Rabu, 08 Juni 2016

HERO [14]



-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 14
::
            “aku pulang hyung, samchon sudah menjemputku..” pamit Donghae pada Shi Yoon.
            “tidak biasanya dia menjemputmu, apa ada masalah?”
            “ani… dia sedang ingin bersamaku saja.. ah, baiklah.. aku pergi dulu ku rasa samchon sudah terlalu lama menunggu di mobil..”
            “arra..”
Benar. Yong Gun sudah di parkiran menunggu Donghae. Matanya selalu was-was memperhatikan sekitar.
Bark!!
Terdengar pintu mobil di buka tutup sedikit keras..
            “bagaimana keadaanmu?” cerca Yong Gun begitu tahu Donghae yang masuk ke dalam mobilnya.
            “gwaenchana… apa memang sekarang sangat bahaya keadaannya?”
            “nde.. peperangan sudah di mulai..”
            “tapi aku bisa menjaga diriku sebenarnya samchon.. aku tidak ingin melibatkanmu seperti ini..”
            “yaa.. aku sudah terlibat sejak kau lahir.. BABO!!” ujar Yong Gun sambil menjalankan mobilnya “mereka semua mencarimu sekarang.. ada banyak alasan mereka mengincarmu..”
            “yang jelas mereka tidak ingin kejahatan tiga belas tahun lalu terungkap..”
            “Donghae.. ini terlalu sulit untuk menyeret mereka ke pengadilan.. Ha Myung Jung jelas hanya ingin menjatuhkan Woori, sedangkan yeoja itu akan mati-matian untuk menyembunyikan bukti.. sekaligus kau sebagai saksi hidup..”
            “mengapa mereka menganggapku sebagai saksi hidup?? Aku hanya anak kecil waktu itu.. tidak tahu apa-apa..”
            “nde.. tapi kau tahu apa yang mereka lakukan.. itu akan mneyudutkan mereka.. akan membunuh mereka.. keterangan seorang anak kecil yang sekarang sudah dewasa itu bisa dikatakan masuk dalam hitungan hukum. Kau sudah bukan anak di bawaah umur lagi yang keteranganmu bisa dinyatakan sebagai benar..”
            “tapi apa hanya itu??”
            “lebih dari itu Hae.. karena mereka tahu kau adalah Gi Soo.. Song Gi Soo.. putra Song Ji Do sang pelaku utama.. Song Gi Soo dinyatakan menghilang setelah kejadian,.”
            “aku lelah samchon.. aku lelah memikirkannya..” Donghae menyandarkan punggungnya pada kursi yang ia duduki lalu memejamkan mata.
            “tidurlah.. aku akan membangunkanmu setelah sampai di rumah..”
            “apa rumah itu aman untuk kita?”
            “sementara ini iya..”
            “sampai kapan aku harus bersembunyi seperti ini?”
            “sampai pengadilan menyeret mereka dan kau bisa menjadi saksi di sana tanpa memihak pada siapapun..”
Ssss…..
::
::
::
::
Suasana rumah kediaman keluarga Lee terasa dingin dan kaku. Tidak ada percakapan berarti di antara mereka. Bahkan Aerin yang biasa bergurau dengan Hee Joon atau bermanja pada Woori tidak terlihat lagi. Yeoja itu memlilih untuk diam di kamarnya. Tak disangka jika orang yang tinggal baik dengan nya ternyata melukai hatinya begitu dalam.
            “Aiden.. mianhae.. aku tidak bisa melindungimu.. aku merasa jika diriku ini sangat menyebalkan. Bagaimana mungkin aku bisa hidup bahagia dengan orang yang sudah mencelakakanmu seperti itu? Bagaimana mungkin aku menerima kasih sayang mereka selama ini, padahal mereka yang membuat saudara kembarku sendiri harus pergi selamanya.. Aiden-ah.. andai aku tahu ini dari awal. Aku tidak akan menerima mereka semua.. aku tidak butuh Oppa atau Oemma lagi.. aku hanya butuh  kau Aiden, dan Oemma kita..” Aerin mengusap photo dirinya dan Aiden kecil dengan lembut. Tetes air mata sudah tak kuasa di tahannya.
