Rabu, 14 September 2016

Am I Prince Hours [3]



Prince#3
Donghae tak banyak bicara malam ini. Mereka kembali ke rumah setelah Leeteuk menjemputnya tadi. Sebenarnya Donghae enggan pulang tapi karena rasa rindunya akan Appa dan eomma maka ia menginjakkan kaki di rumah juga.
Seperti biasa, saat semua anaknya berkumpul, Nyonya Lee akan memasak makanan kesukaan mereka. Yang banyak protes seringkali Kyuhyun, karena ia tak suka jika makanan yang ia benci disajikan sang eomma.
            “waeyo Hae, neo gwaenchana saengi?” Leeteuk sedikit cemas saat dongsaengnya hanya diam menatap makanan tanpa menyentuhnya.
            “nan gwaenchana hyung..”
            “lalu kenapa kau hanya menatap masakan eomma? Biasanya kau sudah menghabiskanya dengan cepat..”
Entah kenapa tiba-tiba tangan Donghae lemas dan tidak bersemangat meraih makanan itu. Perutnya seakan sudah penuh padahal belum terisi apapun sejak sore tadi.
            “boleh aku minum susu saja eomma?” pintanya kemudian membuat mereka terkejut.
            “kau benar-benar sakit Hae?” imbuh Kyuhyun “kenapa nafsu makanmu buruk sekali hari ini?”
Tidak. Bukan masalah nafsu makan. Pasalnya Donghae masih ingin makan masakan Nyonya Lee, eomma Eunhyuk. Entah. Keinginannya besar sekali.. tapi tidak mungkin ia meminta itu pada eommanya, bisa saja eomma malah marah nantinya.
            “aku.. aku sudah kenyang eomma..” ia menundukkan kepala menyembunyikan matanya.
Apa lagi? Tiba-tiba ia merindukan yeoja itu..
            “eomma…” lirihnya “bogoshipoyo..”
            “yaaa… nado adeul.. nado bogoshipoyo..” ungkap sang eomma.
Tapi aneh.
Tidak.
Itu bukan untuk eomma yang di depannya. Tapi untuk orang lain.
Mereka menangkap ada yang ganjil dari sikap Donghae malam ini. Anak itu menjadi lebih pendiam dan beberapa kali ketahuan melamun oleh Leeteuk.
            “arraseo, jika kau memang tidak ingin makan.. habiskan susu cokelat mu..”
Syukurlah, Donghae tidak mendapat paksaan darinya. Namun hal ini membuat Kyuhyun mengerucutkan bibir cemburu.
            “Eomma, jika Hae boleh hanya minum susu kenapa kau memaksaku makan sayur ini?” protesnya.
            “karena kau memang harus memakannya Kyu, Donghae tidak pernah pilih-pilih makanan.. kau harus mencontohnya..!”
            “eomma..”
            “sudah.. tidak ada penolakan lagi. Cepat selesaikan makan kalian.. dan kau Hae, jika kau sakit katakan saja arrachi??”
            “euhm…” angguknya sambil meneguk susu cokelatnya.
::
::
::
::
Tidak ada waktu banyak. Eunhyuk merasa ia harus mengatakan semuanya pada Donghae.
            “kau yakin akan melakukan ini?” sang eomma menatap penuh tanya.
            “eomma, dia harus tahu semuanya.. kita tidak punya banyak waktu, sampai kapan kita harus menunggu lagi?”
            “tapi semua sudah berubah, dia bukan Donghae dongsaengmu lagi.. dia Donghae yang lain.. Donghae yang dilahirkan kembali menjadi milik orang lain.. bukan milik kita..”
            “eomma, aku tidak peduli..” katanya tegas “dia tetap Donghae, nae dongsaeng sampai kapanpun. Tidak peduli kalau ia harus lahir kembali dan menjadi dongsaeng orang lain.. ikatan itu tetap ada.. Donghae tetap dongsaengku..”
            “Eunhyuk-ah.. kau tidak bisa egois seperti itu.. bagaimanapun juga,.”
