Prince#2
Kyuhyun
melempar sebuah kemeja ke muka Donghae. Lalu jaket.. lalu t’shirt.. lalu..
“YAK!! Hentikan!” teriaknya.
Kyuhyun
menoleh “Hae, aku akan pergi dengan Yoona.. katakan padaku baju mana yang bagus
ku pakai? Aku bingung!” pasrahnya.
Donghae
terkikik geli “jadi itu alasanmu melempar ini semua?”
“nde..”
“aissh, Yoona tidak melihat
penampilanmu..”
“arraseo.. tapi tetap saja aku ingin
tambil tampan di depannya..”
“kau bilang kau sudah tampan??”
“Ya.. berhenti meledekku dan bantu
saja dongsaengmu ini..”
Ha..ha..
ia kembali tertawa. Kyuhyun lucu dimatanya saat seperti itu “sejak kapan kau
mengakui diri sebagai dongsaeng??”
“Yaaa… Donghae-ya..” Kyuhyun
memelas. Wajah yang jarang di tujukkan olehnya.
Setelahnya
Donghae sudah membantu Kyuhyun mengobrak-abrik lemari pakaian.
“yogie?? Otte??” setelan kemerja
biru cerah dan jeans. Kyuhyun menggeleng. Donghae mencari lagi “Otte?” ia
kembali dengan t’shirt v neck cream kelam dengan jaket putih. Kyuhyun kembali
menggeleng. Entak kenapa ia merasa semua bajunya tidak ada yang cocok sampai
akhirnya ia melirik kemeja putih milik Donghae yang tergantung di sisih lain..
“Hae… boleh aku pinjam itu??”
tunjuknya. Donghae mengekor mata arah jari Kyuhyun.
“Yaaa.. pakai bajumu sendiri Kyu,
lagi pula ini hanya Yoona.. just Yoona.. dan kau belum siapa-siapa di matanya
jadi jangan aneh-aneh sampai..”
Sllllhhhtttt..
Kyuhyun tak mendengarkan ocehan itu. Ia menarik baju Donghae dan memakainya
lalu bercermin..
“Yaa…ya… apa yang kau lakukan? Itu
tidak sopan Kyu.. kembalikan..” pinta Donghae. Sayang namja itu kalah besar
dari Kyuhyun sang pelaku yang hanya nyengir saat Donghae meminta kembali
bajunya.
Hah.
Lagi lagi Donghae berusaha mengalah.. “baiklah, kau bisa memakainya.. tapi
kembalikan..!!”
“jinjjja?? Gumawwoooo hyungieee…”
peluk Kyuhyun bahagia.
::
::
::
::
Donghae
tak mau kalah dari Kyuhyun. Begitu memastikan namja itu pergi menemui Yoona, ia
mengendap pergi dari asrama sekolah.
::
“Yaa… untuk apa kau mengajakku ke
sini?” seru seorang yeoja melengking.
Donghae.
Namja yang mengajaknya itu tersenyum.
“miss you, Seulbi-ya..”
“mwo??”
“yaaaa… kau tidak merindukanku? Kita
sudah lama tidak bertemu.. issh.. berbaiklah sedikit..!!”
Hah.
Dasar!
Seulbi
tertawa “kau banyak berubah sekarang…”
“jinjja…?? Haaah.. mian..”
tunduknya.
“wae?”
Donghae
menatapnya “kau tahu, aku tidak ingin menjadi orang lain di depanmu, jadi jika
menurutmu aku banyak berubah berarti aku sudah menjadi orang lain…”
Ttaakkk!!
“Ya, APPO!! Kau ini yeoja macam
apa??” teriaknya saat Seulbi memukul kepalanya.
“neo… berubah menjadi namja yang
baik.. jadi, bukan masalah bagiku.. kau tetap Donghae.. Donghae yang ku
kenal..”
Mendengar
pengakuan itu Donghae tersenyum malu.
Ya. Di
depan yeoja yang disukainya, ia bisa saja menjadi Donghae yang lain sebenarnya.
Ia bisa menjadi apa yang diinginkan Seubi.. namun sayang, Seulbi yeoja yang
berpikiran dewasa yang selalu menerima Donghae apapun itu.
::
::
Di
tempat lain, persis seperti Donghae, Kyuhyun menunduk malu..
“neo, wae gurrae??” tanya Yoona
“sedikit berbeda sepertinya..”
“aarrgghh.. aniyo.. eobseoyo..”
Yoona
tertegun dengan sikap Kyuhyun. Ia pikir namja itu dingin dan kasar tapi
sepertinya ia salah. Atau memang ia yang sudah berubah?
“sejak kau berbaikan dengan Donghae,
sepertinya kalian saling mengubah sikap satu sama lain..”
Donghae?
