Rabu, 22 Juni 2016

HERO [17]

-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 17
::
Sementara hari menjelang malam, di depan rumah Daniel Lee nampak seseorang dengan baju serba hitam menyeringai tajam. Sepertinya ia mengincar sesuatu hingga senyum liciknya terukir seakan dunia akan menjadi miliknya sebentar lagi hingga ia mengeluarkan hinaan pada semua manusia. Hingga tanpa sepengetahuan sang penghuni rumah ia dengan mudah masuk ke dalam melalui jendela lantai dua yang dibobolnya. Mengendap  masuk dan mencari apa yang ia cari..
Hingga ia sampai di kamar yang di tujunya..
Pelan ia membuka pintu kamar itu hingga menampakkan seseorang tengah terlelap di ranjangnya bergelung selimut tebal. Sekali lagi sosok itu menyeringai tajam hingga mendekati ia yang terbaring di sana. Walau keadaan tak cukup terang karena hanya ada cahaya lampion kecil tapi itu tak mengurangi pandangannya.
Tanpa menunggu lama, sesuai dengan tujuannya..
Ehhmmmppp….
Eeuhmmppp…
Tak sempat ia membuka mata, sosok tadi sudah membekap mulutnya hingga membuatnya kembali tertidur. Bius di saputangan itu lebih cepat bekerja dari gerakan berontaknya. Dan begitu melihat ia kembali tak berdaya maka dengan mudah ia membopong tubuh  itu.
Namun sebelum ia berhasil kabur dengan membawanya..
DAAKKHH!!
BRUGH!!
            “siapa kau? Apa yang kau lakukan eoh??”
Ki Yong Gun menerjang sosok hitam tadi hingga tubuh dalam gendongannya terjatuh menghantam dinding. Yong Gun tidak sendiri.. Daniel Lee ada bersamanya. Melihat dua orang itu mau tak mau ia melawan hingga perkelahian terjadi. Untuk saat ini Yong Gun menunjukkan kemampuan yang sebenarnya dan tidak salah saat Tuan Lee mengatakan jika ia pernah menjadi seorang bodyguard. Keahlian bela dirinya cukup tinggi hingga pada akhirnya mampu menundukkan sosok tadi..
            “Arrghhh….” Yong Gun menekuk kedua tangannya ke belakang hingga ia tak berkutik. Seketika kemudian Yong Gun membuka kain yang menutup mulutnya yang ia gunakan untuk topeng wajah. Dan jelas sekarang.. siapa wajah itu..
            “MWO?? KAU??” bukan hanya Yong Gun tapi juga Daniel Lee..
            “Song Ji Do??”
            “Sekretaris Ji??” Aerin memekik, ia yang sebenarnya sudah melihat adegan itu dari tadi dibuatnya terkejut “Kau mau membawa Aiden?? Lagi?? YAAAAKK!!” dalam sedetik, emosi Aerin memuncak, ia mendekati Song Ji Do lalu memukulinya “TIDAK AKAN KUBIARKAN KAU MEMBAWANYA LAGI.. TIDAK AKAN KU BIARKAN KAU MENCULIKNYA LAGI..!!” begitu ia sangat marah dengan tindakan Song Ji Do, hingga ia terisak..
            “Aerin.. tenanglah..” Daniel sengaja memeluk putrinya menjauh dari orang itu.. “tahan orang ini sebentar Yong Gun ssi..” sambil ia mengkode Yong Gun.
            “Rin-ah.. diam di sini dan jaga Aiden..” pinta Daniel, ia mendekatkan Aerin pada tubuh Donghae, namja yang dibuat pingsan oleh Ji Song Min tadi. Sementara ia sendiri menghubungi polisi.
::
::
Secepat inikah nasib Song Ji Do? Bukannya mendapatkan kembali Aiden malah dirinya di tangkap polisi sekarang. Beberapa kali ia berusaha memberontak namun kekuatan Yong Gun masih bertahan untuk membuatnya takhluk.. aura dan tatapan kebencian di wajah Song Ji Do, sementara ia digiring masuk mobil polisi.
