=Part 5=
“mianhae…” pinta namja berbaju polos dengan jaket
tebalnya, ia tak sengaja menabrak Donghae yang tengah berjalan.
Sedikit menggerutu karena
ia harus ditinggalkan Kibum sendiri dan berjalan kaki malam ini, ia menimpali
“gwaenchana.. Ajussi..”
“aigo, apa aku terlihat begitu tua?” tanyanya
“eooh?” Donghae terkejut “hyung?”
Namja tadi tertawa
melihat ekspresi Donghae “ne, panggil aku hyung.. Jung Yun Ho..” ia mengulurkan
tangannya.
“Choi Donghae imnida..” sambut Dongha dengan senyum
lebarnya.
“kau mau kemana? Bukankah sekolahmu sudah usai dari
tadi?” tanya Yunho.
Donghae yang masih
memakai blazer sekolahnya tersenyum “aku baru saja kerja part time hyung,
sekarang aku akan pulang..”
“baiklah, kalau begitu biar kuantar..”
“mwo? aniyo..”
“ayolah.. anggap saja sebagai permintaan maafku.. jangan
menolak..” jujur Donghae ragu, ia baru saja mengenal Yunho tapi ia sudah
menawarkan bantuan. Namun Donghae tidak melihat wajah lain dengan maksud jahat.
“ne.. kajja..” akhirnya.
Yunho menghentikan
mobilnya di depan sebuah rumah.
“jadi ini rumahmu?” Donghae mengangguk
“kau tinggal dengan siapa?” tanyanya lagi
“Noona dan Hyungku, orangtua kami sudah meninggal sejak
lama..” jelas Donghae, ia tahu Yunho juga akan menanyakan orangtuanya nantinya.
“mianhae..”
“gwaenchana hyung.. ahh, kau mau masuk dulu?”
“aniyo.. aku harus segera pergi..”
“ne, gumapsemida hyung sudah mengantarku..” pamitnya
“aiishh..” tangannya mencari sesuatu di dalam tas “aku lupa membawa kunciku..”
Yunho tersenyum mendengar
gumaman Donghae, ini akan jadi momen menarik..
“ah, hyung.. aku turun sekarang..” pamitnya untuk
kesekian kali. Yunho hanya mengangguk kecil memperhatikan setiap gerak Donghae.
Namja itu masih melihat
bagaimana Donghae masuk rumahnya..
Tok..tok..tok..tok..
dengan tempo cepat ia mengetuk pintu.
“yak.. kau tidak bisa membedakan kepala dengan pintu?”
seru seseorang yang membukakan pintu. Donghae meringis, ia tidak tahu kalau
Siwon sudah berada di depannya.
“kajja..”
“yak, hyung.. lepas.. appo!!” Donghae merengek saat Siwon
menjewer telinganya sambil masuk ke dalam rumah. Jelas ada pertengakaran di
sana. Yunho masih menyaksikannya di luar jendela yang terbuka tanpa gorden.
“ini balasannya karna kau menjewerku hyung!” ucap Donghae
di atas punggung Siwon. Ia tidak ingin Siwon menurunkannya dari gendongan “bawa
aku ke kamar hyung..” pintanya.
“YAK.. KAU INI!!” protes Siwon tapi ia tak melawan juga,
ia tetap menggendong Donghae dan membawanya ke kamar.
Perkelahian yang sering
terjadi antara Siwon dan Donghae akan selalu berakhir dengan candaan mereka.
Bahkan saat Sora datang, ia akan membiarkan kedua dongsaengnya bertengkar
sampai mereka lelah dan berhenti sendiri.
“Noona kelihatan lelah..” tanya Donghae
Sora mengangguk, ia
memang lelah hari ini karena membantu Yuri menyiapkan pernikahannya dua hari
lagi. ia lempar cardigannya ke samping, meletakkan kepalanya di bahu Donghae
dan memejamkan mata.
“setelah Yuri menikah semua ini akan berakhir..”
“Noona, kau tidak ingin menyusul Yuri noona.. apa kau
terlalu sibuk bekerja sampai tak memikirkan kebahagiaanmu sendiri?”
Sora mendongak “kenapa
kau bertanya seperti itu?”
“aku ingin noona bahagia.. impianku hanya melihat kau dan
hyung bahagia..” ungkapnya.
“lalu kau sendiri?” sahut Siwon
“kebahagiaanku adalah saat kalian hidup bahagia..”
“ani Hae..” Sora mengusap kepala dongsaengnya “kau harus
punya kebahagiaan sendiri selain hal itu.. kau mengerti?”
“noona dan hyung sudah banyak berkorban untukku.. sejak
umma meninggal..” tunduknya lesu “hanya kalian..”
