Ch.3(a) Niga nahante
eotteohke geureol su ini?**)
**)Bagaimana bisa kau lakukan ini padaku?
**)Bagaimana bisa kau lakukan ini padaku?
Siwon tak menghiraukan hiruk pikuk langkah kaki orang di sekitarnya. Ia
hanya ingin segera bertemu dengan Eunhyuk secepatnya. Wajahnya begitu datar
bahkan saat ia menaiki lift menuju ruangannya.
BRAAKK!! Rupanya ia ingin menyaingi Donghae dalam hal
membuka pintu…
“bisakah
kau pelan sedikit??”
“mana
hyung??” ia tak peduli dengan peringatan Eunhyuk. Setumpuk berkas berada di
atas menja kerjanya. Ia duduk dengan satu tangan mengambil tumpukan kertas itu…
“mereka
semua??”
“tidak
semua Siwon ssi… hanya memang sebagian besar…”
“apa
alasan mereka…??”
“mereka
terhasut kabar bahwa produk yang akan kita keluarkan adalah imitasi ide…”
“imitasi
ide?? Bahkan aku tidak tidur dua malam membuat ide itu…” kaget Siwon
“seseorang
telah mencuri idemu dan menawarkan lebih dulu pada mereka…”
“mwo??
dan percaya begitu saja??”
“seperti
yang kau lihat…”
Siwon, namja itu bangkit dari
mejanya. Berdiri di depan kaca dan memandang keluar bangunan besar yang ada
disekitar bangunan perusahaannya. Tangan kanannya menopang dagu sedang tangan
kirinya berada di pinggang. Ia nampak sedang berpikir keras…
‘beberapa perusahaan menolak bekerjasama
dengan kita’
Perkataan Eunhyuk di telphone tadi
masih terdengar jelas di telinganya.
“siapa
yang melakukan ini hyung?” ia menoleh ke arah Eunhyuk yang duduk di ujung lain
meja kerjanya.
“kau tidak tahu??”
“apa
mereka??” tebaknya.
“menurutmu
siapa lagi??”
Siwon frustasi… “jangan sampai Tuan
Lee tahu, hyung…”
**waffle_macaroon**
Satu petikan lagi dan lagi…
Kyuhyun memperhatikannya dengan
heran. Sudah berapa lama namja itu di sana dan tak melakukan hal lain selain
memetik gitarnya mengulang lagu yang sama dan sama lagi. tapi diakui Kyuhyun
kalau lagu itu memang sangat bagus dan sepertinya sangat dalam maknanya.
neul ttokgateun
haneure neul gateun haru
geudaega eomneun geot malgoneun dallajin ge eomneunde
nan utgoman sipeunde da ijeun deusi
amuil anindeut geureoke useumyeon salgopeunde
geudaega eomneun geot malgoneun dallajin ge eomneunde
nan utgoman sipeunde da ijeun deusi
amuil anindeut geureoke useumyeon salgopeunde
geuriwo
geuriwoseogeudaega geuriwoseo
maeil nan honjaseoman geudaereul bureugo bulleobwayo
bogopa bogopase geudaega bogopaseo
ije nan seupgwancheoreom geudae ireumman bureuneyo
oneuldo
haruharuga jugeul geotman gateunde
eotteoke haeya haeyo
(Ost.Heartstring – Because I Miss U)
maeil nan honjaseoman geudaereul bureugo bulleobwayo
bogopa bogopase geudaega bogopaseo
ije nan seupgwancheoreom geudae ireumman bureuneyo
oneuldo
haruharuga jugeul geotman gateunde
eotteoke haeya haeyo
(Ost.Heartstring – Because I Miss U)
Prok..prrookk..
“I like this song…. Kau yang menulis??” Donghae terkejut
ada orang yang melihatnya.
“sam???” Do Nam songsaennim, seorang
guru musik juga di sekolahnya muncul dari balik punggung Kyuhyun yang juga sama
terkejutnya.
“Jitae sam sedang cuti, akan bahagia
sekali kalau ia tahu memiliki murid sepertimu Hae…”
“mwo?? ini… lagu ini…”
“ne, lagu itu sangat bagus…” Donghae
tak ingin meneruskan pembelaannya “berlatihlah lagi…” ujarnya sebelum ia pergi
meninggalkan dua murid yang masih dalam bingungnya.