Tidak ada kata atau bahkan kalimat pembelaan atau makian, tetapi percayalah jika mereka sudah berperang sejak perkelahian tadi.
::
::
Sementara di dalam kamar Aerin setia menemani Donghae yang masih dalam keadaan tidak sadar. Ia mengusap lembut kening adiknya dengan penuh kecemasan. Ia hampir saja kehilangan Aiden untuk kedua kalinya dan itu tidak akan dibiarkan terjadi lagi.
            “Appa.. bagaimana bisa orang itu masuk ke rumah kita?” tanyanya pada sang Appa yang kini berada juga di kamar itu, bahkan Yong Gun juga bersama mereka.
            “Song Ji Do sudah mengetahui rumah ini sejak tiga belas tahun yang lalu.. jika dulu ia sedikit halus dalam permainannya, sekarang ia mulai berani..”
            “nde, pernyataan itu benar Tuan Lee..” sambung Yong Gun “aku sudah menduganya… selama ini Song Ji Do sebenarnya mengawasi kita terutama Donghae, yang ia pikir adalah anaknya.. sekarang, mungkin ia sudah tahu jika Donghae adalah Aiden.. bukan Gi Soo..”
            “lalu bagaimana Ajjuhssi??”
            “tidak ada yang bisa kita lakukan.. bersembunyi pun tak akan menyelesaikan masalah.. hanya menjaganya untuk tetap aman dan baik-baik saja sampai persidangan itu yang harus kita lakukan..”
            “Appa.. kalau begitu pekerjakan beberapa orang untuk mengawal Aiden sampai hari itu..”
            “Nona, sebenarnya anak ini bisa menjaga dirinya sendiri.. hanya saja akhir-akhir ini yang ku lihat tubuhnya seakan lemah.. itu kenapa kita harus menjaganya agar ia tidak mengeluarkan kekuatannya sementara ini. Rupanya itu sangat membahayakan.. tidak seperti bayanganku.. mungkin karena ia berada dekat dengan keluarganya jadi kekuatan itu justru menarik seluruh emosinya..” penjelasan Yong Gun panjang lebar.
            “benarkah begitu? Bukankah jika seseorang memiliki kekuatan ia justru hebat??”
            “nde.. tapi beda kasusnya dengan Donghae.. ia memilikinya sejak kejadian penculikannya.. mungkin sesuatu yang tidak kita ketahui terjadi pada saat itu..”
            “apa??”
            “entahlah Nona..”
Daniel yang mendengarkan percakapan itu hanya bisa diam. Kali ini ia tak bisa memecahkan permasalahan itu.
            “Ya sudah.. Aerin, kembalilah kekamarmu.. biarkan Aiden istirahat..”
            “Appa.. kau tidak lihat jika Aiden tidak sadarkan diri, bukan sedang istirahat..”
            “Ya… Song Ji Do memberinya obat bius.. bukan memukulnya sampai pingsan..”
            “tetap saja, biarkan aku di sini.. aku akan menemaninya..”
            “YA… Aerin..”
            “Appa… Aiden adalah adikku.. saudara kembarku..”
Hah, Daniel kalah! “baiklah…” dan mengalah tentunya.
::
::
::
::
Kyuhyun, Siwon dan Zoumi berdatangan ke rumah Aerin setelah yeoja itu menceritakan apa yang terjadi semalam.
            “bagaimana keadaannya?”
            “gwaenchana, hanya saja ia sedikit trauma sepertinya..”
