-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak
lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka
mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir,
tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu
denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 18
::
Hiks..
Hiks..
Aerin mendengar
suara isakan itu walau pelan dan samar. Jelas itu dari kamar Aiden. Begitu
cemasnya ia akan keadaan Aiden, Aerin berlari membuka pintu kamar kasar tanpa
sungkan. Dan benar, Aiden meringkuk di ranjangnya seperti anak kecil yang
ketakutan..
“Aiden… gwaenchana?? Waegurrae??”
sentuhnya.
Donghae mendongak..
hingga membuat Aerin terkejut. Wajahnya sembab dan pucat.. “Ya, kau kenapa? Apa
yang terjadi..?? kau sakit? Ada yang sakit??”
Donghae menggeleng,
tapi ia beruntung Aerin datang. Langsung saja ia memeluk Noonanya berusaha
mencari ketenangan dalam dekapannya.
“ada apa?” kini Aerin melembutkan
suaranya. Tapi hanya gelengan kepala yang ia dapatkan.. “kau ini namja,
bagaimana bisa secengeng ini.. pasti ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku
kan?? BABO!! Kau tidak bisa membohongiku dengan mudah..”
Donghae masih
sedikit terisak.. “nanti.. aku akan menceritakan semuanya..”
“apa ada kaitannya dengan peristiwa
itu? Masih ada yang kau sembunyikan??”
Kali ini Donghae
mengangguk “euhm… Noona.. bisakah seperti ini sebentar? Dan.. nyanyikan lulaby
itu untukku.. aku merindukan Oemma..”
Aerin tertawa kecil.
Mereka bukan lagi remaja tapi ia sangat merindukan juga sifat Aiden yang
seperti ini.. ya, sepertinya ia sudah biasa memanggilnya Aiden bukan Donghae
walau namja itu tak masalah dipanggil siapapun. Toh.. kedua nama itu miliknya..
Samar akhirnya
Donghae mendengar suara Aerin bernyanyi..
-twinkle little
star…-
::
::
::
::
Mendengar kabar Song
Ji Do tertangkap, Moon Cae Woon segera menyuruh reporternya untuk meliput
sebagai line news today.
Rasanya dunia sedang
berpihak padanya saat ini sampai-sampai pemandangan kota seoul dari jendela
ruanganya menjadi sangat indah dalam matanya. Senyumnya terus terkembang tiada
henti.
“sebentar lagi.. aku akan membuat
LittleStar selamanya menghilang dari dunia hiburan.. BigMoon harus bersiap
menjadi number one..” bangganya “ah, aku tidak menyangka ini akan secepat ini..
Kim Woori dan Song Ji Do, mereka begitu bodoh.. akulah yang akan menguasai
dunia agency sekarang..” ucapnya senang.
Di tengah
kesenangannya itu ia juga mendengar kabar..
‘Tuan, Lee Donghae
berada di tempat Daniel Lee.. Kim HeeJoon juga sudah kembali ke rumah itu..’
“Ahhh.. ini akan memudahkanku..”
‘kita akan bermain
secara halus…’
Ha…Ha… kembali ia
tertawa bahagia..
::
::
::
::
::
@themorning
Ssrrrrkkk…
Begitu pintu di buka
terdengar bunyi sesuatu tergeser oleh gesekan pintu. Daniel Lee mengerutkan
kening melihat benda itu. Sebuat map cokelat..
“apa ini?” tanyanya sembari
mengambil lalu membawanya masuk.
Setelah menyamankan
diri di sofa ruang tengah ia membukanya perlahan..
Red Fire document..
dan beberapa lembar kertas yang menjelaskan semua kejahatan Kim Woori dan Ji
Song Min selama ini. Mulai dari surat pernyataan awal kerjasama dengan SkySea
sampai penyalahgunaan saham sebagai syarat perjanjian. Artinya, Kim Woori sudah
membuat piutang pada SkySea hingga waktu tertentu dan belum dibayarkan. Artinya
pula, LittleStar akan menjadi milik SkySea, Ha Myung Jung jika Kim Woori tidak
membayarkan uang itu.
Daniel Lee semakin
bingung, apa lagi masalah yang masih ada… ia pikir cukup sebatas masalah
penculikan Aiden, tapi rupanya Kim Woori sudah melakukan sesuatu lebih dari
pada itu. Ia tega menjual saham milik anaknya sendiri sebagai jaminan. Lalu
untuk apa?? Untuk menutupi kejahatannya ia rela membayar mahal dengan seluruh
hartanya??
Haaaahhh!!
