Prince #10
:
:
:
:
Before
“kau janji tidak akan membenciku setelah ini dan
mengusirku atau menyuruhku pergi atau..”
“yaa…” seru Kyuhyun “aku tidak ingin kehilanganmu
lagi Hae, jadi percayalah.. apapun yang terjadi, aku akan mempertahankanmu..
aku tidak akan membiarkanmu menghilang… bahkan secara tiba-tiba..” sepertinya
kali ini Kyuhyun menanggapi pertanyaan yang dianggapnya aneh tadi selain
matematika.
“jeongmalyo??” Donghae berkaca-kaca dan sepertinyaa
ia menahan.. hiks.. “kau akan mempertahankanku? Hiks..”
“euhm, nde.. yaksoke!!”
Dan itu cukup bagi Donghae untuk memberinya
kekuatan..
“aku ini.. sebenarnya bukan hanya seorang Donghae…”
“lalu??”
“aku…….”
Hiks..
:
:
**
:
:
“setiap malam aku selalu bermimpi Kyu, mimpi yang
sangat nyata.. dan aku dikejar oleh kenyataan yang tidak aku mengerti itu.. aku
merasa bahwa aku adalah seorang Donghae yang lain.. dan..”
Kyuhyun menunggu “dan…??”
“dan… ada seseorang yang selalu ada di mimpiku..
seseorang yang selalu aku panggil hyung..”
“nuguya??” Kyuhyun tak sabar.
Donghae mengambil jeda, menghela napas..
“Eunhyuk… dia Eunhyuk…”
Kyuhyun tercekat, kenapa harus Eunhyuk??
“waeyo??”
“Mollayo.. aku juga tidak tahu.. tapi pasti ada
hubungannya.. aku tidak mengerti Kyu.. jebal..”
Hiks..
Kyuhyun menautkan alisnya, selama ini ia tidak
terlalu suka jika Donghae sering bersama dengan Eunhyuk. Apa ada kaitannya
semua ini?
“jangan bertemu dia lagi Hae..”
“Ya, bagaimana bisa kau mengatakan itu hah?? Padahal
aku yakin jika dia tahu jawaban dari semua ini. kau mau aku tersiksa seperti
ini??” Donghae tiba-tiba emosi “aku tidak mau menuruti perkataanmu.. aku harus
tahu semuanya.. Eunhyuk harus mengatakan apa sebenarnya yang terjadi..
ARRggghhhh….” Tiba-tiba kepalanya sakit lagi.
“Yaa…” Kyuhyun panik “Hae, neo gwaenchana??”
:
Ssllaatttss…..
Kilatan itu lagi..
Kilatan kenyataan yang belum mampu ia jangkau
kebenarannya..
Aarrghh…
Hiks..
“aarr…appo…”
“Hae.. waegurrae??”
Donghae tak mampu menjawab, perlahan semuanya mulai
tergambar. Rekaman setiap kejadian yang ia yakini sebagai kenyataan tadi..
Ssrrkkk…
Brugh!!
Kyuhyun jatuh tersungkur saat Donghae mendorongnya
tanpa sebab..
“YAK!! APA YANG KAU LAKUKAN HAE??” jengkelnya. Dan
teriakan itu terdengar oleh Leeteuk juga sang eomma hingga membuat keduanya
berlari menghampiri mereka.
Leeteuk tertegun melihat kedua dongsaengnya. Donghae
mengerang kesakitan sementara Kyuhyun masih berusaha bangkit dari jatuhnya.
“apa ada Kyu??”
“hyung, mollayo.. Donghae…”
Donghae kini bergulung di ranjangnya memegang kedua
tangannya dan merintih kesakitan tak henti. Apa apa??
“Donghae-ya…” panggil eomma sambil berusaha
menolongnya.
Aarrghhhh….
“Donghae!!” Leeteuk
membantunya, menarik Donghae dan berusaha membuatnya tenang.
Hiks…
“waegurrae saengi??”
Hiks.. “hyung….”
“Nde, hyung di sini…”
Aarghh…
Blusstt!!
Donghae lemah.. ia pingsan!
“DONGHAE!! Yaa… ya…. Irreona Hae!!” Leeteuk mencoba
membangunkannya, menepuk pipinya
berulang kali. Namun nihil! Gagal..