            “hey… bagaimana bisa Song Ji Do berada di rumah ini? Apa dia memang ingin mengambil putranya? Isshh.. kalian bisa dituntut jika persidangan tahu jika Donghae adalah Gi Soo..” celutuk Siwon yang memang belum tahu kebenaran yang sesungguhnya “eoh, yogie.. Oemma membawakan makanan untuknya..”
Oemma?? Aerin tak salah dengar kan? Jadi Siwon dan Kyuhyun sudah mengakui Yong Na sebagai Oemmanya? Berarti mereka juga sudah menerima kehadiran Song Gi Soo??
            “Ajjuhma pasti senang kalian memanggilnya Oemma..”
            “nde, Oemma senang sekali..” sahut Zoumi yang rupanya juga memanggil Oemma pada Young Na.
            “aiihh… sekarang dia akan pusing memikirkan ketiga putranya..”
            “empat..” sahut Siwon “bukankah Donghae adalah Gi Soo, jadi dia juga anak Oemma..”
            “kami ke sini untuk mengajaknya kembali ke rumah.”
            “yaa.. kalian..” begitu mendengar kata ‘membawanya’, Daniel Lee muncul “Donghae akan aman di rumah ini, semalam memang Ji Song Min yang datang, tapi ha Myung Jung juga Moon Cae Won akan mengawasi rumah kalian.. mereka belum tahu jika Donghae sudah berada di sini. Jadi, ini adalah tempat yang aman sampai persidangan.. jelaskan itu pada Oemma kalian nanti..”
            “MWO?? Tapi.. Tuan Lee…”
            “kalian ingin mereka membunuhnya?? Ya.. percayalah pada kami..”
            “Tuan Lee benar.. Siwon ssi.. aku melihat beberapa anak buah Ha Myung Jung dan reporter BigMoon kemarin membuntutiku.. jadi, sebaiknya biarkan mereka mengira Donghae di sana.. sementara ia aman di sini..”
Akhirnya Siwon menyerah jika penjelasannya seperti itu. Ia tak ingin juga anak itu celaka.
            “sudah, sebaiknya kalian temui Donghae.. ia mengurung dirinya sejak semalam.. dan tolong bujuk dia makan..” pinta Daniel.
::
::
::
::
Sementara di ruangaan berjeruji itu, Song Ji Do mendekam.
            “Aiden?? Kenapa Aerin menyebutnya Aiden?? Bukankah dia Gi Soo??” tanyanya bermonolog “apa aku salah paham selama ini? Bukankah yang mati waktu itu adalah Aiden? Aku yakin sudah mengikat anak itu.. dia tidak akan bisa lolos saat kebakaran terjadi.. lalu mengapa itu bisa Aiden? Gi Soo hanya bertengkar denganku lalu pergi.. jadi jika ia ikut terbakar harusnya.. ia tidak terikat.. bagaimana ini bisa terjadi?”
Song Ji Do mencoba mencari jawaban dari semua itu.  Tetapi kemudian ia tersenyum “jika dia Aiden, maka aku bisa bebas.. aku tidak bersalah.. ha..ha..ha.. aku tidak membakar gedung itu..”
HA..HA..HA.. “AKU TIDAK MEMBAKAR GEDUNG ITU!”
::
::
::
::
Suara tawa itu berbalik dengan tangisan Kim Hee Joon yang masih meratap di apartemennya. Beberapa hari ini ia tidak melakukan apapun, tubuhnya kotor, rumahnya berantakan dan bahkan ia belum memasukkan makanan apapun sejak terakhir Aerin datang merawatnya kemarin.
            “aku merindukan keluarga yang utuh saat laki-laki yang mengaku ayahku itu pergi meninggalkan kita Oemma..” isak Hee Joon “aku salah, karena aku tidak menahan Oemma untuk berbuat jahat.. aku membayangkan kebahagiaan yang aku inginkan tanpa mengingat jika semua jalan kita itu salah.. Oemma.. sekarang bagaimana?”
Ya, kekecewaan kepada dirinya sendiri.
Kim Hee Joon tahu waktu itu..

