-MY NAME,
HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup
tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka
mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir,
tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu
denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 16
::
“Ahk.. Oppa kau sudah bangun?” Aerin
menghampiri HeeJoon dengan soup yang baru dibuatnya.. “ini, sebaiknya kau makan
dulu.. Oppa terlalu banyak minum semalam..”
HeeJoon masih tak
mengerti “bagaimana bisa kau di sini?”
“kau lupa jika aku yeoja yang
cerdas? Hanya masuk tempat ini saja terlalu mudah bagiku..”
HeeJoon masih
kebingungan “pergilah..” akhirnya..
“kau mengusirku?”
“kau tidak seharusnya berada di
sini. Kalau Appa tahu..”
“Appa yang menyuruhku ke sini..”
“mwo?”
“bagaimanapun dia mencemaskanmu..”
“benarkah?”
“dia masih menyebut kau sebagai
putranya walau hatinya masih sangat kecewa..”
HeeJoon
menundukkan kepala “bagaimana denganmu?”
“kau tahu jawabannya dengan
keberadaanku di tempat ini sekarang, Oppa..”
“nde.. gumapta.. tapi lebih baik kau
pergi saja..”
“nde, setelah aku melihatmu memakan
soup ini..”
HeeJoon pasrah
jika usahanya menyuruh Aerin pergi tidak berhasil mudah.. maka jalan
satu-satunya adalah menuruti perkataan yeoja itu.
Mengambil mangkuk
soup-nya dan melahapnya habis..
::
::
::
::
“Samchon… kau mau pergi?” Donghae
menyesap cokelat panas yang baru saja dibuatkan Young Na untuknya pagi itu.
“nde, aku sudah lama meninggalkan
pekerjaanku.. aku harus menemui Tuan Lee..”
“kau takut di pecat?”
“wae?? Bagaimanapun juga aku harus
menemuinya.. aahh, rasanya aku ingin segera bebas dari lingkaran masalah ini..
bagaimana semua orang terlibat seperti ini?”
“nado.. aku ingin pergi ke pulau tak
berpenghuni saja..”
“Mwo?? Ha.. ha.. ha…” ungkapan
Donghae ditertawakan Zoumi dan Kyuhyun yang mendengarnya “dia sudah kehilangan
akal hyung..” imbuh Kyuhyun.
“nde.. kau terlalu banyak
berhayal..”
“yaa.. sudahlah, aku pergi dulu..
tolong jaga anak ini untukku..” pinta Yong Gun.
“siap!!”
::
::
::
::
“kenapa kau baru datang sekarang?”
Degh! Yong Gun
menundukkan kepala tak berani memandang Daniel Lee.
“Ki Yong Gun.. aku menyuruhmu
bekerja dengan rajin dan baik kan, lalu kenapa kau bisa seenaknya pergi dan
kembali tanpa seijinku..?”
“mianhamnida Tuan..”
“aku butuh penjelasanmu bukan
maafmu.. sekarang..” Daniel Lee menatap namja itu tajam “katakan semuanya
padaku.. kenapa kau bisa sampai terlibat pada masalahku? Bagaimana bisa kau
menyembunyikan anak itu selama ini eooh??”
“saya tidak bermaksud
menyembunyikannya Tuan.. saya benar-benar tidak tahu..”
“bagaimana bisa kau katakan tidak
tahu? Lalu dimana kau bertemu dengannya? Yong Gun ssi.. kau adalah salah satu
orang yang aku percaya… kau juga mengetahui semua yang terjadi pada
keluargaku.. lalu bagaimana kau bisa menyembunyikan anak penjahat seperti itu?
Harusnya kau katakan padaku sejak awal.. dan pasti kau juga sudah tahu jika
sekretaris Ji adalah Song Ji Do yang sebenarnya, apa kau bekerjasama dengan Kim
Woori untuk menjebakku? Apa yang kau inginkan?” Daniel Lee tentu saja marah
dengan sikap Yong Gun selama ini.
“saya benar tidak tahu jika anak itu
mengaku Song Gi Soo,.” Ungkapnya “jadi anda akan memecat saya Tuan?”
“siapa yang akan memecatmu? Aku
ingin kau menyelesaikan masalah ini
secepatnya.. aku ingin bertemu dengan anak itu..”