Sebal, marah..
Ataukah terluka?
Sama saja!
Aerin merasa menyesal bisa tertawa bahagia bersama Hee Joon dan Woori selama ini.
Hiks..
Hiks..
            “Aerin-ah..”
Aerin menghapus air matanya cepat begitu tahu ada yang masuk kamarnya..
            “Appa..” yeoja itu langsung memeluk Daniel Lee erat lalu menupahkan lagi tangisannya. Percuma tadi ia menghapus airmatanya jika kini ia lebih terisak di pelukan sang Appa.
Namja itu hanya bisa diam mengusap lembut punggung putrinya..
            “Appa.. aku tidak mau tinggal bersama mereka..”
Daniel mengerti “nde.. besok kita suruh mereka pindah dari rumah ini, jika mereka tidak mau.. kau dan Appa yang akan pindah..”
Dirasakan Daniel kemudian jika putrinya mengangguk..
            “aku merindukan Oemma.. merindukan Aiden..”
            “nde, nado…”
            “Appa… jika aku boleh mengatakannya lagi.. aku merasakan jika Aiden masih hidup.. dia ada di sekitar kita selama ini, hanya saja dia tidak mengatakannya..”
            “mwo??”
            “ini feeling seorang kakak kembar..”
            “benarkah?? Lalu.. bagaimana dengan yang kita lihat tiga belas tahun yang lalu..?”
            “ani.. itu bukan Aiden.. aku yakin Appa.. kau mau kan berjanji juga untuk menemukan uri Aiden..??”
Daniel tak bisa menjawab. Ia merasa Aerin terlalu merindukan adiknya hingga berpikir seperti itu.
::
::
::
::
HeeJoon menjinjing dua tas besar miliknya sedangkan Woori menyeret koper coklat tua yang ukurannya lumanyan besar. Nampak berat hati saat mereka harus meninggalkan rumah itu yang selama ini menjadi tempat ternyaman mereka, tempat berbagi kebahagiaan dan duka. Hanya saja keputusan Daniel Lee tidak bisa dibantah lagi. Mereka akan seperti manusia tak punya wajah jika tetap bertahan di rumah itu.
            “Oemma.. kajja, kita pergi..” rangkul HeeJoon pada Woori.
            “kita akan tinggal dimana?”
            “aku sudah menyewa apartement untuk kita.. tidak perlu cemas..”
            “baiklah.. kajja..” akhirnya ia menyerah “eoh, kau tidak pamit pada Aerin?”
HeeJoon menggeleng “anak itu tidak mau menemuiku sejak kemarin, hanya mengurung diri di kamarnya.. aku jelas paham perasaannya.. dan aku tidak akan marah.. wajar saja ia bersikap seperti itu pada kita..” Woori mengangguk menyetujui.
Ya, akhirnya mereka angkat kaki juga dari rumah itu.
::
::
Sebenarnya Aerin juga merasa kehilangan dengan kepergian mereka. Tapi luka yang ditimbulkan sudah menutupi rasa kehilangan itu sendiri. Ia seakan mencoba buta akan rasa sayangnya pada HeeJoon yang sudah menjaganya selama ini. Tapi, mengingat kembali jika Ia tak berhak sendirian atas kebahagiaan itu maka ia kembali membuang rasa ibanya pada Kim Woori dan Kim HeeJoon.
::
::
Ha Myung Jung mengadakan petisi untuk Kim Woori dan Little Star.
-tuntutan atas perjanjian kerjasama yang tidak dipenuhi oleh Kim Woori sesuai dengan batasan waktu yang sudah terlewatkan. Hal ini menyangkut juga kelangsungan hidup LittleStar yang selama ini di bangunnya. LittleStar adalah bukti jika usaha yang dirintisnya berhasil, lalu jika demikian kenapa Kim Woori tidak segera melunasi perjanjiannya dan malah menghindar.
-tuntutan lain atas penggunaan Gedung SS untuk tindakan kriminal, penculikan putra Daniel Lee yang perkaranya sudah ditutup belasan tahun lalu karena tidak ada bukti atau saksi. Namun, munculnya Red Fire Document dan kemunculan seorang saksi menguak kejahatan itu kembali ke permukaan-
