Jumat, 06 Januari 2017

Am I Prince Hours [8]



Prince #8
:
:
**
:
:
Donghae mengayunkan kakinya menyibak air kolam yang ia sepak pelan. Rasanya ia ingin sekali segera berendam di dalamnya. Ia mendengar suara air memanggil namanya seakan merindukan kedatangannya. Donghae tertawa geli membayangkan imajinasinya..
“bisa-bisanya aku seperti ini.. memangnya aku mermaid?? Eoh.. gurrae.. kemana buku yang ku pinjam kemarin??” ia meraba tas di sampingnya dan menemukan buku yang ia cari.
-mermaid-
“konyol sekali, kemarin aku tidak suka dengan yang berbau dongeng.. aahh tetap saja aku tidak akan membaca apapun itu tentang alien.. atau vampire atau dracula..” gerutunya lucu.
-penguasa laut memiliki keajaiban sendiri untuk para mermaid. Mutiara terpilih, kekuatan yang memilih pemiliknya. Tidak semua bisa mendapatkan kekuatan itu kecuali mereka yang memiliki takdir. Cinta akan menyelamatkannya tapi cinta juga bisa membunuhnya hanya tidak akan musnah sepenuhnya. Sebuah takdir lain menanti di kehidupan masa depan membuatnya sama seperti manusia biasa..-
“ige mwoya??” lirihnya sambil terus membaca.
-ingatannya terkunci oleh masa dan akan terbuka oleh rasa.. jika ini terjadi, keajaiban untuknya di dua kehidupan. Mereka bisa memperbaiki waktunya tapi tidak bisa mengulang masa lalu-
….
….
Donghae lama tertegun memahami apa yang ia baca..
“Ya.. kau mau menghilang lagi dari hadapanku? Kau ini.. aku tidak mau Appa memarahiku Hae, menurutlah sedikit.. kau ini kan bukan anak kecil lagi..”
Donghae terus mendengarkan ceramahan Kyuhyun. Ia tahu kecemasan dongsaengnya dan keluarganya sungguh berlebih. Padahal ia sendiri baik-baik saja, lalu apa yang di cemaskan??
“aku ingin berenang..” ucapnya tiba-tiba.
“hajimayo.. awas saja jika kau berani melakukan itu..”
“waeyo? Kau tak berhak mengaturku Kyu.. kau tahu, Appa menyuruhmu menjagaku tapi apa semua hal harus berada di dalam kendalimu? Yaa… aku ini punya hidup sendiri.. lagi pula aku hanya sakit biasa. Aku sudah sembuh sekarang..” protesnya panjang lebar.
Kyuhyun menghela napas “bukan begitu maksudku Hae, untuk sekarang.. jangan lakukan itu. Setelah kau sembuh kau bisa berenang lagi. Terlalu lama di air dengan udara seperti ini malah akan membuatmu jatuh sakit lagi.. kau mau ke rumah sakit lagi eoh??” ancamnya.
Donghae menggeleng.. “shiireeoo..”
“makanya, bisakah kau mendengarku sekali ini? walau aku dongsaengmu setidaknya aku mengingatkanmu bukan??”
Hah!
“nde, arrata…”
“aku senang jika kau bisa berenang lagi, aku akan menamanimu nanti..”
“euhm.. mian, sudah marah padamu.. tapi aku jengkel Kyu..”
Kyuhyun tertawa, siapa pun juga akan seperti itu jika berada didalam posisinya.. “nde, aku juga akan sepertimu kalau aku jadi kau, Hae..”
“gurrae….”
“eoh, apa yang kau baca??” Kyuhyun penasaran, mengambil buku itu dari tangan Donghae. Lalu mengerutkan kening begitu membaca judulnya “mermaid? Yaa.. ini kan bukan buku pelajaran?? Kenapa kau membacanya??”
“hah, hanya untuk menghilangkan kebosanan saja.. aku tidak bisa membaca tentang alien atau vampir.. jadi ku baca saja dongeng ini..”