“aku… suka juga dengan lagunya…” aku
Kyuhyun sambil mendekat pada Donghae
“tapi ini bukan milikku… ini milik
Abeoji…”
“Abeoji??” Kyuhyun sedikit heran, ia
memang tak pernah mendengar Donghae bercerita soal ayahnya.
“bagaimana rasanya memiliki seorang
ayah? Apa dia….”
“dia selalu menjaga kita…” sambung
Kyuhyun “dia akan menjadikan kita sebagai seorang namja yang penuh
tanggungjawab… kuat… dan bisa menjadi pelindung juga….”
“mianhae…”
“untuk apa?”
“aku membuatmu teringat pada appamu…”
“tidak… aku senang… minggu depan dia
akan pulang dan akan menetap disini bersamaku, dan umma…”
“benarkah??” Donghae ikut girang, ia
tahu Appa Kyuhyun sudah bertahun-tahun tinggal di Jepang dan jarang sekali
pulang “aku ikut senang mendengarnya…”
“gumawo Hae…”
“untuk apa?” giliranya bertanya
“karena sudah menjadi teman yang baik,
kau tidak pernah memiliki alasan untuk berteman denganku…”
“alasanku karena memang aku ingin
menjadi temanmu…”
Kyuhyun mengerti… ia
tak pernah diperlakukan sebagai teman selama ini. orang-orang mendekatinya
hanya karena ia anak dari pemilik sekolah ini. berbeda dengan Donghae yang
tidak memandang siapapun, ia hanya ingin berteman.. itu saja.
“aku akan membantumu mencari Jitae
sam… akan kutanyakan pada Umma…”
“hajima… jangan sampai kepala sekolah
tahu hal ini… aku hanya merindukannya, tidak lebih…”
“bukan karena kau ingin tahu soal
Abeoji-mu??”
“m..mwoo..mworago??”
“aku mendengar semuanya saat itu…
mianhae…” sesal Kyuhyun. Donghae hanya bisa menunduk… ia tak bisa menyalahkan
Kyuhyun juga, ia hanya berharap temannya itu akan menjaga rahasianya… “jangan
takut, aku tidak akan bercerita pada yang lain…” akhirnya, ia tahu kalau
Kyuhyun bisa dipercaya.
**waffle_macaroon**
“hyung odie??”
“Siwon
ssi sedang ada urusan di Busan…”
“sendiri??”
“aniyo…
bersama Eunhyuk ssi kurasa…” jawab Sungmin sekenanya “sudah, makanlah…”
“iisshh…
aku membeli banyak waffle untuknya…”
“buatku
saja… aku juga mau…”
“hah…”
ia menyodorkan kue itu pada Sungmin “Jitae sam belum ada kabar…”
Sungmin mengerti kegelisahan Donghae
“bukankah Tuan Lee juga sedang mencarinya? Bahkan Kyuhyun juga berusaha
membantumu kan?”
“aku
mengiriminya pesan setiap hari, tapi tak ada jawaban sama sekali…”
“apa
yang ingin kau tanyakan padanya saat ia kembali?”
“tidak
ada.. aku hanya akan meminta..”
“……”
“meminta
dia untuk tidak pergi meghindar lagi…”
“Jitae
Songsaenim.. dia teman ayah-mu..”
“kalau
dia seorang teman yang baik dia akan menepati janjinya.. selama ini aku tidak
pernah tahu rasanya memiliki ayah.. kadang aku iri saat hyung bersama dengan
Joongkok Ajjussi.. aku iri saat Kyuhyun bercerita soal Appanya..” cerita
Donghae “saat Jitae sam datang.. aku mengerti gambaran perasaan itu,. aku
senang saat Jitae sam memperhatikanku, saat ia memarahiku.. saat ia
mencemaskanku.. aku berpikir seperti itukah seorang Abeoji??”
Sungmin mendengar cerita indah
Donghae.. bocah itu sangat merindukan kehadiran seorang ayah. Keberadaan Siwon
dan Tuan Lee tentunya tidak bisa menggantikan sosok ayah yang dirindukannya.
Sungmin diam-diam tersenyum bersyukur bahwa ia memiliki Joongkok, sekalipun
Appanya sangat sibuk akhir-akhir ini.. setidaknya Joongkok selalu meluangkan
waktu untuknya…
“Joongkok
Ajjussi.. selalu mengikuti kemana Halbae pergi.. kau juga begitu padaku..”
Donghae berpikir “hyung… kalian benar-benar orang yang baik…”
“itu
karena kau sudah menjadi dongsaengku Hae…”
“benarkah??
