Prince #7
::
.
.
.
.
::
BYUURRR..
BYUR..
“APPA!!
DONGHAE… DONGHAE..” Tuan Lee terkejut dengan teriakan Eunhyuk. Segera ia tahu
apa yang terjadi.. Eunhyuk dan Donghae sudah di dalam air..
.
Hosh!
Hosh..
“ige mwoya??” Donghae terbangun tengah malam akibat mimpi aneh yang
di dapatnya. “aku melihat Eunhyuk?? Aku.. aku merasa.. aah,.” Kepalanya kembali
sakit saat mengingat mimpi itu “ARRG.. aapppo..” rintihnya.
Leeteuk terejut mendengar suara Donghae, ia membuka matanya lalu
segera menghampiri dongsaengnya.
“gwaenchana??”
“hyung… appo..”
“nde?? Kepalamu sakit??” Donghae menganguk “arraseo, hyung
panggilkan dokter jaga dulu..”
Ssrtt.. “shireoyo.. gajima hyung, temani aku saja..” tahan Donghae.
“ah, baiklah..” Leeteuk ikut naik ke ranjang kecil rumah sakit itu,
tak peduli kalau nanti ia dimarahi karena berbaring di sana.
Donghae segera menelusup pada kehangatan dada hyungnya..
“tidurlah lagi..” pintanya lembut sambil mengusap kepala Donghae
berharap bisa mengurangi sakit kepala Donghae.
**
.
.
.
.
**
Musim sudah mulai dingin sejak bulan kemarin, dan awal bulan ini
salju menjadi pemandangan baru. Donghae menerawang jauh ke luar jendela di mana
gerimis putih itu jatuh hingga menempel tersangkut diantara ranting-ranting
pohon bahkan sedikit di jendela kamarnya. Kondisinya sudah lebih baik, bahkan
ia bisa pulang detik ini juga. Tapi jiwanya membuatnya tertahan di tempat ini
lebih lama. Uisa mencemaskan fisiknya akibat kecemasan tanpa sebab itu.
“Hae-ya..”
Donghae mengenal suara itu. Eunhyuk, datang menjenguknya..
“Hyung….”
“mworago??”
Hiks..
Tanpa tahu alasannya, ia memeluk Eunhyuk dan terisak di sana..
“tenanglah Hae.. aku di sini.. uljima..”
Degh!
Entah kenapa, pernyataan itu mampu membuatnya diam. Dan seakan
kembali pada kesadarannya, Donghae melepaskan pelukannya..
“Hyuk, apa yang kau lakukan di sini?”
“mwo?? Eoh..ahh.. aku menjengukmu tentu saja..” elaknya.
Donghae tak langsung menanggapinya, ia memandang lekat wajah
Eunhyuk mencari sesuatu “Hyuk, apa sebelumnya kita pernah kenal?”
“YAK! Kita sudah lama kenal.. apa kau amnesia?”
“aniyo.. bukan itu.. sebelumnya.. sebelum kita menjadi teman di
sekolah.. apa kita saling kenal?”
“euhm?? Molla.. waeyo? Apa kau pernah menemukan teman sepertiku di
sekolah yang dulu?”
Donghae mengingat, lalu menggeleng “eobso!!”
“waeyo Hae?”
“aku tidak tahu…” lirihnya “tapi aku merasa kita sangat dekat
sebelumnya.. aku merasa kau bukan hanya temanku, aku merasa kau..” lalu ia
kembali memandang wajah itu, menyentuhnya pelan.. “Hyung….” Panggilnya lirih,
bahkan tak sadar ia meneteskan air mata..
“Hey.. Lee Donghae, uljima.. neo waegurrae?” sekalipun ia tahu
alasannya, tetap Eunhyuk pura-pura menanyakan.
“ahh.. aku kenapa?” ia kembali sadar “kenapa aku menangis di
depanmu? Ada apa sebenarnya?” Donghae merancau tak jelas.
Ssttt…
Grepp!!
Eunhyuk memeluknya lagi “uljima..” bisiknya.
Hiks..
Hiks..
Bukannya diam, Donghae malah terisak..
Di saat itulah, Kyuhyun tiba-tiba muncul. Mendengar isakan Donghae,
namja itu menjauhkan Eunhyuk darinya.
“YA, APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?”
“Kyu?? Aku hanya menenangkanya saja..”
