Sumary :
Saat aku memandang matanya di awal musim dingin lalu, aku
turut membeku. Namun ketika tangannya menyentuh jemariku, cuaca tiba-tiba
menjadi hangat. Sejak saat itu.. aku merasa sudah jatuh cinta padanya.. dialah
cinta pertamaku.. dan tekadku kini ialah menemukannya lagi, aku yakin akan
mengenalinya walau kami tak bertemu lagi sejak belasan tahun lalu..
####
Scene 02_
( ♫ Slow, SG Wannabe ♪ )
*before*
“Cho Kyuhyun akan mengalahkanmu kalau kau bersikap
seperti ini padaku hyung!” seru Kibum. Siwon berdiri menatap Kibum dengan mata
jengkel. Sungmin yang tadinya hanya lewat berhenti saat mendengar nama Kyuhyun
disebut. Ia menoleh, menatap penuh tanya pada mereka. Kibum sendiri membalas
tatapan Siwon dengan berani.. Mereka saling menatap…
*now*
Ponsel Sungmin
berdering..
“yeoboseyo..”
“…………....”
“arraseo.. aku akan pulang sekarang..”
Panggilan dari Kyuhyun
membuatnya kembali melangkahkan kaki keluar dari tempat itu.
#-#
At class_
Eunhyuk duduk dengan
kasar di samping Donghae, melempar tas punggungnya di atas meja sambil menghela
napas panjang..
“huuuhhh..”
“waeyo?” tanya Donghae tanpa menatapnya. Matanya sibuk
dengan pensil yang ia pegang di atas kertas kosong.
“pengumuman di depan, kau membacanya?”
“ani..”
“Agency mengadakan seleksi lagu untuk soundtrack reality
show terbaru mereka..”
“hhmm….”
“Show Me Your Love, akan di nyanyikan oleh Cho Kyuhyun..”
“MWO??” pekik Donghae “MWORAGO?? CHO KYUHYUN??”
Eunhyuk berjingkat
“YAK!! waeyo? Kau mengenalnya??”
“Eunhyuk-ah..” Donghae mengubah posisinya menghadap
Eunhyuk kali ini “kalau aku bilang aku tinggal dengannya kau akan percaya?”
“issh..” cibirnya “memangnya kau siapa bisa tinggal
dengannya??”
Donghae mendudukkan
kepala “sudah ku duga..” keluhnya.
“apa kau benar tinggal bersamanya?” selidiknya.
“ne, di studio game miliknya.. hyungku tinggal di sana
juga jadi aku mengikutinya..”
Eunhyuk mendelik “OMO!!
Kau.. serius??”
“ssttt…. Jangan keras-keras, aku tak ingin ada yang
mendengar..”
#-#
Donghae mondar-mandir
sambil memegang secarik kertas berisikan syair lagu yang baru saja di tulisnya.
“ottoke??”
“waeyo?”
Donghae memutar
tubuhnya melihat siapa yang menyapanya “hyungnim…” Sungmin dan Kyuhyun pulang bersama
“kalian sudah pulang?”
“ada masalah?”
“eoohh.. aniiii…” segera ia menyembunyikan kertasnya di
balik punggung.
“jadi?”
“ehm.. aku lapar..” senyumnya “jadi.. bisakah kita makan
sekarang?”
Sungmin mengangguk,
Kyuhyun kembali tertawa mendengarnya “kau selalu aneh saat lapar..” ujarnya.
‘akan lebih aneh lagi jika kau tahu aku harus menyelesaikan
lagu ini hyung..’ batinnya ‘kalau bukan karena nilai yang akan kudapat nanti, aku tidak akan
mengerjakannya..’
#-#
( ♫ Dream Boy, CN-Blue ♪ )
Ryeowook senang, ia tak
perlu memberitahu Siwon harus bagaimana. Nyatanya ia melakukan pengambilan
gambar itu dengan baik. Walau kesal dengan Kibum ia masih bisa bersikap
profesional di depan kamera.
Akhirnya pengambilan
gambar selesai juga….
“hentikan Kibum-ah..” Siwon melepas tangan Kibum yang
bergelayut di lengannya.
“biar saja hyung, biar semua tahu bagaimana mesrahnya
kita..”
