:
:
:
:
:
Donghae mencari Eunhyuk ke suluruh penjuru sekolah tapi ia tak menemukannya. Kini ia malah gelisah jika mengingat semua pernyataan terakhir namja itu.
“waeyo Hae?” Kyuhyun nampak ikut kuatir melihat hyungnya gelisah.
“Kyu, Eunhyuk tidak ada dimanapun.. aku sudah mencarinya..”
Hah..
“kita ke rumahnya saja.. kajja..”
Ajakan Kyuhyun malah membuat Donghae terheran..
“Kyu.. bukannya kau tidak suka bolos sekolah??”
Kyuhyun hanya tersenyum, “nde, aku tidak menyukainya.. tapi aku lebih tidak suka melihatmu seperti ini.. jadi kajja, aku akan menemanimu..”
Namun Donghae melirik Kibum yang hendak bergabung dengan mereka “Kibum..??”
Kyuhyun mengerti maksudnya. Maka ia lebih dulu menyapa Kibum “Bummie-yah! Aku harus pergi dengan Donghae, ada urusan yang harus kami selesaikan. Ini mengenai hidup dan mati.. ku mohon.. katakan itu pada songsaenim nanti..”
Kibum malah mengerutkan kening, ia bahkan belum menyapa mereka Kyuhyun sudah memberinya tugas. Namun kecerdasan anak itu bekerja..
“ada sesuatu??”
“Nde,.”
“baiklah… pergilah..” ia tak menahan mereka. alasannya, Kibum tahu persis Kyuhyun tidak akan melakukan itu jika bukan hal yang sangat penting. Maka dengan ringan ia malah menyuruh mereka pergi.
:
:
:
:
:
:
BRAK!
BRAK!
“HYUNG! BUKA PINTUNYA HYUNG!” Teriak Donghae sambil menggebrak pintu rumah Eunhyuk “EOMMA!! INI AKU DONGHAE.. BUKA EOMMA, JEBAL!!” jeritnya lagi tak sabar.
Kyuhyun di sampingnya tertegun menyaksikan itu semua. Donghae tidak pernah berteriak sehebat itu..
“Hae.. sabarlah,.”
“aniyo Kyu, aku takut mereka sudah pergi tanpa pamit.. hiks..” isaknya.
BRAK!
“HYUNG! EUNHYUK HYUNG!!” lagi teriaknya.
:
Dan…
Krak!!
Donghae menunggu..
Saat pintu terbuka nampaklah mereka berdiri di sana dengan heran..
“HYUNG!!” ujar Donghae langsung menyeruduk Eunhyuk dan memeluknya “jangan pergi tanpa pamit.. kau harus menemuiku dulu.. setidaknya katakan sesuatu.. hiks..”
Eunhyuk tersenyum, ia membalas pelukan itu erat..
Ini pertama kalinya mereka saling memeluk dengan perasaan hangat..
“gumawo Hae.. karena kau mencemaskan hal itu.. hyung tidak akan pergi diam-diam..”
“jeongmal??”
“Nde.. tidak untuk dongsaeng yang cengeng sepertimu..”
“Yak! HYUNG, aku tidak cengeng..”
“jeongmal?? Tapi apa yang ku lihat? Kau kalap seperti orang kesurupan.. menggebrak rumah orang dan berteriak.. bagaimana kalau ada yang mendengar hah??”
Donghae hanya mengerucutkan bibirnya..
“lihat, bahkan kau tak pantas menjadi hyungnya Kyuhyun..”
Mendengar itu, Kyuhyun tertawa menang “Yaa… kau dengar itu Hae.. kau memang dongsaeng.. hahhhahahaha..”
“Kyu, berhenti tertawa atau ku tendang kau sekarang..”
“kau berani padaku eoh??”
“yaaakkk!!”
“hah… sudahlah, kajja kita masuk..” lerai eomma Lee.
:
:
:
*
:
:
:
Kini suasana itu kembali sendu..
“keputusan itu sudah benar Hae, kita tidak bisa bersama lagi..”
“hyung..berapa lama yang kau punya untuk kau habiskan bersamaku?”
“tidak lama.. waktuku terbatas.. mungkin tinggal tujuh malam lagi..”
