-MY
NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika
hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir,
maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan
takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus
bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 14
::
“aku pulang hyung, samchon sudah
menjemputku..” pamit Donghae pada Shi Yoon.
“tidak biasanya dia menjemputmu, apa
ada masalah?”
“ani… dia sedang ingin bersamaku
saja.. ah, baiklah.. aku pergi dulu ku rasa samchon sudah terlalu lama menunggu
di mobil..”
“arra..”
Benar. Yong Gun
sudah di parkiran menunggu Donghae. Matanya selalu was-was memperhatikan
sekitar.
Bark!!
Terdengar pintu
mobil di buka tutup sedikit keras..
“bagaimana keadaanmu?” cerca Yong
Gun begitu tahu Donghae yang masuk ke dalam mobilnya.
“gwaenchana… apa memang sekarang
sangat bahaya keadaannya?”
“nde.. peperangan sudah di mulai..”
“tapi aku bisa menjaga diriku
sebenarnya samchon.. aku tidak ingin melibatkanmu seperti ini..”
“yaa.. aku sudah terlibat sejak kau
lahir.. BABO!!” ujar Yong Gun sambil menjalankan mobilnya “mereka semua
mencarimu sekarang.. ada banyak alasan mereka mengincarmu..”
“yang jelas mereka tidak ingin
kejahatan tiga belas tahun lalu terungkap..”
“Donghae.. ini terlalu sulit untuk
menyeret mereka ke pengadilan.. Ha Myung Jung jelas hanya ingin menjatuhkan
Woori, sedangkan yeoja itu akan mati-matian untuk menyembunyikan bukti..
sekaligus kau sebagai saksi hidup..”
“mengapa mereka menganggapku sebagai
saksi hidup?? Aku hanya anak kecil waktu itu.. tidak tahu apa-apa..”
“nde.. tapi kau tahu apa yang mereka
lakukan.. itu akan mneyudutkan mereka.. akan membunuh mereka.. keterangan
seorang anak kecil yang sekarang sudah dewasa itu bisa dikatakan masuk dalam
hitungan hukum. Kau sudah bukan anak di bawaah umur lagi yang keteranganmu bisa
dinyatakan sebagai benar..”
“tapi apa hanya itu??”
“lebih dari itu Hae.. karena mereka
tahu kau adalah Gi Soo.. Song Gi Soo.. putra Song Ji Do sang pelaku utama..
Song Gi Soo dinyatakan menghilang setelah kejadian,.”
“aku lelah samchon.. aku lelah
memikirkannya..” Donghae menyandarkan punggungnya pada kursi yang ia duduki
lalu memejamkan mata.
“tidurlah.. aku akan membangunkanmu
setelah sampai di rumah..”
“apa rumah itu aman untuk kita?”
“sementara ini iya..”
“sampai kapan aku harus bersembunyi
seperti ini?”
“sampai pengadilan menyeret mereka
dan kau bisa menjadi saksi di sana tanpa memihak pada siapapun..”
Ssss…..
::
::
::
::
Suasana rumah
kediaman keluarga Lee terasa dingin dan kaku. Tidak ada percakapan berarti di
antara mereka. Bahkan Aerin yang biasa bergurau dengan Hee Joon atau bermanja
pada Woori tidak terlihat lagi. Yeoja itu memlilih untuk diam di kamarnya. Tak
disangka jika orang yang tinggal baik dengan nya ternyata melukai hatinya
begitu dalam.
“Aiden.. mianhae.. aku tidak bisa
melindungimu.. aku merasa jika diriku ini sangat menyebalkan. Bagaimana mungkin
aku bisa hidup bahagia dengan orang yang sudah mencelakakanmu seperti itu?
Bagaimana mungkin aku menerima kasih sayang mereka selama ini, padahal mereka
yang membuat saudara kembarku sendiri harus pergi selamanya.. Aiden-ah.. andai
aku tahu ini dari awal. Aku tidak akan menerima mereka semua.. aku tidak butuh
Oppa atau Oemma lagi.. aku hanya butuh
kau Aiden, dan Oemma kita..” Aerin mengusap photo dirinya dan Aiden
kecil dengan lembut. Tetes air mata sudah tak kuasa di tahannya.
Sebal, marah..
Ataukah terluka?