_OnFlashBack_
Kim Woori diam-diam menemui Song Ji Do,.
            “singkirkan anak itu atau gunakan anak itu.. kita akan mendapatkan semuanya..”
            “nde, Nyonya Kim..”
            “aku melakukan ini untuk Hee Joon, selain keluarga aku akan memberikan kenikmatan sebagai putra mahkota..”
            “Oemma.. apa tidak apa-apa?” Hee Joon yang menemani Woori hanya mencoba bertanya.
            “serahkan semuanya pada Oemma, Hee Joon-ah.. bukankah Oemma berjanji akan membuatmu bahagia? Setelah kau memutuskan untuk ikut dengan Oemma itu adalah janji Oemma padamu.. arraseo..”
            “bagaimana…”
            “kalau terjadi sesuatu, Oemma yang akan menanggungnya.. kau tak perlu memikirkannya.. semua pasti baik-baik saja..”
_OffLashBack_

            “Oemma.. jika aku tahu semua ini akan terjadi maka aku akan mencegahmu saat itu..” ujarnya “jika aku tahu Oemma menderita seperti ini maka aku rela mengorbankan impianku memiliki keluarga.. aku bahagia cukup dengan Oemma saja..” isaknya.
::
::
::
::
Sejak tadi ia hanya diam duduk di jendela kamarnya dan menatap kosong ke depan.
            “udara di sini dingin.. kau harus memakai jaket jika tidak ingin sakit..” Aerin memakaikan jaket untuknya _Donghae_ “Ajjuhsi mengatakan jika kau suka sekali duduk di jendela tidak peduli udara dingin atau tidak..”
Donghae tetap diam..
            “eoh, ada yang ingin bertemu denganmu..” bisiknya.
Lalu pintu kamarnya terbuka dan menampakkan tiga Hero yang sudah dikenalnya “mereka mencemaskanmu Hae..”
            “Hey.. gwaenchana??” tegur Zoumi “kami sangat merindukanmu..” ia mengoyak kepala Donghae hingga rambutnya berantakan.
            “eoh.. lihat ini.. Yong Na Oemma menitipkan makanan ini untukmu.. sebaiknya kau makan segera..” Siwon menunjukkan bungkusan yang ia bawa.
            “Kajja.. tidak baik menyia-nyiakan pemberian seorang ibu..” imbuh Aerin sambil mengajak Donghae untuk duduk di ranjangnya.
Donghae tak mengelak, ia hanya malas melakukan apapun. Pikirannya kacau bahkan sejak kejadian semalam ia menjadi pendiam seperti sekarang.
Aerin dan Kyuhyun menyiapkan makanan itu hingga meletakkanya di depan Donghae dengan sebuah meja kecil. Posisi Donghae memang duduk bersandar pada ranjangnya..
            “makanlah.. kau mau aku menyuapimu?” tawar Aerin.
Hah.. melihat permohonan itu akhirnya ia menyerah.. “aku bisa sendiri Noona..” ia merebut sendok di tangan Aerin dan mencoba menyuapkan sendiri makanan itu.
Enak.. tapi kenapa rasanya hambar? Padahal ia tahu masakan Young Na selalu enak baginya. Tapi kali ini mulutnya terasa lain..
            “kalian makanlah juga..” akhirnya ia mengajak yang lainnya “aku tak akan makan lagi jika kalian tidak makan juga..” ancamnya.
Sukses. Hal itu membuat Zoumi dan Siwon senang. Mereka segera menyiapkan sendoknya lalu ikut makan bersama Donghae. Bagaimanapun juga, membuat Donghae mau makan adalah tugasnya.
            “dengar Hae.. kau tak perlu cemas lagi, Song Ji Do sudah ditangkap polisi.. ia tak akan bisa melukaimu..”
            “apa.. kau sedih.. karena dia adalah Appamu?” tanya Siwon.
            “aniyo..” ujarnya “aku hanya takut dia akan melukai keluargaku.. Noonaku..  dan hyungdeulku..”
Kyuhyun trenyuh dengan penuturannya.. “aku juga tidak ingin kau terluka lagi.. aku akan menjagamu Hae, mulai sekarang..”
            “Kyu??” Siwon dan Zoumi menangkap hal yang aneh darinya.
            “gumawo Kyu Hyung…”
            “sekarang sebaiknya kau habiskan makananmu.. itu juga akan melukaimu nanti jika tidak kau makan.. kau mau berbaring di rumah sakit?”
            “aiisshh.. kau mengancamku hyung??”
            “nde..”
::
::
::
::
The Hero mengadakan rapat darurat..
            “ada apa? Kenapa kau mengambil ahli tugasku??” geram Siwon. Pasalnya Kyuhyunlah yang mengumpulkan mereka semua di studio itu.
            “begini hyung..” seriusnya “LittleStar tinggal menghitung hari, jika persidangan itu dimenangkan BigMoon makan karier kita dan artis Littlestar agency akan hilang. Sekarang hanya kita dan beberapa orang yang masih setia dengan agency ini..”
            “kau ingin kita pindah agency??”