“tentu saja karena kau dongsaeng kami.. sudah kewajiban
kami untuk menjagamu.. arrachi..!” seru Siwon “kau tahu kami sangat
menyayangimu?”
“nado hyung..” Donghae mengerucutkan bibirnya lucu
membuat Sora dan Siwon tertawa kecil. Selelah apapun mereka hari itu, hanya
dengan melihat Donghae baik-baik saja sudah mengobati lelah mereka.
“kajja kita makan.. aku sangat lapar” ajak Siwon
kemudian.
………………………………………………………………………..
“aaiisshh kau ini.. bagaimana bisa kau menyukai Yoona
eeoh?” tanya Eunbi pada Eunhyuk, dongsaengnya.
“yak, noona.. aku berhak suka pada siapa saja..”
“tapi kenapa harus Yoona? Kau kan tahu kalau Yoona adik
Yesung..” Eunbi geram.
“noona, kau belum menikah dengannya jadi aku masih punya
kesempatan untuk mendekati Yoona noona kan?”
“Yak.. Eunhyuk-ah!! Kenapa kau tak pernah mau mengerti
oohh?” teriaknya membuat Tn.Lee muncul di tengah mereka.
“waeyo?”
“Appa.. Hyuk menyukai Yoona.. lalu aku bagaimana?”
“apa itu benar Hyuk?” Tn.Lee menatap putranya tenang,
Eunhyuk mengangguk. “lalu menurutmu bagaimana dengan noonamu?” Eunhyuk terdiam.
Di sisih lain ia tahu kalau dirinya salah, dia dan Eunbi tak mungkin menjalin
hubungan dengan dua orang yang masih sedarah. Tapi perasaannya.. apakah salah??
“aaiisshh..” Eunbi kesal, ia berjalan cepat meninggalkan
Eunhyuk dan Appanya.
……………………………………………………………………..
“Jihyun-ah.. palliwa!!” teriak Sungmin. Jihyun yang
tergopoh segera masuk mobil Sungmin dan meringis kecil.
“mianhae Oppa..”
“isshh..” decak Sungmin lalu mengemudikan mobilnya
sedikit cepat.
Eunhyuk makin sebal saat
ia harus berpapasan dengan Donghae. ia menghentakkan kakinya kemudian berlalu
begitu saja. Jihyun yang dari tadi mengekor langsung mengejarnya.
“waeyo?”
“jangan tanya.. aku sebal melihatnya..”
“ada alasannya?”
“tanpa alasan!”
“Yak, kau ini.. kalau kau sebal karena perasaanmu pada
Yoona unnie jangan bawa itu ke sekolah!” seru Jihyun “kau juga menyebalkan..”
ujarnya sebelum ia meninggalkan Eunhyuk sendiri dalam tanda tanya.
“sebenarnya ada apa antara kau dengannya?” desah Kibum
sambil menekuk kedua tanganya, membuatnya sebagai sandaran kepalanya.
“mollayo..” Donghae menggeleng, ia sendiri tidak tahu
kenapa Eunhyuk begitu membencinya.
“apa kau sadar Hae.. kalian semakin mirip saja..”
“apa maksudmu..?” Donghae ikut membaringkan tubuhnya di
samping Kibum di atas atap sekolahnya itu.
“ya.. sikap kalian.. tingkah laku kalian.. kau tidak
menyadari hal itu?”
“huuff…” hela Donghae “Yak, Kibum-ah.. bagaimana
hubunganmu dengan Sanghee?”
“fine..”
“mwo?”
“aku sudah menyelesaikannya.. aku sudah melarangnya
dekat-dekat dengan Minho..”
“mworago?? Haha..” Donghae tertawa “kau bisa cemburu juga
akhirnya..”
“Yak, Aku ini manusia pabo..” balas Kibum.
…………………………………………………………
Yuri nampak gugup dengan
gaun putihnya.
“kau gugup?” tanya Sora
“aku.. sebenarnya bahagia Sora-ya..” ungkapnya
“tentu saja harus begitu, bukankah beberapa menit lagi
kalian resmi menjadi pasangan?”
Yuri tersenyum.. “gumawo
Ra-ya..” ucapnya pada Sora yang hari itu dimintanya untuk jadi pendampingnya.
“dongsaenmu odie?”
“sebentar lagi.. Siwon masih menjemput Hae di
sekolahnya..”
“dia boleh ijin?”
“ne..” angguk Sora.
Benar saja, Siwon dan
Donghae yang masih dengan seragamnya datang. Mereka duduk di deretan bangku
bersama dengan Daewoo dan Taeji.