Siwon hyung mengatakannya juga.. ia bahkan menganggap Eunhyuk hyung sebagai
kakaknya… aahh, kenapa kalian yang bukan keluarga begitu peduli pada kami??
Yoonhae noona bahkan tidak pernah menemaniku pergi…”
“hah…
noonamu itu sibuk Hae…” keluh Sungmin
Ya, Yoonhae memang sibuk dan bahkan
sepertinya terlalu sibuk… di bawah perintah Junghyin, bisa apa?? Yeoja itu
hanya memikirkan pekerjaannya.. dia bersama Myungsoo, setidaknya ada seseorang
yang selalu berada disisinya kapanpun ia butuhkan…
Myungsoo, namja yang memiliki
pandangan mata teduh mampu mengendalikan sifat Yoonhae yang emosional..
“apa
kau puas sekarang??” Myungsoo berdiri didepan meja kerja Yoonhae setelah ia
memberikan beberapa berkas.
“mereka
percaya pada kita?”
“tentu
saja.. mereka sudah tahu kinerja kita selama ini dibanding dengannya… mereka
akan lebih mempercayai perkataanku daripadanya…”
Yoonhae tersenyum menang “dengan
begitu kita akan lihat apakah ia bisa mendapat kepercayaan atas 60% saham itu
atau justru terbuang begitu saja…”
Rupanya yang mereka maksud adalah
Siwon. Myungsoo dan Yoonhae berusaha menghalangi langkah Siwon dan Eunhyuk
untuk mencari kerjasama proyek baru mereka.
“mereka
benar-benar melakukan itu…”
“60%
saham, itu tujuannya… sedikit lagi itu akan menjadi milikmu Siwon-ah dan kurasa
Myungsoo tidak akan berhenti sampai di sini..” Eunhyuk memperjelas pemikirannya
“kita gunakan plan B??” rupanya ia sudah bersiap akan hal ini.
“kurasa
begitu.. lakukan dengan tanpa diketahui mereka hyung… bukankah kau dulu sempat
menjadi seorang detektiv??”
“kapan??”
“waktu
kau mencari cinta pertamamu..”
“YAK!!
BEDAKAN MASALAH ITU DENGAN PEKERJAAN!!” teriak Eunhyuk, tentu saja ia malu
kalau harus mengingat bagaimana perjuangannya mencari jejak yeoja manis yang
lama disukainya waktu SMP dulu. Keberhasilan Eunhyuk dalam usaha itu sungguh
membuat Siwon tidak percaya.
“baiklah…”
senyumnya tenang setelah tadi marah-marah tidak jelas “lakukan sekarang hyung…”
“arra!!”
jawabnya sambil berlalu pergi dari ruangan Siwon.
Eunhyuk bertatap pandang tajam
dengan Myungsoo saat keduanya masuk dalam lift. Tak ada wajah ramah dan
sepertinya keduanya tak ingin menunjukkan keramahan satu sama lain.
“kalian
melakukannya..” datar Eunhyuk tidak mirip dengan sebuah pertanyaan melainkan
pernyataan menyindir “berbuat curang akan mencelakakan diri sendiri..”
“siapa
yang cerdik itulah yang akan menang…”
“kau
pikir ini permainan?”
“ya,
ini memang permainan buatku… hidup adalah permainan, kalau aku tidak pintar
maka aku tidak akan hidup…”
“kau
sudah mengaku kalah rupanya…” ucapan Eunhyuk membuat Myungsoo marah dan menoleh
tajam ke arahnya “tidak ada pemenang yang melakukan tindakan curang.. curang
hanya untuk mereka yang losser…”
Myungsoo hampir memukul Eunhyuk..
saat itulah pintu lift terbuka. Eunhyuk keluar dengan senyum bahagianya.
**waffle_macaroon**
“HAH!! LELAHNYA…”
Keduanya saling tatap mata sebelum
tertawa bersama saat sadar mereka mengatakan hal yang sama dan bersamaan..
“yak,
kenapa hyung mengikuti perkataanku?”
“mwo??
bukankah kau yang mengikutiku?”
“isshh..
sudahlah…” Donghae kembali mencoba menikmati ice creamnya dengan kaki yang
sedikit dijejalkan ke tanah agar kursi ayunan yang mereka naiki bergoyang.
Siwon membantunya sesekali saat Donghae kesulitan mengayun.
“aku
tidak pernah membayangkan ternyata pekerjaan itu selelah ini…”
“itulah
kenapa aku tidak mau hyung…”
“kau
pikir semua pekerjaan itu mudah eeoh?”