“Appa… gwaenchana??” selidik Donghae
yang baru saja turun dari kamarnya “apa ada masalah?”
Daniel hanya
tersenyum “gwaenchana Aiden-ah.. kau tidak perlu memikirkannya dan tidak perlu
cemas juga..”
Donghae
menghempaskan tubuhnya di samping Daniel “bagaimana aku tidak cemas jika ini
masih ada kaitannya dengan masalah yang kita hadapi, dan lagi.. bagaimana aku
tidak berpikir? Aku bukan anak kecil yang bisa kau bohongi Appa.. selama ini
aku hidup dengan keras bersama samchon, jadi seburuk apapun itu aku sudah biasa
menjalaninya.. jadi sekarang, jika kau merasa ada masalah.. katakan saja.. aku
juga anakmu kan? Bukan hanya Heejoon hyung atau Aerin saja.. Appa, jangan
berprasangka aku tidak bisa mengerjakan hal seperti itu.. aku ini canggih…”
celutuknya panjang lebar dengan lucu hingga membuat Daniel tertawa, terhibur
oleh putranya.
“sudah lama aku tidak mendengar
suaramu…” sentuhnya kemudian, hingga membuat Donghae terdiam.
“sudah lama aku tidak melihat wajah
Appa.. tidak bisa menyentuh Appa.. aku hanya mendengar cerita dari samchon
saja..”
Daniel mengerti.. ia
memeluk Donghae “mulai sekarang tidak akan ada yang bisa membuatmu terpisah
dari kami.. berjanjilah untuk selalu selamat adeul…”
Donghae mengangguk
dalam dekapan sang Appa “bogoshipoyo Appa… neomu..neomu..bogoshipoyo..”
“nado…”
Keharuan itu
terlihat di mata Yong Gun tak jauh dari mereka. Merasa sedikit bersalah karena
selama ini menyembunyikan Donghae dari keluarganya sendiri tapi itulah
tugasnya. Tugas yang ia terima dari seseorang yang sangat dihormatinya? Siapa?
Nanti.. semua akan tahu nanti..
“eoh.. samchon? Sejak kapan kau
berdiri di sana?” seru Donghae sambil melepas pelukan Ayahnya.
“tidak lama..”
“apa ada masalah Yong Gun ssi??”
tanya Daniel
“animida Tuan, hanya saja Shi Yoon
manager The Hero tadi menghubungiku jika dia dan beberapa orang masih setia
dengan Little Star. Aku rasa ini berita baik untuk kita.. setidaknya kita masih
bisa melawan BigMoon..”
Daniel tersenyum
“nde, kau benar.. aku tahu saham itu memang harus menjadi milik mereka tapi..
aku akan membelinya agar HeeJoon bisa melunasi hutang ibunya..”
“MWO?? APPA….??” Tak di sangka,
Heejoon mendengar semuanya “apa yang kau lakukan?”
“hah… aku melakukan ini bukan hanya
untukmu saja, tapi Aerin.. Aiden juga The Hero.. kau lupa?? Mereka sangat ingin
Little Star tetap berdiri terlebih orang-orang yang masih setia dengan agency..
kau mau mengecewakan mereka??”
Heejoon menunduk
“mian, aku sudah membuat masalah besar..”
“yaa.. berhentilah menyalahkan diri
sendiri.. lebih baik kau membantuku menyelesaikan ini. Itu tanggung jawabmu
sebagai putra sulung keluarga Lee..”
Degh!! Kembali ia
mendongakkan kepala..
“Appa…”
“sudah ku katakan bukan, jika kau
akan tetap menjadi putraku.. jadi, selesaikan tanggung jawabmu.. baru aku akan
memaafkanmu..”
“nde..”
::
::
::
::
Tinggal dua hari
lagi persidangan itu akan dilaksanakan. Kim Woori hanya pasrah dengan apa yang
akan di hadapinya nanti. Bahkan sekarang ini jiwanya kosong, ia merasa sendiri
tak ada yang bisa dijadikan tempat untuk mengadu. Jelas saja ini salahnya,
salahnya sendiri..
“aku melakukan hal terbodoh dalam
hidup ini.. mianhae..” entah pada siapa ia meminta maaf.
::
-FlasbackOn-
Lee Dong Il, sebelum
menjadi Daniel Lee. Bercanda gurau dengan Shin Hyo In, yeoja yeopo yang sangat
di sukainya sejak lama, akhirnya bisa ia dapatkan juga. Di satu sisi Kim Woo
Ri, sahabat Hyo In nampak menyaksikan adegan mesra itu dengan kemarahan.
