Minggu, 14 Februari 2016

When My Love Is U



_WHEN MY LOVE IS YOU_
Main Cast : Donghae
Genre : Brothership, Lovely, Family, Friendship
Edisi Lovely Day
>< 
..
>< 
“Sudah berapa banyak caffein yang masuk ke tubuhnya?” Leeteuk bertanya pada Ryeowook yang masih bergumul dengan lobak ditangannya. Tentu saja pertanyaan itu ia maksudkan untuk dongsaeng lainnya yang tengah duduk melamun di kursi ujung. Tangan kirinya mengaduk minuman di cangkir biru kesayangannya.
“molla..” Ryeowook tak mau peduli dengan pertanyaan itu menjawab sekenanya sambil mulai mengiris lobak.
“apa dia sudah lama dalam posisi seperti itu?”
“kau bisa tanya sendiri padanya hyung..”
Leeteuk merasa bahwa ia sudah mengganggu Ryeowook, pantas saja jawabannya tak sesuai harapan. Akhirnya ia duduk di depan namja itu tapi rupanya ia tak menyadari kehadiran Leeteuk. Matanya kosong menatap warna cokelat minumannya.
“waeyo? Kau ada masalah? Apa kau sakit? butuh sesuatu?” bukan hanya bertanya, kali ini Leeteuk mengusap punggung tangannya. Usahanya berhasil, ia tersadar dari dunianya..
“hyung….”
“katakan jika ada masalah..”
“aniyo..” ia menggeleng “ah, aku pergi dulu ya.. aku sudah di tunggu Eunhyuk, kami sepakat untuk latihan hari ini..” pamitnya sambil berdiri namun Leeteuk memegang tanganya mencegah..
“Hae.. jangan terlalu memaksakan diri jika kau tidak bisa.. hyung tahu kalian banyak kegiatan akhir-akhir ini. Bahkan Kyuhyun dan Ryeowook juga sangat sibuk dengan debut solo.. tapi ku lihat mereka masih bisa duduk untuk makan bersama. Katakan pada Hyukie, aku menunggu kalian malam nanti untuk makan bersama..”
“nde, Leeteuk hyung benar.. aku memasak banyak hari ini.. kita rayakan debut solo-ku hyung..” sambung Ryeowook.
“nde…” jawabnya dengan senyum yang Leeteuk tahu itu sedikit dipaksa.
>< 
..
>< 
Sudah hampir jam delapan malam Leeteuk masih menunggu dua orang dongsaengnya yang tadi berjanji akan segera pulang untuk makan malam. Berulang kali ia melirik jam di lengan kanannya dengan sedikit cemas.
“sudahlah hyung, mereka pasti akan pulang.. ini bukan kali pertamanya kan. Kita semua juga tahu kalau sudah masalah pekerjaan, bahkan bukan hanya mereka, kita pun akan bersikap sama..” Teriak Sungmin. Ia tak sabar untuk makan karena bau masakan yang dibuatnya bersama Ryeowook sudah memanggil untuk segera disantap.
“benar Teuki-ya.. kau tidak kasihan pada kami??” ujar Heechul sambil mulai mengambil sepotong daging yang masih panas di atas panggangan.
Leeteuk melihat mereka semua yang sudah menampakkan wajah kelaparan “baiklah..” dia tidak tega juga mendiamkan makanan itu hanya untuk dipandang saja sedangkan perut-perut itu perlu segera diisi sesuatu. Leeteuk duduk di sebelah Kangin dan mulai menyuruh makan.
Saat itu mereka mendengar bunyi pintu terbuka keras hingga menampakkan tiga orang masuk bersamaan.
“HYUNG, bantu kami!!”
Begitu suara seruan itu masuk ke telinga mereka menoleh ke arah pintu dan betapa terkejutnya melihat apa yang terjadi. Eunhyuk datang bersama seorang manager mereka, namun bukan itu fokusnya melainkan namja yang di tengah. Dalam keadaan setengah sadar yang tubuhnya ditopang Eunhyuk dan manager.
“Donghae.. apa yang terjadi?” Leeteuk segera saja bangkit dan menghampiri mereka. Setelah membaringkan Donghae di sofa, Leeteuk mengulang pertanyaannya.
“sepertinya demam hyung..”
“kenapa tidak dibawa ke rumah sakit?”