“tapi tuan…”
“Yaa… bukankah kalian semua sedang
melindunginya saat ini? Aku akan membantu kalian jika kalian bersedia
membantuku juga..”
Yong Gun
tertegun.. “bagaimana maksud Tuan??”
“pertemukan dulu aku dengannya..”
::
::
::
::
Hee Joon hanya
menatap iba pada Oemmanya di dalam sel. Ia tak bisa berbuat apapun selain
menunggu persidangan itu.
“jangan menangis, kau adalah seorang
putra.. jadi jangan menangis..” ucap Woori “Oemma akan segera keluar dari sini,
percayalah.. mereka juga akan aku seret ke dalam penjara ini jika berani
menyalahkanku.. aku punya pernyataan yang bisa membawanya ke tempat ini..”
“Oemma.. jangan melakukan apa-apa
lagi..”
“dengar Hee Joon-ah.. Oemma
melakukan ini untukmu, jadi.. apa yang sudah Oemma bangun selama ini untuk
putra Oemma.. mereka tidak boleh merebutnya..”
Hee Joon semakin
tersakiti dengan kata-kata itu..
“Oemma.. Aerin dan Appa.. mereka
masih mencemaskanku.. semalam.. Aerin datang ke apartemen..”
“benarkah??” Hee Joon mengangguk
“Oemma tahu, permintaan maaf tidak cukup untuk mereka.. jadi, berjanjilah pada
Oemma untuk selalu membantu mereka.. jebal Hee Joon-ah, Oemma ingin kau
menembus semua kesalahan Oemma pada mereka.. sudah banyak sekali kesalahan yang
Oemma lakukan.. bahkan lebih dari sekedar yang mereka tahu, kejahatan Oemma
tidak bisa dimaafkan..”
Hee Joon sedikit
terkejut “apa maksudnya Oemma?? Bukankah kau hanya menyuruh menculik Aiden..
kau tidak bermaksud membunuhnya kan..”
Woori tersenyum
miris “aniyo Hee Joon-ah.. lebih dari itu yang sudah Oemma lakukan.. jebal,
jangan membenci Oemma jika kau tahu semua.. kau boleh marah, kau boleh tidak
memandangku.. tapi ku mohon.. jangan benci aku.. hanya kau yang aku punya Hee
Joon-ah.. jangan benci Appamu.. ini semua kesalahanku..”
“aku tidak mengerti Oemma..”
“kau akan tahu nanti..” Kim Woori
menatap teduh mata Hee Joon sang putra. Rasanya ingin sekali ia memeluknya tapi
itu tidak bisa untuk saat ini.
::
::
::
::
Ha Myung Jung
tersenyum menang di depan Moon Cae Won, keduanya sedang di ambang kenikmatan.
Rupanya licik dan picik perbuatan kedua insan itu.
“bagaimana? Apa agency sudah ada
perkembangan?”
“nde.. berkat anda Tuan Jung..”
“aku tidak ingin semua rencana kita
gagal.. tiga belas tahun yang lalu boleh saja gagal karena wanita itu memang
menyukai Daniel Lee, tapi sekarang aku akan menghancurkannya perlahan-lahan..”
“tapi bukannya agency itu bukan
milik Daniel? Itu milik Kim Woori.. lalu bagaimana bisa kau menyebut ini
sebagai penghancuran?”
Ha Myung Jung
tersenyum “saat ia mengetahui semua kebenaran tragedy tiga belas tahun yang
lalu, itulah penghancuran..”
“bukankah anda mengharapkan Kim
Woori..??”
“dia sudah membuatku sakit terlalu
dalam dan sekarang aku rela jika dia kujadikan tumbal untuk semua ini..
lagipula itu perbuatannya bukan?”
Moon Cae Won hanya
mengangguk. Ternyata di balik sikap tenang Ha Myung Jung dia orang yang sangat
mematikan. Dendam tiga belas tahun yang lalu masih ada. Dia tidak berhasil
menghancurkan musuhnya dengan materi.. mungkin, perasaan memang harus dibalas
dengan perasaan.
Tapi.. kenapa ia
tidak menghukum saja Kim Woori.. bukankah dia sumber masalahnya. Kalau di runut
pun Tuan Lee itu tidak bersalah, dia bahkan korban dari kekejihan Kim Woori dan
Ha Myung Jung.