“aku akan merebut semua yang kau
miliki saat ini Hyo In-ah.. kau mendapatkan semua yang kau inginkan.. sedangkan
aku? Aku harus berusaha keras hanya untuk makan..” geramnya.
Sementara Lee Dong
Il dan Shin Hyo In tidak pernah menyadari tatapan itu. Mereka tetap menganggap
jika Woori adalah sahabat.
-FlasbackOff-
::
“mianhae.. Hyo In-ah..” isaknya,
hingga jelas sekarang ia meminta maaf pada siapa. Rupanya itu yang membuatnya
rela berbuat jahat pada sahabatnya sendiri. Karena mata hati yang buta oleh
cemburu dan iri hingga menutup semua kebaikannya dan menuntunnya melakukan
tidakan terbodoh dalam hidup. Seperti pengakuannya.
::
::
::
::
@LittleStar
Sepi..
Tak..tak..tak..
Itu hanya detak jam
dinding saja.
“Direktur….??”
“Shi Yoon ssi?? Bagaimana bisa di
sini?”
“jika semua orang pergi, maka kami
akan bertahan di sini..” ungkapnya tulus. Heejoon mengerti maksudnya, ia tahu
semua orang yang selama ini di percayanya pergi meninggalkan agency saat tahu
keadaan sulit. Tidak tersisah satu pun? Bukankah kemarin masih ada beberapa??
“mereka semua pergi?”
“tidak masalah…” ringan Shi Yoon
“walau tinggal satu direktur, satu manager, empat artis.. agency ini pasti
mampu bertahan..”
“Ya…. Jangan lupakan aku hyung!!
Asisten manager..!!”
Mereka menoleh..
“Hae?? Untuk apa kau ke sini??”
“tenang saja, samchon bersamaku..
dan.. Appa mengijinkanku untuk membantu hyung…” mantapnya tanpa ragu lagi ia
bahkan memanggil ‘Hyung’ pada Heejoon.
“gumapta..”
“jadi bagaimana sekarang??”
“Appa, sudah membeli saham
LittleStar.. kau bisa segera membayar untuk SkySea.. eoh, aku punya seorang
teman lagi yang bisa diajak kerjasama hanya saja…”
“mwo??”
“ijinkan aku menjadi artis
sekarang…”
“MWO??” seru mereka begitu mendengar
permintaan Donghae.
“tidak percaya dengan kemampuanku??
Ciihh.. lihat saja nanti.. sudahlah, sebaiknya selesaikan satu masalah itu
dulu..”
Ha..ha..
::
::
::
::
“Apa kau pikir masalah akan selesai
saat kau datang padaku dan membawa uang itu?” remeh Ha Myung Jung.
Kim Hee Joon hanya
mendengus “animida Tuan Jung.. aku tahu kau bukan orang yang mudah, mungkin
masalah hutang akan selesai.. tapi kau akan tetap membuat oemmaku menderita
bukan? Tapi setidaknya yang ini sudah bisa kami selesaikan..”
Ha Myung Jung masih
memandang rendah Hee Joon. Bahkan ia menyesap kopi pesanannya dengan pelan
tanda ia tak peduli dengan pernyataannya. Tapi mata liciknya berbicara banyak
hal..
“baiklah, aku anggap hutang itu
selesai..” anggap?? Ya!! Kau hanya menganggap? Bagaimana bisa? Jelas itu sudah
selesai kan? Bukan hanya anggapan saja!
Issh… Heejoon ingin
sekali memukul wajah orang itu tapi ia ingat jika tidak boleh ada masalah baru
diantara mereka.
“nde.. gumapseumida..” pamit Heejoon
kemudian.
Begitu namja itu
pergi, Ha Myung Jung menghubungi seseorang..
“anak itu sudah
berani menghinaku,. Membayar semua hutang bukan berarti masalah selesai..
lakukan sesuatu!!” ujarnya
“nde, Tuan..”
“ia baru saja keluar
dari caffe..”
“siap..”
Begitu selesai,
senyum licik tersungging ringan di bibirnya. Seakan mengejek keadaan yang
selalu berpihak padanya. Kemenangan harus menjadi miliknya.. kalau tidak,
sia-sialah perbuatannya selama ini.
Dan benar..
Kim HeeJoon
melangkah keluar caffe tanpa mengerti apa yang akan menimpa dirinya
selanjutnya.
“bagaimana Tuan?” tanya Yong Gun
yang sudah menunggunya di mobil.
“semuanya baik-baik saja..”
“syukurlah…”
“kalau begitu cepat masuk hyung,
kita harus menemui Appa segera..” ujar Donghae di jok belakang yang juga
menengok melalui kaca jendela mobil yang dibukanya setengah turun.