            “cukup eomma.. jebal.. biarkan aku menebus semua kesalahanku, ini kesempatanku.. jebal eomma..” pintanya “jika tidak sekarang lalu kapan? Jika tidak padanya lalu pada siapa?”
Benar.
Eunhyuk benar.
Ini adalah kesempatannya untuk meminta maaf pada Donghae.
Walau ia terlahir sebagai orang lain, tapi perjuangan Eunhyuk belasan tahun itu tidak bisa dikatakan cepat. Itu sangat lama.. sekian lama ia menunggu Donghae, lahir, dan menjadi dewasa seperti sekarang..
::
::
Flasback belasan tahun yang lalu..
            “ramuan ini tidak abadi, jika efeknya sudah habis pada tubuh kita maka kita akan kembali pada diri kita sendiri.. pada tubuh kita sendiri..” sang eomma menyodorkan ramuan yang ia dapat dari sang penguasa laut untuk mereka.
            “eomma, apa yang terjadi?”
            “Donghae akan terlahir kembali, tapi ia menjadi orang lain.. ia akan lahir dari rahim orang lain.. jika kau ingin menebus kesalahanmu, tunggulah sampai dia ada.. tunggu sampai dia bisa mengerti pengakuan darimu..”
            “mwo??”
            “itu sudah hukum laut, jika salah satu dari kami mati.. kami akan musnah tanpa jejak. Tapi tidak dengan Donghae.. dia menghilang karena dia mengorbankan sesuatu, itu yang membuatnya akan terlahir kembali sebagai balasan dari keputusan tulusnya.. dia benar-benar diberikan hidup sesungguhnya menjadi manusia utuh..”
            “jeongmal? Aku bisa bertemu dengannya lagi?”
            “nde, tapi.. kau harus benar-benar menunggunya..”
Flasback Off…
::
::
::
::
            “hyung….” Donghae melenguh. Keringat dingin membuat wajahnya basah. Matanya terpejam tapi ia bergerak resah dalam tidurnya. Leeteuk tercekat begitu mengetahui keadaan dongsaengnya. Ia terbangun saat ingin mengambil minum. Begitu mendengar suara rintihan yang memanggilnya ia mencari sumber suara itu yang ternyata dari kamar Donghae.
            “OMO!! Badanmu demam Hae..” paniknya.
Leeteuk bergegas mencari obat penurun demam lalu berlari juga ke arah dapur mengambil air di baskom untuk mengompresnya. Tapi setelah semua yang ia lakukan Leeteuk masih terlihat cemas, akhirnya ia memutuskan membangunkan Appa dan Eommanya.
Kini mereka berada di kamar Donghae. Sang eomma menyesal karena ia tak tanggap pada sikap Donghae sejak tadi. Harusnya ia segera tahu jika putranya memang sedang sakit.
            “aku akan membuatkannya bubur… kalian jaga Donghae dulu..” kedua namja itu mengangguk. Leeteuk dan Appanya.
Sementara yeoja itu sibuk membuat bubur, kedua mata namja tadi memanas melihat kondisi Donghae. Leeteuk masih ingat bagaimana kejadian waktu Donghae sakit dulu. Kecemasan yang sama merenggut ketenangan hatinya. Walau ini hanya demam, baginya itu mengkuatirkan. Pasalnya, Donghae jarang sekali sakit. Jika ia sakit maka akan lama sembuh karena anak itu susah sekali makan atau minum obat. Manja tingkat akutnya akan muncul di saat seperti ini.
            “eomma…” lirih Donghae.. “eomma, bogoshipoyo.. hiks..!” igaunya.
Mendengar itu mereka tercekat. Jadi, yang dimaksud eomma olehnya itu… bukan eomma cho?? Melainkan eomma kandungnya?
            “Leeteuk-ah.. sudah berapa lama kalian tidak mengunjungi eomma?”
            “eoh.. memang sudah lama Appa..”
            “wajar jika dongsaengmu merindukannya.. setelah keadaannya baik, ajak dia dan juga Kyu mengunjungi eomma kalian..”
