Senin, 19 Desember 2016

Am I Prince Hours [7]



Prince #7
::
.
.
.
.
::
BYUURRR..
BYUR..
“APPA!! DONGHAE… DONGHAE..” Tuan Lee terkejut dengan teriakan Eunhyuk. Segera ia tahu apa yang terjadi.. Eunhyuk dan Donghae sudah di dalam air..
.
Hosh!
Hosh..
“ige mwoya??” Donghae terbangun tengah malam akibat mimpi aneh yang di dapatnya. “aku melihat Eunhyuk?? Aku.. aku merasa.. aah,.” Kepalanya kembali sakit saat mengingat mimpi itu “ARRG.. aapppo..” rintihnya.
Leeteuk terejut mendengar suara Donghae, ia membuka matanya lalu segera menghampiri dongsaengnya.
“gwaenchana??”
“hyung… appo..”
“nde?? Kepalamu sakit??” Donghae menganguk “arraseo, hyung panggilkan dokter jaga dulu..”
Ssrtt.. “shireoyo.. gajima hyung, temani aku saja..” tahan Donghae.
“ah, baiklah..” Leeteuk ikut naik ke ranjang kecil rumah sakit itu, tak peduli kalau nanti ia dimarahi karena berbaring di sana.
Donghae segera menelusup pada kehangatan dada hyungnya..
“tidurlah lagi..” pintanya lembut sambil mengusap kepala Donghae berharap bisa mengurangi sakit kepala Donghae.
**
.
.
.
.
**
Musim sudah mulai dingin sejak bulan kemarin, dan awal bulan ini salju menjadi pemandangan baru. Donghae menerawang jauh ke luar jendela di mana gerimis putih itu jatuh hingga menempel tersangkut diantara ranting-ranting pohon bahkan sedikit di jendela kamarnya. Kondisinya sudah lebih baik, bahkan ia bisa pulang detik ini juga. Tapi jiwanya membuatnya tertahan di tempat ini lebih lama. Uisa mencemaskan fisiknya akibat kecemasan tanpa sebab itu.
“Hae-ya..”
Donghae mengenal suara itu. Eunhyuk, datang menjenguknya..
“Hyung….”
“mworago??”
Hiks..
Tanpa tahu alasannya, ia memeluk Eunhyuk dan terisak di sana..
“tenanglah Hae.. aku di sini.. uljima..”
Degh!
Entah kenapa, pernyataan itu mampu membuatnya diam. Dan seakan kembali pada kesadarannya, Donghae melepaskan pelukannya..
“Hyuk, apa yang kau lakukan di sini?”
“mwo?? Eoh..ahh.. aku menjengukmu tentu saja..” elaknya.
Donghae tak langsung menanggapinya, ia memandang lekat wajah Eunhyuk mencari sesuatu “Hyuk, apa sebelumnya kita pernah kenal?”
“YAK! Kita sudah lama kenal.. apa kau amnesia?”
“aniyo.. bukan itu.. sebelumnya.. sebelum kita menjadi teman di sekolah.. apa kita saling kenal?”
“euhm?? Molla.. waeyo? Apa kau pernah menemukan teman sepertiku di sekolah yang dulu?”
Donghae mengingat, lalu menggeleng “eobso!!”
“waeyo Hae?”
“aku tidak tahu…” lirihnya “tapi aku merasa kita sangat dekat sebelumnya.. aku merasa kau bukan hanya temanku, aku merasa kau..” lalu ia kembali memandang wajah itu, menyentuhnya pelan.. “Hyung….” Panggilnya lirih, bahkan tak sadar ia meneteskan air mata..
“Hey.. Lee Donghae, uljima.. neo waegurrae?” sekalipun ia tahu alasannya, tetap Eunhyuk pura-pura menanyakan.
“ahh.. aku kenapa?” ia kembali sadar “kenapa aku menangis di depanmu? Ada apa sebenarnya?” Donghae merancau tak jelas.
Ssttt…
Grepp!!
Eunhyuk memeluknya lagi “uljima..” bisiknya.
Hiks..
Hiks..
Bukannya diam, Donghae malah terisak..
Di saat itulah, Kyuhyun tiba-tiba muncul. Mendengar isakan Donghae, namja itu menjauhkan Eunhyuk darinya.