Kyuhyun, ia mengikuti posisi Donghae. Duduk di sebelahnya menyibakkan kaki ke kolam.. lalu,
“kau tahu Hae, ada yang mengatakan bahwa kisah ini benar terjadi.. dulu.. mermaid itu memang ada..”
Donghae mendelik, benarkah?? “jinjja???”
“nde, eomma juga pernah bercerita..”
“lalu??”
“molla, aku tidak begitu tertarik padanya..”
“hah!!”
:
:
:
**
:
:
:
Apa kabar dunia sana?? Sudah lama sekali rasanya Donghae tidak pergi keluar bersama Eunhyuk dan Yoona. Biasanya mereka sudah berada di caffe favorit itu. Jika Kyuhyun dan Kibum ikut pasti tambah ramai.
Sayang, sekarang sudah mulai berubah.. apa karena mereka sudah naik kelas dan mempersiapkan ujian??
“kau melamun lagi..” tegur Eunhyuk, sambil meletakkan tas nya di atas meja. Kelas masih cukup sepi pagi ini dan hanya beberapa anak yang datang.
“Hyuk, apa menurutmu hidup itu bisa kita kendalikan??”
“mengapa kau tanyakan itu? Jika manusia bisa mengendalikan hidup maka aku akan mengubah satu hal..” Donghae menoleh menatap raut wajah sahabatnya.
“mwo??”
“aku hanya ingin dongsaengku..”
“eoh.. gurraeyo??”
“euhm…” angguknya “tidak ada yang ku inginkan di dunia ini selain dirinya.. dan karena kesalahanku, aku membuatnya pergi..”
“siapa… nama dongsaengmu sebenarnya??”
Degh!
Haruskah ia katakan sekarang?? Mampukah Eunhyuk menjawab?? Tapi ia juga tak mau berbohong lagi..
“d…dong…hae.. namanya donghae..”
“MWO?? Sama dengan namaku??”
Sekali lagi Eunhyuk mengangguk “semuanya.. dia juga suka berenang.. suka menggangguku.. suka..” kalimatnya tertahan karena butiran bening yang jatuh tiba-tiba.
Ssrtt….
Sebuah tangan menghapus air matanya..
Itu milik Donghae, tangan yang sangat ia rindukan.. sentuhan yang sangat ia inginkan..
“Hae..??”
“mianhae, aku membuatmu sedih..” ungkapnya lalu memeluk Eunhyuk erat “mianhae..” bisiknya. Hal itu membuatnya tambah dalam terisak..
Eunhyuk membalas pelukan Donghae lebih hangat..
‘bogoshipoyo saengi..’ batinnya.. ‘aku baru tahu jika pelukanmu begitu hangat Hae..’
“uljjima Hyuk.. sebentar lagi bel berbunyi, kau tak ingin ada yang tahu kan jika kau menangis??” guraunya.
Hah!!
“arraseo Hae..” gumamnya. Eunhyuk membuang napas dalam-dalam “gumawo..”
“harusnya aku minta maaf sudah membuatmu sedih karena ingat dongsaengmu.. kau tahu Hyuk, jika dongsaengmu memiliki nama yang sama denganku.. kau bisa menganggapku sebagai dongsaengmu juga..”
“yaa.. kau itu memang dongsaengku babo!! Lihat saja kau juga seringkali manja padaku kan??”
“yaa.. kita ini chingu!! Chingu Hyuk-ah.. kau lupa??”
“cihh.. baru sedetik kau menyatakan sebagai dongsaeng dan kini menyangkalnya??”
“isshh.. arraseo.. arraseo.. terserah kau saja!” ucapnya jengkel.
Hahaha..
Eunhyuk sudah tertawa. Kesedihannya sementara ini sudah terobati..
:
:
:
**
:
:
:
Aaaaaarrgghhh!!
Waeyo??
Kepalanya tiba-tiba terasa sakit yang amat sangat..
“aa..ap…appo!!” isaknya “aargghhhhhhhhhhh…”
“Donghae!”
