Rabu, 03 Desember 2014

Waffle&Macaroon Ch.3(a)

Ch.3(a) Niga nahante eotteohke geureol su ini?**)
**)Bagaimana bisa kau lakukan ini padaku?
            Siwon tak menghiraukan hiruk pikuk langkah kaki orang di sekitarnya. Ia hanya ingin segera bertemu dengan Eunhyuk secepatnya. Wajahnya begitu datar bahkan saat ia menaiki lift menuju ruangannya.
BRAAKK!! Rupanya ia ingin menyaingi Donghae dalam hal membuka pintu…
          “bisakah kau pelan sedikit??”
          “mana hyung??” ia tak peduli dengan peringatan Eunhyuk. Setumpuk berkas berada di atas menja kerjanya. Ia duduk dengan satu tangan mengambil tumpukan kertas itu…
          “mereka semua??”
          “tidak semua Siwon ssi… hanya memang sebagian besar…”
          “apa alasan mereka…??”
          “mereka terhasut kabar bahwa produk yang akan kita keluarkan adalah imitasi ide…”
          “imitasi ide?? Bahkan aku tidak tidur dua malam membuat ide itu…” kaget Siwon
          “seseorang telah mencuri idemu dan menawarkan lebih dulu pada mereka…”
          “mwo?? dan percaya begitu saja??”
          “seperti yang kau lihat…”
Siwon, namja itu bangkit dari mejanya. Berdiri di depan kaca dan memandang keluar bangunan besar yang ada disekitar bangunan perusahaannya. Tangan kanannya menopang dagu sedang tangan kirinya berada di pinggang. Ia nampak sedang berpikir keras…
          ‘beberapa perusahaan menolak bekerjasama dengan kita’
Perkataan Eunhyuk di telphone tadi masih terdengar jelas di telinganya.
          “siapa yang melakukan ini hyung?” ia menoleh ke arah Eunhyuk yang duduk di ujung lain meja kerjanya.
          “kau tidak tahu??”   
          “apa mereka??” tebaknya.
          “menurutmu siapa lagi??”
Siwon frustasi… “jangan sampai Tuan Lee tahu, hyung…”
**waffle_macaroon**
Satu petikan lagi dan lagi…
Kyuhyun memperhatikannya dengan heran. Sudah berapa lama namja itu di sana dan tak melakukan hal lain selain memetik gitarnya mengulang lagu yang sama dan sama lagi. tapi diakui Kyuhyun kalau lagu itu memang sangat bagus dan sepertinya sangat dalam maknanya.