“YA, APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?”
“Kyu?? Aku hanya menenangkanya saja..”
“menenangkannya? Memangnya dia kenapa?”
“Mollayo, Donghae menangis tiba-tiba..”
Kyuhyun tak percaya, ia mengamati wajah Donghae, menangkupkan kedua telapak tangannya di wajah itu “kenapa kau menangis?”
Donghae menggeleng..
“apa dia menyakitimu?” Donghae menggeleng lagi “lalu apa??”
“Molla… molla… molla… aku tidak tahu Kyu!” serunya “aku tidak tahu kenapa aku menjadi seperti ini, aku tidak tahu.. hiks..” histerisnya.
Kyuhyun panik, tak biasanya Donghae bersikap seperti itu..
“Hae-ya.. mian.. mianhae.. jebal.. sudah, aku tidak akan menanyakan lagi.. ssttt… tenanglah..” ujarnya  sambil memeluknya yang terus berontak.. “Hyuk.. bantu aku!” pintanya pada namja yang dari tadi terdiam.
Tak menunggu lagi, Eunhyuk mengusap kepala Donghae lembut..
“Hey, kau harus tenang…” lembutnya “tenanglah Hae.. semuanya akan baik-baik saja, aku janji..”
Aneh, Donghae mendengar ucapan Eunhyuk. Seketika ia bisa menguasai dirinya lagi..
“neo gwaenchana?”
“nde..”
“arrata.. tidurlah, kurasa kau harus banyak istirahat.. aku akan pulang..”
“GAJIMA!!” bentaknya “jebal.. gajimayo..” pintanya.
Kyuhyun terpaku,. Ia nampak tak rela saat Eunhyuk semakin dekat dengan Donghae. Ia tak mau posisinya terganti oleh orang lain.
“Hae, aku harus menemani eomma hari ini.. bukankah kau sudah ada Kyuhyun di sini? Sebentar lagi pasti hyungmu juga datang..”
“geunyang…”
“gwaenchana.. aku akan datang lagi besok.. bahkan setiap hari aku akan mengunjungimu.. aaisssh kau ini, tidak bisa jauh dari teman sepertiku yach?” godanya.
Donghae mengerucutkan bibirnya, sebal dengan candaan Eunhyuk “Yaaa… na… neo dongsaeng aniyo..!!”
Mwo? Eunhyuk tersentak.. ya, kau bukan dongsaengnya saat ini.. tapi..
“ahhahaha…” Eunhyuk salah tingkah “arraseo… baiklah, aku harus pergi.. eomma pasti sudah menungguku..”
“eoh, sampaikan salamku untuknya..”
“nde..”
Sshhhtt… satu sentuhan di kepala Donghae membuat satu aliran tersalurkan..
:
:
:
:
:
:
:
Namja itu sibuk dengan buku bacaannya. Satu jam  yang lalu ia merengek pada Leeteuk untuk dibelikan buku..
Mermaid!
Itu judul yang tertera di sana.
“kenapa kau tiba-tiba tertarik dengan mermaid?” Leeteuk bertanya sambil menyuapkan potongan apel ke mulut Donghae “apa kau sedang mencari cara bagaimana berada di dalam air selama mungkin? Kau masuk ke tim renang lagi? Bukankah kau sudah jarang berenang?”
Hsss.. Donghae melenguh. Meletakkan bukunya di pangkuan sambil mengunyah sebal apel di mulutnya.
“hyung, itu empat pertanyaan yang berbeda. Kau ingin aku menjawab yang mana?”
“semuanya..” tawa Leeteuk.
“isshh… aku tidak akan menjawab semuanya! Kau menyebalkan hyung.. hanya karena buku ini kau menanyakan hal yang aneh!”
“wae??”
“Yaa… hyung, jika aku ini sebenarnya mermaid apa yang akan kau lakukan?”
Leeteuk melongo. Lalu?? Tertawa terbahak dengan pernyataan itu “aku akan membawamu ke pertunjukkan.. aku bisa kaya karena itu bukan?”
“yaaaa… hyungie.. kau tidak melihatku sebagai dongsaengmu? Kau tega menjualku seperti itu?”