            “Ya… jangan potong perkataanku Zoumi hyung.. aku belum selesai..”
            “lanjutkan Kyu..” ujar Shi Yoon manager
            “kita adalah team kecil sekarang, hanya menghitung jari saja yang masih bertahan dengan agency ini.. aku ingin kita berjuang walau jumlah kita tidak banyak..”
            “bagaimana?”
            “Presdir Lee memberitahuku jika sekarang dialah pemilik saham terbesar Littlestar tanpa diketahui Kim Heejoon dan juga Kim Woori.. ia hanya tidak ingin agency yang membesarkan kita ini lenyap hanya karena masalah pribadi pemimpinnya.. jadi, dia menawarkan kerjasama..”
            “benarkah??” Shi Yoon bergirang mendengar itu “jika begitu aku akan bekerja sekuat tenaga, apapun itu demi agency kita..”
            “aiigoo.. kau sangat menyayangi agency ini rupanya..” sindir Siwon
            “bagaimanapun juga, Littlestar yang mempertemukanku dengan The Hero dan membuat aku menjadi orang yang berguna.. itu adalah impianku selama ini.. menjadi manager dengan sepenuh hati..”
            “MWO?? Jadi cita-citamu menjadi manager??”
            “nde.. karena dengan begitu aku bisa bekerja.. karena aku tidak suka bekerja di depan, maka aku akan mejadikan artisku yang terkenal..”
            “sudah, lupakan dulu itu sementara.. bagaimana sekarang caranya??”
Kyuhyun tersenyum tipis mendengar pertanyaan yang ia tunggu dari tadi..
::
::
::
::
Daniel Lee bagaimanapun juga masih berstatus suami dari Kim Woori. Namja itu bahkan kini menjenguk isterinya..
            “kenapa kau datang?” sinis Woori
            “aku masih suamimu bukan? Jadi aku punya hak untuk menemuimu..”
Mata Kim Woori memanas menahan tangis “mianhae.. jeongmal mianhae yeobo..” pintanya tulus hati “aku bersalah padamu juga Aerin.. aku tidak pantas untuk dimaafkan, tapi aku masih mengharap maaf itu..”
            “aku memaafkanmu..” Woori mendongak menatap Daniel “tapi katakan semua yang sudah kau perbuat pada keluargaku di pengadilan nanti..  aku tidak ingin kau berbohong lagi, katakan semuanya.. mengakulah.. maka aku akan memaafkanmu.. aku juga akan tetap menganggap Heejoon sebagai putraku, aku tidak akan meninggalkannya.. karena  selama ini aku sudah menyayanginya seperti putra kandungku sendiri.. jadi, jika kau mau semua itu.. turuti permintaanku..”
Kim Woori lega mendengar pernyataan yang terakhir.. “nde, aku akan mengatakan semuanya.. gumawo, karena masih mau menerima Heejoon.. aku tidak peduli kau mau menerimaku lagi apa tidak, tapi aku titip Heejoon padamu.. tidak ada yang bisa ku percaya lagi.. aku tahu kau orang yang baik..” tangisnya bahagia.
            “jika kau menganggap aku baik maka jangan sia-siakan kebaikanku..”
::
::
::
::
            “App…pa..??” HeeJoon menundukan kepala gemetar saat menemui ayahnya sesuai dengan pesan ajakan yang ia terima tadi.
            “pulanglah ke rumah.. Aerin sangat merindukanmu..”
            “tidak.. aku tidak pantas di sana..”
            “aku sudah memaafkanmu HeeJoon-ah.. Oemmamu yang harus menanggung semua ini, kau tetap akan menjadi putraku.. kembalilah pada LittleStar.. agency sangat membutuhkanmu saat ini.. bukankah itu adalah impianmu selama ini? Jadi ku rasa dengan memperjuangkan LittleStar, kau bisa membuktikan padaku penyesalanmu..”
            “tapi.. aku tidak bisa..”
            “waeyo?? Kau mau menjadi pengecut juga?? Semua orang akan mencibirmu sekarang dan melihatmu sebagai orang yang gagal.. kau tidak mau itu terjadi kan? Hidupmu akan sia-sia jika kau tidak mengambil kesempatan ini.. jika kau tidak mau melakukan ini karena aku yang meminta maka lakukan itu untuk Aerin..”
Heejoon semakin merasa tidak layak di depan Daniel Lee yang sudah lebih dari kata ‘orang baik’ baginya. Ia masih menganggapnya putra.. ia masih menerima keberadaannya.. bahkan memberikan kehidupan layaknya anak kandung. Jika ia tahu Daniel sebaik itu maka ia akan menolak untuk mengacaukan keluarganya tiga belas tahun yang lalu.
            “App..a..” bahkan ia masih memperbolehkan memanggilnya ‘Appa’.. “kenapa kau lakukan ini semua? Harusnya benci dan dendam yang ada tapi kenapa justru seperti ini??”