“menenangkannya? Memangnya dia kenapa?”
“Mollayo, Donghae menangis tiba-tiba..”
Kyuhyun tak percaya, ia mengamati wajah Donghae, menangkupkan kedua
telapak tangannya di wajah itu “kenapa kau menangis?”
Donghae menggeleng..
“apa dia menyakitimu?” Donghae menggeleng lagi “lalu apa??”
“Molla… molla… molla… aku tidak tahu Kyu!” serunya “aku tidak tahu
kenapa aku menjadi seperti ini, aku tidak tahu.. hiks..” histerisnya.
Kyuhyun panik, tak biasanya Donghae bersikap seperti itu..
“Hae-ya.. mian.. mianhae.. jebal.. sudah, aku tidak akan menanyakan
lagi.. ssttt… tenanglah..” ujarnya
sambil memeluknya yang terus berontak.. “Hyuk.. bantu aku!” pintanya
pada namja yang dari tadi terdiam.
Tak menunggu lagi, Eunhyuk mengusap kepala Donghae lembut..
“Hey, kau harus tenang…” lembutnya “tenanglah Hae.. semuanya akan
baik-baik saja, aku janji..”
Aneh, Donghae mendengar ucapan Eunhyuk. Seketika ia bisa menguasai
dirinya lagi..
“neo gwaenchana?”
“nde..”
“arrata.. tidurlah, kurasa kau harus banyak istirahat.. aku akan
pulang..”
“GAJIMA!!” bentaknya “jebal.. gajimayo..” pintanya.
Kyuhyun terpaku,. Ia nampak tak rela saat Eunhyuk semakin dekat
dengan Donghae. Ia tak mau posisinya terganti oleh orang lain.
“Hae, aku harus menemani eomma hari ini.. bukankah kau sudah ada
Kyuhyun di sini? Sebentar lagi pasti hyungmu juga datang..”
“geunyang…”
“gwaenchana.. aku akan datang lagi besok.. bahkan setiap hari aku
akan mengunjungimu.. aaisssh kau ini, tidak bisa jauh dari teman sepertiku
yach?” godanya.
Donghae mengerucutkan bibirnya, sebal dengan candaan Eunhyuk “Yaaa…
na… neo dongsaeng aniyo..!!”
Mwo? Eunhyuk tersentak.. ya, kau bukan dongsaengnya saat ini..
tapi..
“ahhahaha…” Eunhyuk salah tingkah “arraseo… baiklah, aku harus
pergi.. eomma pasti sudah menungguku..”
“eoh, sampaikan salamku untuknya..”
“nde..”
Sshhhtt… satu sentuhan di kepala Donghae membuat satu aliran
tersalurkan..
:
:
:
:
:
:
:
Namja itu sibuk dengan buku bacaannya. Satu jam yang lalu ia merengek pada Leeteuk untuk
dibelikan buku..
Mermaid!
Itu judul yang tertera di sana.
“kenapa kau tiba-tiba tertarik dengan mermaid?” Leeteuk bertanya
sambil menyuapkan potongan apel ke mulut Donghae “apa kau sedang mencari cara
bagaimana berada di dalam air selama mungkin? Kau masuk ke tim renang lagi?
Bukankah kau sudah jarang berenang?”
Hsss.. Donghae melenguh. Meletakkan bukunya di pangkuan sambil
mengunyah sebal apel di mulutnya.
“hyung, itu empat pertanyaan yang berbeda. Kau ingin aku menjawab
yang mana?”
“semuanya..” tawa Leeteuk.
“isshh… aku tidak akan menjawab semuanya! Kau menyebalkan hyung..
hanya karena buku ini kau menanyakan hal yang aneh!”
“wae??”
“Yaa… hyung, jika aku ini sebenarnya mermaid apa yang akan kau
lakukan?”
Leeteuk melongo. Lalu?? Tertawa terbahak dengan pernyataan itu “aku
akan membawamu ke pertunjukkan.. aku bisa kaya karena itu bukan?”
“yaaaa… hyungie.. kau tidak melihatku sebagai dongsaengmu? Kau tega
menjualku seperti itu?”
“yaa… aku tidak menjualmu, hanya mempertontonkanmu..”
Donghae semakin sebal walau ia tahu itu hanya candaana belaka..
“wae? Kau marah?”
“nde..”
“aiggooooo.. nae dongsaeng bisa marah juga?”