Ah, lupakan. Moon
Cae Won tidak peduli. Asalkan impiannya terwujud. BigMoon Agency kembali
mendapat nama di kancah dunia hiburan. Itu artinya ia akan semakin
mengembangkan sayap kinerjanya hingga merajai Agency lainnya. Littlestar sudah
di ambang batasnya, dan BigMoon mulai melayang ke atas.
::
::
::
::
Ki Yong Gun
membawa Donghae ke rumah Daniel Lee. Karena sedikit kuatir maka Kyuhyun ikut
dengan mereka sekalipun dalam perjalanan tadi Donghae sering meledeknya jika
Kyuhyun hanya ingin bertemu dengan Aerin saja. Ya, keduanya sudah mulai akur
sekarang, Kyuhyun tidak curiga bahkan mengijinkan jika Donghae dekat dengan Aerin
juga. Asalkan mereka melakukan itu di depan mata Kyuhyun..
“jadi jika kau macam-macam padanya
aku akan langsung melemparmu..” ungkap Kyuhyun.
“kau jahat sekali hyung.. apa kau
juga bermaksud membunuhku diam-diam?”
“ya kalau kau memang melanggar kesepakatan
kita..”
“kesepakatan apa??” tiba-tiba Aerin
muncul dan tak sengaja mendengar sebagian percakapan mereka.
“Noona…. Eouhm… itu… kesepakatan..”
“aku dan Donghae sedang berlomba
memainkan game.. dan ada kesepakatan diantara kami soal itu..” potong Kyuhyun
sebelum namja di sampingnya ini berbicara banyak.
“Aiigooo.. kalian masih saja seperti
anak kecil..”
Kedunya nyengir
dengan alasan..
::
::
Jadi di sinilah
mereka sekarang..
Daniel Lee sudah
menghadap orang yang di maksud.. namja itu menatap mata Donghae teduh. Ini
pertama kalinya mereka bertemu intens sekalipun Aerin sudah banyak menceritakan
tentangnya.
“kau…”
“Lee Donghae imnida, Tuan Lee..”
sopannya.
“kau.. tinggal dengan Yong Gun ssi
selama ini?”
“nde, samchon yang merawat saya
selama ini..”
“kau tidak kuliah?”
“euhm… itu.. sementara ini tidak..
sebenarnya, saya sedang mengumpulkan uang untuk kembali ke sana… tidak enak
jika merepotkan samchon terus..” ungkapnya sambil melirik ke arah Yong Gun di
sampingnya yang menampakkan wajah tenang bahkan ia tak berkomentar apapun
dengan jawaban Donghae.
“aku tidak akan panjang lebar..
hanya saja, jujurlah padaku tentang semuanya..”
“nde??”
“aku mendengar banyak soal dirimu
Donghae ssi.. Yong Gun mengaku jika kau adalah anak yang ditemukan olehnya,
tapi ia juga pernah bercerita jika Oemmamu yang menitipkanmu padanya.. Hee Joon
pernah mengatakan kau asisten manager The Hero.. Aerin juga bilang jika itu
karena sebuah kecelakaan.. lalu sekarang kau tiba-tiba mengaku sebagai Song Gi
Soo, tapi kenapa kau tidak mengenali Oemmamu saat ia berada di rumah keluarga
Choi?”
Degh!!
Daebak!!
Tuan Lee ini
memang orang yang pintar. Sebegitu banyak yang ia tahu dan ia anilisa soal Lee
Donghae.
“dan juga.. harusnya kau tahu saat
bertemu Sekretaris Ji di Little Star.. tapi kenapa kau diam saja? Apa
sebenarnya yang terjadi pada kalian??”
Semua terdiam
mendengar pertanyaan bertubi itu. Termasuk Yong Gun, ia bahkan melupakan jika
Daniel Lee bisa dengan mudah mengetahui banyak hal tentang seseorang yang
diinginkannya.
Tapi.. apa mungkin
dia juga sudah tahu soal Kim Woori, atau Ha Myung Jung.. bahkan Moon Cae Won
selama ini?? Hanya saja dia sedang diam..
“Appa….” Aerin ingin sekali
menyelamatkan Donghae
“aku belum selesai…” sergahnya “jadi
sekarang jujurlah.. Song Gi Soo.. atau.. Aiden Lee??”
Mendengar nama itu
semuanya semakin terkejut.
“Appa… kenapa Aiden??” protes Aerin
“semenjak kau bercerita soal
keyakinanmu.. Appa mencari tahu semuanya.. dan bukankah Appa sudah berjanji
padamu Aerin??”