:
:
:
**
:
:
:
“Donghae mengatakan jika setiap malam ia bermimpi
bertemu dengan hyung-nya, bukan Leeteuk hyung..”
Leeteuk, Tuan dan Nyonya Lee menanti penjelasan Kyuhyun.
“apa ada masa lalu Donghae yang belum ku ketahui??”
“apa maksudmu Kyu?? Hyung siapa?? Aku hyung kandung
Donghae satu-satunya..” Leeteuk merasa tak terima.
“aku juga tidak mengerti, tapi.. Donghae menyebutkan
satu nama…”
“nuguya??”
“Eunhyuk…”
“Eunhyuk?? Teman sekelasnya itu??” Kyuhyun
mengangguk. Ya. Mereka sudah mengenal Eunhyuk.
Leeteuk naik emosi, “apa yang dikatakan Eunhyuk pada
Donghae sampai ia berpikiran seperti itu?? Apa dia sudah meracuni Donghae eoh??
Katakan Kyu.. apa yang dikatakan Eunhyuk??” suara Leeteuk dengan nada tinggi.
Kyuhyun menggeleng “mollayo Hyung, aku tidak tahu…
aku merasa bahwa akhir-akhir ini Donghae aneh.. sangat aneh..”
“aneh??” kali ini tanya Tuan Lee.
“Nde, Appa.. dia memintaku mempertahankannya.. dia
memintaku tidak membencinya..”
Sementara pembicaraan mereka penuh dengan tanya,
mereka menatap sendu pada Donghae yang tengah berbaring nyaman di ranjangnya.
Handuk basah menempel di dahinya setelah tadi sang eomma buru-buru merasakan
bahwa Donghae demam.
“sebenarnya apa yang disembunyikan Donghae yeobo??”
eomma mulai penasaran juga “dia sering sakit, sering pingsang.. keadaannya
kelihatan lemah.. ada apa dengannya..?? bisakah aku minta tolong.. tolong cari
tahu apa yang terjadi.. aku tidak ingin terjadi sesuatu padanya.. jebal..”
pinta Nyonya Lee begitu berharap.
Leeteuk menggenggam jemari eommanya, “nde, Eomma..
aku dan Kyuhyun akan mencoba mencari tahu apa yang terjadi.. aku tidak ingin
melihat Donhae terus seperti ini.. membuatku cemas saja,.”
“besok akan aku tanyakan pada Eunhyuk..”
“jangan gegabah Kyu.. kau bisa melukai Donghae..”
Kyuhyun mengerti arah pembicaraan itu.
“nde hyung, kau tenang saja..”
:
:
**
:
:
Pagi itu keadaan normal kembali. Donghae sudah tidak
demam tapi wajahnya masih pucat.. begitu membuka mata ia mendapati Kyuhyun di
sampingnya. Dengan sedikit tenaga ia menyenggol dongsaengnya, membangunkannya..
“Kyu… irreona! Sudah pagi..”
Tidak sulit membangunkan Kyuhyun, satu sentuhan saja
dia akan bangun dengan sendirinya..
“aahh.. kau benar Hae..” ujarnya lalu beranjak
berdiri dari ranjang itu. Begitupun Donghae.. sampai “YAK! Apa yang akan kau
lakukan??”
“sekolah Kyu, bukankah ini waktunya pergi sekolah??”
“kau masih sakit, di rumah saja..”
Donghae benci larangan itu “shiirreoo!! Aku sudah
kerap kali ijin sakit.. aku ini tidak sakit Kyuhyun, aku tidak mau teman-teman
menganggapku memiliki penyakit parah.. aku akan tetap sekolah!” ujarnya keras
kepala.
Tapi benar juga katanya. Donghae sudah seringkali
ijin tidak masuk karena sakit. Dan sakit yang umum dialami setiap manusia. Jika
bukan karena demam dia akan pingsan. Tapi.. setiap kali menemui dokter, tidak
ada masalah besar pada tubuhnya..
Ini aneh juga..
“baiklah, aku akan terus mengawasimu di sekolah..”
“euhm… terserah kau saja,,”
:
:
**
:
:
“Apa yang kau lakukan pada Donghae?” Kyuhyun menyeret
Eunhyuk ke ruang olahraga yang sepi.
“apa maksudmu??”