neul ttokgateun haneure neul gateun haru
geudaega eomneun geot malgoneun dallajin ge eomneunde
nan utgoman sipeunde da ijeun deusi
amuil anindeut geureoke useumyeon salgopeunde
geuriwo geuriwoseogeudaega geuriwoseo
maeil nan honjaseoman geudaereul bureugo bulleobwayo
bogopa bogopase geudaega bogopaseo
ije nan seupgwancheoreom geudae ireumman bureuneyo
oneuldo
haruharuga jugeul geotman gateunde
eotteoke haeya haeyo
(Ost.Heartstring – Because I Miss U)
Prok..prrookk..
          “I like this  song…. Kau yang menulis??” Donghae terkejut ada orang yang melihatnya.
          “sam???” Do Nam songsaennim, seorang guru musik juga di sekolahnya muncul dari balik punggung Kyuhyun yang juga sama terkejutnya.
          “Jitae sam sedang cuti, akan bahagia sekali kalau ia tahu memiliki murid sepertimu Hae…”
          “mwo?? ini… lagu ini…”
          “ne, lagu itu sangat bagus…” Donghae tak ingin meneruskan pembelaannya “berlatihlah lagi…” ujarnya sebelum ia pergi meninggalkan dua murid yang masih dalam bingungnya.
          “aku… suka juga dengan lagunya…” aku Kyuhyun sambil mendekat pada Donghae
          “tapi ini bukan milikku… ini milik Abeoji…”
          “Abeoji??” Kyuhyun sedikit heran, ia memang tak pernah mendengar Donghae bercerita soal ayahnya.
          “bagaimana rasanya memiliki seorang ayah? Apa dia….”
          “dia selalu menjaga kita…” sambung Kyuhyun “dia akan menjadikan kita sebagai seorang namja yang penuh tanggungjawab… kuat… dan bisa menjadi pelindung juga….”
          “mianhae…”
          “untuk apa?”
          “aku membuatmu teringat pada appamu…”
          “tidak… aku senang… minggu depan dia akan pulang dan akan menetap disini bersamaku, dan umma…”
          “benarkah??” Donghae ikut girang, ia tahu Appa Kyuhyun sudah bertahun-tahun tinggal di Jepang dan jarang sekali pulang “aku ikut senang mendengarnya…”
          “gumawo Hae…”
          “untuk apa?” giliranya bertanya
          “karena sudah menjadi teman yang baik, kau tidak pernah memiliki alasan untuk berteman denganku…”
          “alasanku karena memang aku ingin menjadi temanmu…”
Kyuhyun mengerti… ia tak pernah diperlakukan sebagai teman selama ini. orang-orang mendekatinya hanya karena ia anak dari pemilik sekolah ini. berbeda dengan Donghae yang tidak memandang siapapun, ia hanya ingin berteman.. itu saja.
          “aku akan membantumu mencari Jitae sam… akan kutanyakan pada Umma…”
          “hajima… jangan sampai kepala sekolah tahu hal ini… aku hanya merindukannya, tidak lebih…”       
          “bukan karena kau ingin tahu soal Abeoji-mu??”
          “m..mwoo..mworago??”
          “aku mendengar semuanya saat itu… mianhae…” sesal Kyuhyun. Donghae hanya bisa menunduk… ia tak bisa menyalahkan Kyuhyun juga, ia hanya berharap temannya itu akan menjaga rahasianya… “jangan takut, aku tidak akan bercerita pada yang lain…” akhirnya, ia tahu kalau Kyuhyun bisa dipercaya.
**waffle_macaroon**
            “hyung odie??”
          “Siwon ssi sedang ada urusan di Busan…”
          “sendiri??”
          “aniyo… bersama Eunhyuk ssi kurasa…” jawab Sungmin sekenanya “sudah, makanlah…”
          “iisshh… aku membeli banyak waffle untuknya…”
          “buatku saja… aku juga mau…”
          “hah…” ia menyodorkan kue itu pada Sungmin “Jitae sam belum ada kabar…”
Sungmin mengerti kegelisahan Donghae “bukankah Tuan Lee juga sedang mencarinya? Bahkan Kyuhyun juga berusaha membantumu kan?”
          “aku mengiriminya pesan setiap hari, tapi tak ada jawaban sama sekali…”
          “apa yang ingin kau tanyakan padanya saat ia kembali?”
          “tidak ada.. aku hanya akan meminta..”
          “……”
          “meminta dia untuk tidak pergi meghindar lagi…”
          “Jitae Songsaenim.. dia teman ayah-mu..”
          “kalau dia seorang teman yang baik dia akan menepati janjinya.. selama ini aku tidak pernah tahu rasanya memiliki ayah.. kadang aku iri saat hyung bersama dengan Joongkok Ajjussi.. aku iri saat Kyuhyun bercerita soal Appanya..” cerita Donghae “saat Jitae sam datang.. aku mengerti gambaran perasaan itu,. aku senang saat Jitae sam memperhatikanku, saat ia memarahiku.. saat ia mencemaskanku.. aku berpikir seperti itukah seorang Abeoji??”
