Rabu, 16 Mei 2018

Always Nae Dongsaeng 3

Part =3=
Paran Band sedang mengikuti audisi di kampusnya…
…………………….FLY-SUJU KRY………………………….
‘YEAH….’ prok..prok.. dan sepertinya mereka berhasil.. Shim soensaengnim tersenyum bangga melihatnya..
“soensaengnim, ottoke?” hanya dua jari jempol yang mereka dapat darinya.
“apa kita bisa terpilih?” tanya Henry
“wae? Jangan pikirkan itu.. kita sudah memberikan yang terbaik pasti terpilih..” ujar Kibum
“Hyung.. Hyukjae dan Zoumi ikut audisi kan? Aku mau lihat mereka dulu..” tanya Donghae pada Siwon.
“jangan kacaukan mereka Hae..”
“ani hyung, justru aku memberikan semangat..”
“aku ikut denganmu..” Siwon mengekor Donghae meninggalkan teman-temannya.
“aaiishh, apa-apaan mereka itu?” heran Kyuhyun melihat mereka berdua “sebaiknya aku juga ikut mereka.. permisi soengsaengnim..” pamitnya
“dasar Kyuhyun aneh!!”
“kalian semua aneh..” ujar soensaengnim “sudahlah, aku pergi dulu..”
“aahh, ne..” Kibum dan Henry membungkukkan badannya.

=purple fairy=
“umma…”
“waeyo Hae? tidak biasanya kau mengganggu umma memasak?”
“ehm.. umma, ada teman yang bercerita kalau dia sedang suka seorang yeoja.. menurut umma apa ia harus segera mengungkapkannya?” tanya Donghae sambil memotong wortel dihadapannya
“kau sedang jatuh cinta? Aaiigoo.. anak umma sudah dewasa ne..”
“ani umma, tadi aku bilang seorang teman..”
“kau tidak bisa berbohong pada umma.. apalagi kalau tidak sedang memakai kacamata seperti itu!!” cibir Leeteuk
“mwo?? Aaaiisshhh….” Donghae makin memotong wortel menjadi kecil
“Yak!! Jangan potong lagi.. kau merusak resep umma!!” teriak Leeteuk “kalau suka pada yeoja sebaiknya cepat katakan sebelum terlambat..”
“kalau dia sebenarnya menyukai namja lain, ottoke?”
“kau hanya boleh berjuang tapi tidak boleh memaksakannya..”
“kalau namja yang disukainya ternyata teman kita sendiri?”
“yak, kenapa kau terus bertanya..?”
“baiklah.. aku tidak jadi membantu umma masak..!!” Donghae pergi meninggalkan kebingungan diwajah Leeteuk.

Kembali Donghae merenung didalam kamarnya yang berantakan tapi nyaman baginya.
‘Kalau yang dikatakan Siwon hyung benar bagaimana? Selama ini Hyukjae hyung tidak pernah cerita soal Sunny noona.. bahkan menurutku mereka hanya sebatas teman. Apa mungkin aku salah? aku hampir tidak pernah melihat mereka begitu dekat yang lebih dari sekedar teman.. aahh.. aku ingat, kemarin hyung sempat mengantar Sunny noona pulang kerumah.. apa itu artinya mereka memang sedang dekat? Aaiisshh… apa yang harus aku lakukan?’
Dicoretnya lembarnya yang dari tadi dipegangnya.. bahkan tak satu not-pun bisa ditulisnya.. ia beranjak dari kamarnya menuju kamar disebelah kirinya.
“hyung…” kali ini ia mengetuk pintu
Klleekk… kepala Hyukjae muncul dibalik pintu “wae? Jangan ganggu aku!!”
“kau sedang apa? Sepertinya tidak melakukan apapun..” Donghae nyelonong masuk kamar itu dan duduk di ranjang Hyukjae.
“Yak!! Apa maumu sebenarnya..?”
“aaiishh, hyung selalu saja seperti itu padaku. Apa aku punya salah? bagaimana kalau kita damai sesekali?”
“kita tidak sedang perang Hae..”
“eeoohh? Aku tahu sebenarnya hyung kesal denganku kan? Tapi sudahlah aku memaafkanmu..”
“mwo?? Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?”
“ani, aku hanya bertanya.. kau sering marah padaku apa itu artinya kau sedang jatuh cinta hyung?”
“MWO??” seru Hyukjae “apa hubungannya?”
“menurut Kibum, kalau orang sering marah dan sensitive karena dua hal.. jatuh cinta atau patah hati!! Aku tidak melihatmu dekat dengan yeoja sebelumnya jadi aku pikir kali ini mungkin kau sedang jatuh cinta..”
“YAK!! PARK DONGHAE!!” Hyukjae memukul kepala dongsaengnya
“hyung, kau suka sekali memukulku..”
“kau yang mulai..”
“kau juga memarahiku.. kapan kau akan memelukku?”
‘grreepp.. Hyukjae terdiam mendengar pernyataan Donghae, benar.. belum sekalipun ia memeluk dongsaengnya. Hyukjae seringkali iri melihat ummanya memperhatikan Donghae lebih darinya.. atau sebenarnya itu hanya perasaannya saja.. Donghae jarang memiliki teman, seharusnya Hyukjae bisa menjadi hyung yang dekat dengannya.. ia ingat berulang kali Donghae mencoba mengajaknya main tapi Hyukjae selalu menolak. Donghae tak berhenti untuk tidak ke kamarnya hanya sekedar untuk menyapa atau mengganggunya..
“ah.. aku tidur denganmu saja malam ini hyung… aku ingin bercerita sesuatu.. aku tidak tahu harus cerita pada siapa lagi..”
“ani!!” jawab Hyukjae lemas “dengan Sungmin hyung saja..”
“hyung.. kau selalu menyuruhku ke Sungmin hyung, padahal kau tahu aku tidak bisa dikamarnya.. aku bisa pingsan karena warna pink dimana-mana.. lagi pula aku tidak bisa cerita padanya hyung.. aku lebih percaya padamu” Donghae mempoutkan bibirnya. Hyukjae hanya tertawa kecil mendengarnya. Ia tahu, ini adalah kesempatannya untuk dekat dengan Donghae kalau dia mau. Dongsaengnya itu seringkali meminta sesuatu padanya bukan pada Sungmin hyung. Donghae selalu lebih merasa nyaman dengan Hyukjae yang tak jauh beda umurnya. Menurutnya mereka bisa melakukan banyak hal dibanding dengan Sungmin yang memang lebih tua darinya dan juga tipe orang yang serius..
“YAK!! DONGHAE, APA YANG KAU LAKUKAN PADA DVD-KU?” Teriak Hyukjae tiba-tiba.
“ini mirip piring terbang hyung, apa disini ada alien juga?” Donghae melempar kaset DVD itu tanpa rasa bersalah
“HENTIKAN!! KAU AKAN MERUSAKNYA…”
“ani hyung, aku tidak memakannya kok..”
“PARK DONGHAE!!” sekali lagi ia berteriak histeris.
“HYUKJAE…. DONGHAE!! Jangan berteriak..” Sungmin muncul di balik pintu kamar Hyukjae yang memang tidak ditutupnya “seperti anak kecil saja…”
“nah.. kau lihat hyung sekarang.. bagaimana aku bisa main dengan Sungmin hyung? Dia terlalu serius..” ujarnya pada Hyukjae
“jadi itu alasanmu menempel padaku?”
“ne!” jawab Donghae mantab. Sungmin tak mengerti apa yang dibicarakan dua dongsaengnya, tapi ia marah karena namanya disebut-sebut.
“ada apa sebenarnya?”
“ani, hanya Hyukjae hyung sedang jatuh cinta.. jadi sebaiknya kita keluar hyung..” Donghae hampir menarik Sungmin keluar.
“YAK!! Aaiisshh.. dasar maknae!! Awas kau..”
“eeoohh, sepertinya Donghae benar…” ujar Sungmin sambil meninggalkan Hyukjae yang masih bingung dengan perkataan hyungnya.