“jangan pura-pura tidak mengerti pertanyaanku. Kau
pasti tahu sesuatu kan? Donghae seringkali kesakitan saat sebuah ingatan
tiba-tiba datang padanya. Dan semua itu ada kaitannya denganmu..”
“mwo??”
“Eunhyuk-ah.. jebal, katakan sesuatu padaku.
Jelaskan.. agar kami tidak salah sangka dan terus mencurigaimu yang
tidak-tidak..” nadanya memohon.
Eunhyuk..??
“Mianhae, aku tidak bisa..”
“waeyo?”
“ada hal yang bisa dikatakan pada orang lain dan ada
pula yang tidak. Kurasa kau tahu itu..” jawabnya lalu meninggalkan Kyuhyun
sendiri.
:
:
**
:
:
Donghae terus memandang keluar jendela. Padahal sudah
puluhan kali ia melihatnya dan tidak ada hal yang menarik di sana. Kecuali
rerumputan hijau dan beberapa pohon besar tempat biasanya mereka berteduh.
‘jika memang ada kehidupan lain, seperti apa aku yang
dulu?’ batinnya ‘apa aku
dulu benar-benar dongsaeng Eunhyuk? Karena selama ini aku tidak menemukan
kebenaran lain kecuali keluargaku.. Leeteuk hyung.. dan Kyuhyun..’
Kini ia mencoba beralih pelan, melihat Eunhyuk dari
jauh. Entah apa yang mengganjalnya hingga menatap matanya saja serasa tak
sanggup..
‘Hyuk.. Eunhyuk?? Eunhyuk?? Ada apa dengan nama
itu??’
Sementara Eunhyuk tahu jika Donghae melihat ke
arahnya..
‘mian Hae, aku terlalu pengecut mengungkap ini
semua.. aku terlalu takut kehilanganmu dua kali.. aku.. berharap waktu itu bisa
berputar sejenak saja. tapi.. aku tidak boleh egois bukan??’
:
:
:
:
Langit nampak cerah namun hati mereka tak sama dengan
cerahnya langit itu. Ada cakrawala pembatas diantara laut dan langit hingga
keduanya nampak menjadi dua hal yang berbeda..
“aku ingin penjelasan, Hyuk.. semuanya..”
“eoh…”
“aku tidak ingin lagi tersiksa dengan ingatan ini..”
“euhm..”
“katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi. Apa aku
benar-benar dongsaengmu?? Kau pernah menceritkan hal itu padaku bukan??”
Eunhyuk mendesah “apa kau ingin mendengarnya? Kau
benar-benar sudah siap dengan kenyataan yang akan ku paparkan padamu? Lalu kau
akan membenciku??”
Donghae menoleh, mereka memang di atas atap sekolah
saat ini hingga tak ada siapapun yang akan mendengar percakapan itu.
Percayalah..
Hanya langit dan angin yang tahu..
“jangan katakan aku membencimu jika kebenarannya saja
tidak kau beritahu padaku.. aku membenci apa kalau begitu??”
“hah.. benar juga..” miris Eunhyuk “tapi aku tahu,
kau pasti akan menyumpahiku.. hah..”
“jika kau tidak mengatakannya sekarang, maka aku akan
membencimu sekarang.. setidaknya katakan saja..”
:
:
Ia menata hatinya..
Menatap langit dengan nanar..
“nde, kau memang dongsaengku Hae..” ucapnya lirih
namun ditangkap jelas oleh Donghae. Nampak ia hanya sedikit terkejut karena
ingin tahu kepastian itu.
“dan kita, bukan manusia awalnya… tapi..”
Donghae memiringkan kepalanya menanti kalimat
selanjutnya..
“tapi.. mermaid!!”
Mermaid? Yang benar saja..
“Ya, jangan gila Hyuk.. bicaranya yang jujur..”
“aku serius Hae, kau masih tidak percaya?? Aku bicara
jujur dan kau bilang aku gila?? Hah!”
“maldo andwae!!”
“kau mau bukti??” tanpa menunggu jawaban Donghae,
Eunhyuk menyeret namja itu ke kolam renang..
:
:
“Yak! Apa yang kau lakukan?” Donghae mulai jengkel.
Eunhyuk tak menggubrisnya.. ini kesempatannya..