“tapi aku tak suka, kau berlebihan… dan sesuatu yang
berlebihan selalu norak di mataku!” ketus Siwon disambut senyum cibiran
Ryeowook. Ia sama tak sukanya seperti Siwon akan tingkah Kibum.. “Ryeowook-ah..
berikan minumanku..” Ryeowook melempar sebotol air mineral pada Siwon “jadwal
apa setelah ini?”
“kosong..”
“berarti kau bisa temani aku kan hyung? Aku ingin….”
“mianhe Kibum-ah..” potong Siwon “aku akan bertemu Umma
hari ini.. kajja!!” Siwon melewati Kibum begitu saja sambil berlalu diikuti
Ryeowook di belakangnya.
#-#
Namja yang usianya
lebih dari setengah baya itu berkacak pinggang sambil memperhatikan dokumen di
atas meja kerjanya yang baru saja disodorkan sekretarisnya.
“jadi bukan dia pelakunya?”
“ada saksi mata yang bersedia memberi keterangan, Tuan..”
“siapkan pengacara, karena kasus ini sudah membuat orang
lain menjadi tersangkanya.. aku tidak ingin menjadi orang yang jahat dengan
membiarkannya bebas di luar sana sementara orang lain menderita menanggung
kesalahan yang tidak diperbuatnya..”
“baik Tuan Cho..”
Ya, dia adalah Tuan
Cho, Appa Cho Kyuhyun. Di gedung mewah ini ia menjalankan usahanya. Saat ini ia
diperhadapkan dengan kasus yang menimpa salah satu cabang pabriknya 7 tahun
silam.
“seorang pengacara publik baru saja direkomendasikan
untuk menangani kasus ini, Tuan..”
#-#
“aku di sana bekerja noona, bukan untuk menjaga anakmu
itu..” Yesung mengeluh enggan dengan permintaan Lee Eun Jae, kakak
perempuannya.
“arraseo.. tapi dia bisa tinggal dengamu kan.. kasihan
Sungmin kalau harus mengurusi anak nakal itu..”
“mollayo.. kalau dia mau dia bisa tinggal bersamaku,
kalau tidak ya biar saja..” cueknya sambil menata beberapa baju yang akan di
bawanya ke Seoul. Lee Yesung, mendapat tugas baru sebagai pengacara publik di
sana dengan kasus pertamanya..
“jadi ini kasus 7 tahun lalu?”
“benar.. perusahaan Cho mengajukan petisi untuk membuka
kembali kasus kebakaran pabrik mereka di Jinan.. aku belum membaca keseluruhan
permasalahan yang ada jadi belum bisa ku jelaskan sekarang..”
“tidak usah dijelaskan..” ujar Sanghyeon suami Eunjae
“lakukan saja pekerjaanmu dengan baik..”
“arraseo hyung..”
“kajja.. ku antar kau ke stasiun.. jangan ada barang yang
tertinggal..”
“hmm.. mianhae, aku harus pergi.. kuharap kalian di sini
baik-baik saja..”
“kau tenang saja, Hankyung bisa diandalkan..” Sanghyeon
mencoba mengurangi kecemasan Yesung.
#-#
“Umma, aku tidak mau!” rengek Donghae di ponsel saat
Eunjae menghubunginya, ia menjejakkan kakinya ke lantai seperti anak kecil
“kenapa aku harus tinggal dengan samchon? Apa hyung tidak cukup?”
“Yesung tinggal sendiri.. lagi pula Sungmin menumpang di
tempat temannya, kau tidak bisa di sana terus..” suara Eunjae di ujung sana.
Donghae kembali
menggerutu, pasalnya ia malas tinggal bersama Yesung yang memang tak pernah
peduli padanya. Entahlah, Yesung memang tergolong manusia yang super cuek tapi
bagaimana bisa ia menjadi pengacara yang dituntut peduli pada orang lain?
“akan ku tanyakan Sungmin hyung dulu nanti..” akhirnya ia
mengalah, mulutnya mengerucut lucu. Kalau Eunjae Umma melihatnya akan tertawa
keras melihat tingkah konyol putranya itu.
Donghae memang tidak
pernah akur dengan Yesung, selalu ada saja yang membuatnya tidak cocok kalau
sedang bersama dengannya. Yesung akan selalu mencari masalah untuk memarahi
Donghae..
“ottokhe??” guman Donghae “apa harus aku tinggal
dengannya??”