“dia baik-baik saja sewaktu pulang. Kami baru menyadarinya saat di parkiran.. Donghae hampir jatuh karena pingsan, mungkin ia sudah menahan sejak tadi dan tidak mengatakan pada kami kalau sakit..” terang sang manager.
Kecemasan Leeteuk terjawab. Sejak pagi tadi ia sudah curiga dengannya tapi tidak terpikir bahwa hal ini akan terjadi pada Donghae. ia terus menerus mengusap punggung tangan Donghae dan mengelus keningnya yang memang terasa panas di sana. Wajahnya putih pucat. Walau ia tidak sepenuhnya tidur atau pingsan, Donghae tak punya tenaga untuk membalas perlakukan Leeteuk padanya. Dibiarkan saja seperti itu..
“Sungmin, tolong ambilkan air dan handuk… Ryeowook, masih ada obat di kotak obat.. Kangin-ah, bantu aku menggendongnya ke kamar..” kata-kata itu memang tidak seperti perintah namun mereka yang disebutkan namanya segera melakukan apa yang harus dilakukan.
“aku akan menginap di sini malam ini..” ujar manager “bagaimana juga, kalian masih menjadi urusanku. Sampai kondisinya bisa kalian atasi sendiri aku akan tetap berjaga..”
“gumawo hyung..” ungkap Leader Leeteuk.
>< 
..
>< 
Leeteuk masih menjaga member yang sudah menjadi dongsaengnya itu lekat. Ia menunggu kapan mata itu akan terbuka dan ia bangun dari mimpinya. Sekalipun ia tahu bahwa namja itu bukannya bermimpi tapi meregang sakit.
“apa kau sangat lelah?” tanyanya pada kosong dan hampa karena nyatanya ia tak akan menjawab pertanyaan itu “baiklah, hyung keluar dulu.. istirahatlah..” pamitnya.
Setelah ia membenahi selimut yang menutup sebagian besar tubuh itu, Leeteuk keluar kamar. Dengan pelan ia menutup pintu agar tidak menimbulkan keributan. Tapi di luar kamar itu malah sedang terjadi keributan. Kyuhyun dan Kangin tak ada yang mau mengalah satu sama lain. Kangin bahkan hampir membanting remote kontrol itu ke lantai karena kalah main game dengan maknae evil.
“eoh, hyung.. bagaimana keadaannya?”
“masih sama..”
“aku tidak tahu dia akan seperti ini, dia tidak mengatakan apapun padaku tadi..” ungkap sang Manager “apa sebaiknya kita panggilkan dokter? Aku tak tahan melihatnya begitu.. lagipula bisa-bisa kita yang kena masalah nanti..”
“aku setuju hyung..” acung Siwon “lebih cepat lebih baik.. dia bisa mendapatkan pemeriksaan yang tepat..”
“ah, baiklah kalau begitu..”
“aku akan menghubungi dokter..” sang manager langsung mencari ponselnya.
>< 
..
>< 
“cium baunya.. bukankah ini enak?” dia mengangguk mendengar penuturan itu “minumlah sedikit selagi hangat, ini lebih baik daripada caffein yang selalu kau minum.. tidak baik terlalu banyak memasukkannya dalam tubuh..”
“gumapta hyung..”
“nde, bagaimana keadaanmu? Kau masih sedikit demam, apa masih pusing?” kembali ia menggangguk “kalau begitu jangan paksakan untuk bekerja hari ini.. istirahatlah..”
“nde..”
Leeteuk tersenyum, ia tidak menolak permintaannya kali ini.
“kau tahu betapa kami semua mencemaskanmu sampai manager hyung tidak pulang semalaman..”
“mian..”
“kenapa kau tidak mengatakan pada kami kalau kau sakit?”
“gwaenchana..”
“YAK, kau tak boleh mengulanginya lagi..”
“Arra hyung..”
“habiskan susu cokelat itu..”
“hyung..”
“wae?”
“apa kalian menghubungi Umma atau Hwa hyung?”
“ani wae??”
“gumapta.. aku tidak ingin mereka terlalu cemas padaku.. eoh, hyung..”
“wae?”
“aku lapar.. bantu aku berjalan keluar, di sini pengap…”
“Kajja..”
>< 
..
>< 
Kue kecil berbalut krim merah muda itu sudah diatas meja. Sungmin sengaja membuat itu karena ia ingin merayakan hari yang penuh warna pink itu bersama member lainnya.
