Sumary :
Saat aku memandang
matanya di awal musim dingin lalu, aku turut membeku. Namun ketika tangannya
menyentuh jemariku, cuaca tiba-tiba menjadi hangat. Sejak saat itu.. aku merasa
sudah jatuh cinta padanya.. dialah cinta pertamaku.. dan tekadku kini ialah
menemukannya lagi, aku yakin akan mengenalinya walau kami tak bertemu lagi
sejak belasan tahun lalu..
####
Scene 01_
(♫ Sky, SuperJuniorKRY,
instrument ♪)
Namja yang masih
mengenakan seragam sekolahya itu merebahkan diri di atas lantai ruang tengah rumahnya.
Rumah yang ia tinggali bersama Umma, Appa dan seorang Samchon . Di sisih kanan
rumah itu terdapat kedai milik keluarganya yang menjual Jangjamyeon. Ia tak
peduli betapa ramainya kedai dan sibuknya umma serta Appa melayani pelanggan
apalagi di jam makan siang seperti ini. Tas punggung warna biru tua
kesayangannya dijadikan alas kepala..
“hah.. ottokhe??” keluhnya..
#-#
“ANYEOOOOONGGG…..”
Sapaan yang diteriakan
itu mengundang perhatian banyak orang, terutama pemilik kedai Jangjamyeon itu.
Seorang lelaki muncul dan tersenyum saat tahu siapa yang berteriak, diikuti
wanita setengah baya yang masih terlihat cantik di usianya yang tak muda lagi.
“Sungmin-ah.. kau datang? Kenapa tidak memberi tahu
dulu?”
“apakah kejutanku berhasil??” ucapnya. Sungmin mengambil
duduk di meja belakang..
“kau ini.. bagaimana keadaanmu? Kau makan dengan baik?
pekerjaanmu??”
Sungmin tersenyum
mendengar pertanyaan bertubi dari namja itu “aiissh.. Appa tidak perlu cemas,
aku selalu bekerja dengan baik..” mereka tertawa bersama “ah, Donghae masih di
sekolah?” Sungmin melihat kesekeliling mencari namdongsaeng kesayangannya.
“baru saja pulang, kurasa masih di dalam..” tutur wanita
setengah baya itu. dia adalah Nyonya Lee, Umma mereka.. “masuklah, kurasa
dongsaengmu akan terkejut melihat hyungnya pulang..”
“bukankah harusnya hari ini pengumuman kelulusan??” tanya
seorang pegawai kedai yang bertubuh tinggi dan berparas tampan. Jelas dia
berasal dari China terlebih logat bicaranya sedikit aneh saat melafalkan
beberapa kata.
“OMO, kau benar Hankyung-ah..”
Ketiganya lalu berlari
mencari Donghae yang ditemukan masih berbaring di lantai menatap langit-langit.
“YAK!! apa yang kau lakukan? Katakan bagaimana hasil
ujianmu? Kau lulus?”
Donghae mengeluh lagi..
“isshh…” ia jelas tahu suara siapa itu. Donghae mencoba duduk dari posisi
berbaringnya dengan malas lalu meletakkan kepalanya di atas meja sambil
bergumam “Umma… ottokhe??”
“waeyo? Apa kau.. kau tidak lulus?” namja yang adalah
Appanya, duduk di depannya dengan cemas.. “palli.. katakan hasilnya..”
“tentu saja aku lulus, aku ini termasuk murid cerdas..”
“lalu kenapa kau begitu? Wajahmu..”
“Umma.. aku mendapat beasiswa di Seoul..”
Sesaat mereka terdiam
dengan jawaban Donghae namun setelah beberapa detik akhirnya mereka semua
tertawa.. “jongmal?? Kau tidak bohong??”
“aniyo….”
“lalu.. wajah itu kenapa?”
“Appa….” Donghae menatap Ayahnya “artinya aku harus pergi
ke Seoul kan? Lalu Appa dan Umma bagaimana? Aku tidak bisa jauh dari kalian??
Yesung Samchon bahkan jarang di rumah..”