Acara pernikahan Yuri
dengan Chulsoo yang tidak terlalu mewah itu berjalan sesuai harapan. Hanya ada
yang menganggu pikiran Sora dari tadi. Namja yang menjadi pendamping Chulsoo
yang kini duduk di sampingnya.
“aku tidak menyangka kalau kau teman dari calon isteri
Chulsoo hyung..”
“ne..” singkat Sora
“waeyo? Kau masih canggung denganku?”
“a..ani..”
“lalu?”
“eeoohh..”
“hmm.. ku harap kita bisa bertemu lagi nanti.. ada banyak
hal yang ingin kubicarakan denganmu.. maukah kalau kita jalan-jalan bersama?”
Sora tercekat. Apa itu
artinya ajakan untuk kencan?
“ne..” Sora lebih terkejut lagi saat ia mengiyakan ajakan
itu.
Namja itu tertawa kecil
“kau tidak berubah rupanya..”
Sora hanya tersenyum. Ia
tidak bisa banyak bertingkah saat ada dia –Yesung- namja yang pernah menjadi
teman dekatnya dulu. Kalau bukan karena Yesung pindah mungkin mereka bisa
menjadi sahabat dekat.
Tak jauh dari mereka,
Siwon dan Donghae sudah menahan tawanya. Pasalnya baru kali ini mereka melihat
Sora bersama dengan seorang namja selain mereka berdua tentunya.
“kau kenal namja itu hyung?”
“ne, tak kusangka kalau Yesung ssi pemilik JYK chanel
adalah teman lama noona..”
“MWO??” seru Donghae, ia menatap Siwon meminta kepastian.
“kau tidak percaya?”
“jadi dia..dia..”
Siwon tertawa melihat
wajah dongsaengnya yang terkejut, sama sepertinya beberapa menit yang lalu saat
ia melihat Yesung.
………………………………………………………..
Yesung, namja itu
mengingat dengan jelas wajah Sora siang tadi. Ia tersenyum sendiri.
“kau semakin yeopo Sora-ya.. sifatmu tidak banyak berubah
selain kau lebih dewasa dan tegar kini..” ungkapnya “aku makin tidak bisa
melupakanmu..” di pandangnya foto Sora yang dengan diam-diam di ambilnya.
……………………………………………………….
“Noona, kenapa tidak bilang kalau teman Noona itu pemilik
JYK?”
“Donghae-ya.. berhentilah bertanya..” Sora menyandarkan
kepalanya di punggung sofa berwarna coklat.
“apa kau senang?” giliran Siwon
“apanya?”
“aku senang kalau Noona akhirnya bisa dekat dengan
seorang namja.. selain kami tentunya..” lanjutnya.
“aaishh.. ada apa dengan kalian ini?” guman Sora, ia
meninggalkan kedua dongsaengnya dengan sedikit kesal.
“kami merestuinya noona!” teriak Donghae disambut tawa
Siwon sebelum Sora menutup pintu kamarnya.
“OMO!! Aku harus ke ChonDaeNeun.. Heechul Ajjussi pasti
sudah menungguku..” ujar Donghae “hyung, aku pergi dulu ne..” pamitnya.
“kau tidak ingin minta ijin dulu hari ini?” Siwon sedikit
cemas.
“animida.. lagipula ada komik baru yang harus ku susun..”
jelasnya.
“arra.. pergilah, nanti ku jemput..”
“kau tidak ke Bi-Coffie hyung? Hari ini harusnya kau
membantu Sungmin hyung kan?”
“tentu saja sepulang dari sana aku akan menjemputmu Hae..
sudah, jangan membantah..”
“arra..”
Heechul tengah berteriak
saat Donghae datang. Ia melihat sepertinya Ajjussi itu tengah di buat repot
lagi oleh Kyuhyun.
“Bocah!! Aaiissh kau ini.. kenapa kau turunkan semua buku
itu eeooh?”
“aku ingin membacanya Appa..”
“Kibum-ah, kenapa kau tidak melarangnya.. kau tidak lelah
menatanya lagi?”
Kibum menggeleng “ani
Ajjussi.. aku juga ingin membacanya..”
“yak, bagaimana kalau ada pelanggan masuk?”
“tenang saja Ajjussi.. mereka tidak akan kabur hanya
gara-gara satu rak ini berantakan bukan?” jawab Kibum makin membuat Heechul geram.
“Ajjussi..” panggil Donghae “biar ku urus mereka..
kembalilah ke depan..” lerainya. Heechul menurut, ia selalu percaya pada
Donghae.
“ne.. baiklah.. aku pusing melihata mereka..” ujarnya
sambil berlalu.
Donghae membatu Kibum
menata kembali buku-buku itu setelah beberapa menit membujuknya dan Kyuhyun untuk
berhenti membaca di saat jam kerja.