Malam itu Donghae kembali ke kamar Hyukjae..
“hyung… sekali saja ijinkan aku tidur denganmu..”
“ani…” jawab Hyukjae tanpa membuka pintu kamarnya
“hyung… aku menyayangimu.. ijinkan aku memelukmu saja..”
“ani Hae..” Hyukjae tetap tidak membuka pintunya
“hyung.. aku ingin membicarakan sesuatu..”
“ani.. aku tidak ingin tahu apapun soal dirimu Hae-ah.. pergilah.. kau menggangguku!!” kali ini Hyukjae agak keras..
“kau marah padaku hyung?”
“ne, aku marah padamu kalau kau tidak pergi sekarang juga…” setelah itu tidak ada lagi duara Donghae dibalik pintu. Mungkin ia sudah kembali ke kamarnya..

=purple fairy=
Tidak ada yang berubah dari kebiasaannya, sama seperti hari yang lain.. pagi ini ia kembali memperhatikan yeoja itu diruang latihannya. Udara yang dingin tiba-tiba menjadi panas entah memang akan turun hujan atau hanya perasaan saja.
“kau melamun lagi Hae..” kembali Siwon mengejutkannya
“kau lagi hyung?”
“aku tidak tahu harus berkata apa, tapi cobalah untuk bersikap dewasa dalam hal ini.. kurasa kau bisa Hae..”

Donghae berniat menemui Sunny, paling tidak ia akan mendapat jawaban yang pasti darinya. Paling tidak ia akan tahu penantiannya selama ini harus berlanjut atau dihentikan.
“Shindong hyung… kau melihat Sunny noona?” Donghae dikelas Sunny
“ani.. sehabis latihan aku tidak melihatnya lagi.. mungkin di kantin..”
“kau mencari Sunny, Hae?” tanya Zoumi “kulihat dia di taman belakang dengan Hyukjae.. wae? Tumben kau mencarinya?”
“bersama Hyukjae hyung…? Aaah.. ani, ada hal yang perlu kutanyakan saja.. gumawo hyung..” Donghae tak berpikir lagi. Ia segera mencari Sunny.
Dan benar kata Zoumi. Sunny bersama Hyukjae di taman belakang.. mereka bersandar pada sebatang pohon tua. Donghae melangkah mendekati.. sampai satu adegan yang membuat langkahnya terhenti..
“saranghae Hyukkie..”
“Nado, Sunny…” Hyukjae mencium puncak kening Sunny.
‘JLLEEBB!!’ Donghae mendengar semua itu.. kini ia tahu kebenarannya. Siwon benar, Sunny menyukai Hyukjae dan baru saja ia melihat kalau Hyukjae dan Sunny menjalin hubungan..
Tubuhnya gemetar kakinya kaku.. airmata jatuh tak tertahan.. marahkah ia? Atau sedih sebenarnya? Donghae berjalan menjauh dari mereka.. bahkan rasanya ia tak minat untuk latihan hari ini.. dia berlari ke parkiran, mengambil sepedanya dan melaju cepat.. entah kemana ia sendiri tak tahu..