Leeteuk panik begitu menemukannya dalam keadaan tidak baik. Donghae berguling di atas ranjangnya sambil menekan kepala dan sesekali menjambak rambutnya.
“waegurrae saeng?? Appo?? Mana yang sakit Hae??”
“appo hyung… hiks.. hiks.. appo..” ucapnya malah kini sambil memukul kepalanya.
“hajima Hae.. jangan lakukan itu.. jebal..” Leeteuk berusaha menahannya. Ia menggenggam tangan Donghae lalu menariknya dalam pelukannya..
“hiks.. appo hyung..”
“sstt.. nde.. hyung arraseo..”
Aaarrghhh..!!
:
Spppllasshh!!
Tanpa ia sadar kilasan masa lalu terekam ingatannya..
‘Hae-ya…’
‘hyung…’
‘jangan lari Hae..’
‘andwae hyung… jebal, kejar aku..’
‘Hae… kau bisa jatuh.. hentikan!’
Donghae tetap mendapati dirinya berlari di pinggir pantai dan samar-samar ia melihat seseorang yang di panggilnya hyung, mengejarnya.
:
Aarrhhhh…
“hy…hyu..ng…”
Hiks..
“APPA!!” tak ada cara lagi, Leeteuk memanggil appanya.
:
BRAAKK!!
Bukan Tuan Lee yang datang tapi Kyuhyun.
“waegurrae hyung? Kau mengagetkanku..!!” kesalnya
“Kyu, kita harus ke rumah sakit..”
“Again?? Waaeee???” Kyuhyun masih tak sadar kondisi Donghae.
“Donghae sakit..!!”
Saat itulah pandangannya fokus pada Donghae..
“again???” katanya lagi.
“jangan banyak bertanya Kyu, kita harus cepat..” sementara Donghae masih berteriak kesakitan dan memukul kepalanya. Kyuhyun mengerti, tampaknya kali ini memang Donghae sakit lagi.
:
:
:
**
:
:
:
Donghae memandang sendu halaman yang basah karena hujan dan baunya menyeruak sampai indera penciuamnya.
“aku butuh penjelasan hyung…” ucapnya datar dan dingin.
Semenjak ia bangun, dua jam yang lalu Donghae tertegun dengan ingatan yang muncul secara aneh baginya. Dan kini ia membutuhkan penjelasan itu dari Leeteuk dan Kyuhyun yang menemaninya.
“mwo??”
“apa benar aku ini saudara kalian? Apa aku benar-benar dongsaengmu hyung??”
“mworago Hae?? Kau mau memulai permasalahan kita yang dulu??”
“bukan begitu hyung…” ujarnya dengan nada tinggi “aku juga tidak tahu, akhir-akhir ini kepalaku sering sakit.. lalu aku melihat ada orang lain di sana.. bukan kalian, tapi orang lain.. orang lain yang juga menjadi hyungku..” isaknya miris.
“Hae… kau dongsaeng kandungku.. memangnya siapa lagi yang menjadi hyungmu??”
“mollayo hyung.. aku tidak tahu. Hanya saja ingatan itu menggangguku hyung.. hiks.. sangat mengganggu.. jebal hyung..”
Leeteuk juga tak paham apa maksud ingatan itu. Tapi ia berasumsi jika Donghae pernah dekat dengan orang lain selain mereka.
“mungkinkah itu seorang dari temanmu Hae?? Yang kau kenal??”
Donghae menggeleng,. “molla hyung..” jujurnya lagi “yang jelas, saat hal itu muncul kepalaku langsung sakit.. rasanya dadaku juga sesak.. bahkan di luar kontrolku aku merasakan sedih yang luar biasa..”
Kyuhyun termenung, ia mencerma semua pernyataan itu.
Plugh!!
Donghae menoleh saat Kyuhyun memeluknya tiba-tiba..
“Hae, jangan pikirkan yang aneh-aneh lagi.. kau tahu, aku sangat takut kehilanganmu.. aku sangat menyayangimu Hae.. karena kau dan Leeteuk hyung, sudah mau menjadi hyung bagiku.. jebal,.”