            “aku membesarkanmu belasan tahun ini.. disaat aku merindukan putraku, kau ada di sampingku Heejoon-ah.. sekarang, kembalilah lagi.. kau tidak mau mendengarkan permintaan seorang Appa?” lembut Daniel “ada satu hal lagi yang akan ku minta setelah ini, jadi kau harus pulang. Jika kau tidak mendengarkanku, jika Aerin tidak bisa kau jadikan alasan.. maka, anggap saja ini balas budi yang kami tuntut darimu..”
Heejoon tak kuasa. Bagaimana bisa Daniel Lee begitu memaksanya untuk kembali sedangkan ia saja masih marah pada dirinya sendiri. Tapi akhirnya ia mengangguk..
            “Appa…. Gumapseumida…”
Daniel menang, ia lega karena Heejoon setidaknya mau mendengarkannya.. “ambil barangmu di apartemen lalu segeralah pulang,.”
Satu lagi sebenarnya alasan Daniel memaksanya pulang. Bisa jadi Ha Myung Jung atau Moon Cae Woon menjadikan Heejoon sasaran untuk menghancurkan Woori, karena bagi wanita itu Heejoon adalah hal yang paling berharga.
Jadi, sebisa mungkin Daniel melindungi anak-anaknya dan mengawasi mereka hingga masalah selesai.
::
::
::
::
Begitu ia mendengar suara pintu terbuka hatinya melonjak lalu tubuhnya melompat. Ia bisa memastikan siapa yang datang..
            “APPA… sudah pulang??” teriak Aerin sambil  menyambut Ayahnya dengan sebuah pelukan.
            “Appa… aahh, Noona.. aku juga mau memeluk Appa..” protes suara yang lain, Donghae. Ia tak terima jika Aerin memonopili sendiri ayahnya.
Daniel hanya tertawa, tak disangka putra putrinya begitu kekanakan.. “Ya…. Jangan bersikap seperti anak kecil, aiishh.. Appa kalian ini bahkan sudah sangat tua..”
Mendengar kata ‘tua’ Aerin memandang wajah Daniel lekat.. “tua?? Kenapa si tua ini tidak memiliki keriput? Appa dia meminum cairan magic yang membuatnya muda lagi??”
TAAKK!!
            “YA… APPA, sakit.. kenapa kau memukulku?” Aerin memegang keningnya.
            “jangan hanya menyambut Appa.. sambut juga Oppamu..”
Degh!!
Jadi Daniel tidak pulang sendiri? Aerin mencari seseorang yang dimaksud Appanya.. ya, ia muncul di balik punggung Daniel perlahan dengan menundukkan kepala..
            “Appa menyuruh HeeJoon pulang, tidak baik memendam kebencian terus menerus.. dia akan memperbaiki semua kesalahannya.. jadi, terima kakak kalian..”
Donghae kaku berdiri. Ini pertama kalinya ia berhadapan dengan HeeJoon sebagai Aiden. Jika kemarin ia tak sungkan karena sebatas Direktur dan Asisten Manager..
            “Appa sudah menceritakan semuanya pada Heejoon, jadi mulai sekarang.. kau harus memanggilnya Hyung..” pintanya pada Donghae “kuharap kau mengerti apa yang ku lakukan ini Aiden-ah..”
            “euhm…” walau ragu dan tak bisa tersenyum Donghae masih berusaha mengangguk “hyung….” Sebutnya.
            “Oppa.. mianhae.. waktu itu..” ungkap Aerin “aku tidak membencimu.. hanya saja aku marah dan kecewa.. tapi aku akan mencoba untuk memaafkan Oppa.. bagaimanapun juga, kau adalah Oppa yang selalu ada dan melindungiku selama ini.. kau bahkan tidak pernah melukaiku selama kita hidup bersama..”
            “gumawo…” trenyuh Heejoon “mianhae.. Lee Donghae.. eoh, ani.. Aiden Lee…” Heejoon menyentuh pundak Donghae tapi namja itu mundur setengah terkejut.
            “eoh.. aku.. ada yang harus aku kerjakan..” undurnya dari pertemuan pertama itu. Meninggalkan Heejoon bersama Aerin dan Daniel dalam kepasrahan.
            “jangan tersinggung.. butuh waktu untuk memberinya pengertian, tapi percayalah.. dia akan menerimamu nanti..” hibur Daniel Lee.
            “nde.. Appa..”
::
::
Donghae masih tidak percaya.. bukan bermaksud membenci Kim HeeJoon. Tapi melihat namja itu mengingatkanya pada satu kejadian menyakitkan.. walau ia akui, dulu sempat hubungan antara dongsaeng dan hyung itu terjalin walau hanya sebentar..
“jadi aku punya hyung sekarang Appa??” girang Aiden kecil.
“nde…”
“HORRREEE!! Aku punya hyung… aku punya noona…”
“kau senang??”
“nde… mulai sekarang ada yang menemaniku bermain.. kalau Noona hanya akan ribut dengan bonekanya saja.. aku tidak suka!!” celotehnya.
Betapa bahagia dunia waktu itu.. sampai satu kejadian menyakitkan mata dan hatinya hingga kini. Ia tak akan melupakan semua itu.. ia masih mendengar suara itu.. masih sangat lekat dalam memorinya..
‘Oemma…’