“MWO?? hahaha….” Kali ini Sungmin yang tertawa, membuat
Donghae berjengkit kaget…
“HYUNG? Sejak kapan kau ada di sini??”
“sudah sejak tadi, kau saja yang melamun…” di koyaknya
kepala sang dongsaeng hingga ujung rambutnya berantakan “bagus kalau kau bisa
ke Seoul, kau bisa tinggal denganku di sana.. kurasa Kyuhyun tak akan keberatan
kalau aku mengajakmu..”
“hah, benar kata Sungmin.. kau bisa tinggal bersama.. dan
masalah kami tak perlu cemas, ada Hankyung yang membantu..”
“lagi pula kau tak pernah membantu kami Hae..” tambah
Nyonya Lee.
“Umma….” Rengeknya.
“dan lihat.. kau ini namja.. bagaimana bisa semanja itu
eeooh??”
“aiihhss.. arra!! Aku akan pergi.. tapi umma dan appa
harus mengunjungiku setiap minggu..”
“ya.. kau pikir Mokpo dan Seoul secepat kedipan mata??
Belajarlah mandiri.. Sungmin akan menjagamu di sana..”
Donghae menatap Sungmin
memelas “hyung….”
“lebih tepatnya mengawasimu Hae..” Sungmin
memperingatkan.
#-#
Sungmin meletakkan
koper Donghae di atas sebuah ranjang..
“kau tidur di atas!” tunjuk Sungmin pada ranjang tingkat
dua itu.
“jadi hyung tinggal di tempat ini? ku kira di apartemen..
lalu ini tempat apa?” Donghae memandang seisi ruangan dengan heran.
“sewa apartemen mahal.. lagi pula tempat ini tidak buruk
juga, yang penting kita bisa menempatinya tanpa bayar sewa..” terang Sungmin
“sebenarnya ini studio game milik Kyuhyun..” Donghae bisa paham itu, di pinggir
ruangan terdapat banyak alat permaianan hampir mirip di game center saja. dua
buah komputer di atas meja dan beberapa majalah game tersebar di sampingnya.
“apa dia tidak marah aku ikut tinggal di sini?”
“kau tenang saja, aku sudah mengatakan kalau kau akan
tinggal bersamaku.. asal tidak mengacaukan tempatnya kita masih bisa aman tak
akan di usir olehnya..” kata Sungmin seakan seperti sebuah ancaman bagi
Donghae.
#-#
Namja jangkung itu
duduk di sofa kecil berwarna hijau gelap sambil menghela napas panjangnya.
Matanya terpejam erat dan sesekali tangannya memijat keningnya sendiri. Namun
ia tercekat membuka mata kembali saat sebuah benda dingin menyentuh keningnya.
“minumlah dulu..” rupanya Sungmin meletakkan sekaleng jus
jeruk di sana.. “waegurrae??” sambil ia meneguk jus jeruk miliknya.
“aku bertengkar lagi dengan Appa..”
“Tuan Cho menyuruhmu mengurusi perusahaannya?? Itu
kewajibanmu kan?” tebak Sungmin pada temannya, Cho Kyuhyun, putra pemilik Cho
Group.
“tapi aku tidak bisa, aku ingin menyanyi atau pencipta
game saja.. aaahh.. aku berdoa Ahra noona bisa melakukannya..” harap Kyuhyun
“eooh, kau bilang dongsaengmu sudah datang..” tanyanya kemudian.
“Donghae?? ah.. itu dia..” Sungmin menunjuk seorang namja
yang baru saja keluar dari kamar mandi. Setelan kaos warna putih dan celana
selutut menampilkan kesederhanaannya namun tak menutupi ketampanan wajahnya.
Kyuhyun terdiam
melihatnya “dia sangat tampan..” bisiknya.. ‘sepertinya
aku pernah melihatnya..??’ tanyanya dalam hati.
“Hae-ya.. kenalkan ini Kyuhyun..” Donghae yang merasa
dipanggil pun mendekat dan memberikan hormat pada Kyuhyun membuat namja itu
kembali pada kesadarannya.
“Anyeong Kyuhyun hyung… Lee Donghae imnida..” kenalnya.