“Waeyo??” Kyuhyun mengejutkan Donghae yang tengah berdiri
di tengah ruangan sambil menggaruk kepalanya acak. Namja tinggi itu lalu duduk
sambil menaruh kakinya di atas meja persis kelakuan seorang boss. Kyuhyun tidak
sendirian, ia bersama dengan Sungmin.
Sungmin menyunggingkan
senyumnya ke arah dongsaengnya “waeyo Hae? ada masalah?”
“hyung…” Donghae mendekat pada Sungmin “Samchon ada di Seoul..”
“jongmalyo??”
“ne, Umma.. menyuruhku menemaninya..”
“ahhh.. arra..” akhirnya Sungmin tahu arah pembicaraan
Donghae “kau.. ragu tinggal bersama dengan Yesung hyung??” Sungmin duduk di
sebelah Kyuhyun
“ne..” Donghae kembali mengikutinya “kau tahu kan
hubunganku dengannya selama ini.. aiisshh!!” Donghae frustasi, semakin membuat
Kyuhyun penasaran..
“apa yang kalian bicarakan?”
“Lee Yesung, samchon-nya Donghae.. dia seorang pengacara
publik. Saat ini berada di Seoul karena tawaran bergabung dengan sebuah team
kasus khusus.. oh.. ku kira itu masalah Appa-mu Kyu..” terang Sungmin yang
memang sudah dihubungi oleh Yesung sebelumnya.
“maksudnya.. kasus 7 tahun yang lalu??”
“ne..”
Kini giliran Donghae
yang tak paham dengan pembicaraan mereka. Sungmin tentunya sudah tahu semua hal
tentang Kyuhyun dan Appanya. Satu hal yang tidak ia ketahui adalah.. kasus 7
tahun lalu akan membuka semua kenyataan yang ada.
“cabang perusahaan di Jinan yang tiba-tiba terbakar.. dan
pelakunya adalah salah satu pegawai Appa yang sangat ia percayai..”
“OMO!! Tunggu sebentar.. Jinan? Kau bilang di Jinan??”
“ne.. aku belum cerita detailnya??”
“lanjutkan..” Sungmin penasaran.
“Appa memiliki banyak anak cabang perusahaan, waktu libur
sekolah aku dan Ahra Noona sering menghabiskan waktu di salah satu wilayah anak
cabangnya.. tapi aku paling suka pergi ke Mokpo dan Jinan.. entahlah.. aku suka
saja..” Kyuhyun mengenang masa lalunya “suatu hari perusahaan di Jinan
mengalami kebakaran hebat dan Appa merugi banyak sekali. Setelah di selidik
ternyata itu perbuatan seorang karyawan Appa yang marah karena tidak mendapat
kenaikan gaji setelah bertahun-tahun bekerja.. tapi rupanya belakangan ini
terungkap bukan dia pelakunya. Ada orang lain yang menghasut.. dan orang itu
sekarang bebas.. hidup tanpa menjalani hukuman..”
“Tuan Cho sudah tahu siapa sebenarnya??” Sungmin masih
penasaran
“ne, Appa sempat curiga dengan satu orang.. dan diam-diam
menyewa detektive untuk menyelidikinya. Kecurigaan Appa benar adanya, dia
akhirnya menyewa seorang pengacara..”
“aku ingin Yesung hyung menemukan pelakunya!!” guman
Sungmin sinis..
“waeyo hyung? Kau terlihat aneh..”
“tentu saja kalau itu menyangkut Abeoji..” geramnya.
Kyuhyun dan dan Donghae terbelahak.. “mworago??”
Sungmin tersadar.. ia
mengatakan yang seharusnya disimpannya sendiri..
“kau menyembunyikan sesuatu dariku hyung? Katakan..”
“katakan Sungmin-ah..” paksa Kyuhyun. Ia merasa ada yang
janggal..
Sungmin menghela napas
panjang.. berat sekali.. “orang yang di tuduh membakar perusahaan itu adalah nae
Abeoji.. Kyu..”
Jgggrrrrr….. grr..
Pengakuan Sungmin
menjadi petir yang menyambar Kyuhyun hingga ia tak mampu berkata..
“hyung..?? jongmalyo?? Kau tidak berbohong kan?? Kau..”