Sama saja!
Aerin merasa
menyesal bisa tertawa bahagia bersama Hee Joon dan Woori selama ini.
Hiks..
Hiks..
“Aerin-ah..”
Aerin menghapus air
matanya cepat begitu tahu ada yang masuk kamarnya..
“Appa..” yeoja itu langsung memeluk
Daniel Lee erat lalu menupahkan lagi tangisannya. Percuma tadi ia menghapus
airmatanya jika kini ia lebih terisak di pelukan sang Appa.
Namja itu hanya bisa
diam mengusap lembut punggung putrinya..
“Appa.. aku tidak mau tinggal
bersama mereka..”
Daniel mengerti
“nde.. besok kita suruh mereka pindah dari rumah ini, jika mereka tidak mau..
kau dan Appa yang akan pindah..”
Dirasakan Daniel
kemudian jika putrinya mengangguk..
“aku merindukan Oemma.. merindukan
Aiden..”
“nde, nado…”
“Appa… jika aku boleh mengatakannya
lagi.. aku merasakan jika Aiden masih hidup.. dia ada di sekitar kita selama
ini, hanya saja dia tidak mengatakannya..”
“mwo??”
“ini feeling seorang kakak kembar..”
“benarkah?? Lalu.. bagaimana dengan
yang kita lihat tiga belas tahun yang lalu..?”
“ani.. itu bukan Aiden.. aku yakin
Appa.. kau mau kan berjanji juga untuk menemukan uri Aiden..??”
Daniel tak bisa
menjawab. Ia merasa Aerin terlalu merindukan adiknya hingga berpikir seperti
itu.
::
::
::
::
HeeJoon menjinjing
dua tas besar miliknya sedangkan Woori menyeret koper coklat tua yang ukurannya
lumanyan besar. Nampak berat hati saat mereka harus meninggalkan rumah itu yang
selama ini menjadi tempat ternyaman mereka, tempat berbagi kebahagiaan dan
duka. Hanya saja keputusan Daniel Lee tidak bisa dibantah lagi. Mereka akan
seperti manusia tak punya wajah jika tetap bertahan di rumah itu.
“Oemma.. kajja, kita pergi..”
rangkul HeeJoon pada Woori.
“kita akan tinggal dimana?”
“aku sudah menyewa apartement untuk
kita.. tidak perlu cemas..”
“baiklah.. kajja..” akhirnya ia
menyerah “eoh, kau tidak pamit pada Aerin?”
HeeJoon menggeleng
“anak itu tidak mau menemuiku sejak kemarin, hanya mengurung diri di kamarnya..
aku jelas paham perasaannya.. dan aku tidak akan marah.. wajar saja ia bersikap
seperti itu pada kita..” Woori mengangguk menyetujui.
Ya, akhirnya mereka
angkat kaki juga dari rumah itu.
::
::
Sebenarnya Aerin
juga merasa kehilangan dengan kepergian mereka. Tapi luka yang ditimbulkan
sudah menutupi rasa kehilangan itu sendiri. Ia seakan mencoba buta akan rasa
sayangnya pada HeeJoon yang sudah menjaganya selama ini. Tapi, mengingat
kembali jika Ia tak berhak sendirian atas kebahagiaan itu maka ia kembali
membuang rasa ibanya pada Kim Woori dan Kim HeeJoon.
::
::
Ha Myung Jung
mengadakan petisi untuk Kim Woori dan Little Star.
-tuntutan atas
perjanjian kerjasama yang tidak dipenuhi oleh Kim Woori sesuai dengan batasan
waktu yang sudah terlewatkan. Hal ini menyangkut juga kelangsungan hidup
LittleStar yang selama ini di bangunnya. LittleStar adalah bukti jika usaha
yang dirintisnya berhasil, lalu jika demikian kenapa Kim Woori tidak segera melunasi
perjanjiannya dan malah menghindar.
-tuntutan lain atas
penggunaan Gedung SS untuk tindakan kriminal, penculikan putra Daniel Lee yang
perkaranya sudah ditutup belasan tahun lalu karena tidak ada bukti atau saksi.
Namun, munculnya Red Fire Document dan kemunculan seorang saksi menguak
kejahatan itu kembali ke permukaan-
Dua surat petisi itu
sampai di tangan Woori sekarang. Dan matanya memanas saat membacanya..