Dua surat petisi itu sampai di tangan Woori sekarang. Dan matanya memanas saat membacanya..
Bruggh!! Wanita itu akhirnya tersungkur di atas tempat duduk kerjanya dengan gemetar. Ia ingin sekali menghubungi ji Song Min tapi lelaki itu rupanya juga sudah menghilang entah kemana. Hanya ancaman demi ancaman yang ia lakukan sebagai bukti jika sekarang ia sedang tidak memiliki sekutu lagi. Ji Song Min, atau Song Ji Do sudah jelas sedang mencari Song Gi Soo.
Ada dua kemungkinan yang akan terjadi jika Song Gi Soo ditemukan. Yang jelas dua-duanya tidak menguntungkan.
Pertama, Gi Soo bisa menjadi saksi jika bukan Woori yang melakukan penculikan melainkan ayahnya sendiri dan itu akan membuat Song Ji Do semakin terjerat hukum.
Kedua, jika ia menemukan Gi Soo terlebih dahulu ia bisa menyingkirkannya untuk tidak ikut campur dalam masalahnya, jadi ini akan memberatkan pernyataan Ha Myung Jung.
Namun keduanya tidak mungkin melepaskannya dari tuntutan yang ada. Apapun yang dilakukannya, ada atau tidak ada Song Gi Soo, semua masalah berpangkal pada dirinya.
            “Ottokhe?? Kenapa semua jadi seperti ini??” paniknya “aku tidak mau semua usahaku sia-sia saja hanya sampai disini.. aku belum membuat HeeJoon memiliki semua yang ingin kucapai.. dan.. aku tidak ingin kehilangan suamiku.. aku tidak ingin kehilangan keluargaku.. aku harus bagaimana??” cecarnya sendiri makin mengenaskan jika kita bisa melihatnya sekarang.
Keadaan ini tak jauh beda dari putranya Kim HeeJoon. Ia sudah malas untuk pergi ke kantor agency akhir-akhir ini. Ia tak peduli berapa banyak panggilan masuk yang ia tolak. Ia tak mau mengurusi pekerjaan dan semua program yang sedang ia kerjakan.
Oh, ayolah Kim HeeJoon, apa kau lupa jika agency hampir berada di pelosok bumi? Kau membiarkan karyawan dan semua yang bekerja di sana semakin tak karuan. Pihak TV makin mempertanyakan kerja LittleStar sebagai agency ternama. Jika kau tidak muncul juga maka habislah riwayatnya..
            “apa yang harus aku lakukan??’ keluhnya.. “tidak ada yang bisa membantuku sekarang..” ia mengoyak rambutnya hingga kacau tak beraturan.
::
::
::
::
            “Apa-apaan ini?” tanya Kyuhyun “kenapa semuanya jadi kacau? Ada apa sebenarnya?” ia tak paham mengapa ada banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini sampai puncaknya LittleStar di tuntut stasiun TV atas semua program yang ada. Bahkan The Hero harus menghilang sementara waktu atas perintah HeeJoon dan Shi Yoon menyetujuinya demi keamanan The Hero. Hingga hari ini saja mereka harus bertemu di tempat seperti ini hanya untuk menghindari publik.
            “Oppa yang meminta kalian bersembunyi?” tanya Aerin. Yeoja itu memainkan ponselnya di atas meja yang hanya menyediakan beberapa cangkir kopi pesanan mereka.
            “nde.. jelaskan pada kami Rin-ah yang sebenarnya..” pinta Siwon. Sedangkan dua pasang mata yang lain siap mendengarkan apapun cerita Aerin.
            “aku tidak yakin ini akan mempengaruhi kalian atau tidak, yang jelas saat ini semua orang mengincar Song Gi Soo, dan aku juga yakin Oemmaku.. maksuku Kim Woori.. juga akan mencarinya..”
            “ada apa?”
            “dia adalah saksi mata peristiwa tiga belas tahun yang lalu..”
            “mwo??”
            “dia ada di tempat kejadian.. entah, aku tidak tahu kenapa ia disana waktu itu..”
The Hero terdiam..