Sungmin mendengar cerita indah Donghae.. bocah itu sangat merindukan kehadiran seorang ayah. Keberadaan Siwon dan Tuan Lee tentunya tidak bisa menggantikan sosok ayah yang dirindukannya. Sungmin diam-diam tersenyum bersyukur bahwa ia memiliki Joongkok, sekalipun Appanya sangat sibuk akhir-akhir ini.. setidaknya Joongkok selalu meluangkan waktu untuknya…
          “Joongkok Ajjussi.. selalu mengikuti kemana Halbae pergi.. kau juga begitu padaku..” Donghae berpikir “hyung… kalian benar-benar orang yang baik…”
          “itu karena kau sudah menjadi dongsaengku Hae…”
          “benarkah?? Siwon hyung mengatakannya juga.. ia bahkan menganggap Eunhyuk hyung sebagai kakaknya… aahh, kenapa kalian yang bukan keluarga begitu peduli pada kami?? Yoonhae noona bahkan tidak pernah menemaniku pergi…”
          “hah… noonamu itu sibuk Hae…” keluh Sungmin
Ya, Yoonhae memang sibuk dan bahkan sepertinya terlalu sibuk… di bawah perintah Junghyin, bisa apa?? Yeoja itu hanya memikirkan pekerjaannya.. dia bersama Myungsoo, setidaknya ada seseorang yang selalu berada disisinya kapanpun ia butuhkan…
Myungsoo, namja yang memiliki pandangan mata teduh mampu mengendalikan sifat Yoonhae yang emosional..
          “apa kau puas sekarang??” Myungsoo berdiri didepan meja kerja Yoonhae setelah ia memberikan beberapa berkas.
          “mereka percaya pada kita?”
          “tentu saja.. mereka sudah tahu kinerja kita selama ini dibanding dengannya… mereka akan lebih mempercayai perkataanku daripadanya…”
Yoonhae tersenyum menang “dengan begitu kita akan lihat apakah ia bisa mendapat kepercayaan atas 60% saham itu atau justru terbuang begitu saja…”
Rupanya yang mereka maksud adalah Siwon. Myungsoo dan Yoonhae berusaha menghalangi langkah Siwon dan Eunhyuk untuk mencari kerjasama proyek baru mereka.
          “mereka benar-benar melakukan itu…”
          “60% saham, itu tujuannya… sedikit lagi itu akan menjadi milikmu Siwon-ah dan kurasa Myungsoo tidak akan berhenti sampai di sini..” Eunhyuk memperjelas pemikirannya “kita gunakan plan B??” rupanya ia sudah bersiap akan hal ini.
          “kurasa begitu.. lakukan dengan tanpa diketahui mereka hyung… bukankah kau dulu sempat menjadi seorang detektiv??”
          “kapan??”
          “waktu kau mencari cinta pertamamu..”
          “YAK!! BEDAKAN MASALAH ITU DENGAN PEKERJAAN!!” teriak Eunhyuk, tentu saja ia malu kalau harus mengingat bagaimana perjuangannya mencari jejak yeoja manis yang lama disukainya waktu SMP dulu. Keberhasilan Eunhyuk dalam usaha itu sungguh membuat Siwon tidak percaya.
          “baiklah…” senyumnya tenang setelah tadi marah-marah tidak jelas “lakukan sekarang hyung…”
          “arra!!” jawabnya sambil berlalu pergi dari ruangan Siwon.
Eunhyuk bertatap pandang tajam dengan Myungsoo saat keduanya masuk dalam lift. Tak ada wajah ramah dan sepertinya keduanya tak ingin menunjukkan keramahan satu sama lain.
          “kalian melakukannya..” datar Eunhyuk tidak mirip dengan sebuah pertanyaan melainkan pernyataan menyindir “berbuat curang akan mencelakakan diri sendiri..”
          “siapa yang cerdik itulah yang akan menang…”
          “kau pikir ini permainan?”
          “ya, ini memang permainan buatku… hidup adalah permainan, kalau aku tidak pintar maka aku tidak akan hidup…”
          “kau sudah mengaku kalah rupanya…” ucapan Eunhyuk membuat Myungsoo marah dan menoleh tajam ke arahnya “tidak ada pemenang yang melakukan tindakan curang.. curang hanya untuk mereka yang losser…”
Myungsoo hampir memukul Eunhyuk.. saat itulah pintu lift terbuka. Eunhyuk keluar dengan senyum bahagianya.
**waffle_macaroon**
            “HAH!! LELAHNYA…”
Keduanya saling tatap mata sebelum tertawa bersama saat sadar mereka mengatakan hal yang sama dan bersamaan..
          “yak, kenapa hyung mengikuti perkataanku?”
          “mwo?? bukankah kau yang mengikutiku?”