Bruggh!! Wanita itu
akhirnya tersungkur di atas tempat duduk kerjanya dengan gemetar. Ia ingin
sekali menghubungi ji Song Min tapi lelaki itu rupanya juga sudah menghilang
entah kemana. Hanya ancaman demi ancaman yang ia lakukan sebagai bukti jika
sekarang ia sedang tidak memiliki sekutu lagi. Ji Song Min, atau Song Ji Do
sudah jelas sedang mencari Song Gi Soo.
Ada dua kemungkinan
yang akan terjadi jika Song Gi Soo ditemukan. Yang jelas dua-duanya tidak
menguntungkan.
Pertama, Gi Soo bisa
menjadi saksi jika bukan Woori yang melakukan penculikan melainkan ayahnya
sendiri dan itu akan membuat Song Ji Do semakin terjerat hukum.
Kedua, jika ia
menemukan Gi Soo terlebih dahulu ia bisa menyingkirkannya untuk tidak ikut
campur dalam masalahnya, jadi ini akan memberatkan pernyataan Ha Myung Jung.
Namun keduanya tidak
mungkin melepaskannya dari tuntutan yang ada. Apapun yang dilakukannya, ada
atau tidak ada Song Gi Soo, semua masalah berpangkal pada dirinya.
“Ottokhe?? Kenapa semua jadi seperti
ini??” paniknya “aku tidak mau semua usahaku sia-sia saja hanya sampai disini..
aku belum membuat HeeJoon memiliki semua yang ingin kucapai.. dan.. aku tidak
ingin kehilangan suamiku.. aku tidak ingin kehilangan keluargaku.. aku harus
bagaimana??” cecarnya sendiri makin mengenaskan jika kita bisa melihatnya
sekarang.
Keadaan ini tak jauh
beda dari putranya Kim HeeJoon. Ia sudah malas untuk pergi ke kantor agency
akhir-akhir ini. Ia tak peduli berapa banyak panggilan masuk yang ia tolak. Ia
tak mau mengurusi pekerjaan dan semua program yang sedang ia kerjakan.
Oh, ayolah Kim
HeeJoon, apa kau lupa jika agency hampir berada di pelosok bumi? Kau membiarkan
karyawan dan semua yang bekerja di sana semakin tak karuan. Pihak TV makin
mempertanyakan kerja LittleStar sebagai agency ternama. Jika kau tidak muncul
juga maka habislah riwayatnya..
“apa yang harus aku lakukan??’
keluhnya.. “tidak ada yang bisa membantuku sekarang..” ia mengoyak rambutnya
hingga kacau tak beraturan.
::
::
::
::
“Apa-apaan ini?” tanya Kyuhyun
“kenapa semuanya jadi kacau? Ada apa sebenarnya?” ia tak paham mengapa ada
banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini sampai puncaknya LittleStar di tuntut
stasiun TV atas semua program yang ada. Bahkan The Hero harus menghilang
sementara waktu atas perintah HeeJoon dan Shi Yoon menyetujuinya demi keamanan
The Hero. Hingga hari ini saja mereka harus bertemu di tempat seperti ini hanya
untuk menghindari publik.
“Oppa yang meminta kalian
bersembunyi?” tanya Aerin. Yeoja itu memainkan ponselnya di atas meja yang
hanya menyediakan beberapa cangkir kopi pesanan mereka.
“nde.. jelaskan pada kami Rin-ah
yang sebenarnya..” pinta Siwon. Sedangkan dua pasang mata yang lain siap
mendengarkan apapun cerita Aerin.
“aku tidak yakin ini akan
mempengaruhi kalian atau tidak, yang jelas saat ini semua orang mengincar Song
Gi Soo, dan aku juga yakin Oemmaku.. maksuku Kim Woori.. juga akan
mencarinya..”
“ada apa?”
“dia adalah saksi mata peristiwa
tiga belas tahun yang lalu..”
“mwo??”
“dia ada di tempat kejadian.. entah,
aku tidak tahu kenapa ia disana waktu itu..”
The Hero terdiam..