“Sungmin banyak bercerita tentangmu..” ujarnya “kau bisa
tinggal di sini semaumu..” sambutnya.
Krrrrkkkrrrkk….
Sungmin menutup muka.
Donghae nyengir menahan malu. Kyuhyun hanya tertawa..
“kau lapar??” tanya Kyuhyun setelah mendengar bunyi suara
perut Donghae. Donghae mengangguk lucu sambil mengerucutkan bibirnya dan
Kyuhyun semakin dibuatnya geli “arraseo, kita makan..”
“persediaan makanan sedang habis..” kata Sungmin, artinya
ia tak bisa membuat masakan tanpa bahan-bahannya.
Kyuhyun mengerti
“gurrae.. kita makan di luar saja, aku sedang ingin makan kimci.. setelah itu
kutemani kau belanja untuk bahan memasak besok..”
Donghae berlonjak
gembira “Kajja hyung.. aku sudah kelaparan!!” serunya tanpa malu lagi.
#-#
(♫ Your Eyes, SuperJunior
♪)
Kyuhyun masih
memperhatikan Donghae dari tadi. Ia merasa ada yang aneh dengan perasaannya
sendiri.. ia memperhatikan waktu ia makan, bersikap manja pada Sungmin.. sampai
semua hal..
“ottokhe??”
“mashitttaaaa….”
“arra.. habiskan ini..” Sungmin menyodorkan potongan
daging di piring Donghae..
“kau menyukainya?” Kyuhyun mendapat anggukan sebagai
jawaban.
Mereka menikmati acara
makan bersama itu untuk pertama kali dan selanjutnya hal seperti ini akan
sering terjadi mulai sekarang.. setelah tiga puluh menit berlalu, sesuai
janjinya Kyuhyun menemani Sungmin belanja bahan makanan di supermarket 400
meter dari tempat mereka makan tadi.
#-#
Lee Sang Hyeon, namja
paruh baya itu menutup pintu kedai dan segera masuk ke dalam rumahnya. Ia
mendapati isterinya tengah memarahi seseorang di ujung ponselnya. Senyum tenang
terlihat di bibirnya membuat wajah tampan waktu mudanya kembali terlihat.
mungkin itu yang membuat Lee Eun Jae mau menerima dirinya. Kebahagiaan muncul
ketika mereka memiliki putra yang sangat dimanjakannya selama ini.
“Yak, kau itu sudah besar Hae-ya…” suaranya “jangan
membuat Sungmin repot, lakukan semua sendiri.. dan ingat, Appa dan Umma tidak
akan mengunjungimu dalam minggu ini..”
“waeee??”
rengek Donghae terdengar..
“Umma sudah katakan, kau bukan anak kecil lagi.. kau
sudah bukan murid TK.. aaiisshh anak ini..” keluhnya “sudah!! Umma ada
pekerjaan.. jaga dirimu baik-baik..”
Pip…..pip.pip……..
Ponsel itu dimatikannya
paksa secara sepihak.
Brrrraakkgh.!!
Sang Hyeon dan Eun Jae
menoleh ke arah suara.. pintu rumah mereka ada yang membuka keras.
“Yesung-ah.. jangan bertingkah seperti Donghae..” Eun Jae
mengomel pada namdongsaengnya yang baru pulang kerja.
Yesung mendesah “ahh..
mianhae noona..” namja yang menjadi seorang pengacara itu sepertinya sedang
lelah. Buktinya ia duduk menghadap meja makan yang masih kosong dan meletakkan
kepalanya di sana dengan lunglai. Sang Hyeon mendekat di sisi lain,
menyelidik..
“ada masalah?”
“ini kasus terakhir yang harus kuhadapi hyung..”
“mworago?? kau.. kau dipecat??”
“aniyo….” Yesung mengangkat kepalanya “aku mendapat
tawaran kerja tim sebagai pengacara publik di Seoul, mereka bilang aku cukup
kompeten untuk bergabung dengan tim yang lebih khusus..”
“SEOUL??” ulang Eun Jae “jadi kau juga akan ke sana??” Yesung
mengangguk. Eun Jae mengikuti jejak Sang Hyeon “kalau begitu kau bisa
membantuku mengawasi Donghae?”