“Tuan…Lee..”
“Yong Gun ssi… tak perlu
berpura-pura juga dengan semua ini..”
Kini mereka
menatap Donghae menunggu anak itu berbicara.. tapi bukannya bicara, Donghae
lebih terlihat sedang ketakutan.
Hingga detik
berikutnya…
“Ap….appa…. bogoshipoyo…”
Hiks..
Hiks..
Donghae terisak
keras..
Yong Gun dan Aerin
tertegun, hatinya sudah tak bisa dirasakan lagi. Hanya Daniel Lee yang masih
bisa berpikir normal, karena jika kau tahu.. Kyuhyun pun tak kalah terkejutnya.
Hiks..
Hiks..
Hanya itu yang
terdengar hingga beberapa menit.. dan mereka masih diam tanpa komentar apapun.
“Na… Aiden.. imnida..” serak Donghae
di tengah tangisnya “bogoshipoyo… Ap..Appa… Noo..na..”
Aerin terasa
sangat lemas saat penuturan itu berlanjut..
Jika ia bisa
dengan mudah menemukan adiknya selama ini lalu kenapa tidak dari kemarin saja?
Kenapa baru sekarang??
“Donghae-ya..” panggil Yong Gun.
“samchon… aku.. aku sudah.. tidak
tahan lagi.. aku.. sangat.. merindukan Appa… jongmal bogoshipoyo..”
Yong Gun
mengerti.. ia tak bisa menahan perasaan yang memang sudah ditahannya belasan
tahun itu. Hak Donghae untuk mengakui dirinya yang sebenarnya..
Tanpa menunggu
lagi akhirnya Aerin berlari mendekati Donghae, menariknya dalam pelukan erat
hingga keduanya kini terisak bersama..
“Aiden babo.. jongmal baboya..
babo.. babo.. babo..” berulang kali ia mengucapkan kata itu sambil memukul
punggung Donghae.. “waeyo?? Kau ini babo atau apa eeohh?? Kenapa kau tidak
pulang? Wae??”
Hiks..
Hiks..
Hanya membalas
pelukan. Itu yang bisa dilakukan Donghae sekarang tanpa peduli jika mereka berdua
menjadi tontonan..
“Noo…naa… bogoshipoyo..”
“nado.. Aiden-ah.. nado…”
::
::
Aerin bertanya..
“bagaimana kau selamat Aiden-ah??
Semua orang menganggapmu terbakar waktu itu.. lalu siapa yang kami temukan
itu??”
“Gi Soo hyung yang menolongku..”
“MWO??”
“arrhh…..” tiba-tiba ia kesakitan..
“arrhhg.. Appa.. appo…” Donghae menjambak rambutnya sendiri..
“yaa… hentikan Hae..” bentak Yong
Gun “Nona, tolong jangan tanyakan itu sekarang.. kau masih ingat kejadian tempo
hari kan..?”
Aerin tidak akan
lupa.. bagaimana Donghae saat mengamuk.. kekuatan itu akan muncul. Ia
mengangguk paham maksud Yong Gun.
“Mian Aiden-ah..” peluk Aerin lagi..
“kau mau aku menyanyi lagi?”
Donghae menggeleng
di tengah sakit yang di tahannya.. rupanya ia bisa mulai mengontrol emosinya.
Daniel Lee yang juga sudah mendengar tentang kemampuan putranya kini tahu..
Akhirnya Daniel
Lee mengajukan pertanyaannya yang lain..
“jadi kau mau pulang kan??”
Tidak ada yang
menjawab pertanyaan itu. Donghae dan Aerin sudah merasa tenang sekarang. Yong
Gun juga sudah pasrah apapun yang dilakukan Donghae. Kyuhyun yang masih setia
berada di sana pun diam..
“nde…”
Akhirnya ia
menjawab “untuk saat ini biarkan mereka menganggapmu Song Gi Soo, karena jika
mereka tahu kau Aiden.. maka bisa jadi hal yang buruk terjadi.. Ki Yong Gun
ssi.. sebaiknya temani Aiden di sini, pekerjaanmu ku alihkan untuk menjaganya..
bukankah kau dulu juga seorang bodyguard? Dan kau Kyuhyun ssi.. tolong
rahasiakan hal ini dari siapapun termasuk hyungmu sendiri..”