            “maukah kalian menolongku?? Aku ingin bertemu dengan Donghae.. aku sudah menghubunginya tapi tidak bisa.. kalian tahu dimana dia tinggal? Yong Gun Ajjuhssi juga ikut menghilang.. aku yakin mereka berada di suatu tempat sekarang ini.. eoh, apa kalian bisa menanyakan ini pada Young Na Ajjuhma??”
            “wae??”
            “jika mereka menemukan Gi Soo lebih dulu aku tidak yakin mereka akan membiarkannya hidup untuk kedua kalinya. Akan ada pihak yang berusaha menyingkirkannya agar tidak ada kesaksian hidup dari kasus itu.. jebal..” pintanya sekali lagi memelas “selama ini aku berusaha melupakan peristiwa itu dan menerima kepergian Aiden, tapi kasus ini muncul lagi dan sangat menyakitkan bagiku.. orang yang sudah kuanggap Oemma dan Oppa ternyata ada di balik kasus itu.. sekarang apa kalian bisa memberitahuku bagaimana caranya hidup tenang?? Sementara selama ini kau justru hidup bersama penjahat yang merenggut kebahagiaanmu??” Aerin terlihat tegar tapi tetap saja air mata tak bisa luputkan.
Kyuhyun tersentak, selama ini ia mengira Aerin adalah yeoja yang ceria tapi rupanya ia hanya seorang yang rapuh dan bersembunyi di balik wajah manisnya.
            “aku akan membantumu..” ujarnya kemudian.. tentu ia tak bisa menahan diri jika yeoja yang ia sukai terluka seperti ini “aku merasa bersalah karena membiarkan Donghae pergi dari rumah..”
            “mworago??” Zoumi tak percaya dengan pernyataannya.
            “nde hyung.. aku sudah muak melihat yeoja itu terus-terusan menangis..” maksudnya adalah Im Young Na “sejak ia tahu jika Gi Soo masih hidup ia tak hentinya menangis.. aku juga melihatnya kemarin diam-diam dia pergi.. waktu ia pulang ia menangis lagi.. apa kau tidak berpikir jika kita sudah menjadi orang yang jahat hyung?”
Siwon menoleh..
            “selama ini ia berusaha bersikap baik pada kita, tidak menuntut apapun atas perlakuan kita padanya.. dan sejahat apa kita.. yeoja itu setia pada Appa sebagai suaminya dan berusaha menjadi ibu yang baik bagi kita.. aku bisa melihat betapa ia sangat menyayangi anak-anaknya.. ku rasa ia berusaha mencari Song Gi Soo juga.. tapi tetap tidak meninggalkan kita..”
DEGH!!
Zoumi trenyuh. Kyuhyun mulai menjadi orang yang dewasa sejak ia mengenal Donghae. Ya.. tidak di pungkiri jika namja itu sudah banyak mengubah Kyuhyun. Bukan dirinya atau Siwon yang adalah kakak kandungnya..
            “aku rasa perkataannya benar seratus persen..” ungkap Zoumi “aku bangga padamu.. bagaimana denganmu Siwon-ah??”
Siwon hanya mengangguk ragu. Ia masih memikirkan pernyataan itu dalam-dalam. Terbesit rasa bersalah juga pada Im Young Na..
            “kalau begitu sekarang kita harus mencari Song Gi Soo..”
            “gumapta…” ucap Aerin saat tahu jika ia tidak berjuang sendirian.
            “ini demi karier kita juga BABO!!” sinis Kyuhyun “LittleStar di tangan kita lagi??”
            “isshh…”
::
::
::
::
Donghae mengaduk pelan ramen dalam panci panasnya dengan tidak berselera. Yong Gun memperhatikan itu dengan prihatin..
            “mian, hanya ini yang ada.. kau pasti bosan memakannya tapi kau harus tetap makan Hae..”
            “ani.. gumawo sudah memasaknya..” ia mencoba untuk tersenyum di depan pamannya namun sia-sia..
            “aku akan membelikanmu makanan yang sedikit enak..” Yong Gun bersiap berdiri namun ditahan Donghae..
            “tidak perlu samchon.. bagaimana jika mereka menemukanmu?”
            “aku akan baik-baik saja.. kau lupa jika aku ini pernah menjadi bodyguard??”
            “tapi mereka banyak..”
            “percayalah..”
            “kalau begitu aku ikut..”