“karena kau menyebalkan hyung!”
Hah “ya, dengarkan aku!” suaranya serius “apa kau pikir aku punya
potensi menjadi hyung yang kejam? Walau kau jelek.. atau tampan.. manusia atau
mermaid.. kau tetap dongsaengku yang harus ku jaga Hae..”
Donghae makin mengerucutkan bibir “hyung.. tapi aku tidak ingin
jelek!! Tidak adakah pengandaian lain?”
Leeteuk mengerutkan kening, hah, dasar dongsaengnya itu memang..
“isshh.. sudah. Habiskan apel ini..”
:
:
:
:
“hyung…”
“wae?
Jangan mengikutiku..”
“wae?”
“aku
tidak menyukaimu.. kau membuatku..”
“mwo?”
“pergilah,
aku ingin sendiri..”
“hyung..
aku tahu perasaanmu.. hyung ingin kekuatan ini kan? Hyung marah karena kekuatan
ini memilihku. Hyung! Jika aku bisa memilih, aku akan memilihmu dari pada semua
hal yang ada padaku..”
Namja
itu hanya diam sinis mendengar pengakuan yang baginya hanya sekedar penghiburan
untuknya saja.
“hyung…
Hyuk hyung!!”
…
Hosshh..
Hossh..
Mimpi itu lagi!
Donghae terbangun dengan degup jantung yang cepat..
“aarghhh..” bahkan kini ia merasa kepalanya sakit. Kilasan bayangan
sama seperti mimpinya terus menghantuinya..
Hiks..
Ssrrkk..
Suara itu membuat Leeteuk yang tidur di sampingnya terbangun.
“Hae, waeyo? Ada yang sakit?”
“hiks.. appo hyung… jeongmal appayo..”
“nde? Mana yang sakit??”
“gaseumi appo hyung!!”
“mwo??”
Aaarhhgg… ia menekan dada dan kepalanya yang juga terasa
menyakitkan jika terus mengingat mimpinya.
Donghae kembali menangis tanpa sebab di depan Leeteuk membuat
kecemasannya memuncak. Apa yang bisa ia lakukan. Uisa sudah berulang kali ia
panggil saat keadaannya seperti ini.
Nihil.
Bukan fisiknya yang sakit.
Tapi jiwanya.. dan itu membuat seluruh tubuh Donghae melemah.
Hiks..
“hyung, bawa aku pulang.. jebal.. aku tidak mau di tempat ini..”
rengeknya.
Hah. Leeteuk menghela napas panjang..
“nde, baiklah.. besok kita pulang..” akhirnya.. ‘mungkin kau akan
sembuh jika di rumah..’ batinnya.
“jeongmal?”
“nde, yaksoke..”
“gumawo hyung..” telusupnya pada dada bidang sang hyung.
:
:
:
:
**
:
:
:
:
Tidak ada yang berubah sejak ia kembali lagi ke kamarnya. Donghae
bahkan lebih sering berteriak tengah malam saat mimpi itu datang
menghampirinya. Sampai-sampai Leeteuk dan Kyuhyun kini bergantian menemaninya.
Spllaasshh!
Tubuhnya berjingkat, kini potongan demi potongan ingatan itu
kembali..
Mermaid..
Hyukjae..
Dan..
Laut..
:
“Hae, neo gwaenchana??”
“eomma.. ijinkan aku kembali ke sekolah.. aku bosan di rumah
seperti ini.. eomma tahu kan aku tidak sakit,.” Rengeknya.
“tapi Hae.. eomma..”
“tidak akan terjadi apa-apa.. aku berjanji akan baik-baik saja..
ini hanya akan menyiksaku eomma..”
“hah, kurasa ia memang harus sekolah..” jawab Tuan Lee yang memang
bersama mereka “mungkin jika bertemu dengan temanmu kau bisa melupakan
mimpi-mimpi buruk itu..”
“jeongmal Appa?”
“nde..”
“tapi yeobo..”
“gwaenchana.. Kyuhyun bisa di andalkan bukan? Dia akan menjaga
hyungnya dengan baik..”
:
:
:
:
Akhirnya!
Setelah lama ia bisa bertemu Eunhyuk.. salah satu tujuan
keinginannya ke sekolah adalah bertemu namja itu. Ada banyak hal yang
mengganjal pikirannya hingga ia memutuskan untuk bertanya pada Eunhyuk.