Begitu melihat Donghae sudah dalam posisi yang pas,
namja itu, Eunhyuk dengan cekatan dan singkat mendorong tubuh Donghae ke
belakang hingga ia kehilangan kendali dan..
BYUR!!!!
Donghae terkejut akan perbuatan itu.. ia sedikit
tersedak dalam air..
“YAK!! KAU GILA HYUK!” teriaknya.
“lakukan Hae, lakukan sekarang…”
“mworago??”
“menyelamlah.. masuk ke dalam air.. dan katakan
padaku bagaimana rasanya??”
“kau mau membunuhku??”
Eunhyuk menggeleng “aniya… aku hanya membantumu
mengingat semuanya.. kau akan tahu.. bukankah itu yang kau mau?? Jadi lakukan
sekarang..”
Entah dorongan darimana, Donghae melakukan perintah
itu..
Perlahan ia masuk ke dalam air dan menenggelamkan
dirinya di sana..
Satu menit..
Tiga menit..
Tujuh menit..
Sepuluh..
Donghae tetap bertahan di bawah sana. Dan saat itulah
semua kilatan kisah hidupnya tergambar jelas..
:
:
**
:
:
‘Hyung… Hae mau ikut main dengan Hyuk hyung…’
‘aniya Hae, kau di rumah saja..’
‘tapi hyung…’
‘jangan ikuti aku Hae..’
:
:
‘Hyung, aku akan memberi kebahagiaan yang kau
inginkan..’
Tubuhnya kemudian penuh dengan air.. hingga
lama-kelamaan menghilang musnah bersama ombak pantai..
Teriakan demi teriakan tak terdengar lagi di
telinganya..
Hanya satu.. suaranya sendiri..
‘aku… ingin hidup sekali lagi.. aku, ingin tahu apa
itu cinta sesungguhnya.. aku.. ingin hidup lagi.. nan.. saranghae hyung,
mianhae.. aku melakukan ini..’
:
:
‘Leeteuk hyung, tunggu aku..’ teriak seorang namja
kecil mengikut dibelakang kaki kakaknya.
‘aigooo, Hae-ya.. jangan seperti itu.. arraseo,
kajja.. hyung akan mengajakmu..’
Lalu tawanya merekah seketika..
:
:
‘hari ini kau menjadi seorang hyung.. ini Kyuhyun,
dongsaengmu..’
‘Kyuhyun? Eoh.. anyeong Kyu..’
‘kita seumuran..’
‘ah, arraseo..’
:
:
‘hyung,..’
‘Kyu??’
‘hyung… gajima… jebal…’ pintanya dengan mata
berkaca-kaca.
‘euhm.. nde,.’
:
:
**
:
:
PYAARR!!!
Donghae keluar dari air dengan napas tak karuan.
Terengah-engah..
Eunhyuk yang tahu akan hal itu segera membantunya,
menarik Donghae dari kolam..
Hah..
Hah..
Hah..
“apa itu tadi??”
“kau melihat semuanya??”
Donghae mengangguk “nde.. apa itu benar?? Jadi aku
memang.. mermaid??”
“euhm..” tegas Eunhyuk “mian, ini semua kesalahanku..
aku iri padamu Hae.. karena kekuatan penguasa laut memilihmu bukan aku.. aku
salah.. hiks..” tiba-tiba ia terisak “aku tidak seharusnya memiliki rasa itu..
tapi aku tidak bisa mengendalikan pikiranku saat itu.. mianhae saeng.. hanya
kerena seorang yeoja aku malah kehilanganmu.. jebal. Mianhae…”
Donghae benar-benar masih bingung dengan semua ini..
“kau masih tidak percaya??” tanya Eunhyuk “kau tidak
percaya jika kau sudah berada didalam sana hampir lima belas menit dan kau
tidak bingung bernapas? Jika kau manusia biasa kau sudah mati Lee Donghae!”
jengkelnya sambil setengah terisak.
Hah..
Donghae memejamkan mata.. merasakan seluruh
tubuhnya..
Lalu setelah sekian detik ia membukanya lagi..
“jadi karena itu aku suka membaca semua hal tentang
mermaid? Jadi aku sendirilah yang mermaid? Hah.. sungguh aneh..”
“jika kau memang tidak percaya, kenapa kau selalu
mendesakku mengatakan semua ini??”