            “nde..”
Hah! Benarkah eomma yang itu?
Donghae.
Jika dikatakan beruntung, ia sangat beruntung karena memiliki banyak eomma. Nyonya Lee, eomma kandungnya juga eomma Kyuhyun yang juga menjadi ibunya setelah menikah dengan sang Appa. Diluar itu ternyata ia masih terikat dengan dunia sebelumnya. Kehidupan sebelum ia lahir menjadi Donghae dongsaeng Leeteuk.
Ia adalah keturunan mermaid.
Dongsaeng Eunhyuk.
Putra kesayangan penguasa lautan yang memiliki kemampuan khusus.
Dan karena kasih sayangnya pada sang hyung, ia mengorbankan kehidupannya.
….
….
Dua puluh menit sang eomma kembali dengan semangkuk bubur hangat.
            “bangunkan dia Leeteuk-ah..”
Namja itu menurut. Ia berusaha membuat Donghae bangun walau kesulitan. Tapi pada akhirnya ia membuka mata juga dengan sayu. Leeteuk membantunya duduk bersandar pada bantal yang ia tumpuk.
            “buka mulutmu Hae, kau harus makan..”
            “shirreeoo… hy..ung..” tolaknya.
            “sedikit saja saengi.. hanya untuk minum obat..”
            “jeongmal?”
            “nde..”
Syukurlah ia mau.
Hanya tiga sendok.. setelahnya ia menolak keras dengan alasan mual.
Leeteuk membantu juga meminumkan obatnya.
Lalu tak lama ia sudah kembali pada posisinya. Tidur dengan nyaman!
            “eomma, appa.. kembalilah istirahat.. aku akan menemaninya di sini..”
            “nde, arra.. jaljja Leeteuk-ah..” ujar sang Appa, setelahnya ia mengecup kening Donghae begitu pula dengan sang eomma melakukan hal yang sama sebelum mereka benar-benar kembali ke kamar.
::
::
::
::
Pagi ini, Kyuhyun tak menemukan kedua hyungnya.
            “eomma, Leeteuk hyung.. Donghae.. odie??”
            “sepertinya hyungmu masih di kamar Donghae.. semalam dia demam, jadi Leeteuk memutuskan menemaninya..”
            “MWO??” tentu saja ia kaget mendengarnya. Hanya dia yang tidak tahu kejadian semalam. Bergegas Kyuhyun ke kamar yang dimaksud dan benar, dua namja itu masih tertidur..
Donghae masih menampakkan wajah pucatnya, sementara Leeteuk ia terlihat sedikit lelah.
            “hyung…” Kyuhyun membangunkan Leeteuk.
            “eeugh… eoh, Kyu??”
            “hyung… mian membangunkanmu..”
            “gwaenchana, apa sudah pagi?”
            “nde..”
            “ah. Gumawo… tapi sepertinya aku tidak akan bekerja dulu hari ini..” ujarnya sambil bangkit dari ranjang Donghae.. “dia masih sedikit demam..” keluhnya sambil mengecek kembali kening dongsaengnya “mian Kyu, aku tidak bisa mengantarmu sekolah..”
Kyuhyun sangat paham!
            “gwaenchana hyung… tapi, apa dia baik-baik saja? Tidak perlu ke rumah sakit kan?” nampak ia juga cemas dengannya.
Ya. Sejak mereka akur, mereka akan saling mencemaskan satu sama lain. Jadi tidak ada kata cemburu lagi diantaranya.
            “nde, kuharap begitu.. semoga hari ini sudah lebih baik kondisinya..”
            “ah, aku tidak ingin sekolah juga sepertinya..”
            “yaa… jangan begitu! Kau harus tetap berangkat.. pergilah dengan Appa..”
            “arraseo..”
            “kajja, sebaiknya aku menemanimu sarapan.. biarkan Donghae tidur dulu.. aku akan membangunkannya nanti..”
Ya. Sekarang jika begini bagaimana?