“kau sudah sembuh Hae? Wajahmu masih pucat..”
“eohm.. gwaenchana..”
“mengapa kau paksakan ke sekolah?”
“karena kau tidak pernah menjengukku Hyuk, waeyo? Terakhir waktu
aku masih di rumah sakit..”
Eunhyuk terdiam..
‘bagaimana aku bisa menemuimu Hae? Aku tidak sanggup jika ingatanmu
kembali lagi.. kau pasti akan membenciku bukan?’
“YAK! Kenapa kau diam Hyuk..??”
“eoh.. aniyo…”
“aku bermimpi buruk akhir-akhir ini.. dan selalu ada namamu di
sana.. waeyo??”
Ahahahahaha… “mungkin kau merindukanku Hae..” canggungnya “kenapa
kau memikirkanku seperti seorang kekasih saja??”
“yaa.. aku tidak bergurau Hyuk!!”
Plleetakk!
“AISSHH YAK APPO!”
“itu karena kau berani menghilang dari pandanganku Lee Donghae!”
-Kyuhyun- Ya, namja itu pelakunya. Donghae mengkerut ngeri menatap
saudaranya itu. Setelah ia berhasil kabur menjauh dari Kyuhyun tadi, ia
menyeret Eunhyuk ke tempat ini. caffa favorit mereka dan tentu saja kali ini
tanpa Yoona.
Ah, bahkan Donghae sudah melupakan Seulbi akhir-akhir ini..
“jika kau sedang tidak bersamanya, mungkin aku sudah akan memukulmu
lebih dari itu..”
“waeyo? Bukankah tadi kau latihan renang dengan Kibum? Aku bosan
kalau harus memandangimu di dalam air sedangkan mereka melarangku turun..”
sebal Donghae.
Kyuhyun tertawa, “jadi kau sudah rindu dengan berenang??”
“nde… wae?”
“arraseo.. aku bisa menemanimu.. lagi pula, tubuhnya bisa lebih
sehat jika kau berolahraga bukan?”
“kau sedang tidak merayuku untuk membantumu mendekati Yoona lagi
kan? Yaa… berusahalah sendiri..”
“aaiigooo.. apa dia masih melakukan itu?” imbuh Eunhyuk “ahahaha..
kau lucu sekali Kyu,. Eoh.. tapi kurasa Yoona sudah mulai menyukaimu…”
“Jeongmal??” Kyuhyun menyeret tempat duduk menghadap Eunhyuk serius “jeongmalyo?” ulangnya.
Donghae melongo,. Menontot dua orang di depannya saling serius
bicara..
“aiisshh menyebalkan!” umpatnya
“ya… neo eodieyo?”
“kalian pikir aku tidak bisa pergi dengan seorang yeoja jika kalian
masih terus bicara seperti itu di depanku..”
“OMO, Hae.. kau cemburu?”
“aniyo.. aku juga ada janji dengan Seulbi.. wae?? Isshh… jangan
mencariku!”
“YA.. YA… HAE! BERHENTI!!” Kyuhyun mengejar Donghae.
Giliran Eunhyuk yang sendiri sekarang, melihat dua punggung itu
menjauh.. ia mengacak kasar rambutnya hingga berantakan.
“aarrhhgh.. aku tidak tahu harus bagaimana Hae? Kau membuatku tak
bisa menjauh lagi… hah, eomma ottoke?? Waktuku semakin habis saja.. hah.. dan
aku tidak bisa mengatakan kebenaran itu.. aku tidak bisa minta maaf.. tapi..
bagaimana kalau ingatan itu kembali dan aku belum minta maaf?? Aaisshhh…
menyebalkan!!” pekiknya.
:
:
:
**
:
:
:
Sebentar lagi..
Tunggulah saeng, semuanya akan selesai..
Dan sampai saat itu tiba.. ku harap kau akan tetap baik-baik saja..
:
:
-TBC-
Akhirnya update juga..
BalasHapusSebetulnya rada-rada lupa dengan ceritanya jadi membaca dari awal lgi :D
Next ya, jangan lama-lama.. :*
Finally yg diblog juga update,, kasian hae jadi terus2an mimpi gitu.. Tapi nanti klo udah waktunya eunhyuk pergi pasti sedih.. Next jgn lama2 yah :) ^^
BalasHapus