          “isshh.. sudahlah…” Donghae kembali mencoba menikmati ice creamnya dengan kaki yang sedikit dijejalkan ke tanah agar kursi ayunan yang mereka naiki bergoyang. Siwon membantunya sesekali saat Donghae kesulitan mengayun.
          “aku tidak pernah membayangkan ternyata pekerjaan itu selelah ini…”
          “itulah kenapa aku tidak mau hyung…”
          “kau pikir semua pekerjaan itu mudah eeoh?”
          “ani, tetap saja semua sulit.. yang membedakannya hanya apakah kau senang berada di sana dan melakukannya dengan rela?”
          “ne, kau benar Hae-ya.. kalau begitu aku akan melakukan sebaik mungkin..”
          “apa ada masalah hyung?” Donghae menangkap ada masalah yang Siwon hadapi.
          “apa anak SMA sepertimu bisa mengerti apa yang akan kukatakan?” ledek Siwon sedangkan Donghae yang marah dikatakan anak SMA yang tak bisa mengerti oleh hyungnya hampir melempar ice creamnya.
          “kau menganggapku babo, Hyung? Aku ini cerdas.. aku masuk peringkat lima besar di kelas, kau bahkan tidak tahu itu? hyung macam apa eeoh?”
          “benarkah? Kenapa aku tidak tahu ya?”
          “HYUNG… aaiisshh!! Ceritakan saja..”
          “imitasi ide.. banyak perusahaan membatalkan kontrak kerjasama karena rumor itu.. sekarang bahkan aku tidak bisa memikirkan ide lain..”
          “kau kan punya plan B..”
          “darimana kau tahu aku punya plan B?”
          “hyung sendiri selalu mengatakan padaku untuk bersiap dengan segala kemungkinan buruk yang terjadi, jadi harus ada plan B kalau kita mau selamat..”
          “aku senang kau sudah lebih dewasa kini..”
          “sebentar lagi aku akan menjadi anak kuliah hyung..”
          “ya tentu saja, kau harus lebih pintar dan bersikap dewasa lagi bukan?”
          “tapi aku tidak bisa membantumu hyung.. mianhae.. aku ingin menjalani hidup yang kusuka..”
          “jalanilah.. aku tidak akan melarangnya Lee Donghae..”
Pembicaraan serius yang pernah mereka lakukan… tentu saja, Donghae tidak pernah menanggapi Siwon seserius ini sebelumnya. Namja itu, Siwon tersenyum melihat dongsaengnya sudah mulai mengerti sekarang. Setidaknya ia tak perlu memberi penjelasan seperti pada anak usia 5 atau 7 tahun. Hanya kebiasaannya saja yang belum hilang rupanya…
*sedetik kemudian Donghae mengeluh karena ice creamnya mencair dan mengenai bajunya…*
**waffle_macaroon**
            “AAAHHH!! Ini gara-gara Sungmin hyung, bisa-bisanya dia telat mengantarku.. awas saja kalau aku sampai dihukum hari ini..” gerutunya selagi menyusur lorong sekolah. Sepertinya kelas sudah dimulai karena sekolah terlihat sangat sepi. Ia berlari secepat kemampuannya dan berharap belum ada guru di kelasnya…
Harapannya terkabul, kelasnya masih ramai ribut dengan celotehan teman-temannya. Beberapa siswa malah masih berkeliaran menggoda temannya yang lain. Ia bisa bernapas lega sebelum akhirnya…
          “Kau…. Tidak biasa terlambat…”
Ia menunduk, pasti hukuman yang akan didapatnya sekarang “Mianhae, sam…” ucapnya masih sambil menatap lantai dibawah sepatunya.
          “aku memaafkanmu kali ini, tapi jika kau ulangi lagi maka lapangan basket menunggu untuk kau bersihkan…”
          “kansamhamnida… sam..” ia mencoba menegakkan kepala.. “SAM!!! KAU??? Kau kembali??” teriaknya sedetik kemudian saat melihat siapa yang menegurnya.
          “aku takut pada ancamanmu…”
          “benarkah?? Aku akan mengancam Sam tiap hari agar tidak pergi lagi…” girangnya.
          “babo!! Jongmal baboya…”
          “sam…” rengeknya
          “masuklah ke kelas.. kita bicara lagi nanti..”
Donghae, namja itu mengangguk memberi hormat. Ia yakin Jitae tak akan melarikan diri lagi sekarang. Ia juga tahu bahwa Jitae akan menepati janjinya.
                                                            
_ToBeContinue_

2 komentar:

  1. akhirnya yang aku tunggu update juga kira2 apa lagi yang akan terjadi setelah ini ya???? pensaran nich >.< oh ya yang ff special day for "D" nya kapan di lanjut thor udah kangen ma ff oneshoot itu soal nya >.<

    BalasHapus