“MWO?? Sebentar sekali?? Eomma.. tidak bisakah kau memohon untuk lebih lama lagi??” rengeknya.
Sang eomma menggeleng “aniyo Hae, kami sudah diberikan banyak sekali kesempatan.. 17 tahun itu bukan waktu yang sebentar.. kami sudah cukup mengawasimu selama ini. sekarang.. kau harus menerima kenyataan.. kau harus hidup dengan bahagia.. bersama keluargamu..”
“tapi eomma..”
“jangan buat kami mengubah keputusan lagi untuk membawamu bersama kami Hae.. ini kesepakatan kita.. eomma mohon mengertilah..”
Donghae ingin sekali menahan, tapi..
Benar..
Ia tidak boleh egois..
Hidupnya bukan lagi seperti mermaid walau ia masih memiliki kelebihan itu..
Tapi ia kini seorang Donghae yang lain, bukan Donghae dongsaeng Eunhyuk..
:
Ia menatap hyungnya..
“hyung.. kau tidak akan melupakanku kan??”
Eunhyuk menggeleng “selamanya itu tidak akan terjadi Hae,. Hyung akan selalu melindungimu.. menjagamu dari jauh.. jangan cemaskan apapun arrachi..”
“yaksok??”
“euhm…”
“hah.. arraseo, aku akan merelakan kalian pergi.. tapi..” ia menoleh pada Kyu “aku ingin tujuh malam itu bisa bersama kalian.. Kyu, bisa kau membantuku??”
Kyuhyun paham maksud permintaan itu. Ia mengangguk “nde, aku akan mencoba membantumu menjelaskan pada Appa dan Eomma.. tapi Hae..”
“arraseo, kau bisa ikut menemaniku kan.. aku tahu, aku merepotkanmu… tapi Kyu.. jebal, bantu aku.. jika kau tahu perasaanku pasti kau mengerti..”
Sekali lagi Kyuhyun mengangguk..
“euhm.. tenang saja Hae,.”
“gumawo..”
:
:
:
*
:
:
:
Tidak banyak penjelasan untuk meminta ijin tinggal bersama Eunhyuk selama tujuh malam. Mereka mengijinkan dengan syarat Kyuhyun harus selalu bersamanya.
Ya, sejak hubungan mereka membaik, Kyuhyun selalu menempel pada Donghae. Tak sedetikpun ia membiarkan Donghae dalam kesendirian. Bahkan ia berperan sebagai hyung bagi Donghae ketimbang sebagai dongsaeng. Sikap dewasa Kyuhyun dan rasa bersalahnya dulu ia ganti dengan sebuah janji, menjaga Donghae apapun yang terjadi.
Hal itu juga yang membuatnya tidak ingin kehilangan Donghae.
Ia bahkan rela merebut Donghae dari Eunhyuk dengan paksa jika ia tidak melepaskan Donghae untuknya.
:
:
:
:
:
Ini adalah malam terhangat yang bisa ia rasakan. Tertidur di pangkuan eomma yang begitu ia cintai. Dulu.. ia tak pernah melakukan hal ini, karena sedikit saja ia bermanja maka Eunhyuk akan menambahkan satu kebencian padanya.
Sang eomma masih setia mengusap kepala Donghae lembut walau ia tahu anaknya sudah tidur sejak tadi. bahkan ia tak melihat Eunhyuk dan Kyuhyun..
Sebenanya mereka berdua sengaja. Eunhyuk menahan Kyuhyun untuk mendekat. Memberinya banyak waktu untuk bersama sang eomma. Kyuhyun hanya patuh. Toh.. ini hanya sementara. Dia juga tidak jauh dari Donghae.. akhirnya, bermain game menjadi penghiburan baginya.
:
“eomma merasa semuanya kembali seperti dulu Hae..” monolognya “saat kau baru saja tumbuh menjadi seorang remaja.. bertengkar dengan hyungmu lalu semuanya hilang begitu cepat.. eomma, merindukan saat itu..”
Eunhyuk.. ia mendengarkan pengakuan itu dengan perasaan bersalah..