“maukah kalian menolongku?? Aku
ingin bertemu dengan Donghae.. aku sudah menghubunginya tapi tidak bisa..
kalian tahu dimana dia tinggal? Yong Gun Ajjuhssi juga ikut menghilang.. aku
yakin mereka berada di suatu tempat sekarang ini.. eoh, apa kalian bisa
menanyakan ini pada Young Na Ajjuhma??”
“wae??”
“jika mereka menemukan Gi Soo lebih
dulu aku tidak yakin mereka akan membiarkannya hidup untuk kedua kalinya. Akan
ada pihak yang berusaha menyingkirkannya agar tidak ada kesaksian hidup dari
kasus itu.. jebal..” pintanya sekali lagi memelas “selama ini aku berusaha
melupakan peristiwa itu dan menerima kepergian Aiden, tapi kasus ini muncul
lagi dan sangat menyakitkan bagiku.. orang yang sudah kuanggap Oemma dan Oppa
ternyata ada di balik kasus itu.. sekarang apa kalian bisa memberitahuku
bagaimana caranya hidup tenang?? Sementara selama ini kau justru hidup bersama
penjahat yang merenggut kebahagiaanmu??” Aerin terlihat tegar tapi tetap saja
air mata tak bisa luputkan.
Kyuhyun tersentak,
selama ini ia mengira Aerin adalah yeoja yang ceria tapi rupanya ia hanya
seorang yang rapuh dan bersembunyi di balik wajah manisnya.
“aku akan membantumu..” ujarnya
kemudian.. tentu ia tak bisa menahan diri jika yeoja yang ia sukai terluka
seperti ini “aku merasa bersalah karena membiarkan Donghae pergi dari rumah..”
“mworago??” Zoumi tak percaya dengan
pernyataannya.
“nde hyung.. aku sudah muak melihat
yeoja itu terus-terusan menangis..” maksudnya adalah Im Young Na “sejak ia tahu
jika Gi Soo masih hidup ia tak hentinya menangis.. aku juga melihatnya kemarin
diam-diam dia pergi.. waktu ia pulang ia menangis lagi.. apa kau tidak berpikir
jika kita sudah menjadi orang yang jahat hyung?”
Siwon menoleh..
“selama ini ia berusaha bersikap
baik pada kita, tidak menuntut apapun atas perlakuan kita padanya.. dan sejahat
apa kita.. yeoja itu setia pada Appa sebagai suaminya dan berusaha menjadi ibu
yang baik bagi kita.. aku bisa melihat betapa ia sangat menyayangi
anak-anaknya.. ku rasa ia berusaha mencari Song Gi Soo juga.. tapi tetap tidak
meninggalkan kita..”
DEGH!!
Zoumi trenyuh.
Kyuhyun mulai menjadi orang yang dewasa sejak ia mengenal Donghae. Ya.. tidak
di pungkiri jika namja itu sudah banyak mengubah Kyuhyun. Bukan dirinya atau
Siwon yang adalah kakak kandungnya..
“aku rasa perkataannya benar seratus
persen..” ungkap Zoumi “aku bangga padamu.. bagaimana denganmu Siwon-ah??”
Siwon hanya
mengangguk ragu. Ia masih memikirkan pernyataan itu dalam-dalam. Terbesit rasa
bersalah juga pada Im Young Na..
“kalau begitu sekarang kita harus
mencari Song Gi Soo..”
“gumapta…” ucap Aerin saat tahu jika
ia tidak berjuang sendirian.
“ini demi karier kita juga BABO!!”
sinis Kyuhyun “LittleStar di tangan kita lagi??”
“isshh…”
::
::
::
::
Donghae mengaduk
pelan ramen dalam panci panasnya dengan tidak berselera. Yong Gun memperhatikan
itu dengan prihatin..
“mian, hanya ini yang ada.. kau
pasti bosan memakannya tapi kau harus tetap makan Hae..”
“ani.. gumawo sudah memasaknya..” ia
mencoba untuk tersenyum di depan pamannya namun sia-sia..
“aku akan membelikanmu makanan yang
sedikit enak..” Yong Gun bersiap berdiri namun ditahan Donghae..
“tidak perlu samchon.. bagaimana
jika mereka menemukanmu?”
“aku akan baik-baik saja.. kau lupa
jika aku ini pernah menjadi bodyguard??”
“tapi mereka banyak..”
“percayalah..”
“kalau begitu aku ikut..”
“hajima… itu akan sangat bahaya..”