Leeteuk dan Kyuhyun sudah sangat menyayanginya. Apakah jika ia tahu keadaan yang sesungguhnya akan berpaling dari mereka?
::
::
::
::
Eunhyuk heran saat Kyuhyun hanya sendiri datang ke sekolah.
            “dimana Donghae?” pertanyaan pertama yang meluncur dari bibirnya begitu bertatap muka dengannya.
            “eoh, Donghae sakit.. semalam dia demam..”
            “sakit??”
            “nde… kau tidak perlu cemas, ia hanya demam..” jelas Kyuhyun tahu jika Eunhyuk cemas karena ia salah satu teman dekat Donghae.
            “aah.. baiklah..” jawabnya. Tapi lain di mulut lain lagi hatinya..
‘dia sakit? Dongsaengku sakit? Kau kenapa Hae? Kemarin kau masih baik-baik saja.. ah.. apa sebaiknya aku mengunjunginya saja? Ya, aku harus melihat keadaanya.. Kyu pasti mau menolongku..’ batinnya.
            “eoh, Kyu.. ehm.. aku ingin sekali menjenguknya..”
            “benarkah?? Ah.. arra.. nanti kau bisa ikut pulang denganku..”
            “jinjja??”
            “nde…”
            “aahh.. gumawo…” girangnya.
::
::
::
::
Kyuhyun inging tertawa begitu masuk rumah dan melihat jika hyung seusianya sedang duduk di sofa terbalut selimut tebal sambil menonton TV. Ia tahu ini pasti pekerjaan Leeteuk.
Benar.
Sedetik kemudian ia mendengar teriakan..
            “KAU MAU SUSU COKELAT ATAU COKELAT SAJA HAE?” itu suara Leeteuk dari arah dapur.
            “Arrgghh.. HYUNG! Berhentilah bertanya.. buatkan apa saja akan ku minum..” ujarnya “menyebalkan, hyung menganggu saja isshh…” keluhnya lucu. Dia sedang menikmati acara TV kesukaannya.
Kyuhyun menahan tawanya sampai ia masuk “Aku pulang… neo gwaenchana?”
            “Kyu? MWO?? HYUK?? Kau datang??” wajah Donghae girang seketika melihat Eunhyuk datang bersama Kyuhyun.
            “nde, aah.. ini.. eomma tadi membuatkan untukmu tapi kau tidak masuk jadi ku bawa saja kemari..”
            “jinjjaa… aahh, aku suka masakan Ajjuhma..” sambutnya senang.
Kyuhyun tak mencurigai apapun. Pikirnya Donghae sedang pilah pilih makanan karena keadaannya yang sakit. Tak semua makanan ia rasakan enak.
            “Wooooaahhh….” Wajahnya sumringah.. “aku akan makan semuanya..” begitu ia keluar dari balutan selimut itu. Namun..
            “yaa..ya.. apa yang kau lakukan Hae?? Tubuhmu masih demam, jangan banyak kena angin dulu babo!!” seru Leeteuk sambil membenahi kembali selimut itu.
            “tapi aku mau makan ini hyung…” rengeknya “aku lapar.. bukankah sejak kemarin aku belum makan?? Jebal…”
            “aigo! YAK!” teriak Kyuhyun “dia hanya ingin makan hyung, kenapa seakan dia minta ijin kabur dari rumah? Aaiissh.. biarkan Donghae menghabiskan makanan ini bukankah kita ingin dia sembuh?”
Hah! Kyu benar..
            “arraseo.. makan yang banyak..”
Donghae senang. Ia bisa menikmati makanan kali ini walau hanya sedikit karena memang rasanya masih aneh di mulut. Eunhyuk tak kecewa, ia tahu keadaan dongsaengnya..
::
::
Ada perasaan yang menghentak hatinya saat melihat Donghae bermanja di pangkuan Leeteuk. Betapa ia ingin menjadi Leeteuk saat ini. Ia ingin mendengar kembali panggilan ‘hyung’ itu untuknya. Walau hanya sekali, Eunhyuk ingin.
            “kau sudah lelah? Mau ku antar ke kamar saja?” tawar Leeteuk. Donghae mengangguk.