Hee Joon
mengiyakan.. namun..
“YAAAA….. LEPPASKAN!!”
Dua orang menyeret
tubuh Heejoon kembali menjauh dari mobil saat ia hampir masuk ke dalam.
Melemparnya ke pinggir jalan, memberinya pukulan berulang kali..
Tidak bisa
dibiarkan!!
Donghae hampir turun
kalau tidak dicegah Yong Gun.
“biar aku Hae, tetaplah di dalam..”
Tapi tidak bisa. Ia
tidak bisa hanya diam saja.. Donghae memejamkan matanya.. memikirkan cara
menyelamatkan Heejoon.. dan..
Splllaasszzztt!!!
Dua orang tadi
terlempar dengan sendirinya tanpa tahu siapa pelakunya. Sekali lagi.. dan sekali
lagi! Hingga membuat mereka ketakutan sendiri lalu memutuskan untuk lari pergi.
Yong Gun bahkan belum menyentuh mereka sudah kabur.
“Tuan.. gwaenchana??”
“nde, Ajjuhssi….”
“Kajja…”
“itu tadi apa??”
“sudahlah Tuan, sebaiknya tidak
memikirkan itu dulu.. kita pergi dari sini..” ucapnya sambil membantu Heejoon
berdiri dan masuk mobil.
Sesaat kemudian,
Yong Gun sudah melajukan mobil dengan cepat melesat.. sesekali ia menengok ke
belakang memastikan Donghae baik-baik saja. Wajahnya terlihat sedikit pucat dan
nampak kelelahan. Tapi syukurlah jika Heejoon tidak menyadari itu..
::
::
::
::
“APA!! BEGITU SAJA KALIAN TIDAK
BISA?? YAKKK… BAGAIMANA KALIAN INI?”
“mianhamnida Tuan..”
“sudahlah….”
Ha Myung Jung
memuncak kemarahannya saat mendapati orang suruhannya kembali tanpa hasil. Ia
semakin geram saja.
“aku akan menghancurkan mereka
nanti.. mereka harus merasakan juga bagaimana menderitanya aku tiga belas tahun
ini..” ujarnya sengit “cari tahu soal Gi Soo.. kita fokus pada anak itu saja..
pastikan jika ia memang Gi Soo.. aku harus mendapatkannya, tidak akan ku
biarkan ia mengatakan semuanya..”
“nde”
::
::
::
::
Sementara di tempat
Daniel Lee, ia memandang kedua putranya dengan sendu..
“mereka sudah mulai kelewat batas..”
“nde Tuan..”
“aku bisa melaporkan kembali
perbuatan ini.. hah, sepertinya ia tidak sadar jika tindakannya ini justru
semakin menyulitkannya.. eoh, Aiden-ah.. gwaenchana??”
“euhm…”
“kau menggunakannya??” Donghae
menunduk “jangan lagi… jika itu melukaimu.. biarkan Yong Gun yang mengatasinya..”
“nde…”
Heejoon masih tidak
mengerti masud Appanya.. “wae Appa??”
“aniyo… sudah, sebiknya kalian
pulang saja… Aerin akan histeris jika tahu kondisi kalian seperti ini..
pulanglah..”
“tapi..”
“ku bilang pulang…”
“nde..”
::
::
Daniel tak kalah
dari Ha Myung Jung..
-
“aku ingin kau
mengawasinya terus, pastikan sebelum terjadi sesuatu pada anak-anakku kau harus
mencegahnya..”
“nde..”
“lakukan dengan
baik..”
-
Lihat. Ia tidak
tinggal diam bukan?
Ia duduk bersandar
pada kursinya, satu tangannya meraih sebuah photo yang masih tersimpan di laci
meja..
“Hyo In-ah… aku menemukan anak
kita.. Aiden.. dan aku janji akan menjaganya.. tidak akan ku biarkan ada
seorangpun melukainya.. aku janji padamu, jadi.. lihat kami dari atas sana..
kau senang bukan?” ucapnya. Yap! Itu adalah photo mereka berempat.. Daniel, Hyo
In juga kedua anak kembar mereka.
Apa ia sudah
melupakan Woori?? Bagaimanapun juga yeoja itu pernah mengisi kehidupannya tiga
belas tahun ini..
“aku akan menceraikan Woori segera..
tapi, ijinkan aku tetap menjaga Heejoon sebagai putra sulungku.. Aerin sangat
membutuhkannya, dan ku pikir Aiden sudah menerimanya.. walau sepertinya masih
ada yang disebunyikan anak itu..” pintanya pada Hyo In nun jauh di alam sana.