-tbc-

Anyeong chingudeul.. kembali lagi update nie.. hehe,.
Happy reading yach.. ^^
And… Thanks for reading..

16 komentar:

  1. Yeaa., akhirnya dilanjutin... Hehhee
    Song ji do gak kapok juga ya., dasar...
    Ahh., next chingu...
    Semoga persidangannya lancar...

    BalasHapus
  2. Gomawo udah update....donghae-donghae

    BalasHapus
  3. Yeayy... udah uday update. Sukaa sukaaa 🙌🙌🙌

    BalasHapus
  4. Gmana akir crita nanti . Penasaran . Semangat

    BalasHapus
  5. Wah update juga akhirnya,,
    Lanjut lg chingu

    BalasHapus
  6. Seneng deh pas buka blog ini ada update baru... Makin seru makasih yah fast updatenya ^^

    BalasHapus
  7. Kok aku deg degan yaa .. Ah lanjutt lagi fast update kalo bisa ✌

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Wahhhhhh makin seruuuuu..
    Next chapter Author.. ;)

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Thoorr....
    Kpn update lgi....
    Penasaran bgt ama lanjutannya....

    BalasHapus
  12. Thoorr....
    Kpn update lgi....
    Penasaran bgt ama lanjutannya....

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Chingu,, kapan lg updatenya?? Akk nungguin...

    BalasHapus
  15. Lanjutttt donk ... penasaarrran nihh.... thank'z

    BalasHapus
  16. Kok gak dilanjut labjut sih ? Ayodonggg next udah penasaran nih ..

    BalasHapus