Kyuhyun sedikit kesal saat yeoja itu menyebut nama lain di pertemuan pertama
mereka.
Aahh..
ani..
This is
date!
“apa kau berpikir buruk tentangku
sebelumnya?” Yoona mengangguk, Kyuhyun terkejut! Ada ya yeoja yang jujur
seperti itu “kau tidak berbasa-basi padaku? Aaiisshh.. rupanya kau ini yeoja
yang unik..” pujinya.
Yoona
mendelik “mwo??’
“eoh, animida.. aku tidak salah
menyukaimu.. kau benar-benar berbeda dari yang lain.. cara berpikirmu.. aku
suka pola itu!”
Hah!
Yoona masih tak paham. Kyuhyun yang dulu tidak pernah berani mengatakan
perasaanya sekarang? Mudah sekali ia mengumbar rasa itu??
Tapi?
Ya.
Setidaknya inilah yang Yoona inginkan. Ia tak suka pada pengecut, tapi ia juga
tak suka orang yang terlalu percaya diri dan ia mulai mengenal Kyuhyun bukan sebagai
namja yang seperti itu.
“gumawo sudah menerima ajakanku..”
“nde,.”
“eoh, apa kau benar masih ada
hubungan saudara dengan Kibum? Akhir-akhir ini dia sering marah padaku..”
“wae??”
“karena aku lebih sering bersama
dengan Donghae daripada dengannya..”
Hahaha..
“dia posesif bukan?” bisik Yoona hingga membuat tawa meledak diantara mereka.
::
::
::
::
PYAARR!!
Suara
seseorang jatuh ke dalam kolam..
Siapa
lagi pelakunya kalau bukan, Eunhyuk!
“EUNHYUK-AH!!”
Dari
dalam kolam samar ia melihat suara yang memanggilnya. Orang yang sangat di
sayanginya..
SLURT!
“wae?” kepalanya menyumbul.
“kita tidak sedang dalam persiapan
kompetisi kan? Aku ingin sekali pergi keluar denganmu..”
“Yaa.. bukankah kau baru saja keluar
dengan seorang yeoja??”
Hah?
Donghae malu. Bagaimana Eunhyuk tahu?
“aku melihatmu tanpa sengaja tadi..
yeopo yeoja.. nuguya?? Neo..yeojachingu??”
“yaaaa.. kenapa kau ingin sekali
mengetahuinya eoh?? Awas saja kalau kau merebutnya dariku!! Kau akan ku
tenggelamkan di kolam ini!” ancamnya.
Degh!
Eunhyuk
tersenyum. Ia teringat masa lalau mereka..
“ani Hae.. aku tidak akan merebutnya
lagi darimu.. kau punya hak untuk memiliki apa yang kau inginkan, apa yang
membuatmu bahagia..”
Donghae
mengkerutkan kening “yaa.. kenapa kau menjadi sendu seperti itu? Dan.. tunggu..
‘lagi?’.. waeyo?? Apa aku pernah patah hati sebelumnya?? Yaa, jangan kau
berpikir sama seperti Kyuhyun.. aku tidak meyukai Yoona, bukankah kita ini
berteman?”
Eunhyuk
menghela napas..
‘nde,
kau tidak ingat tentu saja Hae.. tapi aku ingat semuanya, karena aku kau
seperti ini.. bahkan aku tidak bisa memilikimu sebagai dongsaeng.. aku tidak
bisa memanggilmu ‘saengi’..’ monoloh Eunhyuk membatin.
“waeyo? Gwaenchana?” raut sendu
Eunhyuk tiba-tiba membuatnya cemas.
“eoh, ani… euhm, bagaimana kalau
kita makan saja? Aku sedang ingin makan masakan eomma..”
“apa artinya kau mengajakku ke
rumahmu?”
“nde.. kau mau?”
Donghae
berpikir.. sesekali tidak apa mungkin jika harus bolos sekolah juga. Toh tidak
terlalu banyak pelajaran hari ini dan..
“OK!”
::
::
::
::
Entah
musim apa ini, yang jelas ia merasakan suasana berbeda. Tiba-tiba hantinya
melengus bahagia tanpa sebab. Yeoja itu seolah mendapat harapan.
“eomma… eomma??”
Mendengar
teriakan yang sudah jelas siapa pelakunya itu ia bergegas. Tidak biasa putranya
pulang di jam makan siang. Sekolah tempatnya belajar sudah menyediakan makan
siang jadi dia tak perlu pulang lalu membolos jam pelajaran berikutnya.
“yaaa.. Eunhyuk-ah.. kenapa kau
pulang eoh? Ka…u.. mwo?? Donghae…??” ia tak melanjutkan kalimat omelannya
begitu tahu jika Eunhyuk tidak sendiri, ia bersamanya.. bersama dia..