“Kyu…”
“berhentilah memikirkan hal lain selain kita..”
“…..”
:
:
**
:
:
…….
Eunhyuk mendengar semuanya!
Ternyata ia di luar kamar rawat Donghae sejak tadi bermaksud memberikan makanan dari sang eomma. Makanan kesukaan Donghae. Tapi ia tahan saat ketiga saudara itu saling bicara sampai pada apa yang ia dengar baru saja. Dan pernyataan Kyuhyun, yang menunjukkan jika mereka tak rela Donghae pergi.
‘Hae-ya.. kau mempunyai keluarga yang sangat menyayangimu..’ ungkap batinnya ‘arrata!! Aku tidak akan menghalangimu bahagia Hae.. dan aku sudah siap dengan semua kenyataan yang ada diantara kita..’
:
Ini sudah berapa kali Donghae sakit, sudah berapa kali Eunhyuk mencoba merelakan tapi semakin ia melepas Donghae semakin berat ia pergi dari kehidupan ini.
:
Tidak bisa Eunhyuk-ah, kau memang harus secepatnya pergi dan membiarkan Donghae bahagia dengan keluarganya!
Tapi, bagaimana jika Donghae memilih ikut bersamanya? Kembali kepada sang penguasa laut??
:
:
**
:
:
“berikan obat itu segera padanya Hyuk..”
“EOMMA!! Mworago??”
“Hyuk, Donghae tersiksa dengan semua ini.. ingatannya memang kembali sendiri tetapi itu membuatnya tersiksa. Setiap kali mendengar suara rintihannya.. eomma tidak tahan. Eomma ingin memeluknya tapi eomma tidak bisa.. tiap kali melihatnya berada di tempat yang sama, eomma ingin sekalu melihatnya.. tapi apa? Eomma juga tidak bisa.. jika nanti ia mengingat semuanya, kita hanya akan membuatnya bingung..”
“tapi eomma..”
Nyonya Lee tahu bagaimana perasaan itu. Ia seorang ibu.. tentu sangat paham. Tapi apa yang sudah digariskan sang pencipta tidak bisa kemudian di ubahnya begitu saja hanya kerena memiliki kekuatan dari laut.
“Hyuk, kita harus ingat satu hal.. dunia Donghae sudah berbeda dengan kita.. dia sudah hidup sebagai Lee Donghae yang lain..”
Eunhyuk tak bisa berkata apapun!
Hatinya kacau..
Tubuhnya lemas!
:
:
:
**
:
:
:
“hentikan Hae! Apa yang kau cari dari buku itu??”
-mermaid-
“aku tidak tahu, tapi rasanya aku benar-benar ingin tahu.. mermaid itu apa??”
Kyuhyun melempar buku bacaan Donghae dan menggantinya dengan buku matematika miliknya “sebaiknya kau belajar Hae, ujian sebentar lagi.. mermaid tidak akan keluar sebagai pertanyaan jadi itu konyol jika kau mempelajarinya sampai larut malam..”
Hah!
Donghae mendengus..
“kau menyebalkan Kyu..”
“yaa.. kau mau aku meninggalkanmu di kelas itu? Bukankah kita sepakat akan masuk di universitas yang sama.. jadi kau dan aku, harus lulus bersama.. ingat itu Hae!” ancamnya.
“nde.. nde… nae dongsaeng!” jawabnya lucu “sekarang ambilkan bukuku yang kau lempar.. tidak baik membuang ilmu seperti itu..”
“eoh.. ok!!”
:
:
Semenjak pertanyaan aneh keluar dari mulut Donghae, Kyuhyun berusaha membuatnya lupa akan pikiran aneh yang ada di dalam benaknya. Ia sebisa mungkin menghibur Donghae hingga ia tak lagi menanyakan pikiran konyol itu.
Apa artinya dia benar-benar takut kehilangannya?