“gumawo, karena kau masih menyayangi kami seperti ini.. gumawo karena memberikan kesempatan bagi kami untuk menyayangimu juga.. gumawo..”
:
:
:
*
:
:
:
Senyum dan tawa Donghae adalah kebahagiaan dan kekuatan mereka. Eunhyuk dan Kyuhyun. Mereka berangkat sekolah bersama pagi ini. Dan entah kenapa Dongha merasa amat senang bisa bersama dengan kedua saudaranya.
“kau senang pagi ini?”
“Nde, Kyu..”
Kyuhyun hanya membalas dengan senyum tipis “kuharap kau bisa tertawa terus seperti itu.. hyung..”
“MWO??” Donghae terkejut “kau memanggilku hyung??”
“aku akan memanggilmu jika kau tidak meninggalkanku…”
Donghae terdiam, walau ia sudah memiliki keputusan tapi tetap rasanya berat saat mengingat lagi pilihan itu.
“aku harus belajar lebih keras lagi Kyu..”
Kyuhyun merangkul pundaknya “aku akan membantumu..”
Sementara Eunhyuk menggenggam tangannya “setelah ini aku ingin kau berjanji untuk selalu bahagia Hae, dan kau Kyu.. aku ingin kau berjanji untuk menjaganya..”
Mendengar itu mata Donghae memanas “hyung…. Jangan barkata seperti itu lagi.. aku ingin kesempatan ini kita gunakan dengan baik. Jebal..”
Eunhyuk menjadi bersalah “nde, mianhae.. aku tidak akan membicarakannya lagi. Kita jalani saja semuanya..”
:
:
:
*
:
:
:
Dunia tidak adil memberikan menuliskan takdir setiap manusia? Atau manusia yang terlalu egois dengan keinginannya?
“aku harus rela saat ini.. aku akan melepasnya dengan tenang karena dia berada di tangan yang tepat.. tolong jaga Donghae, Leeteuk ssi..” Eunhyuk entah sejak kapan sudah menemui Leeteuk. “dia sama berharganya di hidup kita berdua. Aku tahu kau tidak akan rela melepaskannya bukan?? Hanya ini kesempatanku.. hanya ini terakhir kalinya aku bisa mengungkapkan jika aku sangat menyayanginya..”
Leeteuk hanya diam, ia tidak berani bicara..
Eunhyuk tersenyum dewasa.. di mata Donghae sekarang ia menjadi hyung sesungguhnya.
“tapi aku akan meminta pada Tuhan, di kehidupan nanti.. aku ingin menjadi bagian dari kalian.. dengan begitu Donghae tidak akan memilih salah satu diantara kita. Dan kita bisa hidup bahagia..” air matanya meluncur seketika “aku tidak akan egois dengan takdir. Aku sudah meminta satu kesempatan.. dan aku tidak akan meminta lagi.. cukup melihatnya bisa tersenyum bahagia.. aku akan melepasnya.. tapi ijinkan aku tetap mengawasinya dari atas sana..”
Leeteuk pun tak sanggup menahan isaknya. Ia mengerti persis perasaan Eunhyuk dan hanya bisa mengangguk mengiyakan semua angan itu.
“Nde, kita akan menjadi hyung nya di kehidupan lain..”
“euhm.. aku tidak akan segan untuk berbagi..”
“gumawo Eunhyuk ssi… jeongmal gumawo karena membiarkan dia hidup bersama kami..”
“nde.. na ddo..”
:
:
:
*
:
:
:
Jadi di sinilah mereka sekarang..
Di hari yang paling dibencinya..
Di pinggir sebuah danau..
Donghae menatap sendu hyung dan eommanya. Hatinya terlalu sakit untuk menangis tapi air matanya menjawab semua perasaanya.
“jadi kalian pergi sekarang??”
Sang eomma mengangguk “euhm.. mianhae adeul. Eomma tidak bisa bersamamu.. tapi kau sudah punya eomma yang hebat, yang menyayangimu.. dia akan menjagamu.. jangan pikirkan apapun kecuali kebahagiaanmu..”
“eomma..”
“berjanjilah Hae, kau akan bahagia.. demi eomma dan hyung..”