Ya, Kyuhyun
mengerti kecemasan Daniel Lee dan mulai sekarang tidak ada alasan ia
mencemburui hubungan Aerin dan Donghae..
“aku lega jika kau mau kembali
pulang, dengan begitu aku bisa mengawasimu Aiden-ah..” ah, sejak kapan Daniel
Lee menjadi overprotective?? “ini demi kebaikanmu sampai masalah ini selesai..
beberapa hari lagi persidangan itu dibuka.. dan tentunya Ha Myung Jung maupun
Moon Cae Won akan lebih mengerahkan orangnya untuk mencarimu.. jadi sementara
jangan keluar kemana-mana dulu..”
“ta…pi… App..pa..”
“aku tidak menerima alasan Aiden..
sudah cukup kesalahan yang kulakukan tiga belas tahun yang lalu karena
membiarkan mereka dengan mudah membawamu pergi..”
Jadi itu
alasannya. Daniel Lee mencemaskan kejadian itu terjadi ulang..
“tenang saja Tuan, saya akan
mengawasinya..” sanggup Yong Gun
“samchooonn…” rengeknya
“tidak Hae.. jangan merajuk… turuti
kata Appamu..”
“waeyo…” ia masih mencoba merengek..
“aku akan menemanimu..” kali ini
janji Aerin “aku akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk bersamamu.. untuk
mengganti yang sudah kita lewatkan..”
Hah, baiklah..
Donghae tidak bisa berbuat apapun sepertinya sekarang selain menuruti perkataan
mereka..
“iishh.. nde, arraseo..”
::
::
::
::
Apakah masalah
selesai sekarang? Tidak! Ini baru permulaan..
Kyuhyun linglung
berjalan sepanjang lobi LittleStar, tertinggal beberapa pekerja yang masih
setia dengan agency itu. Sejak HeeJoon tidak lagi mempedulikannya nasib para staf
dan karyawan tidak karuan..
“Kyuhyun-ah..”
“Shi Yoon hyung? Kau di sini??”
“euhm… perjuangan kita belum
berakhir.. kau pikir aku bisa merelakan apa yang aku lakukan selama ini demi
konser kalian? NEVER!!” rupanya namja itu memang manager sejati dan pekerja
keras “ini bukan masalah ketenaran.. ini masalah kesalah pahaman.. kesalahan
bukan pada kita dan semua yang bekerja di sini tapi masalah pribadi yang
dijadikan alasan untuk menghancurkan Agency.. issh, bagaimana bisa mereka
selicik itu? Jika yang menjadi masalah adalah program acara maka aku bisa
terima..” gerutunya tak henti.
Kyuhyun hanya
mendengarkan itu dan membenarkan kemudian..
“kau benar hyung, tidak bersama
dengan LittleStar pun kita bisa berdiri.. tapi masalahnya adalah kesetiaan..
selama ini Littlestar yang membuat kita terkenal jadi saatnya kita
menyelamatkannya.. kita tunjukan –TheHero- sesungguhnya..”
“tapi bagaimana caranya hyung?”
lanjutnya.
Shi Yoon tampak
berpikir sejenak.. lalu..
“kita kumpulkan dulu orang-orang
yang masih bersedia setia dengan Agency.. kita tunjukkan bukan LittleStar yang
bermasalah, hanya Nyonya Kim saja.. kita memang bekerja dibawahnya tapi bukan
berarti kita budaknya.. kita ini orang-orang seni.. jadi, kita tunjukan kerja
kita..” Ujar Shi Yoon menggebu.
Kyuhyun memandang
kagum.. “sepertinya semangat Donghae ada padamu sekarang..”
“mwo??’
“nde.. gayamu sudah mirip dengannya
hyung…”
“YAAA.. aku serius Kyuhyun-ah..!!”
“nado, hyung…”
“isshh…”
::
::
::
::
Aerin duduk di tepi ranjang Donghae dimana
namja itu berbaring tapi tak tidur. Sekalipun belasan tahun tidak bertemu tidak
ada rasa canggung diantara mereka.
“apa
kau senang aku kembali Noona?” Aerin mengangguk “bagaimana hidupmu selama ini?
Eoh.. tak perlu kau jawab.. aku sudah tahu semua.. samchon selalu
menceritakannya padaku.. jadi aku tahu.. saat kau naik kelas, saat kau mendapat
juara.. bahkan saat kau pertama kali bertemu Kyuhyun hyung.. aku senang kau
bahagia Noona..”