“Nooonnnaaa…. Donghae bukan anak kecil, kau terlalu
memanjakan dia sampai-sampai kelakuannya saja masih kekanakan.. jangan
berlebihan!!” berontak Yesung. Padahal baru saja Eun Jae memarahi Donghae agar
tidak kekanakan tapi ia sendiri yang memperlakukannya seperti anak kecil.
“lalu aku harus bagaimana?? Hanya dia putraku yang bisa
ku miliki..”
“aaiisshh…” Yesung mengacak rambutnya “percayalah
padaku!!” lanjutnya seakan tahu arah pembicaraan Eun Jae.
#-#
(♫ Dream Boy, CNBLUE ♪)
Seoul_
Namja berkacamata itu
menghampiri namja lain yang nampak sebaya dengannya. Namja yang sedang menebar
pesona tampannya walaupun ia tak sengaja melakukan itu. Yeoja-yeoja tertarik
padanya tanpa instruksi seakan terhipnotis.
Senyum tipis
tersungging indah saat tangannya menyodorkan kertas kontrak kerja pada namja
tampan itu.
“ige mwoya?” begitu datarnya saat melirik kertas di
depannya.
“mereka menawarkan kontrak program baru yang akan tayang
bulan depan..”
Dia membaca “reality
show? Apa mereka tahu aku dengan Kibum?”
Namja kacamata itu
berpikir “sepertinya begitu, lagipula kau dan dia adalah actor yang
diperhitungkan.. menurut mereka acara itu akan sukses dan mendapat ratting yang
tinggi.. kau tau artinya, bukan cuma masalah honor tapi juga kepopuleran..”
ujarnya yang adalah manager itu.
“hah.. kau tahu kan bagaimana hubunganku dengan Kibum?”
“lebih dari tahu.. tapi kau tidak bisa kalah dari Kyuhyun
kan? Apa kau akan menyerahkan kontrak ini padanya?”
“mworago?”
“Kyuhyun di urutan kedua kalau kau menolak tawaran
mereka..”
Siwon mengoyak
rambutnya “aiissshh.. Kibum sudah tahu?”
“sudah menandatangani kontrak..”
“benarkah?” kaget Siwon “anak itu tidak tanya aku dulu??”
kesalnya “arraseo, aku terima tapi karena aku tak ingin Kyuhyun yang
mendapatkan kontrak itu bukan karena Kibum..”
Siwon nampak sebal.
Kibum adalah namjacingu yang dijodohkan orangtuanya. Dengan terpaksa ia
menerima itu karena tak ingin melihat kemarahan Ummanya.
#-#
Aninde
naneun aninde juhngmal iguhn mari andweneunde
Pabeul muhguhdo jami deul ddaedo michyuhnneunji geudaeman boyuhyo
Uhnjena nareul jongil namaneul motsalgehae miwuhnneunde
Uhttuhke naega uhttuhke geudael saranghage dwaenneunji isanghajyo
Nae maeumeun geudaereul deudjyo muhribootuh balkkeutkkaji
Chingoodeul nareul nollyuhdo nae gaseumeun modoo geudaeman deullyuhyo
Hanadoolset geudaega wootjyo soomi muhjeul guhtman gatjyo
Geudae misoreul damasuh maeil sarangiran yorihajyo yuhngwuhnhi
I love you Love you Love you Love you Love you Love you yeah
… (♫ Listen to You, Kyuhyun ♪) …
Pabeul muhguhdo jami deul ddaedo michyuhnneunji geudaeman boyuhyo
Uhnjena nareul jongil namaneul motsalgehae miwuhnneunde
Uhttuhke naega uhttuhke geudael saranghage dwaenneunji isanghajyo
Nae maeumeun geudaereul deudjyo muhribootuh balkkeutkkaji
Chingoodeul nareul nollyuhdo nae gaseumeun modoo geudaeman deullyuhyo
Hanadoolset geudaega wootjyo soomi muhjeul guhtman gatjyo
Geudae misoreul damasuh maeil sarangiran yorihajyo yuhngwuhnhi
I love you Love you Love you Love you Love you Love you yeah
… (♫ Listen to You, Kyuhyun ♪) …
Suara kas Kyuhyun dan
jemari pianis Sungmin menghangatkan hati yang mendegarnya.