“ani Hae.. itu benar. Aku baru tahu kalau itu
perusahaanmu beberapa bulan terakhir Kyu.. mianhae aku tidak menceritakaan ini
padamu, aku takut kau…”
“merasa bersalah maksudmu??” datar Kyuhyun
“7 tahun yang lalu, sejak kejadian itu.. Abeoji menjadi
seperti orang gila karena kehilangan pekerjaan hingga ia sakit dan akhirnya
meninggal.. aku tidak tahu harus bagaimana waktu itu sampai aku tiba di Mokpo
dan tinggal denganmu Hae..” Sungmin mengingat saat ia bertemu dengan keluarga
Donghae yang bersikap baik padanya, memberinya pekerjaan dan menganggapnya
sebagai anak sekaligus hyung bagi Donghae.
Donghae menundukan
kepala “kau tak pernah bercerita soal itu hyung…”
“sudahlah..” senyum Sungmin “aku tidak harus larut dalam
masalah itu kan, lagipula sekarang Yesung hyung menangani kasus ini..”
“mianhae.. Sungmin-ah.. aku berjanji akan memaksa Appa
untuk segera menyelesaikan kasus ini..”
Sungmin kembali
tersenyum “itu artinya kau harus pergi ke perusahaan Appamu, Kyu.. ottokhe??”
Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali, Sungmin benar.. akankah
ia menerima permintaan sang Appa untuk bekerja di sana?? “tak perlu kau
paksakan Kyu, aku tahu bagaimana dirimu.. biarkan Yesung hyung yang
menyelesaikannya, dia pengacara yang bisa diandalkan..”
Kyuhyun lega.
Donghae merengek..
“lalu aku bagaimana Hyung?? Aku tidak mau tinggal dengan
samchon…”
Sungmin dan Kyuhyun
hanya bisa tertawa mendengar pengkuannya..
#-#
“DONGHAE-ya…” namja itu menoleh menengok siapa yang
memanggilnya sekalipun ia tahu persis itu adalah suara Eunhyuk.
(♫ Happy Together – Super
Junior ♪)
Eunhyuk merangkul
pundak Donghae erat lalu keduanya masuk ke dalam kelas sambil sedikit
berkelahi. Kebiasaan mereka saat bertemu seperti itu memang..
“hari ini Agency datang ke sini..” Donghae mengangguk “kau
sudah membuat lagunya?” sekali lagi ia mengangguk “perlihatkan padaku..”
“Shirreeoo!!” tolak Donghae, ia mengibaskan tangan
Eunhyuk di pundaknya..
“YAK!!”
“aku tidak mau..” ia meninggalkan Eunhyuk berdiri
mematung di depan pintu kelas..
….
Sarangi ireohge ggeutmeoril boyeodo ibyeoli eoneusae naege dagawa annyeong
insal geonnedo
Ajik naegen neol naeryeonohneun ge eoryeoungeol jogeumman siganeul jwo
Sarangi ireohge ibyeoli eoneusae naege dagawa annyeong insal geonnedo
Ajikeun naegen neomu ganjeolhan dan han saram beoreul noheulsu eobseo
I can't live without you, My all is in you
I can't live without you, My all is in you
You
….
(♫ My All Is In You – Super Junior ♪)
Ia menganggukkan kepala
sembari tersenyum menatap deretan nada dan membaca syair di lembar putih itu.
Kemudian pandangannya beralih pada namja yang di depannya..
“kau yang menulis?”
“Ye…”
“aku suka….”
“jongmalyo??” girangnya
“jadi bisa kau tandatangan kontrak sekarang??”
“tentu!!”
Donghae tak mengira
lagunya terpilih untuk dinyanyikan Kyuhyun..
“bagaimana wajah Kyuhyun hyung kalau sampai tahu bahwa
akulah penulisnya??” ia tersenyum sendiri melewati lorong ruangan pertemuannya
tadi..
Eunhyuk yang ternyata
mengekor dibelakangnya bergidik ngeri.. “dasar.. senyum-seyum sendiri??”
sinisnya pelan.. “YAK!! DONGHAE-ya..” teriaknya kemudian membuat Donghae hampir
menabrak dinding pembatas..
“bisakah kau tidak berteriak Hyuk??” Donghae jengkel
“waeyo??”
“baiklah.. akan ku traktir ice cream hari ini..”
Wajah Eunhyuk girang..
ia tahu kalau Donghae sukses dengan lagunya. Ia sendiri tak akan iri atau
marah, karena baginya ini tetap persaingan yang sehat.. “Kajjae.. Palliwa!!”
seret Eunhyuk.