            “hajima… itu akan sangat bahaya..”
Donghae mendengus “samchon.. aku bukan anak kecil lagi, aku bisa berkelahi dan apa kau lupa aku punya kekuatan?? Aku bosan di tempat ini, jadi ku pikir pergi bersama samchon tidak akan apa-apa..”
Yong Gun berpikir sejenak.. “baiklah, kalau begitu pakai jaketmu dan masker.. setidaknya mengurangi pandangan mata..”
Mendengar itu Donghae langsung menyambar jaket bertopinya dan masker hitam miliknya.
::
::
Mereka berada di sebuah minimarket untuk membeli beberapa keperluan. Sayur, daging dan beberapa makanan instan. Minuman soda dan susu.
            “cukup?”
            “nde..”
            “kau tidak mencari apa-apa lagi?”
            “aniyo samchon.. kajja, kita bayar ini lalu pulang..”
            “kajja..”
Keadaan baik-baik saja sampai mereka selesai membayar dan keluar dari minimarket. Namun rupanya itu sementara saja karena selanjutnya ada tiga orang berbaju hitam, kaca mata hitam, tak dikenal menghadang jalan mereka..
Jantung Donghae berdegup cepat..
Pikiran Yong Gun tak karuan, ia mencoba menebak mereka ini suruhan siapa? Kim Woori dan Ji Song Min atau pihak Ha Myung Jung dan BigMoon..
            “ikut kami..” pinta mereka
            “shiero!!”
            “kami akan memaksa..” mereka tak menunggu lama. Seorang dari mereka bertiga menyeret Donghae tapi Yong Gun cekatan menariknya kembali. Hingga terjadi perebutan dan perkelahian diantara mereka.
Dua lawan tiga…
Yong Gun sudah biasa berkelahi walau tubuhnya tak muda lagi. Bahkan itu sempat membuat Donghae terkesan. Satu orang lagi melawan Donghae. Karena ia tak memiliki kemampuan berkelahi yang baik dengan terpaksa ia mengeluarkan kekuatannya. Menyambarkan semua benda yang ada ke arah orang berbaju hitam itu.
Braaakkk!! Tempat sampah seakan ringan menghantam tubuh orang itu tapi ia masih bisa berdiri.. walau sedikit heran kenapa bisa tempat itu terbang sendiri ia kembali fokus pada Donghae.
Dan lagi..
Plllaaghh!!
Kali ini botol minum yang baru saja di belinya..
Lalu..
Srraaakkk!! Prraaaghh….
Semua makanan dalam kantong belanjanya ia lempar..
Hanya sayang.. tenaga Donghae semakin habis jika ia menggunakan kekuatan itu. Sampai..
BEUUGGHH!!
Satu pukulan di perut Donghae membuatnya kesakitan luar biasa. Donghae membungkuk menahan sakit itu hingga akhirnya ia ambruk.. tubuhnya lemas,  matanya berkunang-kunang dan ia tak kuasa menolak apa yang dilakukan orang itu padanya..
Orang berbaju hitam itu mengangkat tubuh Donghae berdiri dan bermaksud menggendongnya pergi dari sana.. sampai..
AARRHHKK!!
Tubuh Donghae hampir saja terhempas kembali ke tanah jika tak ada yang menahannya dari belakang. Samar-samar ia melihat orang berbaju hitam yang hendak membawanya tadi jatuh tersungkur, pingsan di hadapannya..
            “gwaenchana Hae…??” itu suara terakhir yang di dengarnya sebelum ia benar-benar tak sadarkan diri.
::
::
::
::
Donghae membuka matanya kembali.. saat terbangun ia menyadari jika sekarang berada di sebuah kamar yang luas, dirinya berbaring di ranjang yang nyaman dengan selimut tebal berwarna putih menutup seluruh tubuhnya seujung dagu. Ia mencoba untuk bangun namun tubuhnya terasa berat dan sakit semua..
Akhirnya ia diam saja dan mencoba mengetahui dimana ia sebenarnya..
Tllak…!! Suara pintu di buka..
            “eoh.. kau sudah sadar??”
Suara itu.. Donghae menoleh ke arah suara dan dilihatnya orang yang sudah lama tidak menegurnya masuk ke kamarnya.
            “Kyuhyun..”