Prok…prok..prok..
Donghae memberikan
tepuk tangannya yang meriah..
“kau menyanyi sangat bagus hyung….” Pujinya
Keduanya menoleh “eoh,
kau sudah pulang Hae?” tanya Sungmin dibalas anggukan Donghae yang langsung
duduk setengah berbaring di sofa. “kau sudah makan?” kali ini ia menggeleng
“arra, ganti bajumu.. aku akan menyiapkan makan malam..” ujarnya.
“ne, hyung..”
Donghae tak menunggu
lama, ia hanya butuh lima menit untuk ganti baju dan sekarang duduk manis di
depan meja makan. Supit yang dipegangnya di pukul-pukul ke piringnya yang masih
kosong sambil berteriak..
“PALLI HYUNG…!!”
Kyuhyun menikmati
pemandangan itu “kau sudah sangat lapar??”
Donghae hanya
mengangguk..
#-#
“Palli hyung.. aku sudah sangat lapar..” Rengek Kibum
saat matanya melihat Siwon berjalan ke arahnya di restoran langganannya.
“kenapa kau baru datang?” tanyanya.
“mian..” Siwon mengambil duduk di depan Kibum lalu
memanggil pelayan. Keduanya memesan menu yang sama “kau tahu kan kalau jadwalku
padat hari ini.. lagi pula kau yang memaksaku ke sini..”
Kibum sinis “kau tidak
suka??”
“ani.. hanya saja memang aku banyak pekerjaan jadi aku
malas kemana-mana.. setelah ini aku hanya ingin tidur..”
Kibum menyeruput
cappucino yang sudah dipesannya dulu “tetap saja lebih baik makan dulu sebelum
tidur, kau tidak menjaga kesehatanmu dengan baik..”
“aku bukan anak kecil Kibum-ah.. Ryeowook juga selalu
mengingatkanku..”
“arraseo…”
#-#
“aku sudah katakan noona, aku tidak ingin pulang hari
ini..” Kyuhyun membanting ponselnya ke sofa setelah ia mendapat panggilan dan
Ahra, kakak perempuannya. Donghae yang sedang membaca buku pelajarannya sedikit
terkejut karena hampir terkena lemparan itu..
“ooommoo!!”
Kyuhyun menoleh “eooh,
mian Hae-ya.. gwaencana?”
“harusnya aku yang bertanya padamu hyung.. kau baik-baik
saja? kenapa ponsel tidak bersalah itu kau banting? Sudah tidak sayang lagi
padanya eooh??”
“iisshh..” Kyuhyun mengoyak kepalanya sambil duduk di
samping Donghae “Ahra noona menyuruhku pulang..” keluhnya “kau tahu Hae?
bagaimana rasanya kalau apa yang kita inginkan tidak bisa kita raih?? Appa
selalu menyuruhku untuk belajar mengenai perusahaan, menjadi seorang pemimpin..
tapi.. bagiku.. hidupku adalah menyanyi..”
“kau bukannya sangat beruntung hyung? Kau bisa menjadi
orang paling kaya..” polosnya
“OMO!! Uang bukan segalanya Hae.. ada kalanya ia tak akan
bisa menolongmu..”
Donghae memiringkan
kepalanya memikirkan perkataan Kyuhyun.. “ah, aku tidak mengerti hyung..”
“sudahlah.. kajja temani aku battle game..”
“kajja!!”
#-#
Caffe..
Jemarinya lincah
memainkan hitam putih itu..
♫ When The Love Fall, Yiruma ♪
Pengunjung caffe tampak
menikmati lagu yang di mainkannya dengan apik. Beberapa orang menatapnya sayu
seakan terbawa alunan piano itu hingga ia enggan beranjak dari duduknya. Tak terkecuali
mereka yang duduk di ujung ruangan dekat jendela kaca yang terbuka lebar. Tiga
orang berhadapan dengan satu meja dengan kue pesanan di atasnya beserta
secangkir espresso, secangkir teh gingseng dan segelas milk shake.
“aku sudah mengatakan pada mereka kalau kita menerima
tawaran itu..”
“Kau tidak bertanya padaku?”
“aku yakin kau mau hyung, kecuali kau ingin Kyuhyun yang
menggantikanmu..”
“aku memang tidak ingin dia mengambil posisi itu
Kibumie.. tapi bukan berarti kau seenaknya mengambil keputusan atasku. Itu
adalah pekerjaan Ryeowook..” ia menoleh pada namja kacamata yang duduk di
sampingnya.
Kibum tersenyum sinis
“kau tidak bisa diatur olehnya hyung.. dia hanya manager.. kau yang punya
keputusan..”
“kau sendiri siapa??” datarnya “Ryewook sangat membantuku
dan aku menghargainya, kau tidak bisa memperlakukan seorang manager semaumu
Kibumie..”
“apa maksud hyung ada hubungannya dengan Henry?? Si Moci
itu?” Henry, manager Kibum. Usianya di bawah Kibum membuatnya tak bisa berkata
apapun saat Kibum memarahinya. Ia tak bisa melawan orang yang lebih tua darinya
dan juga karena ia baru saja datang ke Seoul. Tak memiliki banyak uang
mengharuskannya menerima pekerjaan Kibum sampai ia sendiri mampu berdiri dengan
kakinya.
“aku tidak bermaksud. Hanya saja belajarlah menghargai
orang.. mendengarkan orang.. kau tidak hidup untuk dirimu sendiri..”
“tentu saja.. Reality Show itu juga bukan untuk diriku
semata Siwon hyung..” Kibum selalu saja bisa mengelak perkataan yang ditujukan
padanya.
Siwon kembali menyesap
espresso pesanannya, ia berpikir itu dapat sedikit mengurangi rasa jengkelnya
pada Kibum.
Permainan piano
selesai..
Siwon mengalihkan
pandangannya pada sang pemain yang berdiri dan sedang memberi hormat pada
pengunjung caffe.
“kansahamnida…” ucapnya sambil membungkukkan tubuh hampir
90 derajat. Kemudian ia menutup piano saat ada orang yang memanggilnya “Sungmin..
kemarilah..”. ia mengikuti seseorang itu.
Di sinilah ia -Sungmin-
sekarang.. di ruang pemilik caffe..
“waeyo hyung?”
Dia tersenyum “aku senang
karena sejak kau memainkan piano itu pengunjung caffe ini bertambah..” ujarnya
“gumapta Sungmin-ah..”
“harusnya aku yang berterimakasih Leeteuk hyung..”
Kembali Leeteuk
tersenyum lalu berdiri sambil mengambil sesuatu di dalam laci mejanya kemudian
memberikannya pada Sungmin “ini yang harus kau terima saat ini..” Sungmin
giliran tersenyum bahagia “gumapta hyung..” ia memberikan hormat pada Leeteuk,
sang boss.
Sungmin segera keluar
dari ruangan Leeteuk, bersamaan dengan pertengkaran Siwon dan Kibum. Sedikit
Sungmin memberi perhatian pada mereka tapi akhirnya ia lewat begitu saja..
“Cho Kyuhyun akan mengalahkanmu kalau kau bersikap
seperti ini padaku hyung!” seru Kibum. Siwon berdiri menatap Kibum dengan mata
jengkel. Sungmin yang tadinya hanya lewat berhenti saat mendengar nama Kyuhyun
disebut. Ia menoleh, menatap penuh tanya pada mereka. Kibum sendiri membalas
tatapan Siwon dengan berani.. Mereka saling menatap…
( ♫ Hate You, Eru ft Yong
Jun Hyun ♪ )
**tbc**
Wah masih bingung sih sama ceritanya,,, tapi ditunggu lanjutannya ^^
BalasHapushehe.. iya.. baru masuk part 1 belum kelihatan alurnya.. :)
BalasHapusyg mau tahu alurnya, ya harus dibaca sampai lanjut n lanjut... hehehe...
ditunggu part selanjutnya :)
BalasHapus