Donghae malah terisak pilu, hiks… “nde.. hiks… eomma.. na… hiks.. yaksokhe!”
Eunhyuk dengan lembut memeluknya, membisikkan kalimat hangat padanya..
“saranghae saengi.. jeongmal saranghae..”
“na ddo.. hyung… hiks.. saranghaeyo..” ujarnya di pelukan Eunhyuk “gumawo, gumawo karena sudah kembali untuk ku walau tidak untuk selamanya..”
Eunhyuk menghapus air mata Donghae “ada Kyuhyun dan Leeteuk yang akan selalu menemanimu. Aku akan mengawasimu dari sana.. berjanjilah, kau akan selalu tersenyum..” Donghae mengangguk kasar “jangan menyesali apapun soal kami.. aku dan eomma pergi kerena memang tempat kami bukan di sini. Ini kehidupan keduamu Hae.. jalani.. jadilah Donghae yang sekarang..”
“hyung…”
“nde…”
“…. Hiks…”
“jaga dirimu Hae..” satu kecupan di berikan Eunhyuk di kening Donghae “uljima…”
:
Jika Tuhan menciptakan sebuah pertemuan itu bukan tanpa perpisahan. Saat jemari tangan erat memegang pada akhirnya harus rela merenggangkan. Donghae menatap sedih pada takdir tapi tak bisa menyalahkannya. Hingga ia pun harus merelakan Eunhyuk dan eommanya pergi..
Keduanya melompat dalam danau.. kembali pada wujud aslinya seekor mermaid.. dalam wujud itu mereka melambai di penghujung. Lalu lenyap dengan senyum tulus..
Tapi Donghae terisak keras.. jatuh tersungkur dengan tubuh melemah. Kyuhyun untungnya setia mendampingi. Memeluk saudaranya erat. Memberinya kekuatan dan semangat..
Hiks..
:
:
-esok, kau akan melupakan semuanya Hae.. mianhae, hyung tidak mengatakan ini padamu.. hyung ingin kau bahagia tanpa ingatan kehidupan yang lain. Cukup jalani hidupmu saat ini..-
:
:
:
*
:
:
:
[1 bulan setelahnya…]
:
Ia melangkahkan kakinya perlahan diiringi dua orang lain di sisi kanan dan kirinya..
“ada yang kau rasakan?”
“sepertinya ada rongga yang kurang hyung, aku tidak tahu apa itu..”
“jangan mengingat terlalu keras Hae..”
Lalu keduanya menggenggam tangan Donghae erat.. mereka.. ya, mereka. Leeteuk dan Kyuhyun. Mereka kembali ke danau ini..
Satu bulan yang lalu, Leeteuk menemukan Donghae pingsan di pelukan Kyuhyun. Tanpa sebab yang pasti dokter menyatakan Donghae koma. Di hari ke empat saat ia bangun, ia melupakan banyak hal.. kecuali keluarganya..
Ya.
Ingatan itu sudah di hapus. Bukan hanya dari kehidupan Donghae melainkan mereka semua.
“kalian… tidak akan meninggalkanku kan?”
Leeteuk malah menggenggam tangannya erat “aku berjanji akan selalu menjagamu Hae..”
Kyuhyun melakukan hal yang sama “aku akan selalu menemanimu.. hyung…”
Donghae lega…
Ia cukup bahagia saat ini.. ia tak membutuhkan apapun lagi..
“gumawoyo..”
“jangan pikirkan hal yang lain, cukup kau cepat sembuh.. dan jangan membuat kami cemas lagi..”
“euhm, arrata.. aku tidak tahu kenapa aku bisa seperti itu.. tapi aku tidak akan memikirkannya. Ah.. jika aku sudah benar-benar sembuh nanti, temani aku melihat pantai..”
“aaahh.. gurrae, kita ajak Appa dan eomma.. kita berlayar, otte??”
“jeongmal hyung??”
“tentu!!”
:
:
Bahagia..
Senyum Donghae terhantar sampai ke ujung laut.. nampak bayangan Eunhyuk dan eomma ikut bahagia melihatnya..
:
Donghae..
Bukan mermaid..
Karena ia hanya Lee Donghae..
:
:
:
END
:
:
: