Senin, 19 Januari 2015

I'm Not Cinderella Boy (5)



Main Cast : Donghae – Kyuhyun
Cast : Leeteuk – Tn.Ny.Lee – Siwon –Kibum – Yoona – Eunhyuk
Genre : Bromance – Family – Romance
Length : ???
Before :
Yoona…
Kyuhyun mengatakan ia membenci Donghae karena yeoja itu.. yeoja yang sudah di sukainya sejak lama.. yeoja yang foto-fotonya disimpan Kyuhyun sebagai barang yang berharga baginya..
****
Part_Five
Good Boy..
“selamat pagi semuanya…” Nara songsaenim, pengajar yang cantik dan ramah tapi tidak ada toleran bagi mereka yang melalaikan tugasnya. Guru favorit Kyuhyun.. “keluarkan buku materi kalian kita akan membahas halaman 107..”
Raut wajah Kyuhyun berubah sesaat, ia mencari kesegala celah tas sekolahnya dan buku itu.. tertinggal! Ia memukul kepalanya sendiri “isshh baboya..” Kyuhyun meninggalkan bukunya di atas meja belajar. Baru kali ini ia lupa membawa buku itu..
“waeyo Kyu?? Kau tak membawa bukumu??” tebak Nara Songsaenim. Kyuhyun mengangguk dan menunduk..
“pergi ke halaman depan dan tanyakan pada Dongmi sam apa yang harus kau lakukan…”
Kyuhyun mengeluh, bisa-bisanya ia lupa hari ini.. dan untuk pertama kalinya, ia menerima hukuman dari Nara songsaenim..
“mianhamnida, sam…” seluruh siswa menolah ke arah pintu “ini milik Kyuhyun..” Donghae, ya suara itu berasal dari Donghae “mian Kyu, aku lupa mengembalikannya padamu semalam..” namja itu memberikan bukunya pada Kyuhyun dan pamit pergi.
Saat Donghae melewati kelas Kyuhyun, ia melihat saudaranya itu sedang cemas mencari sesuatu.. dan Donghae paham dengan segera apa yang terjadi.
Kyuhyun kembali duduk tanpa sepatah katapun.. menatap kosong pada buku materi milik Donghae.

**I’m_Not_Cin_Boy**

“Kau berteman dengannya sejak kecil, tidak pernahkah ada…”
“Yak!! ku pukul kau kalau meneruskan kata-kata itu..” teriak Eunhyuk.
“jadi??”
“tidak pernah Hae..”
Eunhyuk dan Donghae, keduanya sedang bergurau saat menuju kantin sekolah. Eunhyuk merengek pada Donghae agar menemaninya membeli susu strobery. Donghae tertawa senang saat berhasil menggoda hubungan Eunhyuk dengan Yoona..
“KYUHYUN…. AWAS!!”
Teriakan keras dari teman-temannya membuat Donghae tersadar bahwa mereka melintasi lapangan basket. Kyuhyun di sana bertanding basket dengan Kibum dan Minho..
Matanya melebar melihat Kyuhyun yang malah tertegun tak bergerak..
BRAAKKKGGHH!!!
“AAARRGGHH!!”
“Aiisshh….”
Donghae mendorong Kyuhyun menghindari bola yang tak sengaja di lempar Minho tepat ke arahnya.
“HAE!!” giliran Eunhyuk yang berteriak. Donghae jatuh dan pingsan terkena bola basket itu. Lemparan Minho memang cukup keras.
“YAK!! jangan diam saja babo!! Bantu aku membawanya ke ruang kesehatan…”
Kibum dan Minho yang merasa bersalah membantu Eunhyuk, menggendong Donghae ke ruang kesehatan. Kyuhyun?? Masih mematung mencerna apa yang baru saja terjadi.. Donghae menyelamatkannya. Untuk kedua kalinya dalam hari ini Donghae menolong Kyuhyun.
**
“gwaenchana?”
“ne..”
Eunhyuk benapas lega, kecemasannya berakhir saat Donghae terbangun dari pingsannya. Minho dan Kibum juga masih di sana. Namja bertubuh tinggi dan putih itu mendekat pada Donghae. wajahnya sempurna sama seperti Kibum dan Kyuhyun. Pantas saja mereka menjadi teman yang baik di tim basket. Kecerdasan mereka juga bersaing. Namun Donghae dan Eunhyuk tak bisa di bilang nomor dua dari mereka. Namja-namja itu masih berada di dalam daftar populer di sekolanya.
“mianhae.. aku tidak sengaja..”
“kau tak perlu minta maaf Minho-ya.. aku baik-baik saja..”
“benarkah? Kau tidak merasa sakit di kepala atau…”
“tenanglah, aku benar-benar baik..” senyumnya.

**I’m_Not_Cin_Boy**

Kamar itu kembali gaduh seperti biasanya saat penghuninya berada di rumah. Ya, akhir-akhir ini Kyuhyun dan Donghae tinggal di rumah membuat Kyuhyun bisa sepuasnya bermain bersama Leeteuk.
“hyung….” Donghae meletakkan dua buah kaleng minuman lemon dan jeruk kesukaan Kyuhyun dan Leeteuk “aku boleh bergabung??”
“kau menyuap kami dengan minuman murah itu??” sinis Kyuhyun
“ani…” jawabnya “aku hanya ingin memberikannya saja pada kalian.. apa aku salah?”
“hyung.. aku tidak suka kalau ada perusuh..” adu Kyuhyun pada Leeteuk
Leeteuk paham “Donghae-ya.. kau sudah mengerjakan tugas sekolahmu?? Sebaiknya kau di kamar saja dan selesaikan dulu….”
“aku merindukanmu hyung.. tidak bisakah..??”
“kau bukan anak kecil lagi sekarang..”
“wae?? Kyu boleh bermain denganmu.. usianya tak jauh beda denganku hyung..’
“Kyuhyun bisa belajar dengan baik, bahkan tanpa belajar dia sudah pintar..”
“hyung ingin mengatakan kalau aku babo??”
“ani Hae.. bukan begitu maksudnya..”
“hyung.. aku benar-benar merindukanmu..” isaknya “arraeso…” lanjutnya “aku tidak akan mengganggu kalian lagi..” Donghae beranjak keluar dari kamar itu, sebelum sampai ia keluar ia menoleh lagi ke arah mereka.. “kau tak perlu membangunkanku besok pagi hyung, aku bisa berangkat sekolah sendiri..”

**I’m_Not_Cin_Boy**

Leeteuk benar tak membangunkannya pagi itu. Donghae kembali melihat rumahnya dalam keadaan sepi, semuanya sudah pergi dengan urusan masing-masing..
“ahh.. aku malas ke sekolah..” ujarnya sambil duduk bersandar di sofa. Tiba-tiba matanya terarah pada lembaran kertas di atas meja..
“OMO!! Ini milik Appa..” dibacanya beberapa kalimat di sana “Aigo.. Appa lupa membawa dokumen ini? bukankah Appa ada presentasi proyek hari ini??”
Donghae tak menunggu lama, ia mengambil jaketnya un dan bergegas pergi..
LEESHIN GROUP
Tempat dimana Appa Donghae bekerja..
Donghae terpana melihat bangunan besar dan megah itu, kakinya bahkan serasaa sulit untuk melangkah ketika ia masuk dalam gedung itu. Beberapa orang dengan dasi dan kemeja rapi lalu lalang dengan serius. Nampaknya memang itu tempat para pekerja.. Donghae melihat Appanya sedang berjalan dengan beberapa orang..
“APPA!!”
Tuan Lee menoleh..
“Haah… Appa…” setengah mengatur napasnya ia berbicara “ini.. tertinggal..” ia menyerahkan dokumen itu.
Mata Tuan Lee menciut melihat Donghae di tempat kerjanya.. “Yak!! Kau tidak ke sekolah??”
“aku akan ke sekolah..” jawabnya “yogie….” Tuan Lee menerima dokumen itu.
“OMO!! Untung saja anak ini membawakan dokumen itu..” seru seorang lain yang berdiri di samping Tuan Lee “dia putramu?? Kau namja yang tampan…”
“berhentilah bicara Seunghyul Ssi..” pinta Tuan Lee “pergilah sekolah…” ketusnya pada Donghae.
Tidak ada ucapan terimakasih.. tidak ada ungkapan sayang.. Tuan Lee, Appa, meninggalkan Donghae begitu saja masuk ke dalam lift..

**I’m_Not_Cin_Boy**

Donghae berulang kali mendapat panggilan telphon dari Eunhyuk dan Yoona tapi diabaikannya. Dia sedang malas berbicara dengan siapapun dan tidak ingin bertemu dengan siapapun. Bahkan kali ini Leeteuk yang menghubunginya..
“hah.. aku sedang tidak ingin berbicara denganmu hyung.. paling kau hanya akan memarahiku karena tidak pergi sekolah hari ini.. huh, Kyuhyun melapor padamu??” ia bicara pada ponselnya.
“issshh.. aku benar-benar bisa gila!!” jengkelnya “wae?? Semuanya berubah begitu saja?? apa aku anak yang menjengkelkan sampai-sampai Appa dan hyung yang dulu menyayangiku kini…. Aiisshhh!!” ia mengoyak kasar rambutnya hingga berantakan.
“Hey.. kau berisik sekali??” seseorang menegur Donghae. pikirnya ia sendiri di tempat itu tapi ada orang lain di sana…
“nuguya??”
“kau… OMO!! Kau….”
“kau???”

**I’m_Not_Cin_Boy**

Donghae bersiul senang.. ia senang karena bertemu dengan teman lama..
“tidak ku sangka aku bisa melihatmu lagi..” guman Donghae sambil melewati jalan-jalan pulangnya “kau.. semakin…”
“YAK!! LEPASKAN!!”
Kata-katanya terhenti oleh sebuah teriakan..
Dalam keadaan gelap Donghae tetap tahu siapa dua namja yang sedang di pukuli beberapa preman itu. Tak ambil pusing nurani seorang saudara bereaksi saat tahu hyung dan dongsaengnya dalam keadaan bahaya.
“KYU…..” Leeteuk berusaha melindungi Kyuhyun saat seorang dari mereka yang berbadan besar membawa kayu dan siap memukul Kyuhyun.
BBUUGGHH!!
Satu pukulan benar-benar di lakukannya. Leeteuk dan Kyuhyun pasrah akan apa yang terjadi.. namun..
“Kyu?? Gwaenchana??” Leeteuk mencari luka di sekujur tubuh dongsaengnya. Ia bernapas lega Kyuhyun baik-baik saja.
Donghae melihat pemandangan itu dengan kecewa. Kecewa karena Leeteuk ternyata tidak melihatnya, kecewa karena Leeteuk mencemaskan Kyuhyun dan bukan dirinya..
“hyung…..”
Leeteuk berbalik ke belakang.. baru ia sadar akan apa yang terjadi. Darah segar keluar dari kepala Donghae. Donghae melihat kejadian tadi segera berlari dan melindungi tubuh Leeteuk yang memeluk Kyuhyun. Ia menghalangi kayu itu melukai kedua saudaranya. Sedangkan namja berbadan besar yang membawa kayu tadi sudah melarikan diri saat tahu kalau ia salah sasaran.

**I’m_Not_Cin_Boy**

Pintu besar itu akhirnya terbuka..
“bagaimana keadaan Donghae?” Leeteuk panik
“dia akan segera kami pindahkan, untuk sementara kami belum bisa mengatakan apapun.. kita akan lihat perkembangannya nanti..”
**
Donghae sebenarnya baik-baik saja.. benturan di kepalanya memang cukup keras namun sejauh ini ia masih bisa tertolong. Hanya yang membuat kami heran, sepertinya dia tidak ingin bangun dari tidurnya.. ada hal yang tidak kami mengerti.. secara fisik kondisinya semakin baik tapi mungkin ada hal yang membuatnya tertekan hingga ia bersikap seperti itu..”
Leeteuk mengingat kata-kata uisa. Ia mamandang Donghae yang masih betah memejamkan mata sejak kejadian itu. Bibirnya pucat dan wajahnya tanpa ekspresi..
“kau tidak ingin bangun??”
Leeteuk kembali ingat tulisan di pintu kamar dongsaengnya itu dan perkataan Donghae malam itu..
Jangan Bangunkan Aku

To_Be_Continue


Kamis, 15 Januari 2015

Waffle&Macaroon Ch.4(a)



Ch.4a _Gaseumi Apha_
(It’s Hurt)
Donghae berlari menyusur lorong rumah sakit, menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya. Ia ingin segera tahu keadaan Halbae…
BRAAAAKKKK!!!
            “Halbae…..!!” napasnya terenggah tak beraturan..
            “YAK! Bisakah kau membedakan rumah sakit dengan rumah sendiri?” tegur Siwon..
            “mianhae hyung…..” sepertinya ia tahu kesalahannya… “Halbae… halbae…” selebihnya ia mendekat pada kakeknya.. terbaring dengan alat bantu pernapasan dan berwaja pucat..
            “Halbae…”         
            “nan gwaenchana… jangan cemas…”
            “wae? Bagaimana tidak cemas melihat Halbae seperti ini? isshhh…” Tuan Lee tersenyum, rasanya ia sudah lebih sehat dari sebelumnya.
            “Halbae akan baik-baik saja…”
            “jongmal??”
            “ne…”
            “baiklah, sekarang Halbae istirahat saja..”
            “kau juga harus istirahat..”
            “aku tidak sakit Halbae…”
            “Yak, anak nakal!! Siwon-ah bawa anak ini pulang…”
            “shierroo…. Aku akan menemani Halbae di sini..”
            “aku bisa tambah sakit jika kau di sini.. kau merusak mood-ku..”
            “OMO!! Halbae kau keren…”
            “Yak… aiiisshh… Sungmin, seret dia..”
Siwon, Sungmin dan Jongkook tertawa mendengar perdebatan kecil itu.. setidaknya membuat keadaan Tuan Lee sedikit lebih baik.
                                                               **waffle_macaroon**
Myungsoo terburu masuk ke ruangan Yoonhae, “Tuan Lee masuk rumah sakit….”
            “Harabeoji????”
            “Ya…”
            “kesempatan untuk kita mengambil semuanya.. Harabeoji pasti akan menyerahkan perusahaan ini ke tangan Siwon selama ia di rumah sakit, kalau kita bisa membuatnya kehilangan kepercayaan dari Harabeoji.. maka… kau bisa tahu apa yang akan terjadi?”
            “aku mengerti…”
            “kalau begitu siapkan semuanya…”
**waffle_macaroon**
Donghae memeluk gitarnya sambil ia berbaring.. tangan kanannya memegang ponsel dan menatap wajah di layarnya. Wajah yang baru ia lihat tadi…
            “ini foto Haesung… kau bisa menyimpannya..” ujar Jitae
Donghae menerimanya, walau foto itu terlihat sudah tua tapi masih jelas menampakkan wajah-wajah di sana.. ya, itu foto Haesung bersama dengan Jitae..
            “aku akan menyimpannya di sini…” Donghae menyimpannya dalam kamera ponselnya..
            “Abeoji….” Panggilnya kini “jadi seperti ini wajahnya?? Aku mirip dengan Abeoji.. bahkan kita memiliki tatapan mata yang sama.. Ah, apa di sana kau melihatku? Harusnya Abeoji bangga padaku sekarang,, aku tumbuh dengan baik… aku tumbuh seperti Abeoji.. andai masih di sini, pasti Abeoji akan mendukung keputusanku kan?? Iya kan??” lirihnya pedih.
            “Dia akan bangga padamu….”
Donghae menoleh, ada yang mengganggu kebersamaannya bersama Haesung… “Hyung….”
            “Hah!!” Siwon mengeluh.. ia ikut berbaring di samping Donghae “aku tidur di sini malam ini..”
            “ada masalah??”
            “wae?? Kau selalu bisa menebak kalau aku ada masalah..” jengkel Siwon
            “jadi benar ya?? Bukan soal Halbae?”
            “bukan…”
            “perusahaan? Noona bertingkah lagi??”
            “lebih dari itu… huuuff…” Siwon memutar tubuhnya menatap Donghae “kalau aku kalah, kita tidak selamat Hae..”
            “aku tidak yakin kau akan kalah hyung…”
            “wae?”
            “kalau kita memulai sesuatu dengan benar, maka kita akan bisa mengakhirinya dengan kemenangan..”
            “OMO!! Darimana kau dapat kata-kata itu?”
            “Halbae mengajariku…”
            “isshh.. ku pikir itu kau sendiri..”
            “kau bilang aku masih di bawah umur, mana ada anak di bawah umur berpikir seperti itu..”
            “YAK!! KAU BILANG KAU CERDAS??”
            “NE, SANGAT CERDAS!”
            “TAPI RUPANYA KAU BABO!! JONGMAL BABOYA…”
            “YAAAAKK!! HYUNG, KENAPA KAU TERIAK?”
            “KAU JUGA IKUT TERIAK HAE..”
            “ISSHHH….”
            “ishh….”
Donghae masih menggerutu “akan ku tendang kau dari sini hyung kalau masih mengataiku babo..”
Siwon tak mau kalah “akan ku ajak kau keluar juga dari tempat ini..”
            “kau mengajakku? Ini kamarku..”
            “siapa yang mengatakan ini kamarku?”
            “aaiisshhh…” Donghae frustasi, mengoyak rambutnya “arraa…. Tidurlah sekarang dan jangan memulai masalah.. aku mengantuk!!” ia mengubur dirinya dalam selimut tebal hingga ujung kepala. Siwon gembira merasa menang dari dongsaengnya..
                                                               **waffle_macaroon**
Keadaan Tuan Lee tidak semakin membaik, sekalipun ia kelihatan baik-baik saja kenyataannya ia belum bisa pulang dari rumah sakit.
            “Jongkook….”
            “ya, Tuan…” namja itu membungkukkan badan.. menggeser sedikit posisinya untuk mendekat dengannya “ada yang harus saya lakukan?”
            “ne…. aku ingin kau membantu Siwon, tolong lindungi dia untukku.. aku tidak bisa berbuat banyak untuknya karena Siwon satu-satunya yang bisa menjaga Donghae..”
            “akan saya lakukan…”
            “bisa kau panggilkan Jitae??”
            “Jitae?? Guru musik Tuan Muda Kecil?”
            “ne…”
            “tentu saja…” ia membungkuk sekali lagi memberi hormat sebelum pergi dan melakukan perintah Tuan Lee.
**waffle_macaroon**
            “aku minta maaf atas kelakuan Jung hyin padamu selama ini.. entah apa yang ada di dalam otaknya sampai dia serasa tidak menggunakan perasaannya. Bahkan terhadap anaknya sendiri dia seakan memelihara robot bukan manusia..” Tuan Lee memulai pembicaraannya dengan Jitae. Ia merasa perlu untuk melakukan ini.
            “aku boleh minta satu hal? Kuharap kau tidak menolaknya Jitae Songsaenim..” suatu permohonan yang lebih kepada keharusan “aku ingin kau menjaga Donghae seperti anakmu sendiri, jangan pedulikan Jung hyin. Masa depan anak itu harus diperjuangkan oleh orang-orang yang mengerti akan kehidupan bukan orang yang memaksa kehidupan…”
            “maaf.. Tuan…”
            “jangan meminta maaf..” Tuan Lee memotong perkataan Jitae “harusnya aku yang berterima kasih padamu.. terimakasih telah memperhatikannya, terimakasih telah menepati janji pada Haesung..”
            “kami adalah sahabat… janji pada Haesung harus di tepati.. dan Junghyin sebenarnya bukan orang yang arogan, sejak dulu.. Junghyin selalu mendapat apa yang dia ingin, namun lupa satu hal bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa dia miliki seluruhnya..”
Tuan Lee tersenyum.. “aku percaya kau tahu banyak hal mengenai Junghyin..”
**waffle_macaroon**
            “terimakasih atas kepercayaan anda pada kami..” Myungsoo memberi salam hormat pada sekretaris Kim Group yang membantunya sebelum ia pergi. Yoonhae bahkan hampir tak percaya Myungsoo mampu melakukan kerjasama yang baik dan menarik semua perusahaan yang akan mendukung proyek Siwon.
            “kita akan berhasil…” ungkap Myungsoo pada Yoonhae.
Yoonhae tersenyum “benarkah ini akan berhasil??”
            “kau meragukanku nona??”
            “aku percaya…”
Myungsoo bahagia bisa melihat Yoonhae tersenyum padanya. Itu yang menjadi alasan kenapa selama ini ia bertahan di samping yeoja itu..
**waffle_macaroon**
        “ANDWAEE!!! GOJIMAL!!” Donghae terus berteriak di depan ruang rawat Tuan Lee. Sungmin dan Jongkook tak mampu mencegahnya..
            “Maaf.. Tuan Lee sudah…”
            “DONGHAE!!” Siwon dan Sungmin terkejut saat Donghae tiba-tiba pingsan sebelum uisa selesai memberinya kabar.
            “bawa dia ke ruang rawat.. aku akan memeriksanya..”
Sungmin membantu Siwon membawa Donghae, Jongkook sendiri mengurus apa yang harus ia urus segera..
Tuan Lee, Halbae.. selama ini menyembunyikan penyakitnya dari semua orang. ia tidak bisa bertahan lagi sekarang.. ia pergi begitu saja meninggalkan semuanya..
Berita kematian Tuan Lee cukup mengejutkan banyak orang. Junghyin dan Yoonhae tak kuasa menahan sedihnya. Bagaimanapun mereka menyayangi Tuan Lee kecuali keputusannya untuk masalah Siwon.
            “masih demam….” Gumam Sungmin
            “Donghae belum bangun?”
            “aku tidak yakin, kalau bangun nanti keadaannya akan jauh lebih baik…” cemasnya
Siwon tak kuasa menahan air matanya, ia kehilangan Halbae.. dan melihat keadaan Donghae saat ini, hatinya semakin sakit.
***
Ada apa ini? kenyataan macam apa yang menghancurkan hidupnya sedemikian? Donghae seperti mayat hidup. Diam mematung tanpa ekspresi.. wajah datar dan pucat, bibir terkunci rapat, mata yang tak dapat terpejam..
Tubuhnya di tuntun kesana kemari oleh Sungmin dan seorang pengawalnya yang lain, ia menurut namun tetap tak berkata. Ia melihat semuanya.. melihat hingga pemakaman usai.
Setelah ia tersadar dari pingsannya beberapa waktu yang lalu, Siwon menyuruh Sungmin mengurus Donghae. Ia sendiri sibuk dengan orang-orang yang datang berbelasungkawa. Junghyin dan Yoonhae tak kalah sedihnya namun kedua yeoja itu lebih tegar daripada Donghae. Donghae yang hidupnya selalu dipenuhi oleh Halbae.. Donghae yang paling dekat dengan Halbaenya.. Donghae cucu kesayangan Tuan Lee..
Donghae menatap nanar photo Halbae di meja duka..
            “Halbae tidak menyayangiku lagi hyung…” ungkapnya setelah kian lama bungkam
            “aniyo Hae…”
            “dia pergi meninggalkanku hyung…”
Sungmin hampir saja ikut menangis melihat keadaannya yang sudah dianggap dongsaengnya sendiri. Ia memeluk namja yang lebih kecil darinya itu erat…
            “menangislah…” Sungmin merasa cemas karena namja itu belum menangis sejak ia sadar dari pingsannya namun ia tak kunjung menangis.
            “tolong bawa Donghae ke kamarnya, aku tidak bisa melihatnya seperti itu..” bisik Siwon pada Sungmin. Sungmin mengangguk, ia membantu Donghae bangkit dari duduknya menuntun namja itu perlahan ke kamarnya. Membaringkannya di sana dan menemaninya hingga Siwon datang..
            “dia masih seperti tadi..”
            “biarkan kami berdua…” pinta Siwon lagi. Sungmin mengerti, ia pergi meningalkan Donghae dan Siwon di kamar itu.. “kau bisa membantu Hyuk hyung di luar..” kata Siwon sebelum Sungmin benar-benar pergi.
Siwon membaringkan dirinya di samping Donghae kemudian merangkul namja yang sudah menjadi adiknya itu bersandar di dada bidangnya. Tangannya mengusap lembut kepala Donghae.. ia ingin berdua saja.. bahkan ia melupakan kalau ada Junghyin dan Yoonhae.. ia juga menolak permintaan Jongsuk untuk membicarakan sesuatu..
            “mulai sekarang aku yang akan menjagamu Hae.. aku berjanji pada Halbae untuk selalu melindungimu tak peduli apa yang akan terjadi, kau adalah satu-satunya alasanku untuk bertahan hidup..” ungkapnya “kau boleh bersedih sekarang tapi jangan berlarut-larut karena itu akan menyiksaku.. apa kau senang melihatku tersiksa??”
Hiks… satu isakan kecil dari mulut Donghae.. hingga..
            “Halbae….” Donghae meraung di pelukan Siwon menumpahkan ganjalan hatinya yang ia tahan “hyung… Halbae pergi.. Halbae…”
Siwon hanya mampu memeluk erat dongsaengnya tanpa berkata, itu akan lebih baik daripada Donghae diam dan mematung..
**waffle_macaroon**
Siwon menerima pesan dari Eunhyuk…
            “sudah di mulai ya??” gumannya.. ia memandang Donghae, bernapas lega karena dongsaengnya sudah lebih baik “mianhae Hae-ya.. hyung harus melakukan ini.. untuk menyelamatkan kita semua..”
=To_Be_Continue=