“ani,
tetap saja semua sulit.. yang membedakannya hanya apakah kau senang berada di
sana dan melakukannya dengan rela?”
“ne,
kau benar Hae-ya.. kalau begitu aku akan melakukan sebaik mungkin..”
“apa
ada masalah hyung?” Donghae menangkap ada masalah yang Siwon hadapi.
“apa
anak SMA sepertimu bisa mengerti apa yang akan kukatakan?” ledek Siwon
sedangkan Donghae yang marah dikatakan anak SMA yang tak bisa mengerti oleh
hyungnya hampir melempar ice creamnya.
“kau
menganggapku babo, Hyung? Aku ini cerdas.. aku masuk peringkat lima besar di
kelas, kau bahkan tidak tahu itu? hyung macam apa eeoh?”
“benarkah?
Kenapa aku tidak tahu ya?”
“HYUNG…
aaiisshh!! Ceritakan saja..”
“imitasi
ide.. banyak perusahaan membatalkan kontrak kerjasama karena rumor itu..
sekarang bahkan aku tidak bisa memikirkan ide lain..”
“kau
kan punya plan B..”
“darimana
kau tahu aku punya plan B?”
“hyung
sendiri selalu mengatakan padaku untuk bersiap dengan segala kemungkinan buruk
yang terjadi, jadi harus ada plan B kalau kita mau selamat..”
“aku
senang kau sudah lebih dewasa kini..”
“sebentar
lagi aku akan menjadi anak kuliah hyung..”
“ya
tentu saja, kau harus lebih pintar dan bersikap dewasa lagi bukan?”
“tapi
aku tidak bisa membantumu hyung.. mianhae.. aku ingin menjalani hidup yang
kusuka..”
“jalanilah..
aku tidak akan melarangnya Lee Donghae..”
Pembicaraan serius yang pernah
mereka lakukan… tentu saja, Donghae tidak pernah menanggapi Siwon seserius ini
sebelumnya. Namja itu, Siwon tersenyum melihat dongsaengnya sudah mulai
mengerti sekarang. Setidaknya ia tak perlu memberi penjelasan seperti pada anak
usia 5 atau 7 tahun. Hanya kebiasaannya saja yang belum hilang rupanya…
*sedetik kemudian Donghae mengeluh
karena ice creamnya mencair dan mengenai bajunya…*
**waffle_macaroon**
“AAAHHH!! Ini gara-gara Sungmin hyung, bisa-bisanya dia telat
mengantarku.. awas saja kalau aku sampai dihukum hari ini..” gerutunya selagi
menyusur lorong sekolah. Sepertinya kelas sudah dimulai karena sekolah terlihat
sangat sepi. Ia berlari secepat kemampuannya dan berharap belum ada guru di
kelasnya…
Harapannya terkabul, kelasnya masih
ramai ribut dengan celotehan teman-temannya. Beberapa siswa malah masih
berkeliaran menggoda temannya yang lain. Ia bisa bernapas lega sebelum
akhirnya…
“Kau….
Tidak biasa terlambat…”
Ia menunduk, pasti hukuman yang akan
didapatnya sekarang “Mianhae, sam…” ucapnya masih sambil menatap lantai dibawah
sepatunya.
“aku
memaafkanmu kali ini, tapi jika kau ulangi lagi maka lapangan basket menunggu
untuk kau bersihkan…”
“kansamhamnida…
sam..” ia mencoba menegakkan kepala.. “SAM!!! KAU??? Kau kembali??” teriaknya
sedetik kemudian saat melihat siapa yang menegurnya.
“aku
takut pada ancamanmu…”
“benarkah??
Aku akan mengancam Sam tiap hari agar tidak pergi lagi…” girangnya.
“babo!!
Jongmal baboya…”
“sam…”
rengeknya
“masuklah
ke kelas.. kita bicara lagi nanti..”
Donghae, namja itu mengangguk
memberi hormat. Ia yakin Jitae tak akan melarikan diri lagi sekarang. Ia juga
tahu bahwa Jitae akan menepati janjinya.
_ToBeContinue_
akhirnya yang aku tunggu update juga kira2 apa lagi yang akan terjadi setelah ini ya???? pensaran nich >.< oh ya yang ff special day for "D" nya kapan di lanjut thor udah kangen ma ff oneshoot itu soal nya >.<
BalasHapuskeren (y).....
BalasHapus