“yaa… aku tidak menjualmu, hanya mempertontonkanmu..”
Donghae semakin sebal walau ia tahu itu hanya candaana belaka..
“wae? Kau marah?”
“nde..”
“aiggooooo.. nae dongsaeng bisa marah juga?”
“karena kau menyebalkan hyung!”
Hah “ya, dengarkan aku!” suaranya serius “apa kau pikir aku punya potensi menjadi hyung yang kejam? Walau kau jelek.. atau tampan.. manusia atau mermaid.. kau tetap dongsaengku yang harus ku jaga Hae..”
Donghae makin mengerucutkan bibir “hyung.. tapi aku tidak ingin jelek!! Tidak adakah pengandaian lain?”
Leeteuk mengerutkan kening, hah, dasar dongsaengnya itu memang..
“isshh.. sudah. Habiskan apel ini..”
:
:
:
:
“hyung…”
“wae? Jangan mengikutiku..”
“wae?”
“aku tidak menyukaimu.. kau membuatku..”
“mwo?”
“pergilah, aku ingin sendiri..”
“hyung.. aku tahu perasaanmu.. hyung ingin kekuatan ini kan? Hyung marah karena kekuatan ini memilihku. Hyung! Jika aku bisa memilih, aku akan memilihmu dari pada semua hal yang ada padaku..”
Namja itu hanya diam sinis mendengar pengakuan yang baginya hanya sekedar penghiburan untuknya saja.
“hyung… Hyuk hyung!!”

Hosshh..
Hossh..
Mimpi itu lagi!
Donghae terbangun dengan degup jantung yang cepat..
“aarghhh..” bahkan kini ia merasa kepalanya sakit. Kilasan bayangan sama seperti mimpinya terus menghantuinya..
Hiks..
Ssrrkk..
Suara itu membuat Leeteuk yang tidur di sampingnya terbangun.
“Hae, waeyo? Ada yang sakit?”
“hiks.. appo hyung… jeongmal appayo..”
“nde? Mana yang sakit??”
“gaseumi appo hyung!!”
“mwo??”
Aaarhhgg… ia menekan dada dan kepalanya yang juga terasa menyakitkan jika terus mengingat mimpinya.
Donghae kembali menangis tanpa sebab di depan Leeteuk membuat kecemasannya memuncak. Apa yang bisa ia lakukan. Uisa sudah berulang kali ia panggil saat keadaannya seperti ini.
Nihil.
Bukan fisiknya yang sakit.
Tapi jiwanya.. dan itu membuat seluruh tubuh Donghae melemah.
Hiks..
“hyung, bawa aku pulang.. jebal.. aku tidak mau di tempat ini..” rengeknya.
Hah. Leeteuk menghela napas panjang..
“nde, baiklah.. besok kita pulang..” akhirnya.. ‘mungkin kau akan sembuh jika di rumah..’ batinnya.
“jeongmal?”
“nde, yaksoke..”
“gumawo hyung..” telusupnya pada dada bidang sang hyung.
:
:
:
:
**
:
:
:
:
Tidak ada yang berubah sejak ia kembali lagi ke kamarnya. Donghae bahkan lebih sering berteriak tengah malam saat mimpi itu datang menghampirinya. Sampai-sampai Leeteuk dan Kyuhyun kini bergantian menemaninya.
Spllaasshh!
Tubuhnya berjingkat, kini potongan demi potongan ingatan itu kembali..
Mermaid..
Hyukjae..
Dan..
Laut..
:
“Hae, neo gwaenchana??”
“eomma.. ijinkan aku kembali ke sekolah.. aku bosan di rumah seperti ini.. eomma tahu kan aku tidak sakit,.” Rengeknya.
“tapi Hae.. eomma..”
“tidak akan terjadi apa-apa.. aku berjanji akan baik-baik saja.. ini hanya akan menyiksaku eomma..”
“hah, kurasa ia memang harus sekolah..” jawab Tuan Lee yang memang bersama mereka “mungkin jika bertemu dengan temanmu kau bisa melupakan mimpi-mimpi buruk itu..”
“jeongmal Appa?”
“nde..”
“tapi yeobo..”