Donghae mendengus
“samchon.. aku bukan anak kecil lagi, aku bisa berkelahi dan apa kau lupa aku
punya kekuatan?? Aku bosan di tempat ini, jadi ku pikir pergi bersama samchon
tidak akan apa-apa..”
Yong Gun berpikir
sejenak.. “baiklah, kalau begitu pakai jaketmu dan masker.. setidaknya
mengurangi pandangan mata..”
Mendengar itu
Donghae langsung menyambar jaket bertopinya dan masker hitam miliknya.
::
::
Mereka berada di
sebuah minimarket untuk membeli beberapa keperluan. Sayur, daging dan beberapa
makanan instan. Minuman soda dan susu.
“cukup?”
“nde..”
“kau tidak mencari apa-apa lagi?”
“aniyo samchon.. kajja, kita bayar
ini lalu pulang..”
“kajja..”
Keadaan baik-baik
saja sampai mereka selesai membayar dan keluar dari minimarket. Namun rupanya
itu sementara saja karena selanjutnya ada tiga orang berbaju hitam, kaca mata
hitam, tak dikenal menghadang jalan mereka..
Jantung Donghae
berdegup cepat..
Pikiran Yong Gun tak
karuan, ia mencoba menebak mereka ini suruhan siapa? Kim Woori dan Ji Song Min
atau pihak Ha Myung Jung dan BigMoon..
“ikut kami..” pinta mereka
“shiero!!”
“kami akan memaksa..” mereka tak
menunggu lama. Seorang dari mereka bertiga menyeret Donghae tapi Yong Gun
cekatan menariknya kembali. Hingga terjadi perebutan dan perkelahian diantara
mereka.
Dua lawan tiga…
Yong Gun sudah biasa
berkelahi walau tubuhnya tak muda lagi. Bahkan itu sempat membuat Donghae
terkesan. Satu orang lagi melawan Donghae. Karena ia tak memiliki kemampuan
berkelahi yang baik dengan terpaksa ia mengeluarkan kekuatannya. Menyambarkan
semua benda yang ada ke arah orang berbaju hitam itu.
Braaakkk!! Tempat
sampah seakan ringan menghantam tubuh orang itu tapi ia masih bisa berdiri..
walau sedikit heran kenapa bisa tempat itu terbang sendiri ia kembali fokus
pada Donghae.
Dan lagi..
Plllaaghh!!
Kali ini botol minum
yang baru saja di belinya..
Lalu..
Srraaakkk!! Prraaaghh….
Semua makanan dalam
kantong belanjanya ia lempar..
Hanya sayang..
tenaga Donghae semakin habis jika ia menggunakan kekuatan itu. Sampai..
BEUUGGHH!!
Satu pukulan di
perut Donghae membuatnya kesakitan luar biasa. Donghae membungkuk menahan sakit
itu hingga akhirnya ia ambruk.. tubuhnya lemas,
matanya berkunang-kunang dan ia tak kuasa menolak apa yang dilakukan
orang itu padanya..
Orang berbaju hitam
itu mengangkat tubuh Donghae berdiri dan bermaksud menggendongnya pergi dari
sana.. sampai..
AARRHHKK!!
Tubuh Donghae hampir
saja terhempas kembali ke tanah jika tak ada yang menahannya dari belakang.
Samar-samar ia melihat orang berbaju hitam yang hendak membawanya tadi jatuh
tersungkur, pingsan di hadapannya..
“gwaenchana Hae…??” itu suara
terakhir yang di dengarnya sebelum ia benar-benar tak sadarkan diri.
::
::
::
::
Donghae membuka
matanya kembali.. saat terbangun ia menyadari jika sekarang berada di sebuah
kamar yang luas, dirinya berbaring di ranjang yang nyaman dengan selimut tebal
berwarna putih menutup seluruh tubuhnya seujung dagu. Ia mencoba untuk bangun
namun tubuhnya terasa berat dan sakit semua..
Akhirnya ia diam
saja dan mencoba mengetahui dimana ia sebenarnya..
Tllak…!! Suara pintu
di buka..
“eoh.. kau sudah sadar??”
Suara itu.. Donghae
menoleh ke arah suara dan dilihatnya orang yang sudah lama tidak menegurnya
masuk ke kamarnya.