“hanya segini?” ledek Shindong “ini hanya cukup untuk diriku sendiri..”
“siapa yang menyuruhmu makan ini hyung?”
“lalu?”
“hanya pajangan..”
“OMO!!”
Saat itulah bel pintu berbunyi..
“KYUHYUN-ah.. buka pintunya..” teriak Kangin.
Kyuhyun yang memang sedang di ruang tengah segera berdiri dengan pertanyaan, siapa pagi-pagi ini bertamu ke dorm mereka.. wajahnya tertegun saat itu adalah sebuah kiriman. Sebuah kue penuh cokelat dan selai strobery untuk warna pink-nya. Tak lupa hiasan warna biru saphire diatasnya. Kalau dilihat besarnya, itu akan cukup untuk semua member..
“dari siapa?”
“apa mungkin manager hyung? Agency atau fans??” tanya mereka satu persatu mengelilingi kue itu di meja makan.
“dariku..” ucap seseorang..
“MWO?”
“DONGHAE??”
Donghae dibantu Leeteuk duduk di salah satu kursi, walau wajahnya masih pucat dan keadaannya tak bisa disembunyikan kalau dia masih lemah. Ia memaksa untuk keluar kamar..
“jadi kau memintaku membantumu keluar karena ini?” tebak Leeteuk dan Donghae mengangguk senang
“kalian senang?”
“untuk apa ini?” tunjuk Eunhyuk
“karena aku mencintai kalian semua.. aku ingin mengungkapkannya.. betapa besar rasa itu untuk kalian terlepas dari siapa kita di tempat ini.. mian, aku seringkali membuat kalian marah.. hyungdeul.. juga dongsaengi.. aku belajar membuat ini sejak dua hari yang lalu. Ini adalah hasil tanganku sendiri.. kemarin aku membuatnya sampai aku tidak bisa tidur..” Donghae menyembunyikan wajahnya, ia hanya bisa menunduk.
“omo.. jadi kau sakit karena kelelahan?”
“kau juga menghabiskan banyak caffein.. kau pasti menahan diri untuk tidak mengantuk kan??”
“aku harus mencari waktu agar kalian tidak curiga.. jadi diluar jadwal aku menyempatkannya.. mian, kalau rasanya tidak seenak buatan Minnie hyung atau wookie..”
Tess..
Tess..
Tangan pucatnya berusaha menghapus air mata yang tak bisa ditahannya.. “saranghaeyo..” lirihnya. Ia bahkan tak berani menatap mata mereka satu persatu. Terlalu malu untuk jujur tapi juga terlalu berat untuk menyembunyikannya “gumawo karena sudah menerimaku, gumawo karena mau peduli denganku.. gumawo karena sudah mau menjadi hyung dan dongsaengku.. aku tidak memikirkan orang lain untuk hari ini..”
“BABO!!” Heechul memukul kepalanya tapi setelah itu ia memeluk Donghae erat “kau selalu bisa membuat kami menangis Hae..”
Bahkan Eunyuk dan Ryeowook sudah ikut menangis sejak tadi “gumawoyeo Hae-ya..” gumam Eunhyuk.
“aku bahkan tak mimikirkan semua ini.. kau yang terbaik saengi..” Sungmin acung jempol.
Leeteuk yang tak kalah terharu ikut berucap.. “gumawo.. nado saranghae..” peluknya.
“jadi, ini sudah boleh di makan?” mata Shindong dan Kangin berbinar “sayang sekali kalau usaha Donghae tidak kita hargai, jadi mari kita makan..”
“Yak!! biarkan Donghae yang pertama mengambil.. ini adalah hasil kerja kerasnya..” Leeteuk lalu mengambil sepotong bagiannya, menyuapkan pada Donghae “kau yang pertama..” katanya, setelah itu mereka semua menyerbu kue buatan Donghae di hari pengungkapan kasih sayang itu.
“maaasssssiittaaa!!!”
“gumapta Hae..”
“saranghae, Lee Donghae.. Saengi..”
“selamat hari kasih sayangggg..”
_END_

2 komentar:

  1. Jadi makin kangen sama baby hae udah hampir sebulan dia sakit,, biasanya tiap minggu nonghol di drama musikal.. Semoga hae cepet sembuh.. Dan selamat hari kasih sayang ^^

    BalasHapus
  2. perbanyak ff nya, suka banget sama ff yang disini

    BalasHapus