“gwaenchana.. Kyuhyun bisa di andalkan bukan? Dia akan menjaga hyungnya dengan baik..”
:
:
:
:
Akhirnya!
Setelah lama ia bisa bertemu Eunhyuk.. salah satu tujuan keinginannya ke sekolah adalah bertemu namja itu. Ada banyak hal yang mengganjal pikirannya hingga ia memutuskan untuk bertanya pada Eunhyuk.
“kau sudah sembuh Hae? Wajahmu masih pucat..”
“eohm.. gwaenchana..”
“mengapa kau paksakan ke sekolah?”
“karena kau tidak pernah menjengukku Hyuk, waeyo? Terakhir waktu aku masih di rumah sakit..”
Eunhyuk terdiam..
‘bagaimana aku bisa menemuimu Hae? Aku tidak sanggup jika ingatanmu kembali lagi.. kau pasti akan membenciku bukan?’
“YAK! Kenapa kau diam Hyuk..??”
“eoh.. aniyo…”
“aku bermimpi buruk akhir-akhir ini.. dan selalu ada namamu di sana.. waeyo??”
Ahahahahaha… “mungkin kau merindukanku Hae..” canggungnya “kenapa kau memikirkanku seperti seorang kekasih saja??”
“yaa.. aku tidak bergurau Hyuk!!”
Plleetakk!
“AISSHH YAK APPO!”
“itu karena kau berani menghilang dari pandanganku Lee Donghae!”
-Kyuhyun- Ya, namja itu pelakunya. Donghae mengkerut ngeri menatap saudaranya itu. Setelah ia berhasil kabur menjauh dari Kyuhyun tadi, ia menyeret Eunhyuk ke tempat ini. caffa favorit mereka dan tentu saja kali ini tanpa Yoona.
Ah, bahkan Donghae sudah melupakan Seulbi akhir-akhir ini..
“jika kau sedang tidak bersamanya, mungkin aku sudah akan memukulmu lebih dari itu..”
“waeyo? Bukankah tadi kau latihan renang dengan Kibum? Aku bosan kalau harus memandangimu di dalam air sedangkan mereka melarangku turun..” sebal Donghae.
Kyuhyun tertawa, “jadi kau sudah rindu dengan berenang??”
“nde… wae?”
“arraseo.. aku bisa menemanimu.. lagi pula, tubuhnya bisa lebih sehat jika kau berolahraga bukan?”
“kau sedang tidak merayuku untuk membantumu mendekati Yoona lagi kan? Yaa… berusahalah sendiri..”
“aaiigooo.. apa dia masih melakukan itu?” imbuh Eunhyuk “ahahaha.. kau lucu sekali Kyu,. Eoh.. tapi kurasa Yoona sudah mulai menyukaimu…”
“Jeongmal??” Kyuhyun menyeret tempat duduk  menghadap Eunhyuk serius “jeongmalyo?” ulangnya.
Donghae melongo,. Menontot dua orang di depannya saling serius bicara..
“aiisshh menyebalkan!” umpatnya
“ya… neo eodieyo?”
“kalian pikir aku tidak bisa pergi dengan seorang yeoja jika kalian masih terus bicara seperti itu di depanku..”
“OMO, Hae.. kau cemburu?”
“aniyo.. aku juga ada janji dengan Seulbi.. wae?? Isshh… jangan mencariku!”
“YA.. YA… HAE! BERHENTI!!” Kyuhyun mengejar Donghae.
Giliran Eunhyuk yang sendiri sekarang, melihat dua punggung itu menjauh.. ia mengacak kasar rambutnya hingga berantakan.
“aarrhhgh.. aku tidak tahu harus bagaimana Hae? Kau membuatku tak bisa menjauh lagi… hah, eomma ottoke?? Waktuku semakin habis saja.. hah.. dan aku tidak bisa mengatakan kebenaran itu.. aku tidak bisa minta maaf.. tapi.. bagaimana kalau ingatan itu kembali dan aku belum minta maaf?? Aaisshhh… menyebalkan!!” pekiknya.
:
:
:
**
:
:
:
Sebentar lagi..
Tunggulah saeng, semuanya akan selesai..
Dan sampai saat itu tiba.. ku harap kau akan tetap baik-baik saja..
:
:
-TBC-