::
::
::
::
Ya, benar perasaan Daniel
jika masih ada yang disembunyikan Donghae saat ini. Begitu ia sampai kembali ke
rumah langsung mengunci diri di kamar hingga membuat cemas banyak orang.
‘tinggalkan aku
sendiri… biarkan aku sendiri..’ itu permintaannya sebelum berdiam diri di
kamarnya.
“apa ada yang di sembunyikan Aiden,
Ajjuhssi??” tanya Aerin.
“entahlah nona, aku juga tidak
tahu..”
“apa kalian sempat bertengkar tadi
Oppa?” tanyanya pada Heejoon.
“kau pikir kita anak kecil? Tidak!!”
“lalu kenapa dia seperti itu?”
“jika kau bertanya padaku, lalu aku
harus bertanya pada siapa eoh??” jawab Heejoon lucu.
::
::
“Eomma… aku sudah benar dengan
menerimanya? Apa kau sudah benar dengan menyelamatkannya?? Sedangkan dulu ia
tak pernah menolongku..”
Hiks…
Donghae menangis??
Lagi?? Aigooo….
“aku masih ingat waktu itu Oemma..
hyung hanya diam saat aku berteriak minta tolong.. hyung hanya diam saja..”
Apa itu yang kau
pikirkan Hae?
“mereka… mereka yang membuat Oemma
meninggal.. mereka yang membunuh oemma.. mereka oemma.. OEMMA!!” teriaknya histeris
“OEMMA!! OEMMA!!” rancaunya tak karuan..
DOKK!! DDAAGG!!
BRAAGH!!
“LEE DONGHAE!!”
“AIDEN!! BUKA PINTUNYA…” teriak Yong
Gun dan Aerin bersama. Mereka begitu cemas mendengar teriakan Donghae di dalam
kamarnya.
“kalian punya kunci cadangan kamar
ini?” tanya Yong Gun kemudian.
“percuma Ajjuhssi… Aiden membiarkan
kunci kamar ini tergantung di dalam sana, bagaimana kita bisa membukanya?”
“boleh aku dobrak saja?”
Perdebatan kecil
mereka rupanya terdengar oleh Donghae..
Hingga..
“tidak perlu..” bunyi pintu terbuka
bersama dengan suara Donghae “aku baik-baik saja..” ujarnya.
“ssinncchha??” Aerin memastikan. Ia
menangkup kedua pipi Donghae “wajahmu pucat.. kau bisa sakit jika seperti
ini..” lembutnya.
“gwaenchana noona..”
“baiklah jika begitu..” Aerin
menuntun Donghae ke ranjangnya, membuatnya berbaring di sana “tunggu di sini,
aku akan membuatkan cokelat panas untukmu..”
“euhm.. gumawo..” Donghae menurut.
Yong Gun lega
dibuatnya. Jangan dikira ia tak cemas seperti Aerin..
‘apa yang kau
sembunyikan Hae?’ batinnya.
-TBC-
Ah,
mian chingu.. lama update.. part ini juga sedikit kurang fokus..
Banyak yang
harus diselesaikan.. dikejar deadline juga.. ^^
But it’s
ok.. ff jalan terus walau agak nyendat..
Akirnya updet juga . Apa sh yg dsembunyiin donghe ? Apa ntar donghe bkal mw cerita ? Semangat
BalasHapusyeaa., akhirnya lanjut juga... hehehe
BalasHapusapakah the hero udh tau bahwa donghae itu aiden???
aaa., penasaran nih...
ditunggu kelanjutannya chingu... fighting!!!
Wah hae apa yang kau sembunyikan sayang berbagilah denganku hehehe
BalasHapusYeayy,, akhirnya update juga...
BalasHapusGa tau mau komen apa keep fighting aja deh....
Haaahhh...akhirnya update jga, lanjut ya thorr....
BalasHapusPenasaran nih ama apa yg disembunyin hae....fighting...
Alhamdulillah yawoh akhirnya update jugaaaaa ... Seneng sih tapi masih dibuat penasaran .. Ah sudahlah labjut lagi plisss jangan telattttt plissssss
BalasHapusChingu., kpn lanjutnnya nih??
BalasHapusDitunggu ya
Chingu,, kapan nih lanjut lg,, penasaran..
BalasHapusChingu...kapan lanjutnya nih...
BalasHapusPenasaran bgt soalnyaa.....
Chingu...kapan lanjutnya nih...
BalasHapusPenasaran bgt soalnyaa.....
Thor kapan update lagi ? Aku penasaran ����
BalasHapus