“oohh.. ada.. kau cari saja di rak sebelah sana, kalau
kau butuh bantuan panggil saja mereka..” suara Heechul. Rupanya ada pembeli
yang masuk ke dalam toko mereka.
Donghae dan Kibum tidak
memperhatikannya, mereka masih asik dengan buku-buku di tangannya.
“kau mencari buku apa hyung?” tegur Kyuhyun pada seorang
namja yang baru saja datang.
“aku mencari…” belum sempat ia bicara “YAK!! kau lagi?”
teriaknya.
Donghae dan Kibum
sama-sama terkejut. “Eunhyuk?”
“aaiisshh menyebalkan sekali.. kenapa aku harus melihatmu
di sini?”
“aku dan Kibum bekerja di sini” terang Donghae.
“hah.. aku tak jadi membeli buku..”
“mana bisa begitu? Hanya karena kami bekerja di sini
bukan berarti kau tidak mau membeli buku di sini..” seru Kibum.
Eunhyuk berdecak “hari
yang menyebalkan..” gumannya. Ia tak ambil pusing, melangkahkan kakinya
meninggalkan toko itu.
Donghae menatap Heechul
dalam “mianhae Ajjussi..” sesalnya.
“gwaenchana Hae.. dia bukan satu-satunya pembeli..” kata
Heechul. Ia sangat memperhatikan Donghae dan Kibum selama ini. baginya mereka
bukan sekedar pekerja tetapi sudah lebih dari itu. bahkan selama ini, Heechul
sering turut campur masalah Kibum atau Donghae selagi ia bisa membantu mereka.
Kakinya menyepak pelan
batu kecil di pinggir jalan dekat halte bus. Sesekali ia menengok ke arah kanan
menunggu seseorang yang sudah berjanji akan menjemputnya malam ini. ia sudah
membiarkan Kibum pulang sendiri dengan bus, haruskah hyungnya lupa untuk
menjemputnya?
“isshh..” gerutu seseorang di sampingnya.
“eeoohh.. kau?” Donghae tidak percaya kalau ia bersama
Eunhyuk sekarang “kau naik bus?”
“waeyo? Bukan urusanmu!”
Donghae tak menyahut, ia
memilih diam daripada ribut lagi dengan namja itu.
Deru mesin motor halus
menggema jalanan sepi, berhenti tepat di depan Donghae.
“kau lama hyung!” kesalnya “kau tidak tahu aku sudah
hampir mati kedinginan di sini..”
Siwon tersenyum melihat
dongsaengnya “mianhae.. ini..” ia memberikan jaketnya pada Donghae. tak
menunggu lama Donghae menerimanya, Siwon sudah mengenakan lengan panjang dan
lagi Siwon tidak alergi dengan udara dingin. Segera ia naik di boncengan
Siwon,.
“eeoohh.. Eunhyuk-ah.. aku pulang dulu ne.. mungkin
sebentar lagi bus terakhir datang..” pamitnya. Siwon menoleh, ia baru menyadari
ada orang lain selain mereka.
“omo.. kau Eunhyuk?”
“ne, Siwon hyung.. jadi kau hyungnya Donghae?”
“kalian teman?” tanya Siwon tanpa menjawab pertanyaan
Eunhyuk.
“Eunhyuk teman sekelasku hyung.. kau mengenalnya?” sahut
Donghae
“Aigo, kenapa aku tidak tahu.. hm.. dia ini dongsaeng
Eunbi Noona, pemilik Bi-Coffie..”
“Mworago??”
“ah, sudahlah.. kau menunggu Sungmin?”
“ani.. aku.. oh itu dia..” sebuah mobil hitam berhenti
tepat di samping mereka “Hyung..”
“Hyuk.. kajja..”
Donghae memperhatikan
namja yang baru saja turun dari mobil itu. ia kenal persis siapa dia.. “YunHo
hyung?”
Namja itu menoleh
“Donghae-ah?” jelas YunHo tidak terlalu terkejut karena ia sudah tahu kalau
Eunhyuk dan Donghae adalah teman “aku menjemput tuan muda Eunhyuk..” jawabnya
ringan. Donghae mengangguk, ia mengerti kini.
“ah.. arra.. kalau begitu kami pulang dulu..” Donghae
memandang Siwon “kajja hyung..” Siwon tak menolak, ia segera mengemudikan
motornya sedikit lebih cepat.
‘semua serba kebetulan bukan? Tapi kebetulan yang indah
kurasa..’ batin YunHo.
“HYUNG!”
“ah, ne..” dia tersadar kembali kalau ia harus segera
membawa Eunhyuk pulang.