“kenapa kau memandangku seperti itu?” Donghae, tengah duduk di ranjangnya karena memang ia belum boleh turun dari sana, dengan buku sastra di tangannya, menatap Kyuhyun heran yang memandangnya lekat “apa kau sangat mencintaiku? Kau sudah berpaling dari Yoona??”
“Cihhh! Jangan mulai pertengkaran Hae! Kau sendiri bagaimana dengan Seulbi??”
“kenapa kau membawa namanya??”
“kau juga membawa nama Yoona..”
“aah.. mian!” datarnya singkat.
:
“eoh, apa uri dongsaeng sedang akur??”
Leeteuk muncul di tengah kesibukan mereka, belajar. Kelihatannya sih begitu, tapi tidak kok. Mereka tidak sibuk. Hanya sedang memahami bacaan masing-masing dengan pikiran yang melayang-layang.
“kami akan ujian hyung..”
“arraseo.. tapi kalian tidak bisa melupakan jam makan begitu saja, terutama kau Hae..”
Kyuhyun melirik jam di meja Donghae.. benar, waktunya makan. Ia kemudian menutup bukunya, menarik lengan Donghae..
“kajja, kita makan dulu.. yang benci bau rumah sakit bukan hanya kau, tapi aku juga. Jadi sebaiknya kau tidak sakit dan masuk ke sana lagi..”
“yaa.. kau pandai sekali membujuknya untuk makan??”
“dia tidak membujukku hyung, Kyuhyun sedang mengancamku..”
“omo!!! Kau sudah tahu itu.. kalau begitu, kajja.. kita makan!”
“nde..”
:
:
:
**
:
:
:
Malam ini sepi tanpa bintang, mungkinkah hujan turun sebentar lagi? Eunhyuk semakin tak suka dengan musim itu,. Dingin..dan ia sendiri..
“waktunya hampir tiba..”
Eunhyuk menoleh dan mendapati eommanya di sana. Masuk kamarnya yang memang sedang terbuka..
“waktu apa eomma?”
“waktu yang diberikan penguasa laut pada kita, ada batasnya Hyuk..”
“tapi.. eomma..”
“jangan membuang kesempatan kita untuk hal yang tidak berguna, tujuan kita di sini hanya untuk meminta maaf pada Donghae.. kita tidak berhak ikut campur dalam kehidupan barunya..”
“eomma, apa ada batasan seseorang menyayangi saudaranya? Kenapa?”
“kau tahu jawabannya..”
Eunhyuk mendengus, ingin sekali ia marah.. tapi percuma! Eommanya benar. Waktunya tidak banyak lagi..
“Hae…”
:
:
:
:
:
“Hyung….”
Leeteuk menoleh.. “waeyo?”
Donghae terdiam.
Tidak..
Dia tidak memanggil Leeteuk…
“hey.. gwaenchana?” tegur Leeteuk ulang saat Donghae tak merespon.. “ada yang sakit?”
“eoh… animida..” ia merasa bingung karena saat ini ada perasaan rindu, pada orang lain.. “aku.. merindukan Eunhyuk..” tiba-tiba.
Leeteuk tertawa “kau baru tiga hari tidak bertemu dengannya.. apa dia begitu dekat denganmu?”
Donghae mengangguk ragu.. “nd..nde..”
Leeteuk seakan bisa membaca pikiran dongsaengnya, ia mengusap lembut surai Donghae sambil membenahi selimutnya “kau akan bertemu dengannya besok, kau sudah bisa sekolah.. besok hyung akan mengantar kalian..”
“gumawo hyung..”
“euhm..tidurlah, kau sudah lelah bukan??”
Sekali lagi ia mengangguk “jalja hyung…” sebelum ia memejamkan mata rapat.
:
:
Leeteuk keluar saat dilihat Donghae sudah terlelap..
Namun tidak..
Dia hanya pura-pura tertidur tadi, karena nyatanya ia kembali membuka mata..
Memandang langit-langit kamarnya..
Dan dengan lirih ia memanggil sebuah nama..
“Eunhyuk hyung…..”
:
:
“Hae-ya…” jawabnya di ruang lain..
:
:
-TBC-