#-#
“kau akan memberitahu Kyuhyun ssi kalau kaulah penulis
lagu yang akan dinyanyikannya??” tanya Eunhyuk dengan mulut penuh ice cream.
Donghae menggeleng
“ani..”
“wae?”
“biarkan Kyuhyun hyung tahu sendiri..”
“Hey….” Tiba-tiba seseorang menyapa mereka.. –Sungmin-
ternyata ini tempat kerjanya.. “kau menraktirnya??”
“hyungnim??? Ne.. aku… aku punya hutang padanya..”
Sungmin mengerutkan dahi mencerna jawaban Donghae “maksudku.. kemarin Eunhyuk
sudah menolongku mengerjakan tugas hyung..”
Eunhyuk membenarkan, ia
tak perlu kode dari Donghae untuk kebohongan ini..
“arraseo… baiklah, lanjutkan.. hyung harus ke sana..”
Sungmin memang harus kembali bekerja, ia sudah ditunggu piano di ujung caffe
untuk dimainkannya.
“mainkan lagu dengan bagus hyung..” ujar Donghae.
#-#
(♫ Your Eyes – Super
Junior ♪)
“hmm.. Kyu hyung memang
tampan..” guman Donghae sambil menatap foto Kyuhyun di atas meja komputer ruang
tengah studio mereka “kalau aku harus tinggal dengan Yesung Samchon, artinya
aku tidak bisa melihatmu sesering yang ku bisa, hyung…hah…” ia menghempaskan
tubuhnya di atas sofa.
Pluuukkk..
Sebuah jaket terlempar
tepat di kepalanya yang tersandar di punggung sofa.. membuyarkan semua
hayalannya..
“uuhh…”
“OMO!! Mianhae..”
“aiiggooo… HYUNG!!” teriaknya “kau ini… issshh!!”
Kyuhyun hanya tertawa
melihat adegan itu.. Sungmin memang tak sengaja melempar jaket itu. ia kira tak
ada orang di sana..
“kau sedang apa??” Kyuhyun duduk di samping Donghae
“memikirkanmu…” sinisnya.. “tentu saja aku…”
“tidak ingin pindah ke tempat Yesung hyung..” lanjut
Sungmin. Bagaimana ia bisa tahu pikiran Donghae? ah, mungkin karena mereka
sudah saling tahu..
“tidak bisa ku putuskan sekarang.. Samchon juga akan
sering pergi membiarkanku sendirian di sana..” Sungmin paham, Yesung memang
akan sering keluar rumah untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kasihan Donghae juga
kalau sering ditinggal.. tapi.. halloo!! Dia bukan anak lima tahun lagi kan??
Kembali Sungmin bergidik geli memikirkan dongsaengnya..
“aku…” Donghae ingin mengatakan sesuatu..
“lapar?? Kajja kita makan…” kali ini Kyuhyun yang
menyahut perkataannya. Donghae mengerucutkan bibir lucu..
“kau juga bisa menebaknya hyung??” dibalas senyum oleh
Kyuhyun.
“kalian darimana??” ia kembali bertanya..
“oh.. kami lupa bercerita, aku dan Sungmin mendapat
project rekaman baru.. ada lagu baru dari seorang penulis yang ku nyanyikan dan
Sungmin akan mengiringi suara pianonya..”
“fishie…” kata Sungmin
“mwo??”
“itu nama penulisnya..”
“nama yang lucu..” ungkap Kyuhyun sempat membuat Donghae
marah kalau ia tidak melanjutkan perkataannya “tapi aku suka lagunya, ia
menulis dengan sangat baik..”
Donghae bangga pada
dirinya sendiri..
(♫ Falling Star – Super
Junior ♪)
Senyum-senyum sendiri…
tak bisa dikatakan betapa bahagianya dia karena lagu yang ia tulis benar-benar
dinyanyikan Kyuhyun.. ah, perasaan apa ini? Donghae sendiri tidak mengerti,
mengapa ia begitu berat jauh dari Kyuhyun??
Apakah mungkin…
“….HAE!!”
“ah, ne.. wae hyung??” gelagapnya..
“kau sudah kenyang?” tanya Sungmin.
“isshh..” bagaimana ia kenyang? Makan saja belum..
“kajja…” ajak Kyuhyun.
**tbc**