:
Aarrghh…
Donghae merasa kepalanya tiba-tiba dihantam batu
besar hingga begitu luar biasa sakitnya..
Aargghh…
“Hae?? Neo gwaenchana??”
Eunhyuk ikut panik melihatnya. Raut cemas
meliputinya..
Namun..
Ditengah kecemasan itu..
“YAK! EUNHYUK, APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?” sebuah
teriakan memekikkan telinga. Itu suara Kyuhyun. Siapa lagi??
Kyuhyun segera mengangkat tubuh Donghae dari pangkuan
Eunhyuk “aku akan membawanya ke ruang kesehatan dulu. Dan jangan harap
permasalahan kita selesai di sini.. aku masih butuh jawabanmu Hyuk!” ancamnya.
Kyuhyun menggendong Donghae di punggungnya sementara
namja itu merasa bahwa bukan hanya kepalanya saja yang sakit tapi juga
hantinya. Di peluknya leher Kyuhyun erat.. dan merasakan hangat di sana,.
Hangat karena perasaan sayang Kyuhyun padanya.. ia bisa memastikan juga jika
punggung Leeteuk sama seperti itu. Tapi kemudian pikirannya kacau karena
Eunhyuk malah muncul lagi dalam benaknya..
Hiks..
Hiks..
Ia makin terisak di punggung Kyuhyun..
“Hae.. neo gwaenchana??.. ulljimayo..”
Tidak, air matanya jatuh sendiri.
Hatinya terlalu terluka.. ia tak tahan..
Kenapa ini semua harus terjadi padanya.. Donghae
semakin mengingat semuanya.. semua yang ingin ia tahu, ia melihatnya jelas..
:
Sampai di ruang kesehatan, Kyuhyun membaringkannya
perlahan.. namun yang ia dapat malah isak tangis yang makin menjadi. Donghae
juga menahan Kyuhyun untuk duduk disampingnya. Setelahnya ia kembali terisak
histeris disana..
“sebenarnya ada apa??”
:
Setelah cukup lama Donghae akhirnya tertidur. Kyuhyun
mengambil kesempatan ini. ia harus bertanya pada Eunhyuk..
:
:
:
:
“jelaskan padaku semuanya, apa yang kau lakukan pada
Donghae? Siapa kau sebenarnya??”
Eunhyuk berdiri di pinggir kolam memandang biru air
tanpa ombak itu. Ia jelas mendengar suara Kyuhyun dan hanya bisa memejamkan
mata.
“ada kenyataan yang tidak bisa dihindari oleh
manusia, dan itu namanya adalah takdir..”
“apa maksudmu?”
“takdir yang membuat kami seperti ini seakan kami
makhluk lemah yang tidak akan pernah bisa melawannya.. aku sudah mencobanya,
dongsaengku juga sudah lebih dulu mencobanya.. melawan takdir itu.. dan yang
ada malah penyesalan seumur hidup..”
Kyuhyun masih mendengarkan..
“dan sekarang ini pun aku sedang melawan takdir tapi
aku tidak akan membuat akhir yang menyedihkan.. sudah cukup kesedihan itu
ditanggungnya dulu, jadi.. aku berpikir bagaimana melawan kenyataan tanpa
menyakiti orang??”
“apa yang kau bicarakan, jangan berbelit untuk
berkilah..” Kyuhyun naik emosi “aku hanya butuh penjelasan kenapa Donghae
seperti itu?”
“karena…”
Eunhyuk memutar tubuhnya, memandang Kyuhyun dengan
tatapan sendu..
“karena takdir kalah dengannya..”
“YAKK!!” namja itu masih geram karena belum ada
jawaban untuknya.
“kau ingin tahu jawabannya??”
“katakan..”
Eunhyuk melangkah mendekati Kyuhyun, mereka saling
beradu mata.. “neo wa na.. adalah dua kehidupan dalam satu hidup seseorang..
dua masa pada garis yang sama, dan dua kenyataan yang dijalaninya..”
‘dijalaninya?’
Kyuhyun mulai mencerna ‘apa artinya.. itu.. Donghae?’
Eunhyuk berkata lagi..
“Kyu, Donghae adalah dongsaengku…”
“MWO??”
Kyuhyun terkejut seketika.. ia tak terima tapi juga
bingung dengan pernyataan ini..
Jadi.. Donghae…??
-TBC-