            “yaaa… kemana panggilan ‘hyung’mu padaku??”
            “mian.. eohm.. apa kau yang menolongku?? Dimana samchon..??”
            “aku di sini Hae..” namja itu masuk tidak sendiri, tetapi dengan Siwon dan Zoumi
            “waegurrae samchon?? Siapa mereka??” tanya Donghae bertubi masih dengan posisi berbaring.
            “jangan pikirkan dulu.. aku akan menyelidikinya.. sementara kau tinggal di sini saja. Aku sudah meminta ijin pada Siwon ssi.. ini demi keselamatanmu Hae..”
Ya, dan Donghae baru menyadari jika ia berada kembali di kamar yang pernah di tempatinya dulu..
Tlaakk..
Belum sempat ia menjawab, pintu kamar sudah terbuka lagi.. masuklah dua orang yeoja yang sudah terlihat akrab di sana..
            “Aerin… Ajjuhma??”
Kedua yeoja itu tersenyum, mereka membawa senampan makanan untuk Donghae “kau bisa duduk?? Sebaiknya kau makan dulu..”
Donghae memandang malas pada makanan itu tapi ia tak enak hati jika sampai menolaknya. Akhirnya ia berusaha untuk duduk bersandar pada punggung ranjang di bantu oleh Kyuhyun. Entah kenapa Donghae merasa jika namja itu menjadi baik dan perhatian padanya.
            “gumata Ajjuhma..”
            “kau… tidak berusaha memanggilnya Oemma??” tanya Zoumi membuat Donghae mengurungkan niatnya untuk makan.
            “wae??”
            “bukankah kau Song Gi Soo??”
            “mollayo..”
            “yaa.. apa yang kau katakan??” tegur Siwon
            “ada apa hyung? Kau membela Ajjuhma?? Kau sudah merimanya juga sebagai Oemma kalian??” sindir Donghae.
            “yaa.. Donghae-ya.. jangan bersikap seperti itu.. kau sedang berada di rumah mereka sekarang..” ingat Yong Gun.
Donghae jengkel seketika.. “kalau begitu aku pulang saja..”
            “ANDWAEEEEE!!”
            “HAJJIMAAYO!!”
Teriak mereka bersamaan..
            “jangan memaksaku untuk melakukan apapun saat ini..” katanya “aku sudah cukup bingung dengan semua yang terjadi..”
            “sudah…” lerai Young Na “sebaiknya kau makan dulu.. wajahmu pucat sekali.. jangan sampai kau malah sakit..”
Itukah naluri seorang ibu yang selalu bisa menenangkan anaknya?? Kyuhyun dan Siwon bergejolak hati.. benar-benar menyadari betapa tulusnya ia mencintai mereka..
::
::
Di ujung ruangan lain.. seorang namja melempar gelas hingga pecah berantakan..
            “hanya membawa seorang anak saja kalian tidak bisa??” geramnya
            “mian Tuan.. ada yang tiba-tiba datang dan membantu..”
            “nuguya??”
            “sepertinya.. anggota The Hero..”
            “mworago?? Mereka ingin ikut campur rupanya..”
Tiga orang berbaju hitam tadi menunduk di hadapannya.. tak lain adalah Ha Myung Jung!!
            “aku tidak mau tahu.. cari dia sampai dapat dan bawa ke hadapanku..!”
            “nde..”
Ha Myung Jung duduk di kursi kerjanya mengahadap ke jendela kaca yang menampilkan pemandangan kota di luar ruangannya dengan wajah misterius penuh tanya..
_TBC_


8 komentar:

  1. Lanjuuutttt.... Fightiiiing 👏👏👏🙌🙌

    BalasHapus
  2. Aa., makin penasaran ajjaa..
    Next chingu...
    Fast update pleasee 🙏🙏🙏

    BalasHapus
  3. Lanjuuuuuutttttt. Aish mkin seruuuu

    BalasHapus
  4. Ahhhh makin penasaran ayo lanjut fast update plis

    BalasHapus
  5. Lanjuuuttt lg dong chingu...
    Masih penasaran

    BalasHapus
  6. Lanjut...lanjut..lanjut hehehe

    BalasHapus
  7. Wow makin penasaran..
    Ditunggu kelanjutannya author.. ;)

    BalasHapus
  8. Wuaaa chingu, maaf baru comment. Hehehe... next please....

    BalasHapus