“eomma, Donghae ingin makan di
sini.. eomma masak apa?”
Ia tak
sanggup menjawab pertanyaan itu, matanya menerawang sendu pada namja itu..
‘dia..
pulang? Donghae putraku?’
Hiks!
“Mwo?? Ajjuhma.. waeyo?
Gwaenchana??” Donghae terkejut saat melihat eomma Eunhyuk tiba-tiba saja
terisak. Apa yang terjadi? Apa kedatangannya merusak hatinya??
Eunhyuk
tak begitu terkejut, ia tahu ini pasti akan terjadi..
“eomma, tidak baik menyambut tamu
dengan sedih..” pelan Eunhyuk menenangkan “eomma, kajja.. sebaiknya kita
siapkan makan.. aku sudah sangat lapar..” senyumnya penuh arti.
“Hyuk…”
“nde, arrata.. tapi apa eomma tega
melihat Donghae sudah jauh-jauh ke sini dan eomma tidak segera menyiapkan
makanan? Omo!! Kami sangat lapar.. jebalyo eomma..” rengeknya mengalihkan
pembicaraan “aku tahu kau sangat senang bukan??”
Nyonya
Lee, eomma Eunhyuk tersenyum penuh arti sambil menatap Donghae intens.
“nde, eomma akan menyiapkan
makanana.. duduklah..”
::
::
Donghae
makan dengan lahap semua masakan di depannya.
“otte??”
“Ajjuhma, masssittaaaa…” ungkapnya
senang “seperti masakan eomma..” imbuhnya.
“jeongmalyo??”
“nde, lama sekali aku tidak makan
masakan seperti ini.. gumapseumnida Ajjuhma.. kalau aku sering-sering ke sini
apa boleh?? Aku ingin makan masakan Ajjuhma sesering mungkin..” pintanya lucu.
Eunhyuk
tertawa,. “nde, kau boleh ke sini kapan saja.. aku akan membawamu pulang
sesering mungkin.. benarkan eomma..??”
“nde, apa yang ingin kau makan lagi?
Nanti aku akan membuatkannya untukmu..”
“jeongmal?? Omo!! Ajjuhma baik
sekali.. eoh, aku akan makan apa saja yang Ajjuhma masak.. aku akan menyukai
apapun itu.. karena rasanya enak..”
Ya.
Donghae benar-benar menyukainya. Dan tahukah kau Hae, jika yang kau katakan
sudah membuat Eunhyuk dan eommanya semakin merindukanmu??
“eoh, Ajjuhma.. apa kalian hanya
tinggal berdua? Eunhyuk tidak pernah menceritakan keluarganya..” tiba-tiba ia
penasaran.
Degh!
Apa ia
harus bercerita??
“eohm.. Appa Eunhyuk sudah lama
meninggal..”
“aah.. mianhamnida Ajjuhma..”
“gwaenchana.. kami sudah terbiasa
begini.. dongsaeng Eunhyuk juga pergi..”
“pergi??”
“dia..” raut wajah mereka berubah
muram.
“jangan ceritakan kalau itu
menyakitkan..” potong Donghae “karena aku sangat tahu bagaimana rasanya sakit
itu.. aku pernah kehilangan hyung-ku..” ingatnya pada masa kemarin saat Leeteuk
lebih memilih Kyuhyun.
Eunhyuk
juga tahu. Itu kenapa ia serasa ingin mengambil Donghae dari mereka, ia tak
rela jika Donghae menderita. Tapi.. senyum itu sudah kembali di wajahnya, jadi
tak ada alasan bagi Eunhyuk untuk membawanya.
“nae dongsaeng.. tenggelam di laut
dan kami belum menemukannya sampai sekarang..” Eunhyuk memulai cerita, lalu
sederetan kisah tetang dongsaeng Eunhyuk meluncur mulus di bibirnya yang
sesekali kelu.
….
….
Nae
dongsaeng menyukai air, sama sepertimu. Hari-harinya di habiskan di kolam atau
di pantai. Dia betah tinggal berjam-jam hanya untuk berendam. Jadi aku sering
menyebutnya Bada..
Tidak
ada waktu yang luang bagi kami untuk tidak bersama, sampai suatu kali kesalah
pahamanya itu ada diantara kami. Aku bersalah, sangat salah.. karena, setelah
itu aku tidak bisa melihatnya lagi.
Bahkan
sekarang andai dia ada, aku tidak bisa mengatakan padanya kalau aku ini
hyungnya. Aku terlalu takut untuk kedua kalinya menghilangkan senyum yang ada
di wajahnya..
….
….
::
::
::
:;
Mendengar
semua cerita Eunhyuk, Donghae merasa sesak dada. Kisahnya lebih tragis dari apa
yang pernah ia alami kemarin. Ia bersyukur karena masih memilih hidup. Bagaimana
jika kemarin ia benar-benar menyerah? Apa Leeteuk dan Kyuhyun akan bernasib
sama seperti Eunhyuk?
Hiks..
Donghae
terkejut, kenapa ia begitu rapuh hanya karena sebuah cerita? Kenapa ia ingin
sekali menangis? Kenapa ia ingin sekali menghapus kesedihan di mata Eunhyuk?
Wae?
Wae
gurrae??
….
“Hey!! Waeyo??”
Donghae
tersentak. Ia sampai tak sadar jika Kyuhyun masuk ke kamar mereka. Ia sama
terkejutnya saat mendapati Donghae terisak.
“kau kenapa? Ada apa?” tanya Kyuhyun
bertubi. Nampak wajah cemas di sana.
“gwaenchana Kyu..” bohongnya “kau
sudah pulang? Bagaimana kencanmu dengan Yoona?”
Kyuhyun
tak menjawab, ia duduk di samping saudaranya, di ranjang Donghae.
“itu tidak penting, aku dan Yoona
masih seperti kemarin.. yang ingin aku tahu, kau kenapa? Gojjimalyo!! Kau dan
aku bukan orang lain kan??” Kyuhyun merasa harus memberi ketenangan padanya, ia
menggenggam tangan Donghae.
Donghae
menatapnya lembut “Kyu…” lirihnya “boleh aku tidur denganmu? Jebal..”
Omo!
Permintaan macam apa itu. Tapi Kyuhyun tak punya niat menolak, ia mengangguk.
“nde, ganti bajumu dulu.. kita tidur
bersama..”
Donghae
menurut, ia mengganti bajunya sama seperti Kyuhyun juga melakukan itu. Lalu
keduanya beranjak memenuhi ranjang Kyuhyun yang sedikit sempit namun tak apa..
Donghae
terlihat rapuh di mata Kyuhyun. Namja itu pun hanya membiarkan ia melakukan apa
yang ia suka. Hingga Kyuhyun merasakan jika Donghae memeluk lengannya,
menelusupkan kepalanya di bahunya.
Kyuhyun
masih memperhatikan semua tingkah namja itu. Sambil ia menyelimuti tubuh mereka
hingga unjung dagu.
Kyuhyun
merasa aneh, tapi ia lega melihat Donghae sudah memejamkan mata.. dan bernapas
teratur tanda ia sudah tidur.
“sebenarnya ada apa denganmu Hae?”
bisik Kyuhyun tanpa ingin membangunkan.
Disibaknya
poni yang menutupi mata Donghae dengan lembut. Di usapnya kening Donghae
pelan..
Ah, ia
sudah menyayangi Donghae rupanya. Perasaan iri dan benci yang dulu menguap
menjadi perasaan tak ingin kehilangan.
“jalljayo.. hyung..”
::
::
::
::
Tlak!
Sebuah
kotak makan diletakkan Eunhyuk di meja Donghae.
“ige mwoya?”
“eomma membuatkan makanan untukmu,
kau harus banyak makan..”
Donghae
berbinar, dibukanya kotak makan itu dan..
“WWOOAAH!! Seafood..?? kimci..
aaaahh..” serunya “gumawo Hyukie..” peluknya erat pada tubuh di sampingnya itu.
Eunhyuk
tersentak! Tapi mencoba terlihat baik-baik saja.
“kau senang?”
“nde… tapi, apa aku boleh membaginya
dengan Kyu..?? ini banyak sekali..”
Eunhyuk
mengangguk “nde, itu cukup untuk 5 orang..”
“kalau begitu, Kibum juga bisa ikut
makan.. ah, kajja… Hyuk, kita mencari mereka..”
Donghae
menarik lengan Eunhyuk dengan tangan kirinya sedangkan yang kanan sudah
memegang kotak makan itu.
::
::
“yaa.. jadi kau mengajak kami hanya
untuk ini?” gerutu Kibum.
“wae?”
“yaaa.. kau pikir kau suka makanan
seperti ini?”
“YAK!! KIBUM-AH!! Kau tidak tahu?
Masakan ini dari seorang eomma!! Coba saja!” Donghae menjejalkan potongan
seafood ke mulut Kibum dengan paksa “otte??”
Kibum
mau tidak mau mengunyahnya,.
“eohm.. lumayan.. enak..”
“isshh!!” cibir Eunhyuk.
Tapi ia
tak peduli apapun yang dikatakan namja itu. Ia hanya menikmati bagaimana
Donghae menghabiskan semua masakan eommanya..
‘eomma
akan senang jika tahu kau menyukainya Hae.. gumawo,.’ Batinnya.
-TBC-