“Kyuhyun..”
“yaaa… kemana panggilan ‘hyung’mu
padaku??”
“mian.. eohm.. apa kau yang
menolongku?? Dimana samchon..??”
“aku di sini Hae..” namja itu masuk
tidak sendiri, tetapi dengan Siwon dan Zoumi
“waegurrae samchon?? Siapa mereka??”
tanya Donghae bertubi masih dengan posisi berbaring.
“jangan pikirkan dulu.. aku akan
menyelidikinya.. sementara kau tinggal di sini saja. Aku sudah meminta ijin
pada Siwon ssi.. ini demi keselamatanmu Hae..”
Ya, dan Donghae baru
menyadari jika ia berada kembali di kamar yang pernah di tempatinya dulu..
Tlaakk..
Belum sempat ia
menjawab, pintu kamar sudah terbuka lagi.. masuklah dua orang yeoja yang sudah
terlihat akrab di sana..
“Aerin… Ajjuhma??”
Kedua yeoja itu
tersenyum, mereka membawa senampan makanan untuk Donghae “kau bisa duduk??
Sebaiknya kau makan dulu..”
Donghae memandang
malas pada makanan itu tapi ia tak enak hati jika sampai menolaknya. Akhirnya
ia berusaha untuk duduk bersandar pada punggung ranjang di bantu oleh Kyuhyun.
Entah kenapa Donghae merasa jika namja itu menjadi baik dan perhatian padanya.
“gumata Ajjuhma..”
“kau… tidak berusaha memanggilnya
Oemma??” tanya Zoumi membuat Donghae mengurungkan niatnya untuk makan.
“wae??”
“bukankah kau Song Gi Soo??”
“mollayo..”
“yaa.. apa yang kau katakan??” tegur
Siwon
“ada apa hyung? Kau membela
Ajjuhma?? Kau sudah merimanya juga sebagai Oemma kalian??” sindir Donghae.
“yaa.. Donghae-ya.. jangan bersikap
seperti itu.. kau sedang berada di rumah mereka sekarang..” ingat Yong Gun.
Donghae jengkel
seketika.. “kalau begitu aku pulang saja..”
“ANDWAEEEEE!!”
“HAJJIMAAYO!!”
Teriak mereka
bersamaan..
“jangan memaksaku untuk melakukan
apapun saat ini..” katanya “aku sudah cukup bingung dengan semua yang
terjadi..”
“sudah…” lerai Young Na “sebaiknya
kau makan dulu.. wajahmu pucat sekali.. jangan sampai kau malah sakit..”
Itukah naluri
seorang ibu yang selalu bisa menenangkan anaknya?? Kyuhyun dan Siwon bergejolak
hati.. benar-benar menyadari betapa tulusnya ia mencintai mereka..
::
::
Di ujung ruangan
lain.. seorang namja melempar gelas hingga pecah berantakan..
“hanya membawa seorang anak saja
kalian tidak bisa??” geramnya
“mian Tuan.. ada yang tiba-tiba
datang dan membantu..”
“nuguya??”
“sepertinya.. anggota The Hero..”
“mworago?? Mereka ingin ikut campur
rupanya..”
Tiga orang berbaju
hitam tadi menunduk di hadapannya.. tak lain adalah Ha Myung Jung!!
“aku tidak mau tahu.. cari dia
sampai dapat dan bawa ke hadapanku..!”
“nde..”
Ha Myung Jung duduk
di kursi kerjanya mengahadap ke jendela kaca yang menampilkan pemandangan kota
di luar ruangannya dengan wajah misterius penuh tanya..
_TBC_
Lanjuuutttt.... Fightiiiing 👏👏👏🙌🙌
BalasHapusAa., makin penasaran ajjaa..
BalasHapusNext chingu...
Fast update pleasee 🙏🙏🙏
Lanjuuuuuutttttt. Aish mkin seruuuu
BalasHapusAhhhh makin penasaran ayo lanjut fast update plis
BalasHapusLanjuuuttt lg dong chingu...
BalasHapusMasih penasaran
Lanjut...lanjut..lanjut hehehe
BalasHapusWow makin penasaran..
BalasHapusDitunggu kelanjutannya author.. ;)
Wuaaa chingu, maaf baru comment. Hehehe... next please....
BalasHapus