-tiba ada
tiga orang datang dan mengacaukan semuanya. Daniel tercekat.. ia melihat semua
itu di depan matanya. Dan dengan jelas ia tahu mereka membawa putranya pergi
dengan mobil itu tanpa perlawanan. Tentu saja..
“OMO!! DONGHAE!!”
“AIDEN!! AIDEEEENN!!” histeris
Aerin, ia takut sekali kehilangan adiknya lagi.
Kyuhyun pun yang
bersama mereka tak berhasil mengejarnya.
“Yong Gun ssi…. Ottoke??”
“Tuan, sebaiknya kita segera pergi
dari sini, kita harus meminta bantuan.. aku sudah mengingat plat mobilnya..”
“baiklah.. Aerin, kajja..” Daniel
sedikit menyeret anak itu yang masih terlihat kalut dan terus memanggil nama
Aiden.
::
::
Di mobil itu..
Donghae sudah
benar-benar kehilangan kesadarannya. Ia memejamkan mata rapat tak berdaya.
Melihat hal itu mereka tersenyum, sampai seorang dari mereka mengirim sebuah
pesan..
-kami sudah
mendapatkannya..-
Pip.
Tangan di ujung
ponsel itu membuka pesan dengan mata bahagia. Eoh, rupanya ia yang menyuruh
mereka tadi.
Dia…
-Ha Myung Jung- yang
diam-diam memberi pesan pada orang-orang suruhannya sejak Donghae dibawa keluar
tadi.
‘lihat, ini belum
selesai…’ katanya licik dalam hati.
-TBC-
Akhirnyaaaa aku udah bolak balik heehehe. Akhirnya dilanjut
BalasHapusAkhirnyaaaa aku udah bolak balik heehehe. Akhirnya dilanjut
BalasHapusAstaga akhirnya update juga... next chapt thor
BalasHapusAkhirnya yawoh ... Rasa penasaran udah terbayar sekarang . Tapi dibuat tegang sama donghae yg dibawa pergi .. Lanjutnya ditunggu thor
BalasHapusAstagaa., makin rumit ajaa...
BalasHapusSemoga masalahnya cpet selesai n keadilan dpat ditegakkan...
Hehhe π π
Yeay,,, akhirnya update juga...
BalasHapusBikin deg2an Donghae nya di culik lg...
Next chingu
Akhirnya ada lanjutannya juga... Ha myung jung juga harusnya di penjara soalnya dia juga jahat,, semoga aiden ga apa2 dan baik2 saja.. Dan semoga aja lanjutannya ga lama-lama hehehe ^^ :)
BalasHapusKeren dan mkin menengangkan ^^ good job for author..... Kangen pake laptop smbil dengerin musiknya... Musiknya msih sm atau udh di ganti?
BalasHapusAkhirnya..setelah ampir tiap hari antengin ni blog, akhirnya update juga...mengobati rasa penasaran ama apa yang disembunyiin ama hae...pi tbc negangin thorr...
BalasHapusItu aidennnya jangan diapa apain ya thorr.....ππ
Lannjuutt..next chap ditunggu...
Akhirnya update jg.. π
BalasHapusDonghae diculik lg,semoga ga knp2..#poor Donghaeπ
Next chapter Author.. ππ