“tapi
aku tidak tahu tentang dirimu sama sekali Aiden-ah.. itu hal paling menyedihkan
bagiku..”
“benarkah??”
“euhm…”
angguknya lagi.
“jika
begitu maukah kau memulainya lagi??”
“isshh…
kau tidak pernah berubah rupanya.. YAAKK.. berapa usiamu sekarang??”
“aaiigoooo..
kenapa aku jadi lupa ya kalau kita ini dalam satu umur yang sama? Sebaiknya aku
tidak memanggilmu Noona.. itu berlebihan kurasa…” goda Donghae
“YAAKK!!
AIDEN!!”
Ha…ha… “akhirnya ada yang meneriaki ku dengan
nama itu..”
“berhenti
menggodaku atau akan ku…”
“wae??
Bukankah kau merindukanku Aerin??”
“APPAAAAA!!!”
tanpa kata lagi Aerin sudah berteriak..
BRAAKK!!
“waeyo??
Gwaenchana??” nampak Daniel Lee masuk ke kamar itu dengan panik “Aiden
gwaenchana??” tanyanya lagi.
Begitu mendengar perntanyaan itu, malah tawa
dari kedua anaknya yang di dapat.
“Appa,
Aerin mempermainkanmu.. aku baik-baik saja..” ujarnya dan malah memperbaiki
posisi berbaringnya mencari yang lebih nyaman “aku bahkan sebentar lagi akan
tidur.. hah..” imbuhnya sambil memejamkan mata.
“YAK!!
APA-APAAN INI?? KALIAN… BERSIKAPLAH DEWASA…”
Bukannya takut, mereka malah makin tertawa
melihat kemarahan sang Appa..
“ini juga teriakan kecemasan pertama
kali yang kudengar…” ungkap Donghae membuat amarah Daniel Lee merendah..
“gumawo… Appa…” senyumnya dan kali ini ia benar-benar mengambil posisi tidur.
Merangkul boneka milik masa kecilnya, menarik selimut lalu rapat memejamkan
mata.
Ayah dan kakaknya masih terdiam melihat
kelakuannya.. sampai kemudian terdengar deru napas teratur yang mengherankan..
“dia…
tidur..??”
“nde,
Appa…”
“hah..
dasar aneh…”
“dia
tidak berubah bukan? Bisa secepat itu terlelap hanya karena merasa nyaman..”
Daniel setuju. Posisi itu sudah lama hilang
dari pandangannya.. Aiden kecil selalu tertidur begitu memeluk boneka
kesayangannya.. boneka dari sang oemma yang dibelikan persis seperti milik
Aerin. Anehnya.. mereka selalu tahu mana milik masing-masing..
“aku
merindukan ini..”
“euhm…
nado.. Appa..”
::
::
=Tbc=
Anyeong anyeong… akhirnya bisa selesai juga part ini
sekalipun sedikit merambat.. hehehehe…
Tuh kan bener donghae itu aiden hehehe tapi tentunya masalah belum selesai malah baru dimulai makin seru ff nya dan selalu ditunggu lanjutannya ^^ fighting!!!
BalasHapusHehehe ternyata Donghae bener2 Aiden..
BalasHapusNext chapter Author.. ;)
Benerkan, donghae itu aiden.
BalasHapusAkhirnya donghae mengakuinya jga...
Aa., penasaran kelanjutannyaa...
Semoga masalahnya cpet selesai...
Next chinguuuuu
Akirnya ngaku jg tu donghe . Semangat
BalasHapusMasalah belum selesai bahkan ini baru permulaan .. Wahhhh penasaran .. Semangat thor fast update yaaaa plissss
BalasHapusAhhh donghae adalah Aiden...
BalasHapusFast update ya chingu..
Fighting
Akhirnya ketahuan jg klu donghea itu aiden....tpi penasaran gmna dia bsa selamat dri kecelakaan itu..
BalasHapusNext ya thor...fast update....please..please..please...
Penasaran bgt soalnya....
Akhirnya ketahuan jg klu donghea itu aiden....tpi penasaran gmna dia bsa selamat dri kecelakaan itu..
BalasHapusNext ya thor...fast update....please..please..please...
Penasaran bgt soalnya....