Eunhyuk masih terus memandangnya dan tak berniat pamit untuk pulang.. bagaimana Leeteuk menyediakan punggungnya, menggendong Donghae yang terkulai lemas di lehernya sambil memejamkan mata yang tak bisa ditahannya.
            “Hyuk, kau tidak ingin pulang? Atau menginap saja di sini? Besok bisa pergi sekolah denganku..”
Sesaat ia berpikir, lebih baik begitu.. setidaknya ia bisa tahu bagaimana Donghae jika di rumah. Ia juga tak harus mencemaskan eommanya, karena tadi ia sempat mengatakan akan tinggal di asrama.
            “nde.. apa tidak apa-apa?”
            “kau bisa tidur dengan Kyuhyun atau Donghae..” sahut Leeteuk yang memberi cela.
            “gumawo hyung..”
::
::
Tentu saja ia memilih tidur bersama Donghae..
Malam ini, ia tak bisa tidur.. ia hanya memandangi wajah pulas Donghae.
            “Hae, ini pertama kalinya kita tidur di ranjang yang sama.. mianhae, jika aku belum bisa menjadi hyung baik..” ungkapnya “tapi setidaknya aku masih bisa melihatmu, menebus semua kesalahan yang pernah ku lakukan.. penguasa laut sangat mengasihimu Hae..”
Pluukk!!
Tanpa di duga, Donghae mengubah posisinya. Memiringkan tubuh lalu memeluk Eunhyuk..
Eeughh..
Sesekali ia melenguh untuh mendapatkan kenyamanan..
Eunhyuk terhenyak, sedih…
            “begini rasanya bisa dekat dengamu.. kau bahkan tidak berubah sama sekali Hae.. kau tetap dongsaengku..” disibaknya poni rambut yang cukup panjang agar menyingkir dari mata terpejamnya..
Teduh..
            “tidurlah nae saengi..”
::
::
::
::
Pagi ini semua sudah menghadap meja makan. Donghae sudah lebih baik walau masih agak pucat.. tapi ia memaksa untuk masuk sekolah.
            “aku tak tahu jika kau menginap semalam..” serunya menyahut Eunhyuk “apa aku membuat tidurmu tak nyaman Hyuk?”
            “aah.. aniyo Hae, aku nyenyak sekali..”
Ahahaha…
Kyuhyun sempat tertawa. Ia tahu persis bagaimana rasanya tidur bersama Donghae.
            “aku pernah berperang dengannya sewaktu seranjang..”
            “yak, aku tidak seburuk itu.. kau saja yang tidak karuan..”
            “MWO?? YA…”
            “ya! Aku ini hyung mu..” sergah Donghae.
            “hey, sudahlah.. kalian ini.. kenapa bertengkar di saat ada teman kalian di sini? Tidak malu eoh??”
            “ani…” koor keduanya.
Eunhyuk mengulum pahit..
‘jika seperti ini apa aku bisa membawamu pulang Hae? Kau sudah menemukan kebahagiaan di sini.. aku tidak bisa egois lagi..’
::
‘eomma.. aku ingin satu kesempatan.. aku ingin Donghae tahu jika aku juga kakaknya.. aku ingin meminta maaf..’
Pesannya yang dikirim pada sang eomma.
‘ada satu cara yang bisa kita lakukan Hyuk..’
‘mwo?’

-TBC-

6 komentar:

  1. huwaa kak akhirnya update jugaa... aku udh nunggun nih heheh
    next yaak

    BalasHapus
  2. Aku uadh bulak balik,akhirnya apdate juga...
    Next ya kaa

    BalasHapus
  3. Akhirnya yg diblog juga diupdate nih,,
    Makin penasaran apa yg bakal dilakuin eunhyuk untuk ngasih tau hae klo dia jg hyungnya... Next please jgn lama yah hehehe ^^

    BalasHapus
  4. Akhirnya update juga..
    Mengukuti alur cerita saja walau rada bingung :D

    Next update, tpi jgn lama..
    Menunggu dan ditunggu hal yg menyebalkan

    BalasHapus
  5. Chinggu kapan dilanjutt....
    Penasaran bangett....

    BalasHapus
  6. Jamuran aku nunggu ini apdate.......
    Author nim kapan di lanjutnyaaaaaaa

    BalasHapus